Bloomberg, (14/3) - Saham-saham China jatuh di Hong Kong, menyeret indeks acuan tersebut turun 10 persen dari puncaknya di tengah kekhawatiran bahwa pemerintah China akan mengambil langkah-langkah pengetatan untuk mencegah gelembung aset.
Saham di Shanghai berayun antara keuntungan dan kerugian. Hang Seng China Enterprises Index mundur 0,8 persen pada pukul 10:50 am di Hong Kong. Indeks ini siap untuk memasuki fase koreksi setelah kehilangan 10 persen dari level tertinggi 1 Februari lalu. Indeks Shanghai Composite naik 0,1 persen menjadi 2,265.88 setelah turun lima hari beruntun dengan kerugian 3,6 persen.
Kecemasan jika pemerintah akan mengetatkan kebijakan moneter pada saat yang sama dengan melambatnya ekspansi ekonomi telah menyeret indeks saham China turun dari level tertinggi mereka untuk tahun ini, dengan indeks Shanghai turun 7 persen sejak 6 Februari.
Data selama akhir pekan lalu menunjukkan bahwa inflasi terakselerasi pada bulan Februari, sementara output industri mencatat level terlemah dalam satu tahun terakhir sejak 2009 dan pinjaman ritel dan pertumbuhan penjualan turut melambat. Zhou Xiaochuan, gubernur Bank Sentral China mengatakan kemarin bahwa negara harus berada dalam 'siaga tinggi' terhadap inflasi. Kebijakan moneter 'tidak lagi longgar' dan 'relatif netral,' kata Zhou kemarin setelah pasar saham ditutup.
Kongres Rakyat Nasional hari ini akan memilih presiden dan wakil presiden yang baru. Xi Jinping, yang terpilih sebagai sekretaris jenderal Partai Komunis pada bulan November lalu, diperkirakan akan mengambil alih jabatan Hu Jintao sebagai Presiden. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:05 AM
Post a Comment