New York, 10/04 (Bloomberg) – Emas berjangka
jatuh paling dalam sejak lima bulan terakhir setelah Siprus berencana untuk
menjual cadangan logamnya untuk mengumpulkan uang, sementara menit dari
pertemuan Federal Reserve mendorong spekulasi bahwa stimulus AS akan
dibatasi.
Pemerintah Siprus berkomitmen untuk menjual 'kelebihan jumlah emas' yang dimiliki oleh negara itu sehingga akan menghasilkan sekitar 400 juta euro ($ 522 juta), menurut sebuah draft laporan dari Komisi Eropa yang diperoleh Bloomberg News. Sementara itu, beberapa anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika mengatakan bahwa bank sentral AS harus mulai menilai kembali skala dari pembelian obligasi saat ini, berdasarkan rilis risalah pertemuan bulan Maret lalu. 'Jualan emas dari Siprus adalah pukulan besar,' kata Tom Power, senior broker komoditas dari RJ O'Brien & Associates di Chicago dalam sebuah wawancara telepon. 'Harga sudah berada di bawah tekanan karena komentar anggota the Fed tersebut dan reli yang terjadi di pasar saham.' Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 1,8 persen untuk menetap di $ 1,558.80 per ounce pukul 1:38 p.m. di Comex, New York, terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 2 November. Siprus memiliki 13,9 metrik ton (446.895 ons) emas per tanggal 31 Maret, menurut data dari World Gold Council. Kepemilikan tersebut bernilai $ 696.6 juta berdasarkan harga penyelesaian di Comex hari ini. Data dari data tersebut juga menunjukkan bahwa Amerika sebagai pemegang emas teratas dengan 8,133.5 ton, diikuti oleh Jerman dengan 3,391.3 ton. Semnetara, Siprus menduduki peringkat ke-61. Goldman Sachs Group Inc memangkas target harga tiga bulan ke ke $ 1.530 dari $ 1.615 dan menurunkan proyeksi 12 bulan ke $ 1.390 dari $ 1.550, dan mengatakan bahwa pergantian dalam siklus harga telah mengalami akselerasi seiring dengan penguatan ekonomi Amerika. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:34 AM
Post a Comment