New York, 23/04 (Reuters) – Emas jatuh lebih
dari 1 persen pada Selasa karena penguatan dolar yang menekan harga-harga dan
outflow dari exchange-traded fund (ETF) emas terakselerasi sehingga menggeser
pilihan investor kepada ekuitas dan aset lainnya.
Pada pertengahan sesi, emas, bersama dengan pasar saham, obligasi, minyak dan komoditas lainnya, mengalami gejolak sebentar karena laporan palsu tentang adanya ledakan di Gedung Putih. Emas memantul dari intraday terendahnya pada laporan palsu tersebut. Pedagang mengatakan bahwa harga emas turun ke posisi terendah intraday karena penguatan dolar sebagai reaksi terhadap lemahnya data manufaktur China dan Jerman untuk bulan April. Emas turun 1,4 persen ke sesi terendahnya di $ 1,405.44 per ounce dan telah memperkecil kerugiannya di $ 1,412.70 pada pukul 02:14 WIB, turun 0,87 persen. Emas telah jatuh 15 persen tahun ini. Emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun 0,61 persen pada posisi $ 1,412.30 per ounce. Tak lama setelah 00:00 WIB, harga emas berhenti dari posisi terendahnya, obligasi pemerintah AS sedikit mengalami melonjak, dan pasar saham turun tajam setelah tweet palsu dari Associated Press mengatakan ada dua ledakan di Gedung Putih dan Presiden Barack Obama telah terluka. Seorang juru bicara Associated Press mengatakan kepada Reuters bahwa pesan dari Twitter yang melaporkan adanya dua ledakan di Gedung Putih adalah 'palsu' dan Gedung Putih mengatakan bahwa Obama baik-baik saja. Logam ini juga di bawah tekanan dari penguatan dolar dan reboundnya pasar ekuitas setelah penjualan rumah baru di AS naik pada bulan Maret, menunjukkan bahwa pemulihan pasar perumahan tetap berada di jalurnya. Kepemilikan SPDR Gold Trust, exchange-traded fund emas terbesar di dunia, jatuh 1,6 persen ke level terendah sejak November 2009 di 35.51 juta ons. Yang diikuti penurunan harian yang kurang dari 1 persen dalam sepekan terakhir. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:30 AM
Post a Comment