Bloomberg (01/4) – Euro melemah
mengikuti penurunan bulan lalu seiring sinyal data ekonomi wilayah ke17
negara sedang berjuang keras untuk pulih, serta meredam demand pada mata
uang tersebut.
Euro jatuh versus 16 pesaing besarnya
setelah dirilisnya sebuah laporan esok hari yang dapat menunjukkan
pengangguran di blok tersebut yang naik mencapai rekor dibulan Februari,
dua hari sebelum pertemuan para official Bank sentral Eropa untuk
menentukan tingkat bunga, sementara yen melemah setelah bulan lalu
memangkas penurunan terpanjangnya dalam 12 tahun, seiring dengan sebuah
penurunan pada Bursa Asia yang memacu demand untuk asset yang lebih
aman, selain itu dollar Australia turun setelah gain pada estimasi yang
meleset disektor manufaktur China.
Euro turun 0.3% dilevel $1.2782 pada jam
1:23 siang di Tokyo setelah menurun 1.8% bulan lalu, index tersebut
turun 0.5% dilevel 120.22 yen, sementara mata uang yang dibagikan
ditransaksikan sebanyak 0.2% lebih rendah dilevel 84.18 pence setelah
menyentuh level 84.12, yang merupakan level terendahnya sejak tanggal 24
Januari, sedangkan yen naik 0.2% dilevel 94.05 per dollar.
Index MSCI Asia Pacific menurun 0.9%,
sementara market keuangan di Australia, Hong Kong dan Eropa ditutup
untuk libur hari raya Paskah pada hari ini.(tito)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:38 PM
Post a Comment