Hong Kong, E-finet (05/04) – Bursa
saham Hong Kong jatuh ke level lebih dari empat bulan terendah karena
investor melakukan penjualan agresif di sektor pariwisata terkait
kekhawatiran timbulnya wabah flu burung di China.
Blue-chip Hang Seng Index turun 610,59 poin, atau 2,7%, penurunan persentase terbesar pada tahun 2013, ke posisi 21.726,90, terendah sejak 21 November. Volume perdagangan mencapai HK$77.22 milyar, dibandingkan dengan HK$60.16 milyar pada hari Rabu.
Enam orang tewas setelah terinfeksi virus flu burung H7N9, seperti dilaporkan oleh media pemerintah China Jumat pagi. Secara keseluruhan, ada 14 kasus yang telah dikonfirmasi adanya infeksi pada manusia di China, termasuk yang telah meninggal.
Kekhawatiran tersebut secara drastis menurunkan permintaan saham-saham penerbangan China ke level terendahnya dalam empat tahun terakhir. China Southern Airlines jatuh 8,5% di HK$3,87, China Eastern Airlines jatuh 8,3% di HK$3,10, dan Air China turun 9,8% di HK$6,05.
Reaksi pasar mungkin telah 'irasional,' kata Castor Pang, kepala riset dari Core Pacific-Yamaichi. 'Investor menyerap berita tersebut dengan spekulasi bahwa hal tersebut mungkin akan memperparah dan akan merugikan pendapatan perusahaan penerbangan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.'
Virus H7N9 dikenal hanya menginfeksi burung tapi tampaknya telah bermutasi untuk menginfeksi spesies lain. Organisasi Kesehatan Dunia mengesampingkan pandemic tersebut karena virus H7N9 tidak dianggap menular antar manusia, tidak seperti strain H5N1.
Pada penutupan Jumat, HSI jatuh 9,3% dan China Enterprises Index 13,3% dari puncak 2013. (brc)
Blue-chip Hang Seng Index turun 610,59 poin, atau 2,7%, penurunan persentase terbesar pada tahun 2013, ke posisi 21.726,90, terendah sejak 21 November. Volume perdagangan mencapai HK$77.22 milyar, dibandingkan dengan HK$60.16 milyar pada hari Rabu.
Enam orang tewas setelah terinfeksi virus flu burung H7N9, seperti dilaporkan oleh media pemerintah China Jumat pagi. Secara keseluruhan, ada 14 kasus yang telah dikonfirmasi adanya infeksi pada manusia di China, termasuk yang telah meninggal.
Kekhawatiran tersebut secara drastis menurunkan permintaan saham-saham penerbangan China ke level terendahnya dalam empat tahun terakhir. China Southern Airlines jatuh 8,5% di HK$3,87, China Eastern Airlines jatuh 8,3% di HK$3,10, dan Air China turun 9,8% di HK$6,05.
Reaksi pasar mungkin telah 'irasional,' kata Castor Pang, kepala riset dari Core Pacific-Yamaichi. 'Investor menyerap berita tersebut dengan spekulasi bahwa hal tersebut mungkin akan memperparah dan akan merugikan pendapatan perusahaan penerbangan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.'
Virus H7N9 dikenal hanya menginfeksi burung tapi tampaknya telah bermutasi untuk menginfeksi spesies lain. Organisasi Kesehatan Dunia mengesampingkan pandemic tersebut karena virus H7N9 tidak dianggap menular antar manusia, tidak seperti strain H5N1.
Pada penutupan Jumat, HSI jatuh 9,3% dan China Enterprises Index 13,3% dari puncak 2013. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:00 PM
Post a Comment