Bloomberg, (3/5) - Ekonomi Hong Kong berada
pada risiko overheating setelah tingkat utang rumah tangga naik ke rekor 61
persen dari produk domestik bruto (GDP), kata Norman Chan, chief executive dari
Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA). 'Pertumbuhan konsumsi dan utang
pribadi di Hong Kong telah secara konsisten melampaui pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan,' kata Chan kepada anggota parlemen hari ini, mengutip risiko
terhadap 'stabilitas makroekonomi.' Walau pasar perumahan Hong Kong telah
menunjukkan tanda-tanda mendingin setelah kebijakan pembatasan tambahan pada
bulan Februari lalu, namun masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa sekarang
berada dalam siklus ke bawah, kata Chan. Keseimbangan current account yang
menurun adalah 'sinyal peringatan' bahwa konsumsi dan ekonomi berada pada risiko
overheating, katanya. Harga rumah Hong Kong adalah yang termahal di
antara kota-kota utama di dunia, pada bulan lalu jatuh ke level paling dalam di
tiga tahun terakhir setelah pemerintah memberlakukan langkah-langkah yang paling
keras dalam mengekang harga dan bank-bank menaikkan suku bunga KPR untuk pertama
kalinya sejak 2011. Dalam briefing bulan Februari lalu bersama anggota
parlemen, Chan mengutip tingkat rasio utang rumah tangga terhadap GDP adalah 58
persen hingga 59 persen pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu. (brc)
|
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at:
10:29 AM
Post a Comment