AFP (19/9) - Harga minyak dunia naik
di perdagangan Asia Kamis pagi setelah Federal Reserve AS tetap
mempertahankan program stimulus moneter yang besarnya untuk perekonomian
AS.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate untuk Oktober naik 52 sen menjadi $ 108,59 per barel di perdagangan pertengahan pagi setelah melonjak $ 2,65 pada hari Rabu kemarin. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 27 sen menjadi $ 110,87 per barel, setelah naik $ 2,41 sehari sebelumnya. Pasar telah memperkirakan bahwa rapat kebijakan bank sentral AS pada Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menurunkan skala pembelian obligasi bulanan yang ada saat ini sebesar $ 85 milyar. Tapi FOMC mengatakan bahwa meskipun ekonomi tampaknya masih bisa bertahan di tengah pemotongan pengeluaran pemerintah, dan 'memutuskan untuk menunggu lebih banyak bukti terhadap pemulihan yang berkesinambungan' sebelum memutuskan untuk menurunkan paket stimulusnya. 'Minyak sedang booming,' kata Victor Shum, managing director dari konsultan energi IHS Purvin and Gertz di Singapura. 'The Fed telah memutuskan untuk melanjutkan program stimulus moneter, sehingga meningkatkan ekuitas dan pasar komoditas global, dan tentu saja termasuk minyak berjangka di Asia,' katanya kepada AFP. Data yang menunjukan penurunan stok minyak mentah di AS - juga mendukung harga, Shum menambahkan. 'Persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diperkirakan dan juga stock bensin dan solar jadi dan konsumsi minyak AS tampaknya sangat kuat,' katanya. Departemen Energi AS mengatakan persediaan minyak mentah AS jatuh 4,4 juta barel pekan lalu, lebih dari perkiraan 1,2 juta barel.(brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:26 AM
Post a Comment