Bloomberg (10/9) – Minyak
WTI (West Texas Intermediate) turun untuk hari kedua setelah AS
mengatakan tawaran Rusia untuk mendapatkan Suriah untuk menyerahkan
senjata kimianya dapat mencegah peperangan, redaman spekulasi bahwa
konflik akan mengancam ekspor minyak Timur Tengah.
Minyak
Berjangka turun sebanyak 1,2%di New York, memperpanjang kerugian
sebesar 0,9% kemarin. Presiden Barack Obama mengatakan dalam sebuah
wawancara dengan NBC News bahwa usulan Rusia adalah 'pembangunan yang
berpotensi positif,' menambahkan bahwa ia tidak yakin akan mendapatkan
persetujuan Kongres untuk aksi militer terhadap Suriah untuk digunakan
dugaan senjata kimia. Minyak mentah Brent premium terhadap kontrak West
Texas Intermediate menyusut ke setidaknya dalam tiga minggu.
WTI
untuk pengiriman Oktober turun sebanyak $1,31 ke level $108,21 per
barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan
berada di level $108,29 pada pukul 2:35 waktu Sydney. Kontrak tersebut
turun menjadi $109,52 kemarin, turun dari penutupan tertingginya dalam
lebih dari dua tahun terakhir. Volume semua berjangka yang
diperdagangkan adalah sekitar 10% di bawah rata-rata 100 hari.
Brent
untuk pengiriman Oktober turun sebanyak $1,07, atau sebesar 0,9%, ke
level $112,65 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di
London. Selisih minyak mentah patokan Eropa dengan WTI berjangka sebesar
$ 4,37. naik $4,20 di bandingkan kemarin, ter keceil sejak 19 Agustus. (izr)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:08 PM
Post a Comment