Retribusi penjualan akan naik menjadi 8 persen dari 5 persen saat ini, ungkap Abe yang berusia 59 tahun itu di Tokyo pada hari ini, kenaikan pertama sejak tahun 1997. Abe akan mengungkap langkah-langkah dari paket stimulus mengukur juga pada hari ini, kata kepala partai berkuasa di Jepang kepada wartawan. Para ekonom memproyeksikan rencana stimulus senilai 5 trilyun yen ($ 51 milyar) yang akan mencakup pengeluaran pada pekerjaan umum dan pemotongan pajak yang bisa mendorong perusahaan untuk meningkatkan belanja modal dan upah.
Dengan rumah tangga yang sudah dilanda meningkatnya biaya hidup dan penurunan gaji, melanjutkannya dengan pungutan penjualan yang diberlakukan oleh pemerintah sebelumnya menimbulkan risiko terbesar dalam upaya Abe untuk mengakhiri dua dekade stagnasi pertumbuhan di Jepang. Tantangan berikutnya dalam beberapa minggu mendatang adalah menindaklanjuti janjinya untuk reformasi ekonomi dalam negeri yang dengan membujuk perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi di dalam negeri.
Perekonomian akan terkontraksi pada basis tahunan sebesar 4,5 persen dalam tiga bulan setelah penerapan kenaikan pajak penjualan pada bulan April mendatang sebelum kembali ke pertumbuhan, menurut perhitungan rata-rata ekonom yang disurvei Bloomberg News. Untuk tahun kalender 2014, ekspansi terlihat melambat menjadi 1,6 persen dari 1,9 persen tahun ini, perkiraan rata-rata menunjukkan.
Langkah ini akan mengurangi bahaya Abe untuk mengikuti jejak Perdana Menteri Ryutaro Hashimoto, yang pada tahun 1997 menaikan retribusi penjualan sebesar 2 persen yang membuatnya kehilangan pekerjaannya sebagai Perdana Menteri dan Jepang masih ke dalam resesi.
Perusahaan-perusahaan besar Jepang sekarang ini menjadi yang paling yakin terhadap ekonomi pasca runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc. Indeks Tankan kuartalan Bank sentral Jepang atas produsen-produsen besar naik menjadi 12 pada September dari level 4 di bulan Juni, melebihi estimasi median di level 7 dalam survei Bloomberg.
Indeks saham Topix naik 0,8 persen pada istirahat tengah hari menjelang pengumuman Abe, membawa gain market menjadi 64 persen selama tahun lalu di tengah optimisme bahwa kebijakan Abe akan mengakhiri malaise ekonomi. 21 persen penurunan yen terhadap dolar selama tahun lalu sebagian telah didorong oleh stimulus moneter yang dikeluarkan oleh Abe dan kepala bank sentral yang pada gilirannya membantu menyalakan keuntungan bagi para eksportir.
Abe berada di bawah tekanan untuk menjaga pemulihan ekonomi untuk tumbuh pada basis tahunan sebesar 3,8 persen pada kuartal kedua, kenaikan beruntun ketiga terhadap produk domestik bruto (GDP).
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:25 PM
Post a Comment