Kontak Perkasa - Bloomberg, (09/10) – Minyak
mentah WTI (West Texas Intermediate) berayun antara keuntungan dan
kerugian seiring anggota parlemen AS mengambil langkah-langkah menuju
menaikkan batas utang pemerintah, mengurangi kemungkinan default yang
memperlambat pertumbuhan ekonomi dan melemahkan permintaan bahan bakar.
Minyak
berjangka berfluktuasi di New York setelah menguat 0,5% kemarin. Senat
Demokrat berencana menyuarakan pengujian sebelum akhir pekan pada ukuran
yang akan memberikan Presiden Barack Obama kewenangan untuk menaikkan
plafon utang senilai $16.7 triliun, mungkin selama setahun, kecuali dua
pertiga dari kedua majelis Kongres setuju. Stok minyak mentah AS naik
pada pekan lalu, sedangkan persediaan bahan bakar turun, menurut laporan
industri .
Minyak
WTI untuk pengiriman November berada di level $103,64 per barel, naik
15 sen dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada
pukul 11:58 waktu Sydney. Kontrak naik 46 sen menjadi $103,49 kemarin.
Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 70% di bawah
rata-rata 100 hari.
Minyak
Brent untuk penyelesaian November naik turun 1% menjadi $ 110,15 per
barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak
Patokan Eropa lebih tinggi sebesar $6,54 dibanding minyak WTI berjangka,
turun dari $6,67 kemarin. (izr)
|
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:36 AM
Post a Comment