PT KONTAK PERKASA FUTURES YOGYA -Anggara (12), putra pasangan Ngati (35) dan Bambang (38) yang tinggal di kandang sapi di Kabupaten Probolinggo akhirnya bisa kembali bersekolah lagi.
Putra pertama Ngati, putus sekolah dari kelas 1 SD sejak usia 7 tahun, karena Ngati dan Bambang tak mampu lagi membiayainya. Anggara di sekolahkan secara gratis oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, setelah mengetahui kondisi keluarga ini yang hidup di kandang sapi selama 4 tahun.
Saat ini bocah yang tinggal Dusun Pojok 1, Desa Pandansari, Kecamatan Sumber, mulai mempersiapkan seragam sekolahnya, yang juga didapat gratis. Belum tahu, Anggara memulai sekolah dari kelas berapa. Namun yang pasti dia s melanjutkan sekokahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo mengatakan, Anggara harus melanjutkan sekolahnya, demi masa depannya. Dengan kondisi seperti ini, pihak Dispendik memberikan bantuan agar Anggara menyelesaikan sekolah hingga ke jenjang SMA.
"Anggara kami sekolahkan lagi sampai ke jenjang yang lebih jauh. Perjalanan anak ini masih panjang dan harus menyelesaikan sekolah," tutur Tutug Edi Utomo ketika mendatangi ke rumah Ngati,
Sementara Ngati mengungkapkan, dirinya sangat berterima kasih karena putranya sudah bisa menempuh pendidikan lagi. Seperti yang diharapkan sebelumnya, kalau dirinya menginginkan Anggara harus selesai sekolah, bahkan cita-citanya hingga kelak kuliah.
"Impian saya dan suami seperti itu mas, tapi mau gimana lagi. Kami tidak sanggup membiayainya, untuk makan sehari-hari pun kami masih kebingungan," harap Ngati.
Hidup di tengah kekurangan membuat Ngati bersama suaminya rela harus tinggal di kandang sapi berukuran 3 m x 4m bersama Anggara selama 4 tahun. Dalam kandang sapi yang beralas tanah, atap seng penuh lubang itu, hanya ada satu tempat tidur berukuran 1 x 1,5 meter.
Tempat tidur tanpa kasur itulah yang biasa digunakan untuk tidur bersama anaknya. Sang suami sempat ditahan polisi karena dituduh Perhutani telah mencuri kayu di hutan pinus - PT KONTAK PERKASA FUTURES
Putra pertama Ngati, putus sekolah dari kelas 1 SD sejak usia 7 tahun, karena Ngati dan Bambang tak mampu lagi membiayainya. Anggara di sekolahkan secara gratis oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, setelah mengetahui kondisi keluarga ini yang hidup di kandang sapi selama 4 tahun.
Saat ini bocah yang tinggal Dusun Pojok 1, Desa Pandansari, Kecamatan Sumber, mulai mempersiapkan seragam sekolahnya, yang juga didapat gratis. Belum tahu, Anggara memulai sekolah dari kelas berapa. Namun yang pasti dia s melanjutkan sekokahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo mengatakan, Anggara harus melanjutkan sekolahnya, demi masa depannya. Dengan kondisi seperti ini, pihak Dispendik memberikan bantuan agar Anggara menyelesaikan sekolah hingga ke jenjang SMA.
"Anggara kami sekolahkan lagi sampai ke jenjang yang lebih jauh. Perjalanan anak ini masih panjang dan harus menyelesaikan sekolah," tutur Tutug Edi Utomo ketika mendatangi ke rumah Ngati,
Sementara Ngati mengungkapkan, dirinya sangat berterima kasih karena putranya sudah bisa menempuh pendidikan lagi. Seperti yang diharapkan sebelumnya, kalau dirinya menginginkan Anggara harus selesai sekolah, bahkan cita-citanya hingga kelak kuliah.
"Impian saya dan suami seperti itu mas, tapi mau gimana lagi. Kami tidak sanggup membiayainya, untuk makan sehari-hari pun kami masih kebingungan," harap Ngati.
Hidup di tengah kekurangan membuat Ngati bersama suaminya rela harus tinggal di kandang sapi berukuran 3 m x 4m bersama Anggara selama 4 tahun. Dalam kandang sapi yang beralas tanah, atap seng penuh lubang itu, hanya ada satu tempat tidur berukuran 1 x 1,5 meter.
Tempat tidur tanpa kasur itulah yang biasa digunakan untuk tidur bersama anaknya. Sang suami sempat ditahan polisi karena dituduh Perhutani telah mencuri kayu di hutan pinus - PT KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber : news.detik
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 12:10 AM
Post a Comment