Kontak Perkasa Futures - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyiapkan program kredit perumahan rakyat (KPR) khusus untuk generasi milenial. Program ini bertujuan memberikan kesempatan lebih luas bagi milenial untuk bisa memiliki rumah.
Program ini sudah pasti akan ditunggu-tunggu oleh para milenial. Apalagi setelah mendengar janji Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya saat memberikan sambutan di depan para milenial pada acara HUT KPR BTN ke-42.
"Jadi saya yang urus agar Anda semua punya rumah. Saya Basuki, yang bakal urusi kalian punya rumah, ini janji saya," ungkap Basuki.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rencana KPR untuk milenial ini merupakan skema yang baru. Diharapkan milenial dapat lebih mudah memiliki rumah dengan skema baru ini.
"Nanti akan kita bikinkan (milenial) scheme yang baru untuk segera memiliki hunian. Jadi ini sedang kita rumuskan untuk bisa mendapatkan fasilitas dari pemerintah," ucapnya.
Yang paling ditonjolkan pada program ini adalah ditiadakannya batasan gaji pokok untuk para pemohon kredit. Karena Basuki menilai meskipun gaji pokok tinggi, belum tentu milenial mampu untuk melakukan program kredit perumahan komersil yang non subsidi.
"Berarti mereka (milenial) kalau gajinya di atas MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) tidak bisa manfaatkan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), harus komersial. Padahal juga mungkin pas-pasan jadi kita pikirkan itu," ungkapnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan program KPR untuk milenial ini rencananya akan memberikan keleluasaan berupa tidak adanya batasan gaji, kebebasan memilih tipe rumah, bunga yang rendah, serta DP (down payment) yang kecil persentasenya.
"Misalnya gaji tidak dibatasi Rp 4-7 juta dan membangun rumahnya tidak hanya 36 meter persegi bisa lebih, bunganya tidak 5% mungkin kita turunkan. Uang mukanya sekarang 1% dan 4 juta tambahan," jelas Basuki.
Basuki juga mengatakan program ini direncanakan bisa dilaksanakan tahun depan.
"Ya (2019) udah bisa mulai. Pokoknya tunggu rumusan Kementerian Keuangan sama OJK, nanti semua bank bisa, bukan BTN saja," katanya.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih mempersiapkan skema program ini.
Program ini nantinya akan tetap mengandalkan skema FLPP, namun dia menjanjikan keterjangkauan yang lebih lagi khusus bagi generasi milenial meski enggan menjelaskannya lebih lanjut.
"Arahan Pak menteri tetap pakai FLPP. Tapi ada keleluasaan bagi milenial untuk dapat rumah bersubsidi," ungkap Khawali. - Kontak Perkasa Futures
Program ini sudah pasti akan ditunggu-tunggu oleh para milenial. Apalagi setelah mendengar janji Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya saat memberikan sambutan di depan para milenial pada acara HUT KPR BTN ke-42.
"Jadi saya yang urus agar Anda semua punya rumah. Saya Basuki, yang bakal urusi kalian punya rumah, ini janji saya," ungkap Basuki.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rencana KPR untuk milenial ini merupakan skema yang baru. Diharapkan milenial dapat lebih mudah memiliki rumah dengan skema baru ini.
"Nanti akan kita bikinkan (milenial) scheme yang baru untuk segera memiliki hunian. Jadi ini sedang kita rumuskan untuk bisa mendapatkan fasilitas dari pemerintah," ucapnya.
Yang paling ditonjolkan pada program ini adalah ditiadakannya batasan gaji pokok untuk para pemohon kredit. Karena Basuki menilai meskipun gaji pokok tinggi, belum tentu milenial mampu untuk melakukan program kredit perumahan komersil yang non subsidi.
"Berarti mereka (milenial) kalau gajinya di atas MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) tidak bisa manfaatkan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), harus komersial. Padahal juga mungkin pas-pasan jadi kita pikirkan itu," ungkapnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan program KPR untuk milenial ini rencananya akan memberikan keleluasaan berupa tidak adanya batasan gaji, kebebasan memilih tipe rumah, bunga yang rendah, serta DP (down payment) yang kecil persentasenya.
"Misalnya gaji tidak dibatasi Rp 4-7 juta dan membangun rumahnya tidak hanya 36 meter persegi bisa lebih, bunganya tidak 5% mungkin kita turunkan. Uang mukanya sekarang 1% dan 4 juta tambahan," jelas Basuki.
Basuki juga mengatakan program ini direncanakan bisa dilaksanakan tahun depan.
"Ya (2019) udah bisa mulai. Pokoknya tunggu rumusan Kementerian Keuangan sama OJK, nanti semua bank bisa, bukan BTN saja," katanya.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih mempersiapkan skema program ini.
Program ini nantinya akan tetap mengandalkan skema FLPP, namun dia menjanjikan keterjangkauan yang lebih lagi khusus bagi generasi milenial meski enggan menjelaskannya lebih lanjut.
"Arahan Pak menteri tetap pakai FLPP. Tapi ada keleluasaan bagi milenial untuk dapat rumah bersubsidi," ungkap Khawali. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:54 AM
Post a Comment