Kontak Perkasa Futures - Amien Rais meninggalkan massa Forum Umat Islam (FUI) yang akan beraudiensi dengan KPU. Tokoh PAN itu beralasan tidak ada komisioner KPU yang menemui dirinya dan perwakilan massa.
"Nggak ada komisionernya, ngapain? Sekalipun disurati tidak ada satu pun komisioner KPU, pak Arief Budiman (Ketua KPU) ke Singapura, yang lain entah gimana. Namanya Wahyu atau siapa itu masih di bandara, jadi lebih baik saya pulang. Nanti ada teman-teman yang lain," kata Amien Rais di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).
Amien Rais sempat melepaskan pet bertulisan 'Prabowo-Sandi' dengan logo garuda di atasnya, sebelum masuk ke kantor KPU. Setelah keluar dari kantor KPU, Amien Rais kembali mengenakan petnya yang berwarna abu-abu itu.
Dalam kesempatan itu, Amien menyampaikan pihaknya akan mengawasi KPU agar tidak ada kecurangan dalam Pemilu 2019. Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu mengingatkan koalisi adil makmur akan mengaudit perolehan suara pada Pemilu 2019.
"Saya peringatkan awal April tim 'Adil Makmur' akan datang dengan full force IT-nya. Kita akan meminta audit forensik audit terakhir. Kalau nggak mau berarti memang ada niat curang ya,"
Amien menyebutkan gejala kecurangan tersebut sudah mulai terlhat. Meski demikian, pihaknya masih berprasangka baik.
"Gejala-gejala itu sudah kelewatan terkenal terang benderang, tapi kita masih husnuzon. Kita masih ada agak baik sangka," imbuhnya.
Amien mengatakan indikasi kecurangan tersebut, di antaranya masih banyaknya daftar pemilih tetap (DPT) ganda. Indikasi kecurangan lainnya, kata Amien, adanya ribuan e-KTP yang dibuang.
"Sudah ada 31 juta (DPT ganda) disisir ternyata semua bodong. Kemudian ratusan ribu e-KTP, ada yang dibuang ke sawah ke sungai, ke tong sampah dan berceceran di jalan. Ini apa-apaan?," sebutnya.
Amien Rais juga menyebutkan adanya kampanye Pilpres yang menggunakan bahasa China.
"Kemudian lucunya ini kan semuanya bisa bahasa Indonesia, tapi kampanye Pilpres itu pakai bahasa China untuk apa dan lain sebagainya," tuturnya.
Sehingga Amien meminta masyarakat untuk mengawasi KPU dan Bawaslu agar tidak terjadi kecurangan dalam Pilpres 2019 itu. Amien Rais mengingatkan akan membuat perhitungan apabila terjadi kecurangan dalam Pilpres 2019.
"Jangan sampai KPU dan Bawaslu main sendiri di samping pelaksana dibayar untuk jujur. Karena itu kalau sampai terjadi kecurangan masif dan sistematis kita akan buat perhitungan. Bentuknya apa, bentuknya tidak akan ada perang parsial, tapi perang politik. Kita gunakan hak kita sebagai warga negara untuk memberikan pelurusan. Jadi kita tetap husnuzon mudah-mudahan KPU bagus kita doakan, kalau KPU tidak curang dimuliakan Allah dunia akhirat. Tapi kalau KPU sampai curang kita doakan mudah-mudahan dapat laknat dunia akhirat," tandasnya. - Kontak Perkasa Futures
"Nggak ada komisionernya, ngapain? Sekalipun disurati tidak ada satu pun komisioner KPU, pak Arief Budiman (Ketua KPU) ke Singapura, yang lain entah gimana. Namanya Wahyu atau siapa itu masih di bandara, jadi lebih baik saya pulang. Nanti ada teman-teman yang lain," kata Amien Rais di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).
Amien Rais sempat melepaskan pet bertulisan 'Prabowo-Sandi' dengan logo garuda di atasnya, sebelum masuk ke kantor KPU. Setelah keluar dari kantor KPU, Amien Rais kembali mengenakan petnya yang berwarna abu-abu itu.
Dalam kesempatan itu, Amien menyampaikan pihaknya akan mengawasi KPU agar tidak ada kecurangan dalam Pemilu 2019. Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu mengingatkan koalisi adil makmur akan mengaudit perolehan suara pada Pemilu 2019.
"Saya peringatkan awal April tim 'Adil Makmur' akan datang dengan full force IT-nya. Kita akan meminta audit forensik audit terakhir. Kalau nggak mau berarti memang ada niat curang ya,"
Amien menyebutkan gejala kecurangan tersebut sudah mulai terlhat. Meski demikian, pihaknya masih berprasangka baik.
"Gejala-gejala itu sudah kelewatan terkenal terang benderang, tapi kita masih husnuzon. Kita masih ada agak baik sangka," imbuhnya.
Amien mengatakan indikasi kecurangan tersebut, di antaranya masih banyaknya daftar pemilih tetap (DPT) ganda. Indikasi kecurangan lainnya, kata Amien, adanya ribuan e-KTP yang dibuang.
"Sudah ada 31 juta (DPT ganda) disisir ternyata semua bodong. Kemudian ratusan ribu e-KTP, ada yang dibuang ke sawah ke sungai, ke tong sampah dan berceceran di jalan. Ini apa-apaan?," sebutnya.
Amien Rais juga menyebutkan adanya kampanye Pilpres yang menggunakan bahasa China.
"Kemudian lucunya ini kan semuanya bisa bahasa Indonesia, tapi kampanye Pilpres itu pakai bahasa China untuk apa dan lain sebagainya," tuturnya.
Sehingga Amien meminta masyarakat untuk mengawasi KPU dan Bawaslu agar tidak terjadi kecurangan dalam Pilpres 2019 itu. Amien Rais mengingatkan akan membuat perhitungan apabila terjadi kecurangan dalam Pilpres 2019.
"Jangan sampai KPU dan Bawaslu main sendiri di samping pelaksana dibayar untuk jujur. Karena itu kalau sampai terjadi kecurangan masif dan sistematis kita akan buat perhitungan. Bentuknya apa, bentuknya tidak akan ada perang parsial, tapi perang politik. Kita gunakan hak kita sebagai warga negara untuk memberikan pelurusan. Jadi kita tetap husnuzon mudah-mudahan KPU bagus kita doakan, kalau KPU tidak curang dimuliakan Allah dunia akhirat. Tapi kalau KPU sampai curang kita doakan mudah-mudahan dapat laknat dunia akhirat," tandasnya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 4:56 PM
Post a Comment