PT Kontak Perkasa - Besarnya kekuasaan yang dipegang oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg di perusahaannya menjadi perhatian banyak pihak, termasuk pemegang saham Facebook.
Dalam rapat pemegang saham tahunan, investor Facebook mengajukan delapan proposal termasuk beberapa rekomendasi yang bertujuan untuk membatasi kekuasaan Zuck di perusahaannya. Tapi, semua proposal tersebut langsung ditolak mentah-mentah.
Jumat (31/5/2019), hal ini dikarenakan Zuck memiliki suara mayoritas di Facebook berkat saham Class B yang ia miliki. Saham ini memungkinkan Zuck untuk memiliki 10 suara dari tiap saham. Selain itu, Zuck juga menjabat sebagai ketua dewan direksi Facebook.
Salah satu proposal yang diajukan oleh pemegang saham Facebook adalah untuk menghilangkan saham Class B ini, yang secara langsung akan membatasi kekuasaan Zuck.
Selain itu mereka juga mengajukan proposal untuk menempatkan anggota dewan direksi independen. Investor Facebook berargumen bahwa tidak adanya anggota independen ini yang membuat Facebook kesulitan dalam menangani kontroversi besar yang dihadapi mereka belakangan ini.
Ketika ditanya oleh salah seorang investor tentang proposal untuk membatasi kekuasaannya di Facebook, Zuck tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia malah mengulangi usulannya untuk pemerintah segera meregulasi bagaimana perusahaan seperti Facebook mengatasi isu tertentu.
"Saya rasa pertanyaan besar yang butuh kita jawab adalah: apa kerangka kerja yang tepat, apakah itu regulasi atau badan industri, yang memungkinkan kita untuk menyelesaikan isu spesifik yang kita hadapi?" kata Zuck.
Ini bukan pertama kalinya Zuck menghadapi pertanyaan tentang kekuasaan besar yang ia miliki. Sebelumnya co-founder Facebook Chris Hughes mengusulkan agar Facebook dipecah dan mengungkap kekhawatirannya akan kekuasaan yang dimiliki Zuck. Mantan Chief Security Officer Facebook, Alex Stamos juga meminta Zuck untuk menyerahkan sebagian kekuasaannya dan mundur sebagai CEO. - PT Kontak Perkasa
Dalam rapat pemegang saham tahunan, investor Facebook mengajukan delapan proposal termasuk beberapa rekomendasi yang bertujuan untuk membatasi kekuasaan Zuck di perusahaannya. Tapi, semua proposal tersebut langsung ditolak mentah-mentah.
Jumat (31/5/2019), hal ini dikarenakan Zuck memiliki suara mayoritas di Facebook berkat saham Class B yang ia miliki. Saham ini memungkinkan Zuck untuk memiliki 10 suara dari tiap saham. Selain itu, Zuck juga menjabat sebagai ketua dewan direksi Facebook.
Salah satu proposal yang diajukan oleh pemegang saham Facebook adalah untuk menghilangkan saham Class B ini, yang secara langsung akan membatasi kekuasaan Zuck.
Selain itu mereka juga mengajukan proposal untuk menempatkan anggota dewan direksi independen. Investor Facebook berargumen bahwa tidak adanya anggota independen ini yang membuat Facebook kesulitan dalam menangani kontroversi besar yang dihadapi mereka belakangan ini.
Ketika ditanya oleh salah seorang investor tentang proposal untuk membatasi kekuasaannya di Facebook, Zuck tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia malah mengulangi usulannya untuk pemerintah segera meregulasi bagaimana perusahaan seperti Facebook mengatasi isu tertentu.
"Saya rasa pertanyaan besar yang butuh kita jawab adalah: apa kerangka kerja yang tepat, apakah itu regulasi atau badan industri, yang memungkinkan kita untuk menyelesaikan isu spesifik yang kita hadapi?" kata Zuck.
Ini bukan pertama kalinya Zuck menghadapi pertanyaan tentang kekuasaan besar yang ia miliki. Sebelumnya co-founder Facebook Chris Hughes mengusulkan agar Facebook dipecah dan mengungkap kekhawatirannya akan kekuasaan yang dimiliki Zuck. Mantan Chief Security Officer Facebook, Alex Stamos juga meminta Zuck untuk menyerahkan sebagian kekuasaannya dan mundur sebagai CEO. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:45 PM
Post a Comment