PT Kontak Perkasa Futures - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor komoditas logam mulia, perhiasan atau permata mengalami penurunan yang paling dalam di November 2020. Total kinerja ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 15,28 miliar di November tahun ini.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor logam mulia, perhiasan atau permata turun sebesar US$ 254,7 juta atau menjadi yang paling dalam dibandingkan komoditas lainnya.
"Nilainya juga turun sebesar 43,37%. Ekspornya kita tujukan ke Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang," kata Suhariyanto dalam video conference, Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Penurunan ekspor komoditas selanjutnya terjadi pada kertas karton dan daripadanya yaitu sebesar US$ 53,9 juta, selanjutnya komoditas karet dan barang dari karet turun US$ 52,8 juta, tembaga dan barang daripadanya turun USD42,3 juta, satu lagi adalah mesin dan perlengkapan elektrik turun US$ 37,1 juta.
Sedangkan yang mengalami peningkatan, pria yang akrab disapa Kecuk ini mengatakan paling tertinggi adalah lemak dan minyak hewan/nabati yaitu bertambah US$ 449,4 juta. Dia mengatakan, ekspor komoditas ini tertuju ke China, Pakistan, dan India.
Komoditas selanjutnya yang kinerja ekspornya mengalami peningkatan adalah bahan bakar mineral yaitu naik US$ 268,5 juta, besi dan baja naik US$ 210,8 juta, bijih, terak, dan abu logam naik US$ 137,4 juta, dan mesin dan peralatan mekanis naik US$ 69,1 juta.
Selama bulan November 2020, otoritas statistik nasional menyebut kinerja ekspor nasional US$ 15,28 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 6,36% dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2020 sebesar US$ 14,36 miliar dan naik 9,54% dibandingkan periode sama tahun 2019. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Post a Comment