PT KP Press - Saham emiten yang tergabung dalam indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) ramai-ramai tergelincir ke zona merah pada lanjutan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (17/12/2021), melanjutkan kecenderungan pelemahan dalam beberapa hari terakhir.
Indeks IDXTECHNO juga tercatat turun 0,39% ke posisi 8.735,08 pagi ini.
Berikut pergerakan saham teknologi berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 10.24 WIB.
Limas Indonesia Makmur (LMAS), saham -6,43%, ke Rp 131/saham
Galva Technologies (GLVA), -3,50%, ke Rp 276/saham
Kioson Komersial Indonesia (KIOS), -2,80%, ke Rp 520/saham
Hensel Davest Indonesia (HDIT), -1,93%, ke Rp 406/saham
Cashlez Worldwide Indonesia (CASH), -1,90%, ke Rp 310/saham
M Cash Integrasi (MCAS), -1,25%, ke Rp 9.875/saham
Metrodata Electronics (MTDL), -1,07%, ke Rp 3.710/saham
Kresna Graha Investama (KREN), -1,05%, ke Rp 94/saham
Elang Mahkota Teknologi (EMTK), -0,89%, ke Rp 2.220/saham
IndoSterling Technomedia (TECH), -0,60%, ke Rp 8.325/saham
Multipolar Technology (MLPT), -0,59%, ke Rp 3.380/saham
Telefast Indonesia (TFAS), -0,50%, ke Rp 5.000/saham
Bukalapak.com (BUKA), -0,44%, ke Rp 454/saham
NFC Indonesia (NFCX), -0,27%, ke Rp 9.375/saham
Distribusi Voucher Nusantara (DIVA), -0,26%, ke Rp 1.920/saham
Saham LMAS ambles 6,43% ke Rp 131/saham, melanjutkan pelemahan yang mana saham tersebut mengenai batas auto rejection bawah (ARB) 7% dalam 2 hari terakhir.
Sebelum ini, saham LMAS melonjak tinggi selama 6 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham LMAS masih melesat 29,70%, sedangkan dalam sebulan melejit 39,36%.
Saham GLVA dan KIOS juga ambles 3,50% dan 2,80% pagi ini.
Setali tiga uang, saham emiten Grup Ciputra MTDL pun turun 1,07% untuk kali keempat beruntun minggu ini. Praktis, dalam sepekan saham ini ambles 4,39%, sedangkan dalam sebulan naik 4,52%.
Kabar teranyar, perseroan telah mendapatkan restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Kamis kemarin (16/12) untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5.
Selanjutnya, rencana stock split tersebut akan menunggu persetujuan pihak otoritas pasar modal untuk tanggal efektifnya.
Direksi MTDL menyampaikan, stock split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harga saham Perseroan menjadi lebih terjangkau bagi para investor khususnya para investor ritel.
"Investor ritel kita ketahui telah mengalami peningkatan yang tajam selama masa pandemi di pasar modal Indonesia, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan," ungkap manajemen, dalam keterbukaan informasi, Rabu (24/11/2021).
Jumlah saham sebelum stock split sebanyak 2.455.376.917 saham dan akan menjadi 12.276.884.585 saham setelah pemecahan nilai nominal saham. Adapun, nilai nominal sebelum stock split sebesar Rp 50 per saham akan menjadi Rp 10 per sahamnya.
Melorotnya saham teknologi di bursa RI hari ini berbarengan dengan memerahnya saham teknologi di bursa Amerika Serikat (AS) kemarin.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun tipis 0,08% ke level 35.897,64, S&P 500 merosot 0,88% ke posisi 4.668,60.
Kemudian, indeks yang sarat akan saham teknologi Nasdaq Composite ambruk 2,47% menjadi 15.180,43.
Investor cenderung merotasi pilihan investasinya dari saham teknologi dengan pertumbuhan yang tinggi ke sektor lainnya, seperti sektor konsumer kebutuhan pokok. Sehingga hal ini menyebabkan saham teknologi kembali berjatuhan dan indeks Nasdaq pun ditutup ambruk. - PT KP Press
Sumber : cnbcindonesia
Post a Comment