Powered by Blogger.
Latest Post
11:38 AM
Kejatuhan emas telah terlalu berlebihan, QE belum berakhir - kata SocGen
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, April 16, 2013 | 11:38 AM
Bloomberg, (16/4) - Penurunan harga
emas yang terlalu 'berlebihan' seharusnya akan selesai dalam waktu dekat
dan investor seharusnya menambah kepemilikan pada tingkat harga kisaran
$ 1.300 serta membeli saham di negara-negara Asia Tenggara, menurut
David Poh, kepala solusi manajemen portofolio dari Societe Generale
Private Banking di Singapura.
* 'Adalah hari Jumat lalu ketika risalah FOMC dikeluarkan dengan indikasi bahwa the Fed mungkin akan mengurangi QE, itulah awal dari kejatuhan untuk emas. Jika the Fed benar-benar megurangi QE, harga emas akan turun. Itu adalah alami, itulah yang akan memicu pergerakan harga emas. Tetapi jika Anda melihat ekonomi AS, data makro belum benar-benar bagus belakangan ini. Angka dari sektor perumahan tidak positif, belanja konsumen, penjualan ritel berada di bawah ekspektasi, GDP 2Q akan menjadi seperti tahun lalu. Gambaran makroekonomi secara keseluruhan terlihat tidak fantastis di AS bila hanya melihat dari sudut itu saja, saya pikir QE belum akan berhenti, bahkan bisa saja diteruskan,' kata Poh.
* 'Semuanya tidak melihat menarik, sehingga emas harus ditahan. Kejatuhan selama beberapa hari terakhir ini sudah terlalu berlebihan. Kami pikir waktu yang baik untuk mengumpulkan posisi adalah pada level $ 1.300,' .atanya
* 'Pemboman di Boston menciptakan sedikit ketegangan namun tidak berdampak besar pada pasar finansial,' katanya. (brc)
* 'Adalah hari Jumat lalu ketika risalah FOMC dikeluarkan dengan indikasi bahwa the Fed mungkin akan mengurangi QE, itulah awal dari kejatuhan untuk emas. Jika the Fed benar-benar megurangi QE, harga emas akan turun. Itu adalah alami, itulah yang akan memicu pergerakan harga emas. Tetapi jika Anda melihat ekonomi AS, data makro belum benar-benar bagus belakangan ini. Angka dari sektor perumahan tidak positif, belanja konsumen, penjualan ritel berada di bawah ekspektasi, GDP 2Q akan menjadi seperti tahun lalu. Gambaran makroekonomi secara keseluruhan terlihat tidak fantastis di AS bila hanya melihat dari sudut itu saja, saya pikir QE belum akan berhenti, bahkan bisa saja diteruskan,' kata Poh.
* 'Semuanya tidak melihat menarik, sehingga emas harus ditahan. Kejatuhan selama beberapa hari terakhir ini sudah terlalu berlebihan. Kami pikir waktu yang baik untuk mengumpulkan posisi adalah pada level $ 1.300,' .atanya
* 'Pemboman di Boston menciptakan sedikit ketegangan namun tidak berdampak besar pada pasar finansial,' katanya. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:38 AM
Labels:
News
9:37 AM
Asia Stocks Fall Second Day on Concern China Curbs Global Growth
Bloomberg, (16/4) -- Asian stocks
fell, dragging the regional benchmark equities gauge lower for a second
day, led by raw-material producers amid concern slower growth in China
will curb the global economic recovery.
The MSCI Asia Pacific Index lost 0.8 percent to 135.98 as of 10:33 a.m. in Tokyo, with more than four shares falling for each that rose. The gauge retreated yesterday from the highest level in 20 months after reports showed Chinese growth and industrial production expanded less than economists estimated and gold plunged the most since 1980.
“Brace yourselves today,” said Evan Lucas, a market strategist at IG Markets Ltd., a provider of trading services in Melbourne. “The sell-off will be sharp and indiscriminate, loss will be across the board, not even the defensives will escape the flight to safety today.”
Japan’s Nikkei 225 Stock Average slid 1.1 percent and South Korea’s Kospi index lost 0.4 percent. Taiwan’s Taiex Index declined 0.3 percent, while Australia’s S&P/ASX 200 Index fell 0.7 percent. Hong Kong’s Hang Seng Index lost 1 percent, while China’s Shanghai Composite Index dropped 0.7 percent. New Zealand’s NZX 50 Index retreated 0.9 percent.
Shares on the MSCI Asia Pacific Index yesterday traded at 13.9 times average estimated earnings compared with 14 for the Standard & Poor’s 500 Index and 12.5 times for the Stoxx Europe 600 Index, according to data compiled by Bloomberg.
The MSCI Asia Pacific Index lost 0.8 percent to 135.98 as of 10:33 a.m. in Tokyo, with more than four shares falling for each that rose. The gauge retreated yesterday from the highest level in 20 months after reports showed Chinese growth and industrial production expanded less than economists estimated and gold plunged the most since 1980.
“Brace yourselves today,” said Evan Lucas, a market strategist at IG Markets Ltd., a provider of trading services in Melbourne. “The sell-off will be sharp and indiscriminate, loss will be across the board, not even the defensives will escape the flight to safety today.”
Japan’s Nikkei 225 Stock Average slid 1.1 percent and South Korea’s Kospi index lost 0.4 percent. Taiwan’s Taiex Index declined 0.3 percent, while Australia’s S&P/ASX 200 Index fell 0.7 percent. Hong Kong’s Hang Seng Index lost 1 percent, while China’s Shanghai Composite Index dropped 0.7 percent. New Zealand’s NZX 50 Index retreated 0.9 percent.
Shares on the MSCI Asia Pacific Index yesterday traded at 13.9 times average estimated earnings compared with 14 for the Standard & Poor’s 500 Index and 12.5 times for the Stoxx Europe 600 Index, according to data compiled by Bloomberg.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:37 AM
Labels:
News
9:22 AM
Ikuti Wall Street, HSI diperkirakan jatuh lagi
Bloomberg, (16/4) - Bursa saham Hong
Kong diperkirakan melemah pada hari Selasa pagi mengikuti penurunan Wall
Street dengan sektor terkait komoditas kemungkinan akan kembali
memimpin kejatuhannya karena harga emas mencapai level terendah dua
tahun terakhir.
Pada hari Senin, Indeks Hang Seng ditutup turun 1,4 persen pada level 21,772.7. Indeks China Enterprises di Hong Kong merosot 2 persen. (brc)
Pada hari Senin, Indeks Hang Seng ditutup turun 1,4 persen pada level 21,772.7. Indeks China Enterprises di Hong Kong merosot 2 persen. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:22 AM
Labels:
News
9:20 AM
Emas terus perpanjang kejatuhan dalam tiga dekade
Bloomberg, (16/4) - Emas jatuh,
memperpanjang penurunan terbesar dalam tiga dekade, sementara saham Asia
melemah dan minyak mundur karena kekhawatiran tentang pertumbuhan
ekonomi di China yang membuat komoditas memimpin aksi jual global ke
hari ketiga.
Emas turun 1,4 persen pada level $ 1,329.25 per ounce pukul 8:32 pagi di Hong Kong, setelah sempat naik sebanyak 1,5 persen sebelumnya. Logam jatuh 9,1 persen kemarin, penurunan terbesar sejak 1983.
Penurunan emas mendorong spekulasi bahwa beberapa investor harus menjual untuk mendapatkan uang tunai guna menutup posisi kerugian di aset lain. Bullion telah menurun 19 persen pada tahun 2013, setelah naik selama 12 tahun berturut-turut karena data menunjukkan pemulihan AS terus mendapatkan momentum dan The Fed mengisyaratkan bahwa stimulus moneter masih dapat ditingkatkan kembali tahun ini.
CME Group Inc menaikkan jumlah margin requirement untuk investasi di emas berjangka dari $ 5.940 menjadi $ 7.040 per kontrak. Margin untuk perak, platinum dan paladium juga meningkat.
Emas berjangka bisa jatuh ke $ 1310 pada bulan Juni bahkan bila kondisi terburuk dari penjualan telah selesai, ungkap Sterling Smith, seorang spesialis komoditas berjangka dari Citigroup Inc dalam sebuah wawancara telepon. Harga akan turun karena meredanya kekhawatiran inflasi dan di tengah spekulasi bahwa AS akan mengakhiri putaran ketiga dari langkah-langkah stimulus moneternya. (brc)
Emas turun 1,4 persen pada level $ 1,329.25 per ounce pukul 8:32 pagi di Hong Kong, setelah sempat naik sebanyak 1,5 persen sebelumnya. Logam jatuh 9,1 persen kemarin, penurunan terbesar sejak 1983.
Penurunan emas mendorong spekulasi bahwa beberapa investor harus menjual untuk mendapatkan uang tunai guna menutup posisi kerugian di aset lain. Bullion telah menurun 19 persen pada tahun 2013, setelah naik selama 12 tahun berturut-turut karena data menunjukkan pemulihan AS terus mendapatkan momentum dan The Fed mengisyaratkan bahwa stimulus moneter masih dapat ditingkatkan kembali tahun ini.
CME Group Inc menaikkan jumlah margin requirement untuk investasi di emas berjangka dari $ 5.940 menjadi $ 7.040 per kontrak. Margin untuk perak, platinum dan paladium juga meningkat.
Emas berjangka bisa jatuh ke $ 1310 pada bulan Juni bahkan bila kondisi terburuk dari penjualan telah selesai, ungkap Sterling Smith, seorang spesialis komoditas berjangka dari Citigroup Inc dalam sebuah wawancara telepon. Harga akan turun karena meredanya kekhawatiran inflasi dan di tengah spekulasi bahwa AS akan mengakhiri putaran ketiga dari langkah-langkah stimulus moneternya. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:20 AM
Labels:
News
9:10 AM
S & P jatuh tajam sejak November pasca data GDP China
New York, Bloomberg (15/04) –
Saham-saham AS anjlok, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 kepada
penurunan terbesarnya tahun ini sejalan dengan ukuran volatilitas pasar
yang melonjak terbesar dalam 20 bulan terakhir setelah ekonomi China
tumbuh lebih lambat dari perkiraan.
Index S & P 500 turun 2,3 persen ke 1,552.36 di New York, penurunan terbesar sejak 7 November. Indeks itu telah kehilangan 2,6 persen sejak 11 April lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average menghapus 265,86 poin, atau 1,8 persen ke level 14,599.20. Index Russell 2000, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil, jatuh 3,8 persen, tertinggi dalam 17 bulan terakhir.
Saham-saham memperpanjang kerugian karena ledakan yang mengguncang daerah garis finish lapangan Boston Marathon, sementara hampir semua lini saham telah terjadi penurunan sebelum kejadian tersebut.
Ekuitas global juga turun setelah Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi mengatakan bahwa kebijakan moneter tidak dapat mengatasi akar penyebab krisis utang di Eropa dan terserah kepada pemerintah untuk memberlakukan reformasi struktural.
Di AS, data yang dirilis menunjukkan bahwa manufaktur di wilayah New York meningkat kurang dari yang diproyeksikan pada bulan April karena menurunnya pemesanan dan penjualan yang mengalami stagnasi. Index general economic dari The Federal Reserve Bank of New York turun menjadi 3,1 bulan ini dari 9,2 pada bulan Maret. Sementara, proyeksi median dari 47 ekonom yang disurvei Bloomberg adalah 7. (brc)
Index S & P 500 turun 2,3 persen ke 1,552.36 di New York, penurunan terbesar sejak 7 November. Indeks itu telah kehilangan 2,6 persen sejak 11 April lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average menghapus 265,86 poin, atau 1,8 persen ke level 14,599.20. Index Russell 2000, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil, jatuh 3,8 persen, tertinggi dalam 17 bulan terakhir.
Saham-saham memperpanjang kerugian karena ledakan yang mengguncang daerah garis finish lapangan Boston Marathon, sementara hampir semua lini saham telah terjadi penurunan sebelum kejadian tersebut.
Ekuitas global juga turun setelah Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi mengatakan bahwa kebijakan moneter tidak dapat mengatasi akar penyebab krisis utang di Eropa dan terserah kepada pemerintah untuk memberlakukan reformasi struktural.
Di AS, data yang dirilis menunjukkan bahwa manufaktur di wilayah New York meningkat kurang dari yang diproyeksikan pada bulan April karena menurunnya pemesanan dan penjualan yang mengalami stagnasi. Index general economic dari The Federal Reserve Bank of New York turun menjadi 3,1 bulan ini dari 9,2 pada bulan Maret. Sementara, proyeksi median dari 47 ekonom yang disurvei Bloomberg adalah 7. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:10 AM
Labels:
News
9:04 AM
Emas catat rekor kejatuhan tertajam sejak 33 tahun silam
New York, 15/04 (Bloomberg) –Emas
jatuh paling dalam sejak 33 tahun silam di tengah perdagangan rekor
tinggi karena perlambatan tak terduga pada ekspansi ekonomi China yang
memicu aksi jual komoditas dari investor yang telah khawatir bahwa akan
lebih banyak uang yang dibutuhkan untuk menutup posisi.
Jumlah minimum kas untuk penjaminan dari broker (margin requirement) untuk perdagangan emas berjangka di Comex kemungkinan akan dinaikan setelah harga anjlok 13 persen, atau lebih dari $ 200 per ounce dalam dua sesi terakhir. Perak, platinum dan paladium merosot, dan ukuran dari 24 komoditas jatuh ke level terendah sejak Juli.
Pada tanggal 12 April, emas merosot memasuki pasar beruang (bear market) pada kekhawatiran bahwa Siprus akan menjual kepemilikan bullion-nya untuk menutupi bailout, dan Federal Reserve mengisyaratkan bahwa stimulus moneter AS akan ditingkatkan kembali tahun ini. Holdings di SPDR Gold Trust (GLD), produk ETFs emas terbesar yang diperdagangkan di bursa telah jatuh ke level terendah dalam hampir tiga tahun terakhir, dan para hedge fund telah memangkas taruhan mereka pada harga yang lebih tinggi sebesar 72 persen sejak pertengahan Oktober lalu.
'Emas babak belur hari ini karena margin calls' di Comex, Frank McGhee, head dealer dari Integrated Brokerage di Services LLC di Chicago, dalam sebuah wawancara telepon. 'Angka ekonomi China adalah paku terakhir di kepala sehingga orang-orang keluar dari semua komoditas, termasuk emas.'
Emas berjangka untuk pengiriman Juni merosot 9,3 persen dan ditutup pada $ 1,361.10 pukul 1:51 p.m. di Comex, New York, penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 17 Maret 1980. Setelah penyelesaian, harga menyentuh $ 1,348.50, terendah sejak 7 Februari 2011. Perkiraan perdagangan untuk semua kontrak adalah 684.502 kontrak pada pukul 04:10 p.m., melampaui rekor sebelumnya di 486.315 kontrak pada 28 November lalu.
Harga dapat jatuh ke $ 1310 pada bulan Juni, Sterling Smith, seorang spesialis komoditas dari Citigroup Global Markets Inc, mengatakan hari ini dalam sebuah wawancara telepon. (brc)
Jumlah minimum kas untuk penjaminan dari broker (margin requirement) untuk perdagangan emas berjangka di Comex kemungkinan akan dinaikan setelah harga anjlok 13 persen, atau lebih dari $ 200 per ounce dalam dua sesi terakhir. Perak, platinum dan paladium merosot, dan ukuran dari 24 komoditas jatuh ke level terendah sejak Juli.
Pada tanggal 12 April, emas merosot memasuki pasar beruang (bear market) pada kekhawatiran bahwa Siprus akan menjual kepemilikan bullion-nya untuk menutupi bailout, dan Federal Reserve mengisyaratkan bahwa stimulus moneter AS akan ditingkatkan kembali tahun ini. Holdings di SPDR Gold Trust (GLD), produk ETFs emas terbesar yang diperdagangkan di bursa telah jatuh ke level terendah dalam hampir tiga tahun terakhir, dan para hedge fund telah memangkas taruhan mereka pada harga yang lebih tinggi sebesar 72 persen sejak pertengahan Oktober lalu.
'Emas babak belur hari ini karena margin calls' di Comex, Frank McGhee, head dealer dari Integrated Brokerage di Services LLC di Chicago, dalam sebuah wawancara telepon. 'Angka ekonomi China adalah paku terakhir di kepala sehingga orang-orang keluar dari semua komoditas, termasuk emas.'
Emas berjangka untuk pengiriman Juni merosot 9,3 persen dan ditutup pada $ 1,361.10 pukul 1:51 p.m. di Comex, New York, penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 17 Maret 1980. Setelah penyelesaian, harga menyentuh $ 1,348.50, terendah sejak 7 Februari 2011. Perkiraan perdagangan untuk semua kontrak adalah 684.502 kontrak pada pukul 04:10 p.m., melampaui rekor sebelumnya di 486.315 kontrak pada 28 November lalu.
Harga dapat jatuh ke $ 1310 pada bulan Juni, Sterling Smith, seorang spesialis komoditas dari Citigroup Global Markets Inc, mengatakan hari ini dalam sebuah wawancara telepon. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:04 AM
Labels:
News
12:02 PM
Jepang mendapat himbauan dari AS hingga Eropa terkait depresiasi mata uangnya
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, April 15, 2013 | 12:02 PM
Bloomberg, (15/4) - Jelang pertemuan
para kepala keuangan dari Group 20 negara (G20) pekan ini, Jepang akan
diingatkan lagi tentang janjinya untuk tidak menurunkan yen terlalu
dalam, dalam upaya memerangi ekonominya dari deflasi yang telah
berlangsung lebih dari 15 tahun.
Jelang pertemuan G-20 dan para gubernur bank sentral pekan ini di Washington, Departemen Keuangan AS mengatakan akan menekan Jepang untuk menahan diri dari devaluasi kompetitif dan pemerintah Eropa juga mendesak negara itu untuk tidak terlalu bergantung pada stimulus fiskal dan moneter.
Yen telah jatuh terhadap 16 mata uang utama lainnya sejak 4 April ketika Bank of Japan memberikan kejutan kepada para investor dengan rencana menggandakan pembelian obligasi bulanan dan menetapkan target inflasi dua tahun sebesar 2 persen.
Yen menguat terhadap 16 mitra utamanya hari ini setelah laporan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China melambat secara tak terduga pada kuartal pertama, memicu permintaan untuk aset haven. Mata uang Jepang naik 0,2 persen menjadi 98,22 per dolar pada pukul 12:00 a.m. di Tokyo setelah sebelumnya menyentuh 97,63, terkuat sejak 8 April.
Departemen Keuangan AS menggunakan laporan mata uang semesteran kepada Kongres AS dimana Jepang harus 'tetap berorientasi untuk memenuhi tujuan pertumbuhan domestik dengan menggunakan instrumen domestik dan untuk menahan diri dari mendevaluasi mata uangnya secara kompetitif dan menargetkan nilai tukarnya untuk tujuan kompetitif juga.' (brc)
Jelang pertemuan G-20 dan para gubernur bank sentral pekan ini di Washington, Departemen Keuangan AS mengatakan akan menekan Jepang untuk menahan diri dari devaluasi kompetitif dan pemerintah Eropa juga mendesak negara itu untuk tidak terlalu bergantung pada stimulus fiskal dan moneter.
Yen telah jatuh terhadap 16 mata uang utama lainnya sejak 4 April ketika Bank of Japan memberikan kejutan kepada para investor dengan rencana menggandakan pembelian obligasi bulanan dan menetapkan target inflasi dua tahun sebesar 2 persen.
Yen menguat terhadap 16 mitra utamanya hari ini setelah laporan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China melambat secara tak terduga pada kuartal pertama, memicu permintaan untuk aset haven. Mata uang Jepang naik 0,2 persen menjadi 98,22 per dolar pada pukul 12:00 a.m. di Tokyo setelah sebelumnya menyentuh 97,63, terkuat sejak 8 April.
Departemen Keuangan AS menggunakan laporan mata uang semesteran kepada Kongres AS dimana Jepang harus 'tetap berorientasi untuk memenuhi tujuan pertumbuhan domestik dengan menggunakan instrumen domestik dan untuk menahan diri dari mendevaluasi mata uangnya secara kompetitif dan menargetkan nilai tukarnya untuk tujuan kompetitif juga.' (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 12:02 PM
Labels:
News