BPOM AS Setujui Vaksin Booster Pfizer, Ini Daftar Efek Sampingnya
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, September 24, 2021 | 10:16 AM
PT KP Press - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin COVID-19 booster untuk sekelompok orang. Per Rabu (22/9/2021) lansia 65 tahun ke atas dan masyarakat di atas 18 tahun yang berisiko parah saat terpapar COVID-19 bisa mendapatkan vaksin booster.
"Individu berusia 18 hingga 64 tahun yang sering terpapar SARS-CoV-2 di institusi atau pekerjaan menempatkan mereka pada risiko tinggi komplikasi serius, termasuk kategori terpapar COVID-19 parah," jelas FDA dalam rilis resminya.
Persetujuan vaksin booster hanya diberikan pada vaksin Pfizer. Mereka yang disuntik booster setidaknya memiliki jarak enam bulan pasca vaksinasi dosis lengkap.
"Setelah mempertimbangkan totalitas bukti ilmiah yang tersedia dan pertimbangan komite penasihat kami yang terdiri dari pakar eksternal independen, FDA mengubah EUA untuk Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 untuk memungkinkan dosis booster pada populasi tertentu seperti pekerja perawatan kesehatan , guru dan staf penitipan anak, pekerja grosir dan mereka yang berada di tempat penampungan tunawisma atau penjara, antara lain," kata Penjabat Komisaris FDA dr Janet Woodcock.
Persetujuan ini juga mempertimbangkan data kemanjuran vaksin Pfizer di dunia nyata dalam studi internasional CDC, Inggris, dan Israel. Studi menilai respons imun dari sekitar 200 peserta berusia 18 hingga 55 tahun yang menerima dosis vaksin booster pasca enam bulan vaksinasi lengkap.
Respons antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 satu bulan setelah dosis booster vaksin dibandingkan dengan respons satu bulan setelah dua dosis pada individu yang sama, menunjukkan respons imun dari vaksinasi booster amat baik.
Keamanan vaksin booster juga dievaluasi pada 306 peserta berusia 18 hingga 55 tahun dan 12 peserta berusia 65 tahun ke atas yang diikuti selama rata-rata lebih dari dua bulan. Efek samping yang paling sering dilaporkan peserta uji klinis yang menerima vaksinasi booster adalah:
Nyeri
Kemerahan
Pembengkakan di tempat suntikan
Kelelahan
Sakit kepala
Nyeri otot atau sendi
Menggigil. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Dear Pelanggan IndiHome, Telkom Siapkan Kompensasi Nih
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, September 23, 2021 | 1:59 PM
Kontak Perkasa Futures - Sehubungan dengan adanya gangguan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Jawa, Sumatera, Kalimantan (Jasuka) ruas Batam-Pontianak, Telkom akan memberikan kompensasi kepada pelanggan IndiHome.
Telkom akan memberikan kompensasi kepada pelanggan yang terdampak sesuai aturan yang berlaku akibat gangguan di kabel laut Jasuka.
Pada prinsipnya Telkom akan memberi kompensasi sebagaimana tertuang dalam kontrak saat awal berlangganan sesuai dengan segmen pelanggan.
"Bagi pelanggan IndiHome yang terdampak, tentu kami akan memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan pada kontrak berlangganan masing-masing pelanggan," ujar Vice President Marketing Management Telkom E Kurniawan kepada, Kamis (23/9/2021).
Gangguan kabel laut Jasuka terjadi sejak Minggu malam (19/9), namun Telkom mengungkapkan layanan IndiHome dan Telkomsel sudah berangsur pulih. Di sisi lain, perusahaan plat merah ini juga melakukan perbaikan kabel laut yang berlangsung sekitar sebulan.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan yang terjadi pada kabel laut Jasuka tersebut. Telkom menyebutkan saat ini gangguan teridentifikasi berasal dari titik sekitar 1,5 kilometer lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut.
"Kenyamanan pelanggan adalah fokus utama kami. Dan sejak tanggal 20 September Layanan telah dapat digunakan untuk kegiatan LFH dan WFH pelanggan. Tentunya Telkom pun tidak menginginkan terjadinya gangguan kabel laut yang mengakibatkan penurunan kualitas yang dirasakan pelanggan," tuturnya.
Agar layanan internet tetap berjalan, Telkom telah mengalihkan routing layanan ke network lainnya dan saat ini fokus untuk mempercepat perbaikan kabel laut Jasuka serta memberikan win win solution bagi pelanggan.
"Selain itu juga terkait dengan pembayaran tagihan IndiHome, Telkom akan memberlakukan kebijakan bebas denda dan pengunduran batas akhir pembayaran hingga 25 September 2021," jelas E Kurniawan. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Pukul 13.00 WIB: Rupiah Kini di Rp 14.210/US$
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, September 17, 2021 | 1:35 PM
Kontak Perkasa Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berbalik menguat pada perdagangan pasar spot hari ini, setelah melemah tipis 0,07% kemarin dan berlanjut pagi tadi.
Pada Jumat (17/9/2021), US$ 1 dibanderol Rp 14.210 di pasar spot. Rupiah menguat 0,24% dibandingkan dengan penutupan perdagangan Kamis. Sebelumnya rupiah sempat melemah 0,11% ke Rp 14.265/US$
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 11:54 WIB:
Periode Kurs
1 Pekan Rp14.228,5
1 Bulan Rp14.255,0
2 Bulan Rp14.301,0
3 Bulan Rp14.345,0
6 Bulan Rp14.476,0
9 Bulan Rp14.630,0
1 Tahun Rp14.778,6
2 Tahun Rp15.411,2
Berikut kurs dolar AS di pasar Domestic NDF (DNDF) pada pukul 10:12 WIB:
Periode Kurs
1 Bulan Rp 14.272
3 Bulan Rp 14.315
Berikut kurs jual beli dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 11:51 WIB:
Bank Harga Beli Harga Jual
BNI 14.197 14.246
BRI 14.150 14.350
Mandiri 14.230 14.280
BCA 14.219 14.234
CIMB Niaga 14.226 14.241 - Kontak Perkasa Futures
Sumber : cnbcindonesia.com
Siapkan Diri! Sri Mulyani Bilang Pandemi Akan Jadi Endemi
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, September 13, 2021 | 11:01 AM
Kontak Perkasa Futures - Pandemi COVID-19 masih terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Berbagai tekanan masih terjadi namun sudah ada beberapa hal yang bisa dilewati seperti resesi.
Memang krisis kesehatan ini turut mempengaruhi kondisi perekonomian dunia. Apalagi varian Delta yang membuat dunia gonjang-ganjing hingga menekan kembali pergerakan ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jika tahun depan pandemi ini akan menjadi endemi.
"Jadi sekarang ini disiapkan langkah-langkah bagaimana Indonesia melakukan jasmani terhadap pandemi menuju endemik ini sesuai dengan pandangan dari berbagai para ilmuwan mengenai apa kemungkinan feature dari pandemi ini," kata dia belum lama ini.
Pemerintah juga sedang menyiapkan langkah Indonesia menuju endemi. Berbagai kebijakan disusun dan akan diumumkan kepada masyarakat.
Selain itu masyarakat juga harus siap hidup berdampingan dengan endemi. "Sekarang kita harus menyiapkan diri untuk merespons hidup di tengah pandemi yang akan berubah jadi endemi. Living with endemi harus mampu dilakukan, negara menyiapkan vaksinasi dan jangkauannya harus luas," jelas dia.
"Ilmuwan menganggap SARS COVID akan menjadi endemi dan inilah yang harus kita siapkan karena bapak presiden menyampaikan kita akan terus melakukan respons kebijakan berdasarkan data fakta dan tentu dari berbagai pandangan ilmuwan," ujarnya.
Salah satu persiapan yang dilakukan dan wajib hukumnya adalah kegiatan vaksinasi. Menurutnya, vaksinasi harus segera dilakukan seluas-luasnya ke berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, tambah Sri Mulyani, masyarakat juga harus disiplin memakai masker.
"Meskipun perekonomian 2021 diproyeksi akan mengalami pemulihan yang cukup kuat dan akan terus di 2022 namun pemulihan ini tidak berjalan secara seragam. Negara-negara yang memilih akses vaksin, dia proyeksinya akan jauh lebih cepat pemulihannya sedangkan negara yang kurang mendapatkan vaksin aksesnya akan menghadapi tantangan yaitu munculnya pandemi ini akan terus mempengaruhi kondisi pemburukan ekonominya," ujarnya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Menuju Pariwisata Berdaya Dukung Lingkungan
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, September 3, 2021 | 10:53 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Setelah kasus Covid 19, Indonesia kembali menjadi perhatian dunia internasional. UNESCO meminta pemerintah untuk menghentikan proyek pembangunan infrastruktur pariwisata di Taman Nasional Komodo. Pembangunan tersebut dianggap dapat merusak lingkungan dan mengganggu habitat Komodo. Bahkan belum melakukan kajian mengenai dampak lingkungan.
Permintaan UNESCO disambut pro-kontra di dalam negeri. Aktivis lingkungan merasa mendapatkan angin segar, sedangkan Gubernur NTT menyatakan pembangunan sudah mempertimbangkan semua aspek termasuk lingkungan.
Pemerintah perlu menjadikan teguran UNESCO sebagai warning dalam pengelolaan wisata alam. Pengelolaan wisata alam harus berorientasi kelestarian ekosistem dibandingkan tujuan ekonomi semata. Kelestarian akan menjaga keberlanjutan daya tarik wisata alam sehingga keuntungan ekonomi akan terus bertahan. Namun apabila pengembangan tanpa mempertimbangkan lingkungan maka keuntungan hanya dapat dirasakan dalam jangka pendek.
Potensi Wisata Alam
Indonesia dijuluki sebagai zamrud khatulistiwa karena memiliki keindahan alam dan keanekaragaman hayati. Julukan tersebut membuat beberapa objek wisata menjadi tujuan turis luar negeri. Pulau Bali, Wakatobi, Raja Ampat, Lombok, Labuan Bajo, atau Bunaken adalah contoh objek wisata kelas dunia. Modal given ini pengelolaaannya harus diperlakukan seperti sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
Sebelum adanya pandemi COVID-19, pariwisata memegang peran penting dalam perekonomian di Indonesia. Data Kementerian Pariwisata menunjukkan bahwa sektor pariwisisata berkontribusi 4,8% kepada Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2019. Tenaga kerja sektor pariwisata mencapai 12,7 orang atau 10% dari total penduduk yang bekerja.
Selain itu, jumlah penerimaan devisa negara tidak dapat dianggap sebelah mata. Pada 2018, devisa sektor ini mencapai Rp 229 triliun rupiah. Kondisi ini membuat banyak pihak ingin mengambil manfaat ekonomi dari sektor pariwisata.
Daya Dukung
Pengelolaan wisata perlu mempertimbangkan daya dukung dalam mendukung turis yang berkunjung. Definisi daya dukung adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya (UU nomer 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Ekosistem yang menjadi daya tarik wisata alam mempunyai batasan tertentu untuk mendukung kegiatan wisata. Apabila batasan tersebut terlampaui, maka dapat merusak dan mengganggu ekosistem.
Pembangunan infrastruktur pariwisata bertujuan untuk menarik minat sehingga meningkatkan kunjungan jumlah turis. Peningkatan dikhawatirkan menambah tekanan terhadap lingkungan hidup. Selain itu, pembangunan akan mengalihfungsi lahan yang seharusnya memiliki fungsi lindung seperti penyerapan air atau pencegahan longsor. Pembangunan infrastruktur pariwisata harus dikaji lebih detail terutama dampaknya terhadap lingkungan.
Pemerintah seharusnya tidak hanya melihat kuantitas pengunjung sebagai indikator keberhasilan pengelolaan sektor pariwisata. Jumlah turis yang berlebihan dapat berakibat negatif seperti kerusakan alam, flora-fauna stres, atau timbulnya sampah. Apabila kondisi tersebut dibiarkan akan mengurangi kenyamanan dan menyebabkan kecewa turis yang berkunjung.
Selain itu, jumlah turis yang terlalu banyak tanpa diimbangi oleh pengawasan juga akan berdampak negatif. Lemahnya pengawasan dapat menimbulkan perilaku turis tidak bertanggung jawab. Vandalisme atau kegiatan yang melanggar aturan sering terjadi di obyek wisata. Apalagi setelah adanya media sosial, banyak turis hanya sekadar mengikuti tren tanpa mempertimbangkan dampaknya.
Dua kerugian utama apabila wisata alam dieksploitasi tanpa memperhatikan daya dukung. Pertama, manfaat ekonomi akan berkurang karena jumlah turis berkurang akibat kerusakan atau hilangnya daya tarik alam. Masyarakat akan kehilangan sebagian pendapatannya dan pendapatan asli daerah (PAD) menurun.
Kerugian kedua adalah hilangnya keindahan alam dan keaneragaman hayati. Kegiatan turis dkhawatirkan mengganggu habitat flora-fauna langka. Apalagi komodo yang merupakan hewan purba dan hanya terdapat di Pulau Komodo. Hal ini yang menjadi keresahan utama aktivis lingkungan hidup.
Terdapat beberapa contoh kawasan wisata yang mengalami penurunan fungsi ekosistem akibat masifnya kunjungan turis. Cladio Milano dalam bukunya Overtourism dan Tourismphobia menceritakan dampak negatif masifnya turis di Venesia. Jumlah kunjungan yang berlebihan menyebabkan merusak pemandangan dan fondasi gedung bersejarah. Maladewa mengalami permasalahan sampah akibat meningkatnya jumlah turis sedangkan lahan untuk pengolahan sampah terbatas.
Ubah Orientasi
Pemerintah harus meninjau kembali orientasi pengelolaan wisata alam, terutama yang terkait pelestarian keanekaragaman hayati. Jangan sampai semua objek diarahkan untuk wisata massal. Objek dengan kekayaan alam harus dijadikan wisata minat khusus untuk mengurangi tekanan terhadap ekosistem. Perlakuan khusus dan pembatasan kalau perlu dilakukan untuk mencegah dampak negatif.
Pembatasan di wisata minat khusus menjadi sarana seleksi kualitas turis yang berkunjung. Kualitas yang dimaksud adalah turis yang memang mempunyai daya beli dan kesadaran terhadap lingkungan tinggi. Keuntungan ekonomi didapatkan tanpa harus merusak lingkungan. Ibarat peribahasa, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.
Salah satu contoh sukses adalah Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang merubah orientasi dari wisata masal menjadi berwawasan lingkungan berbasis masyarakat. Secara jumlah pengunjung memang turun drastis tetapi pendapatannya justru meningkat. Inovasi dan pengelolaan yang tepat menjadi kunci keberhasilan di Nglanggeran.
Sayang apabila sumberdaya wisata alam dikelola tanpa memperhatikan daya dukung hanya demi keuntungan jangka pendek. Kerusakan akan menimbulkan kerugian tak ternilai karena sulit atau bahkan tidak dapat dipulihkan kembali. Miris membayangkan apabila anak cucu kita hanya melihat keindahan dan flora-fauna dari foto tanpa dapat merasakan langsung. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
82% Pengguna Android Ogah Pindah ke iPhone 13, Ini Alasannya
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, September 2, 2021 | 1:46 PM
PT KP Press - Apple akan mengenalkan iPhone 13 pada musim gugur tahun ini. Tapi sederet fitur baru yang akan dibawa iPhone 13 ternyata tidak mampu menggoda pengguna Android untuk beralih ke iPhone.
Berdasarkan hasil survei situs jual beli barang bekas SellCell, 81,7% pengguna Android mengatakan tidak tertarik membeli iPhone 13. Survei ini menyasar 5.000 pengguna Android berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat, seperti dikutip dari MacRumors, Rabu (1/9/2021).
Artinya, hanya 18,3% pengguna Android yang mempertimbangkan beralih ke iPhone 13. Menariknya, SellCell melakukan survei yang sama tahun lalu dan menemukan 33% pengguna Android berencana membeli iPhone baru. Berarti, jumlah pengguna Android yang ingin beralih ke iPhone turun 15% hanya dalam setahun.
Dari empat model iPhone 13 yang ditawarkan, 39,8% pengguna Android paling tertarik dengan iPhone 13 Pro Max. Sementara itu 36,1% tertarik dengan iPhone 13 Pro, 19,5% tertarik dengan iPhone 13 dan hanya 4,6% yang tertarik dengan iPhone 13 mini.
Saat ditanya faktor apa yang membuat mereka tertarik pindah ke iPhone, 51,4% responden menjawab karena dukungan software yang lebih panjang. Ekosistem Apple yang lebih terintegrasi menjadi alasan 23,8% responden, sedangkan 11,4% lainnya tertarik karena perlindungan privasi yang lebih baik.
Lantas apa yang bikin pengguna Android enggan beralih ke iPhone 13? Faktor terbesarnya adalah tidak adanya sensor sidik jari yang menjadi alasan 31,9% responden.
Sensor sidik jari memang sudah menjadi salah satu fitur utama di banyak ponsel Android selama beberapa tahun terakhir. iPhone memang menawarkan sistem Face ID yang diklaim lebih aman, tapi fitur ini jadi sulit digunakan kalau pengguna mengenakan masker.
Sementara itu, 16,7% responden mengatakan mereka tidak berniat membeli iPhone karena fitur kustomisasi iOS yang terbatas, 12,8% beralasan karena tidak bisa sideloading aplikasi, 12,1% tidak suka dengan desain dan hardware, dan 10,4% tidak setuju dengan kebijakan Apple memindai foto di iCloud untuk mencari konten kekerasan seksual anak.
iPhone 13 sendiri diprediksi akan diluncurkan dalam hitungan hari. Karena Apple akan kembali ke jadwal peluncuran di bulan September, prediksi terbaru menyebutkan iPhone 13 akan dipamerkan pada 14 September.
iPhone 13 tidak akan membawa banyak pembaruan besar dari segi desain. Ponsel flagship terbaru dari Apple ini akan hadir dengan fitur kamera yang ditingkatkan, video ProRes, layar 120Hz, notch yang lebih kecil, chip 5G baru dari Qualcomm, dan masih banyak lagi. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Benarkah Air Kelapa Bisa Redakan Efek Samping Vaksin? Ini Kata Dokter
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, September 1, 2021 | 2:49 PM
Kontak Perkasa Futures - Sebagian orang percaya mengonsumsi air kelapa setelah vaksinasi COVID-19 dapat membantu meredakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Disebutkan kandungan di dalam air kelapa dapat membuat demam cepat turun atau nyeri cepat hilang.
"Demam saya bisa cepat reda setelah mendapat dosis kedua vaksin dan rasanya juga jadi lebih berenergi," pengakuan seorang warga Singapura, Sheryll Lin, saat membeli air kelapa.
Tren yang sama juga tampaknya terjadi di Indonesia. Sempat beredar pesan viral yang menyebut konsumsi air kelapa dapat 'menetralkan' vaksin COVID-19 sehingga cocok dikonsumsi bagi orang-orang yang khawatir terhadap efeknya.
dr Leong Choon Kit dari Mission Medical Clinic menjelaskan sebetulnya tidak ada hubungan khusus antara air kelapa dengan KIPI. Secara umum konsumsi cairan memang bisa saja membantu meredakan gejala peradangan.
"Jadi tidak harus spesifik air kelapa. Sup, minuman isotonik, air putih, dan minuman-minuman lainnya bisa membantu," kata dr Leong Choon Kit seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (1/9/2021).
Hal senada juga diutarakan oleh juru bicara program vaksinasi COVID-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Lucia Rizka Andalusia. Menurutnya vaksin bukanlah racun sehingga konsumsi air kelapa tidak akan berefek apa-apa.
"Vaksin ini disuntikkan masuk ke otot lengan, sedangkan air kelapa diminum masuk ke lambung, jadi tidak ada hubungannya," tambah Lucia. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com