Powered by Blogger.
Latest Post
1:57 PM
Sindrom Mayat Hidup
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, June 30, 2017 | 1:57 PM
PT Kontak Perkasa - Pernahkah kamu menonton serial The Walking Dead yang bercerita tentang pertarungan manusia melawan para zombie. Kisah mayat hidup itu hanya fiksi dan tak ada di kehidupan nyata, begitulah yang dipikirkan kebanyakan orang.
Sebenarnya ada "mayat hidup" dalam kehidupan nyata dan disebut Sindrom Cotard, atau lebih populer dengan istilah Sindrom The Walking Dead, dengan penyebab kelainan mental.
Seorang penulis, Esme Weijun Wang, menderita fenomena ini setelah beberapa bulan hidup dalam kebingungan dan depresi. Ia harus menata kembali hidupnya dan mencoba menjalani kenyataan di sekitarnya dan tak ada yang membuatnya puas.
Wang baru saja bangun kembali setelah beberapa minggu sebelumnya dinyatakan meninggal. Kita mungkin lebih mengenalnya dengan istilah mati suri. Dan ketika kembali dari kematian Wang menjalani hidup yang sama seperti sebelum ia meninggal, dan hal itulah yang tidak membuatnya senang.
Orang-orang di sekitar berusaha menjelaskan dan meyakinkan kalau ia hidup, tapi Wang lebih berpikir bahwa sesungguhnya ia sudah mati. Untunglah pada suatu hari ia menyadari tingkah lakunya dan kemudian mengubahnya. Wang pun merasa hidup kembali.
Lalu, apa penjelasan ilmiah atas kasus Wang? Seperti dilansir askdrmanny.com, para ilmuwan tak tahu banyak soal penyebab penyakit ini. Mereka hanya menganggap ada beberapa masalah di otak. Yang pertama adalah orang tersebut merasa melihat wajah-wajah yang pernah ia kenal, namun ia berpikir orang-orang itu tidak nyata atau bukan mereka yang memang ia kenal.
Masalah kedua adalah bagian otak yang berhubungan dengan emosi. Orang dengan sindrom mayat berjalan itu menunjukkan kurangnya minat pada orang-orang sekitar, makanan, dan aktivitas favoritnya.
Meski sindrom ini bisa muncul dalam beberapa cara yang berbeda, beberapa penderita percaya mereka sudah mati. Mereka tidak punya minat lagi terhadap kehidupan nyata yang mereka sukai. Beberapa orang lain merasa kehilangan organ-organ tubuh atau tubuhnya sudah membusuk. Tak jarang para penderitanya melakukan kekerasan, seperti berusaha bunuh diri atau melukai orang lain.
Dalam kasus sindrom mayat hidup lain, seorang penderita bernama Graham mengalami depresi berat. Ia merasa tak punya kepala dan otak, tak mau makan, sering ke pemakaman, dan beberapa kali mencoba bunuh diri.
Ketika para dokter memindai otaknya, mereka terkejut melihat rendahnya aktivitas di area yang mengontrol fungsi motorik dan daya ingat. Menurut neurolog Steven Laurey, otak Graham menunjukkan pola yang sama dengan seseorang yang sedang tertidur atau dalam pengaruh obat bius.
Saat ini, para dokter merawat pasien dengan sindrom tersebut dengan beberapa pengobatan, termasuk antidepresan dan antipsikotik. Sebagian lagi menilai penyembuhan elektrokonvulsif lebih baik dari obat-obatan, tapi para ilmuwan kurang meneliti metode ini. Banyak penderita yang tidak lagi berdelusi setelah beberapa bulan, tapi ada pula yang menderita sampai bertahun-tahun - PT Kontak Perkasa
Sumber:cantik.tempo
Sebenarnya ada "mayat hidup" dalam kehidupan nyata dan disebut Sindrom Cotard, atau lebih populer dengan istilah Sindrom The Walking Dead, dengan penyebab kelainan mental.
Seorang penulis, Esme Weijun Wang, menderita fenomena ini setelah beberapa bulan hidup dalam kebingungan dan depresi. Ia harus menata kembali hidupnya dan mencoba menjalani kenyataan di sekitarnya dan tak ada yang membuatnya puas.
Wang baru saja bangun kembali setelah beberapa minggu sebelumnya dinyatakan meninggal. Kita mungkin lebih mengenalnya dengan istilah mati suri. Dan ketika kembali dari kematian Wang menjalani hidup yang sama seperti sebelum ia meninggal, dan hal itulah yang tidak membuatnya senang.
Orang-orang di sekitar berusaha menjelaskan dan meyakinkan kalau ia hidup, tapi Wang lebih berpikir bahwa sesungguhnya ia sudah mati. Untunglah pada suatu hari ia menyadari tingkah lakunya dan kemudian mengubahnya. Wang pun merasa hidup kembali.
Lalu, apa penjelasan ilmiah atas kasus Wang? Seperti dilansir askdrmanny.com, para ilmuwan tak tahu banyak soal penyebab penyakit ini. Mereka hanya menganggap ada beberapa masalah di otak. Yang pertama adalah orang tersebut merasa melihat wajah-wajah yang pernah ia kenal, namun ia berpikir orang-orang itu tidak nyata atau bukan mereka yang memang ia kenal.
Masalah kedua adalah bagian otak yang berhubungan dengan emosi. Orang dengan sindrom mayat berjalan itu menunjukkan kurangnya minat pada orang-orang sekitar, makanan, dan aktivitas favoritnya.
Meski sindrom ini bisa muncul dalam beberapa cara yang berbeda, beberapa penderita percaya mereka sudah mati. Mereka tidak punya minat lagi terhadap kehidupan nyata yang mereka sukai. Beberapa orang lain merasa kehilangan organ-organ tubuh atau tubuhnya sudah membusuk. Tak jarang para penderitanya melakukan kekerasan, seperti berusaha bunuh diri atau melukai orang lain.
Dalam kasus sindrom mayat hidup lain, seorang penderita bernama Graham mengalami depresi berat. Ia merasa tak punya kepala dan otak, tak mau makan, sering ke pemakaman, dan beberapa kali mencoba bunuh diri.
Ketika para dokter memindai otaknya, mereka terkejut melihat rendahnya aktivitas di area yang mengontrol fungsi motorik dan daya ingat. Menurut neurolog Steven Laurey, otak Graham menunjukkan pola yang sama dengan seseorang yang sedang tertidur atau dalam pengaruh obat bius.
Saat ini, para dokter merawat pasien dengan sindrom tersebut dengan beberapa pengobatan, termasuk antidepresan dan antipsikotik. Sebagian lagi menilai penyembuhan elektrokonvulsif lebih baik dari obat-obatan, tapi para ilmuwan kurang meneliti metode ini. Banyak penderita yang tidak lagi berdelusi setelah beberapa bulan, tapi ada pula yang menderita sampai bertahun-tahun - PT Kontak Perkasa
Sumber:cantik.tempo
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:57 PM
12:12 PM
Suhu Kota-kota Besar Dunia Akan Naik 2 Derajat Celsius
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, June 29, 2017 | 12:12 PM
Kontak Perkasa Futures - Kota-kota di dunia akan semakin panas, bukan hanya karena perubahan iklim tetapi juga sebab fenomena pulau panas perkotaan.
Fenomena itu terjadi karena perubahan lanskap kota dari sebelumnya ditutupi tumbuhan jadi didominasi gendung bertingkat.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change minggu lalu menguak, kota-kota besar di dunia bisa mengalami kenaikan suhu hingga 2 derajat celsius pada tahun 2050.
Kota-kota besar yang sebenarnya hanya 1 persen di dunia itu akan menghabiskan 78 persen energi dan dihuni separuh populasi.
Untuk mendapat kesimpulan itu, tim ekonom dari Meksiko, Belanda, dan Inggris menganalisis 1.700 kota besar di dunia.
Selain menjadi lebih panas, tim menemukan bahwa ongkos perubahan iklim dari kota besar dunia 2,6 kali lipat lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Setiap kemenangan mengatasi perubahan iklim bisa dimentahkan oleh fenomena pulau panas perkotaan yang tak terkontrol," kata Richard Tol dari University of Sussex yang terlibat studi.
Fenomena pulau panas perkotaan bisa membuat penduduknya membayar lebih untuk pendingin udara, air bersih, dan kesehatan.
Kerugian ekonomi akibat fenomena itu di kota paling terdampak bisa mencapai 10,9 persen PDB, dua kali lipat dari rata-rata kerugian global.
Lantas, bagaimana mencegah kondisi buruk itu terjadi? Peneliti mengatakan, pembuatan trotoar sejuk dan atap hijau adalah metode yang menjajikan.
Menurut para peneliti itu, trotoar sejuk dan atap hijau terbukti menjadi kebijakan dengan biaya paling efisien untuk diimplementasikan.
Pengubahan 20 persen atap kota dan setengah trotoar menjadi bentuk yang lebih sejuk akan menghemat 12 kali biaya pemasangan dan perawatan untuk energi dan lainnya.
Perubahan itu juga diprediksi dapat mereduksi temperatur udara sebesar 0,8 derajat celsius, hampir setengah lebih rendah.
Rohiton Emmanuel, profesor desain berkelanjutan dari Glasgow Caledonian University mengatakan, riset itu akan membantu pengambil kebijakan menyusun strategi.
"Sangat bagus mendapatkan gambaran secara ekonomi tentang dampak mitigasi pulau panas," katanya seperti dikutip Seeker, Minggu (29/5/2017).
Tol mengungkapkan, riset memberi gambaran bahwa usaha memerangi perubahan iklim di tingkat lokal tetap akan berdampak.
"Bahkan ketika usaha global gagal, kami menunjukkan bahwa kebijakan lokal masih dapat memiliki dampak positif," kata Tol dalam pernyataannya.
"Manfaat terbesar untuk mengurangi dampak perubahan iklim dicapai ketika tindakan global dan lokal diterapkan bersama-sama," imbuhnya - Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Fenomena itu terjadi karena perubahan lanskap kota dari sebelumnya ditutupi tumbuhan jadi didominasi gendung bertingkat.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change minggu lalu menguak, kota-kota besar di dunia bisa mengalami kenaikan suhu hingga 2 derajat celsius pada tahun 2050.
Kota-kota besar yang sebenarnya hanya 1 persen di dunia itu akan menghabiskan 78 persen energi dan dihuni separuh populasi.
Untuk mendapat kesimpulan itu, tim ekonom dari Meksiko, Belanda, dan Inggris menganalisis 1.700 kota besar di dunia.
Selain menjadi lebih panas, tim menemukan bahwa ongkos perubahan iklim dari kota besar dunia 2,6 kali lipat lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Setiap kemenangan mengatasi perubahan iklim bisa dimentahkan oleh fenomena pulau panas perkotaan yang tak terkontrol," kata Richard Tol dari University of Sussex yang terlibat studi.
Fenomena pulau panas perkotaan bisa membuat penduduknya membayar lebih untuk pendingin udara, air bersih, dan kesehatan.
Kerugian ekonomi akibat fenomena itu di kota paling terdampak bisa mencapai 10,9 persen PDB, dua kali lipat dari rata-rata kerugian global.
Lantas, bagaimana mencegah kondisi buruk itu terjadi? Peneliti mengatakan, pembuatan trotoar sejuk dan atap hijau adalah metode yang menjajikan.
Menurut para peneliti itu, trotoar sejuk dan atap hijau terbukti menjadi kebijakan dengan biaya paling efisien untuk diimplementasikan.
Pengubahan 20 persen atap kota dan setengah trotoar menjadi bentuk yang lebih sejuk akan menghemat 12 kali biaya pemasangan dan perawatan untuk energi dan lainnya.
Perubahan itu juga diprediksi dapat mereduksi temperatur udara sebesar 0,8 derajat celsius, hampir setengah lebih rendah.
Rohiton Emmanuel, profesor desain berkelanjutan dari Glasgow Caledonian University mengatakan, riset itu akan membantu pengambil kebijakan menyusun strategi.
"Sangat bagus mendapatkan gambaran secara ekonomi tentang dampak mitigasi pulau panas," katanya seperti dikutip Seeker, Minggu (29/5/2017).
Tol mengungkapkan, riset memberi gambaran bahwa usaha memerangi perubahan iklim di tingkat lokal tetap akan berdampak.
"Bahkan ketika usaha global gagal, kami menunjukkan bahwa kebijakan lokal masih dapat memiliki dampak positif," kata Tol dalam pernyataannya.
"Manfaat terbesar untuk mengurangi dampak perubahan iklim dicapai ketika tindakan global dan lokal diterapkan bersama-sama," imbuhnya - Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 12:12 PM
12:23 PM
Bahaya Tidur Masih Pakai Makeup
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, June 28, 2017 | 12:23 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Seringkali kita mendengar bahwa tidur masih memakai makeup akan menimbulkan sejumlah masalah pada kulit wajah seperti pori-pori tersumbat, memicu kulit kusam, sampai meneyebabkan jerawat.
Selain risiko tadi, jika kealpaan ini dilakukan berulang kali, maka akan menimbulkan kerusakan pada wajah. Berikut ini rinciannya:
1. Merusak sel kulit
Seorang dermatologis dari Knight Dermatology Institute, Dr. J. Matthew Knight mengatakan makeup yang tidak dibersihkan dapat merusak sel kulit. "Makeup menjebak polutan dan radikal bebas yang dapat merusak sel kulit dan meyebabkan penuaan dini pada kulit," kata Dr. J. Matthew Knight.
2. Bikin kulit belang
Tidak hanya panas matahari yang dapat membuat warna kulit wajah menjadi tidak merata. Lupa atau malas membersihkan wajah juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
Dr. J Matthew mengatakan kulit akan beregenerasi pada malam hari. Saat tidur, kulit akan beristirahat dan memerangi pigmentasi, yaitu dengan melepaskan sel-sel kulit yang telah rusak. "Namun, ketika wajah tertutup oleh riasan, otomatis kulit tidak dapat melakukan regenerasi," ujar Dr. J Matthew
3. Bulu mata rontok
Jika kamu menggunakan maskara atau eyeliner, maka membersihkan wajah sebelum tidur adalah mutlak. Maskara dan eyeliner dapat membuat bulu mata menjadi rapuh dan akhirnya rontok. Dia menyarankan untuk menggunakan makeup remover untuk membersihkan maskara dan eyeliner.
4. Eksim di kelopak mata
Eksim adalah penyakit kulit yang cukup banyak di derita. Dr. Robin Evans dari Southern CT Dermatology mengatakan makeup mata seperti maskara, eyeliner, atau eyeshadow dapat menyebabkan iritasi yang pada beberapa kasus dapat menyebabkan eksim.
"Membiarkan makeup mata terlalu lama di kulit bisa mengakibatkan ruam, gatal, dan terkadang ada rasa seperti terbakar," ujar Evans. "Jika mengalaminya, segera ke dokter." - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:cantik.tempo
Selain risiko tadi, jika kealpaan ini dilakukan berulang kali, maka akan menimbulkan kerusakan pada wajah. Berikut ini rinciannya:
1. Merusak sel kulit
Seorang dermatologis dari Knight Dermatology Institute, Dr. J. Matthew Knight mengatakan makeup yang tidak dibersihkan dapat merusak sel kulit. "Makeup menjebak polutan dan radikal bebas yang dapat merusak sel kulit dan meyebabkan penuaan dini pada kulit," kata Dr. J. Matthew Knight.
2. Bikin kulit belang
Tidak hanya panas matahari yang dapat membuat warna kulit wajah menjadi tidak merata. Lupa atau malas membersihkan wajah juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
Dr. J Matthew mengatakan kulit akan beregenerasi pada malam hari. Saat tidur, kulit akan beristirahat dan memerangi pigmentasi, yaitu dengan melepaskan sel-sel kulit yang telah rusak. "Namun, ketika wajah tertutup oleh riasan, otomatis kulit tidak dapat melakukan regenerasi," ujar Dr. J Matthew
3. Bulu mata rontok
Jika kamu menggunakan maskara atau eyeliner, maka membersihkan wajah sebelum tidur adalah mutlak. Maskara dan eyeliner dapat membuat bulu mata menjadi rapuh dan akhirnya rontok. Dia menyarankan untuk menggunakan makeup remover untuk membersihkan maskara dan eyeliner.
4. Eksim di kelopak mata
Eksim adalah penyakit kulit yang cukup banyak di derita. Dr. Robin Evans dari Southern CT Dermatology mengatakan makeup mata seperti maskara, eyeliner, atau eyeshadow dapat menyebabkan iritasi yang pada beberapa kasus dapat menyebabkan eksim.
"Membiarkan makeup mata terlalu lama di kulit bisa mengakibatkan ruam, gatal, dan terkadang ada rasa seperti terbakar," ujar Evans. "Jika mengalaminya, segera ke dokter." - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:cantik.tempo
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 12:23 PM
11:09 AM
Dari Evolusi Sampai Saus, Begini Isi Buku Harian 5 Orang Penting
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, June 23, 2017 | 11:09 AM
Kontak Perkasa Futures - Selain Anne Frank masih ada orang-orang berpengaruh lainnya yang mencatat berbagai hal dalam buku harian mereka. Siapa saja mereka, berikut adalah beberapa orang berpengaruh di dunia yang menuliskan pemikiran mereka ke dalam buku harian.
Charles Darwin
Naturalis Charles Darwin mencatat semua hal yang ia alami dan ia ingat dalam sebuah buku harian, bahkan ia terus memperbaharui buku itu sampai beberapa bulan sebelum kematiannya pada tahun 1881.
Tulisan yang paling terkenal adalah catatan penelitiannya saat menjelajah pantai Amerika Selatan dari tahun 1831-1836. Darwin mengamati dan mencatat dengan cermat geologi, hewan dan fosil di setiap lokasi dan mulai mengumpulkan petunjuk yang kemudian membentuk dasar teori evolusi.
Peggy Whitson
Astronom NASA dan ahli biokimia Peggy Whitson telah dua kali bertugas sebagai komandan stasiun luar angkasa (ISS), totalnya ia tinggal di luar angkasa selama 534 hari.
Buku hariannya berisi pengalamannya ketika berada di ISS, isinya mengenai rutinitas harian astronot, tanggung jawab secara teknis, hingga deskripsi aneh tentang bumbu yang mereka gunakan untuk makanan mereka. Jurnal harian itu kemudian diarsipkan secara online oleh NASA.
"Moto kru kami adalah, semuanya mengenai saus. Kita punya saus salsa, saus lada pedas, pasta tomat kering, pasta pesto, minyak zaitun, saus lobak, mayones, saus BBQ, mustard dari berbagai jenis," tulis Whitson dalam ekspedisi ke-16 di ISS yang berlangsung dari tanggal 10 Oktober 2007 hingga 19 April 2008.
Frida Kahlo
Pelukis surealis yang karya-karyanya terinspirasi oleh cerita rakyat Meksiko dikenal sebagai salah satu seniman paling penting di abad ke-20.
Catatan harian yang ia tulis selama 10 tahun terakhir hidupnya kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Buku Harian Frida Kahlo: Potret Diri yang Intim.
Buku itu tidak hanya berisi mengenai proses kreatifnya, tetapi juga mengenai pribadinya, bahkan hubungannya dengan suaminya, Diego Rivera.
Che
Che Guevara lahir di Argentina, meninggalkan karir di bidang kedokteran untuk membawa pesan Marxisme dan revolusi pada masyarakat Amerika Selatan.
Dia lalu menjabat sebagai penasihat diktaktor Kuba, Fidel Castro. Buku hariannya 'Mengenang Perang Revolusi Kuba' merupakan catatannya dalam membentuk gerakan gerilya untuk menggulingkan kediktatoran pemimpin sebelumnya pada tahun 1959.
Sementara itu, buku hariannya yang belum selesai, 'The Bolivian Journal,' ditemukan di antara barang-barangnya setelah ia terbunuh di Bolivia pada tahun 1967.
Marie Curie
Ahli Kimia dan fisikawan nuklir ini juga mendokumentasikan penelitiannya dalam jurnal pribadinya. Pada tanggal 16 Desember 1867, Marie Curie membuat catatan pertama mengenai penelitiannya tentang radioaktif.
Ia bersama-sama dengan suaminya menyelidiki unsur radioaktif, polonium, dan radium yang sebelumnya tidak diketahui. Pada tahun 1910, dia membuktikan jika radium merupakan unsur baru dengan memproduksinya sebagai logam murni.
Dia dan suaminya lalu dianugrahi penghargaan nobel fisika pada tahun 1903, dan dia memperoleh penghargaan nobel kimia pada tahun 1911.
Sayangnya, paparan radiasi jangka panjang selama penelitiannya membuat Curie meninggal. Buku catatannya yang masih terpapar radioaktif disimpan di perpusatakaan nasional di Paris. Buku itu disimpan dalam kotak khusus berlapis timbal dan pengunjung dapat melihatnya setelah mengenakan pakaian pelindung - Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Charles Darwin
Naturalis Charles Darwin mencatat semua hal yang ia alami dan ia ingat dalam sebuah buku harian, bahkan ia terus memperbaharui buku itu sampai beberapa bulan sebelum kematiannya pada tahun 1881.
Tulisan yang paling terkenal adalah catatan penelitiannya saat menjelajah pantai Amerika Selatan dari tahun 1831-1836. Darwin mengamati dan mencatat dengan cermat geologi, hewan dan fosil di setiap lokasi dan mulai mengumpulkan petunjuk yang kemudian membentuk dasar teori evolusi.
Peggy Whitson
Astronom NASA dan ahli biokimia Peggy Whitson telah dua kali bertugas sebagai komandan stasiun luar angkasa (ISS), totalnya ia tinggal di luar angkasa selama 534 hari.
Buku hariannya berisi pengalamannya ketika berada di ISS, isinya mengenai rutinitas harian astronot, tanggung jawab secara teknis, hingga deskripsi aneh tentang bumbu yang mereka gunakan untuk makanan mereka. Jurnal harian itu kemudian diarsipkan secara online oleh NASA.
"Moto kru kami adalah, semuanya mengenai saus. Kita punya saus salsa, saus lada pedas, pasta tomat kering, pasta pesto, minyak zaitun, saus lobak, mayones, saus BBQ, mustard dari berbagai jenis," tulis Whitson dalam ekspedisi ke-16 di ISS yang berlangsung dari tanggal 10 Oktober 2007 hingga 19 April 2008.
Frida Kahlo
Pelukis surealis yang karya-karyanya terinspirasi oleh cerita rakyat Meksiko dikenal sebagai salah satu seniman paling penting di abad ke-20.
Catatan harian yang ia tulis selama 10 tahun terakhir hidupnya kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Buku Harian Frida Kahlo: Potret Diri yang Intim.
Buku itu tidak hanya berisi mengenai proses kreatifnya, tetapi juga mengenai pribadinya, bahkan hubungannya dengan suaminya, Diego Rivera.
Che
Che Guevara lahir di Argentina, meninggalkan karir di bidang kedokteran untuk membawa pesan Marxisme dan revolusi pada masyarakat Amerika Selatan.
Dia lalu menjabat sebagai penasihat diktaktor Kuba, Fidel Castro. Buku hariannya 'Mengenang Perang Revolusi Kuba' merupakan catatannya dalam membentuk gerakan gerilya untuk menggulingkan kediktatoran pemimpin sebelumnya pada tahun 1959.
Sementara itu, buku hariannya yang belum selesai, 'The Bolivian Journal,' ditemukan di antara barang-barangnya setelah ia terbunuh di Bolivia pada tahun 1967.
Marie Curie
Ahli Kimia dan fisikawan nuklir ini juga mendokumentasikan penelitiannya dalam jurnal pribadinya. Pada tanggal 16 Desember 1867, Marie Curie membuat catatan pertama mengenai penelitiannya tentang radioaktif.
Ia bersama-sama dengan suaminya menyelidiki unsur radioaktif, polonium, dan radium yang sebelumnya tidak diketahui. Pada tahun 1910, dia membuktikan jika radium merupakan unsur baru dengan memproduksinya sebagai logam murni.
Dia dan suaminya lalu dianugrahi penghargaan nobel fisika pada tahun 1903, dan dia memperoleh penghargaan nobel kimia pada tahun 1911.
Sayangnya, paparan radiasi jangka panjang selama penelitiannya membuat Curie meninggal. Buku catatannya yang masih terpapar radioaktif disimpan di perpusatakaan nasional di Paris. Buku itu disimpan dalam kotak khusus berlapis timbal dan pengunjung dapat melihatnya setelah mengenakan pakaian pelindung - Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:09 AM
10:11 AM
Tips Mudik Lebaran Nyaman Bersama Si Kecil
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, June 22, 2017 | 10:11 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Idul Fitri tinggal menghitung hari. Mudik Lebaran bersama keluarga ke kampung halaman sambil membawa anak, akan lebih nyaman kalau kita tahu tipsnya.
Membawa anak kecil di bawah usia 10 tahun untuk bepergian jauh saat mudik Lebaran memang susah-susah gampang. Apalagi, bila anak belum sering untuk menempuh perjalanan lebih dari 2 jam. Baik menggunakan kendaraan pribadi atau umum, ini menjadi suatu tantangan bagi orang tua.
Membawa anak kecil di bawah usia 10 tahun untuk bepergian jauh saat mudik Lebaran memang susah-susah gampang. Apalagi, bila anak belum sering untuk menempuh perjalanan lebih dari 2 jam. Baik menggunakan kendaraan pribadi atau umum, ini menjadi suatu tantangan bagi orang tua.
kali ini kami akan memberikan beberapa tips agar Mudik Lebaran bersama anak lebih aman dan nyaman:
1. Siapkan tas khusus perlengkapan anak
Agar memudahkan mengambil peralatan yang dibutuhkan, baiknya gunakanlah tas khusus untuk berbagai peralatan sang buah hati. Ini juga memudahkan orang tua serta menghemat waktu.
Gunakanlah tas yang tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil. Seperti tas berukuran sedang model sling bag atau ransel sedang. Kelompokkan berbagai jenis kebutuhan dalam bentuk pouch, sehingga tidak terlalu sulit saat mencari barang yang dibutuhkan.
2. Persiapkan MPASI atau snack sebelum berangkat
Bayi yang sudah berusia di atas 6 bulan biasanya didampingi makanan tambahan selain ASI. Persiapkan makanan pendamping beberapa hari sebelum keberangkatan mudik Lebaran.
Jika ingin mudah, bawalah biskuit instan untuk bayi, jangan lupa untuk membawa penghangat atau botol air panas serta pendingin untuk stok cadangan ASI. Bagi yang sudah balita, bisa dibawakan beberapa camilan seperti biskuit atau buah. Ini sangat berpengaruh terhadap stok asupan anak selama perjalanan mudik Lebaran.
3. Bawalah buku atau mainan
Perjalanan mudik Lebaran berjam-jam rentan membuat anak bosan. Bawalah beberapa benda untuk hiburan seperti buku atau mainan edukatif.
Apabila sang anak dirasa terlalu kecil untuk bermain gadget, traveler bisa membawa buku cerita atau mainan interaktif dan edukatif untuk dibawa sembari menemani perjalanan. Apabila anak bosan, ini akan menjadi saat yang membuat orang tua lebih repot karena jarak tempuh mudik Lebaran yang juga jauh.
Permainan interaktif juga dapat dimainkan oleh seluruh anggota keluarga saat bepergian jauh seperti mudik. Misalnya permainan 'ABC 5 Dasar' atau kuis-kuis jenaka. Ini juga dapat menjadi bonding keluarga lho!
4. Membawa peralatan P3K
Saat mudik Lebaran, kadang hal yang tidak terpikirkan sering terjadi, seperti sakit secara mendadak. Antisipasinya, bawalah peralatan P3K dasar.
Isinya dapat berbagai macam. Seperti alkohol antiseptik, kapas, tisu, minyak angin atau obat-obatan pereda nyeri yang cocok untuk anak. Yang paling penting untuk menjaga daya tahan tubuh adalah vitamin, atau traveler bisa membawa perasan lemon dan madu agar lebih alami dan mudah dibawa.
5. Gunakan car seat
Untuk bayi dan balita, biasanya duduk di kursi mobil atau kendaraan bisa menjadi hal yang cukup sulit. Maka dari itu, tidak ada salahnya utuk membawa car seat khusus bayi.
Apabila tidak memiliki car seat, orang tua dapat membawa bantal dan guling serta selimut untuk memberikan ruang khusus anak. Ini agar si kecil tetap merasa nyaman dan terjaga keamanannya.
6. Ceritakan kondisi yang dihadapi
Anak kecil yang sudah mulai mengerti berinteraksi biasanya akan lebih bingung saat diajak mudik Lebaran ke kampung halaman. Ini dikarenakan mereka jarang bertemu sehari-harinya.
Selama perjalanan, orang tua dapat menceritakan tentang berbagai anggota keluarga dan para saudara. Juga berbagi pengalaman kepada sang anak tentang hidup di kampung halaman serta kondisi dan situasinya kini. Hal ini dapat menghindari anak dari kaget situasi saat sampai tempat tujuan - PT Kontak Perkasa Futures
1. Siapkan tas khusus perlengkapan anak
Agar memudahkan mengambil peralatan yang dibutuhkan, baiknya gunakanlah tas khusus untuk berbagai peralatan sang buah hati. Ini juga memudahkan orang tua serta menghemat waktu.
Gunakanlah tas yang tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil. Seperti tas berukuran sedang model sling bag atau ransel sedang. Kelompokkan berbagai jenis kebutuhan dalam bentuk pouch, sehingga tidak terlalu sulit saat mencari barang yang dibutuhkan.
2. Persiapkan MPASI atau snack sebelum berangkat
Bayi yang sudah berusia di atas 6 bulan biasanya didampingi makanan tambahan selain ASI. Persiapkan makanan pendamping beberapa hari sebelum keberangkatan mudik Lebaran.
Jika ingin mudah, bawalah biskuit instan untuk bayi, jangan lupa untuk membawa penghangat atau botol air panas serta pendingin untuk stok cadangan ASI. Bagi yang sudah balita, bisa dibawakan beberapa camilan seperti biskuit atau buah. Ini sangat berpengaruh terhadap stok asupan anak selama perjalanan mudik Lebaran.
3. Bawalah buku atau mainan
Perjalanan mudik Lebaran berjam-jam rentan membuat anak bosan. Bawalah beberapa benda untuk hiburan seperti buku atau mainan edukatif.
Apabila sang anak dirasa terlalu kecil untuk bermain gadget, traveler bisa membawa buku cerita atau mainan interaktif dan edukatif untuk dibawa sembari menemani perjalanan. Apabila anak bosan, ini akan menjadi saat yang membuat orang tua lebih repot karena jarak tempuh mudik Lebaran yang juga jauh.
Permainan interaktif juga dapat dimainkan oleh seluruh anggota keluarga saat bepergian jauh seperti mudik. Misalnya permainan 'ABC 5 Dasar' atau kuis-kuis jenaka. Ini juga dapat menjadi bonding keluarga lho!
4. Membawa peralatan P3K
Saat mudik Lebaran, kadang hal yang tidak terpikirkan sering terjadi, seperti sakit secara mendadak. Antisipasinya, bawalah peralatan P3K dasar.
Isinya dapat berbagai macam. Seperti alkohol antiseptik, kapas, tisu, minyak angin atau obat-obatan pereda nyeri yang cocok untuk anak. Yang paling penting untuk menjaga daya tahan tubuh adalah vitamin, atau traveler bisa membawa perasan lemon dan madu agar lebih alami dan mudah dibawa.
5. Gunakan car seat
Untuk bayi dan balita, biasanya duduk di kursi mobil atau kendaraan bisa menjadi hal yang cukup sulit. Maka dari itu, tidak ada salahnya utuk membawa car seat khusus bayi.
Apabila tidak memiliki car seat, orang tua dapat membawa bantal dan guling serta selimut untuk memberikan ruang khusus anak. Ini agar si kecil tetap merasa nyaman dan terjaga keamanannya.
6. Ceritakan kondisi yang dihadapi
Anak kecil yang sudah mulai mengerti berinteraksi biasanya akan lebih bingung saat diajak mudik Lebaran ke kampung halaman. Ini dikarenakan mereka jarang bertemu sehari-harinya.
Selama perjalanan, orang tua dapat menceritakan tentang berbagai anggota keluarga dan para saudara. Juga berbagi pengalaman kepada sang anak tentang hidup di kampung halaman serta kondisi dan situasinya kini. Hal ini dapat menghindari anak dari kaget situasi saat sampai tempat tujuan - PT Kontak Perkasa Futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:11 AM
8:52 AM
Waspada Kebutaan pada Penderita Diabetes
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, June 21, 2017 | 8:52 AM
PT Kontak Perkasa - Selain menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat dunia, diabetes ternyata memiliki dampak yang seringkali tak diketahui penderita, yakni kebutaan. Kasus ini terjadi pada lebih dari 30 persen penderita diabetes.
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan yang ditandai adanya gangguan pengaturan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang buruk. Tanda khas pada penderita penyakit ini adalah kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung menahun.
Data International Diabetes Federation tahun 2014 menyebutkan satu dari dua belas orang di dunia menderita penyakit ini. Jumlah tersebut setara dengan 387 juta orang. Angka tersebut diprediksi bertambah menjadi 205 juta di tahun 2035. Setiap 7 detik, satu orang meninggal akibat penyakit diabetes.
Tahun 2017 ini, angka penderita diabetes malah semakin bertambah menjadi 415 juta penderita. Jika disederhanakan, penyakit ini menjangkiti satu dari 11 orang dewasa di dunia. Jumlahnya akan meningkat menjadi 642 penderita di tahun 2040. Dan setiap 6 detik, satu orang diprediksi meninggal karena penyakit ini.
Dari jumlah tersebut, diketahui satu dari tujuh kelahiran merupakan diabetes gestasional. Diabetes gestasional merupakan diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Penderitanya berisiko melahirkan bayi besar sehingga harus dilakukan operasi caesar dan penyakitnya menurun pada anak.
Komplikasi Mata
Di Indonesia sendiri, diperkirakan 8,8 juta orang terkena diabetes dan diprediksi akan meningkat menjadi 21,3 juta di tahun 2030. Saat ini, Indonesia merupakan negara peringkat ketujuh dengan populasi diabetes terbesar di dunia. Di tahun 2040 nanti, peringkat ini kemungkinan akan naik menjadi posisi keenam.
Tingginya angka penderita diabetes di Indonesia seharusnya diimbangi dengan kesadaran penderita akan gejala komplikasi yang diakibatkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah komplikasi naik ke tingkat yang lebih tinggi dan menjadi semakin parah.
Komplikasi penderita diabetes dapat dibagi menjadi dua, yakni komplikasi pada makrovaskuler (jaringan pembuluh darah besar) maupun mikrovaskular (jaringan pembuluh darah kecil). Komplikasi makrovaskuler biasanya menimbulkan penyakit seperti stroke, komplikasi hati dan hipertensi, penyumbatan aliran darah, dan gangguan pada kaki. Komplikasi microvaskuler dapat berakibat pada sakit ginjal, neoropathy atau gangguan fungsi saraf dan gangguan pada kaki. Ia juga bisa menyerang mata dengan retinopati dan katarak sehingga menyebabkan kebutaan.
Sejatinya, komplikasi diabetes terjadi akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah di tubuh karena insulin tak bisa lagi menahan kadar gula darah yang tinggi. Pembuluh darah yang pecah, bisa jadi menyasar pada otak, jantung, hati, ginjal, pembuluh darah arteri, maupun pembuluh darah pada retina mata.
Menurut Referano Agustiawan, dokter ahli pelayanan vitreoretinal, meski belum ada penelitian menyeluruh tentang jumlah penderita diabetes retinopati (DR). Namun, penghitungan dari masing-masing pusat diabetes retinopati di beberapa kota menunjukkan komplikasi diabetes yang berujung ke mata mencapai 30 persen.
“Dari jumlah itu, sebanyak sepertiganya mendekati kebutaan,” katanya.
Diabetes retinopati merupakan komplikasi utama dari diabetes melitus yang berupa gangguan pada retina dan secara signifikan menyebabkan kebutaan di tingkat global. Di dunia, sebanyak 34,6 persen penderitanya merupakan populasi dari penderita diabetes melitus. Ia menjadi penyumbang 1 persen gangguan penglihatan dan 1 persen kebutaan.
Sayangnya, banyak dari pasien dengan komplikasi ini tidak menyadari telah terkena gangguan mata karena diabetes. Karena penyakit diabetes retinopati tak menunjukkan gejala secara khusus di awal terjangkitnya, ia bisa dikatakan telah menjadi fenomena gunung es.
“Setelah diperiksa ke dokter, ternyata retinanya sudah berdarah. Dan mereka menyangkal memiliki diabetes,” ujar dokter yang biasa dipanggil dokter Nano tersebut.
Biasanya, seseorang yang terkena diabetes retinopati akan mengalami gangguan mata awal dengan adanya floaters atau beberapa bayangan hitam pada penglihatannya. Di tingkat yang lebih parah, garis lurus akan terlihat seperti melengkung.
Penderita DR terkadang mengira lensa kacamatanya perlu diganti dengan yang baru. Namun, setelah pergi ke optik, mereka tidak menemukan kecocokan dengan lensa mana pun dan gangguan matanya tak berkurang.
Jika Anda mengalami gejala seperti itu, sebaiknya Anda langsung memeriksakan mata dan kadar gula darah. Sebab, semakin cepat didiagnosis, maka akan semakin mudah dilakukan tindakan pencegahan agar gejalanya tak memburuk.
“DR ini merupakan kebutaan yang tak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah. Banyak diderita oleh orang dengan usia produktif.”
Berdasarkan hasil screening American Academy of Ophthalmology, seseorang yang terkena diabetes tipe 1 dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke matanya 3-5 tahun setelah diagnosis. Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 harus segera memeriksakan matanya langsung saat terdiagnosis.
“Karena biasanya, orang terkena DR setelah 10 tahun setelah terkena diabetes,” ungkap Nano.
Setelah proses diagnosis dilakukan, dokter akan memutuskan tipe tindakan yang harus dilakukan pada pasien. Jika pembuluh darah yang pecah belum banyak yang bocor, tindakan paling lazim dilakukan adalah melaser kebocoran agar tidak meluas.
Berbeda dengan katarak atau penyakit mata lainnya yang akan sembuh dengan tindakan operasi, tindakan medis pada DR tak akan mengembalikan kondisi mata menjadi normal. Untuk itu, dokter Nano menganjurkan agar para penderita diabetes untuk segera memeriksakan kondisi matanya saat terdiagnosis diabetes - PT Kontak Perkasa
Sumber:tirto.id
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan yang ditandai adanya gangguan pengaturan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang buruk. Tanda khas pada penderita penyakit ini adalah kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung menahun.
Data International Diabetes Federation tahun 2014 menyebutkan satu dari dua belas orang di dunia menderita penyakit ini. Jumlah tersebut setara dengan 387 juta orang. Angka tersebut diprediksi bertambah menjadi 205 juta di tahun 2035. Setiap 7 detik, satu orang meninggal akibat penyakit diabetes.
Tahun 2017 ini, angka penderita diabetes malah semakin bertambah menjadi 415 juta penderita. Jika disederhanakan, penyakit ini menjangkiti satu dari 11 orang dewasa di dunia. Jumlahnya akan meningkat menjadi 642 penderita di tahun 2040. Dan setiap 6 detik, satu orang diprediksi meninggal karena penyakit ini.
Dari jumlah tersebut, diketahui satu dari tujuh kelahiran merupakan diabetes gestasional. Diabetes gestasional merupakan diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Penderitanya berisiko melahirkan bayi besar sehingga harus dilakukan operasi caesar dan penyakitnya menurun pada anak.
Komplikasi Mata
Di Indonesia sendiri, diperkirakan 8,8 juta orang terkena diabetes dan diprediksi akan meningkat menjadi 21,3 juta di tahun 2030. Saat ini, Indonesia merupakan negara peringkat ketujuh dengan populasi diabetes terbesar di dunia. Di tahun 2040 nanti, peringkat ini kemungkinan akan naik menjadi posisi keenam.
Tingginya angka penderita diabetes di Indonesia seharusnya diimbangi dengan kesadaran penderita akan gejala komplikasi yang diakibatkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah komplikasi naik ke tingkat yang lebih tinggi dan menjadi semakin parah.
Komplikasi penderita diabetes dapat dibagi menjadi dua, yakni komplikasi pada makrovaskuler (jaringan pembuluh darah besar) maupun mikrovaskular (jaringan pembuluh darah kecil). Komplikasi makrovaskuler biasanya menimbulkan penyakit seperti stroke, komplikasi hati dan hipertensi, penyumbatan aliran darah, dan gangguan pada kaki. Komplikasi microvaskuler dapat berakibat pada sakit ginjal, neoropathy atau gangguan fungsi saraf dan gangguan pada kaki. Ia juga bisa menyerang mata dengan retinopati dan katarak sehingga menyebabkan kebutaan.
Sejatinya, komplikasi diabetes terjadi akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah di tubuh karena insulin tak bisa lagi menahan kadar gula darah yang tinggi. Pembuluh darah yang pecah, bisa jadi menyasar pada otak, jantung, hati, ginjal, pembuluh darah arteri, maupun pembuluh darah pada retina mata.
Menurut Referano Agustiawan, dokter ahli pelayanan vitreoretinal, meski belum ada penelitian menyeluruh tentang jumlah penderita diabetes retinopati (DR). Namun, penghitungan dari masing-masing pusat diabetes retinopati di beberapa kota menunjukkan komplikasi diabetes yang berujung ke mata mencapai 30 persen.
“Dari jumlah itu, sebanyak sepertiganya mendekati kebutaan,” katanya.
Diabetes retinopati merupakan komplikasi utama dari diabetes melitus yang berupa gangguan pada retina dan secara signifikan menyebabkan kebutaan di tingkat global. Di dunia, sebanyak 34,6 persen penderitanya merupakan populasi dari penderita diabetes melitus. Ia menjadi penyumbang 1 persen gangguan penglihatan dan 1 persen kebutaan.
Sayangnya, banyak dari pasien dengan komplikasi ini tidak menyadari telah terkena gangguan mata karena diabetes. Karena penyakit diabetes retinopati tak menunjukkan gejala secara khusus di awal terjangkitnya, ia bisa dikatakan telah menjadi fenomena gunung es.
“Setelah diperiksa ke dokter, ternyata retinanya sudah berdarah. Dan mereka menyangkal memiliki diabetes,” ujar dokter yang biasa dipanggil dokter Nano tersebut.
Biasanya, seseorang yang terkena diabetes retinopati akan mengalami gangguan mata awal dengan adanya floaters atau beberapa bayangan hitam pada penglihatannya. Di tingkat yang lebih parah, garis lurus akan terlihat seperti melengkung.
Penderita DR terkadang mengira lensa kacamatanya perlu diganti dengan yang baru. Namun, setelah pergi ke optik, mereka tidak menemukan kecocokan dengan lensa mana pun dan gangguan matanya tak berkurang.
Jika Anda mengalami gejala seperti itu, sebaiknya Anda langsung memeriksakan mata dan kadar gula darah. Sebab, semakin cepat didiagnosis, maka akan semakin mudah dilakukan tindakan pencegahan agar gejalanya tak memburuk.
“DR ini merupakan kebutaan yang tak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah. Banyak diderita oleh orang dengan usia produktif.”
Berdasarkan hasil screening American Academy of Ophthalmology, seseorang yang terkena diabetes tipe 1 dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke matanya 3-5 tahun setelah diagnosis. Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 harus segera memeriksakan matanya langsung saat terdiagnosis.
“Karena biasanya, orang terkena DR setelah 10 tahun setelah terkena diabetes,” ungkap Nano.
Setelah proses diagnosis dilakukan, dokter akan memutuskan tipe tindakan yang harus dilakukan pada pasien. Jika pembuluh darah yang pecah belum banyak yang bocor, tindakan paling lazim dilakukan adalah melaser kebocoran agar tidak meluas.
Berbeda dengan katarak atau penyakit mata lainnya yang akan sembuh dengan tindakan operasi, tindakan medis pada DR tak akan mengembalikan kondisi mata menjadi normal. Untuk itu, dokter Nano menganjurkan agar para penderita diabetes untuk segera memeriksakan kondisi matanya saat terdiagnosis diabetes - PT Kontak Perkasa
Sumber:tirto.id
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:52 AM
8:34 AM
Takaran Konsumsi Gula yang Tepat
WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi gula kurang dari 50 gram per hari. Namun banyak yang belum bisa mengatur pola makan, termasuk konsumsi gula per harinya.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of the Indonesian Nutrition Association menunjukkan bahwa 29,7 persen penduduk Indonesia, atau setara dengan 77 juta jiwa, sudah mengonsumsi gula melebihi rekomendasi WHO. Sementara rata-rata orang Amerika mengkonsumsi sekitar 32 sendok teh, atau setara dengan 126 gram gula per hari.
Yang lebih berbahaya, masyarakat mengonsumsi gula berupa sirup jagung fruktosa atau sirip fruktosa tinggi atau high-fructose corn syrup (HFCS). Ini adalah gula yang diproses lebih murah namun 20 persen lebih manis dari gula meja biasa. Karena lebih murah biaya produksinya banyak produsen makanan dan minuman memutuskan menggunakannya sebagai bahan produk mereka. HFCS ditemukan dalam hampir semua jenis makanan olahan dan minuman hari ini.
Gula sebenarnya adalah hepatotoksin dan dimetabolisme langsung menjadi lemak. Faktor inilah yang menjadi salah satu pemicu obesitas dan berbagai masalah lain yang berdampak pada kesehatan.
Konsumsi gula berlebih dapat mengakibatkan insulin menjadi resisten yaitu tidak mampu menjalankan tugasnya dalam metabolisme gula menjadi energi, sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang berisiko memicu kegemukan (obesitas) dan diabetes mellitus. Diabetes yang tidak terkontrol akan berisiko mengganggu organ tubuh lainnya, seperti jantung, ginjal dan lain-lain.
Diabetes melitus menjadi penyakit yang cukup tinggi kemunculannya di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia yang mencapai 8,4 juta orang penderita. Jumlah itu membuat Indonesia berada di urutan keempat, setelah India, China dan Amerika, sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes melitus terbanyak. Jika tidak ada perubahan, jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang pada 2030 nanti.
Studi lainnya juga menemukan bahwa fruktosa mudah digunakan oleh sel kanker untuk meningkatkan proliferasi (pembelahan sel yang merupakan bagian dari pertumbuhan sebuah sel) mereka. Fruktosa "memberi makan" sel kanker, mempromosikan pembelahan sel dan mempercepat pertumbuhan sel kanker tersebut, yang memungkinkan kanker menyebar dengan lebih cepat.
Membatasi Konsumsi Gula
Tradisi minum teh di Tiongkok mengajarkan untuk tidak menambahkan gula ke dalam seduhan. Hal ini ditekankan agar masyarakat dapat mengapresiasi cita rasa asli dari masing-masing teh yang mereka minum.
Hal ini berlaku juga pada kopi. Beberapa warung kopi di Indonesia bahkan sudah mempraktikkannya. Mereka menolak memberikan tambahan gula kepada pelanggan yang memesan kopi. Hal ini dikarenakan gula dapat mengganggu cita rasa utama pada ragam kopi yang mereka minum.
Hal tersebut sebenarnya dapat diadaptasi dalam perilaku sehari-hari yaitu dengan seminimal mungkin menggunakan gula tambahan dalam makanan atau minuman. Karena, sebenarnya, dalam makanan dan minuman tersebut sudah terkandung gula alami. Misalnya fruktosa yang banyak terkandung dalam buah-buahan. Jadi tidak perlu sebenarnya menambahkan gula pada jus atau smoothies buah.
Selain itu, disarankan juga untuk banyak minum air putih dan menghindari banyak konsumsi minuman bersoda dan minuman dengan pemanis buatan. Perlu diingat bahwa pemanis buatan seperti aspartame dan sakarin mempunyai kadar gula yang jauh lebih tinggi dibanding gula alami. Hal ini tentu tidak direkomendasikan untuk tubuh.
Selain itu, untuk mengatur kadar gula tubuh, disarankan juga untuk mengonsumsi produk fermentasi. Bakteri yang menguntungkan dalam makanan sehat ini dapat mendukung pencernaan dan memberikan detoksifikasi yang membantu mengurangi beban fruktosa pada hati. Beberapa pilihan produk fermentasi terbaik adalah kombucha, kimchi, yogurt, dan kefir yang dibuat dari susu yang diberi makan rumput, dan sayuran yang difermentasi.
Gula, dalam bentuk aslinya, sebenarnya tidak melulu buruk, asalkan dikonsumsi dalam jumlah cukup. Sebagai rekomendasi umum, Dr. Mercola menyarankan agar tetap mempertahankan konsumsi fruktosa total sebesar 25 gram per hari, termasuk dari buah. Meskipun buah kaya nutrisi dan antioksidan, buah-buahan juga mengandung fruktosa secara alami - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:tirto.id
Kurangi Konsumsi Gula Sekarang Juga
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, June 20, 2017 | 8:34 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Di usianya yang ke-69 tahun, Carolyn Hartz masih terlihat sangat bugar. Memiliki tubuh bugar di usia senja adalah dambaan banyak orang. Untuk mendapatkannya, tidak sedikit yang menjalani diet keras, olahraga rutin, hingga menghindari makanan tertentu. Begitu pula yang dilakukan Carolyn Hartz. Sejak 28 tahun yang lalu ia fokus menghindari mengkonsumsi gula.
Carolyn menyatakan telah berhenti mengonsumsi gula karena ia didiagnosa mengalami pra-diabetes sehingga harus mengurangi gula.
"Saat awal aku cukup kesulitan karena aku sangat suka gula. Akan tetapi aku tahu ini bisa membuatku menjaga kesehatan dan tubuh agar bisa tetap sehat," ungkap Carolyn Hartz seperti dikutip dari Metro.
Selain itu, untuk mendapatkan tubuh yang bugar dan sehat, Carolyn juga menyatakan ia sangat peduli dengan apa pun yang dikonsumsinya setiap hari.
"Kalian harus mengawasi apa saja makanan yang akan kalian masukkan ke dalam mulut. Selain itu kalian juga harus menggerakkan badan. Saat ini aku juga mengonsumsi xylitol yaitu pengganti gula alami yang dibuat dari buah beri dan sayuran," tambahnya.
Carolyn menyatakan telah berhenti mengonsumsi gula karena ia didiagnosa mengalami pra-diabetes sehingga harus mengurangi gula.
"Saat awal aku cukup kesulitan karena aku sangat suka gula. Akan tetapi aku tahu ini bisa membuatku menjaga kesehatan dan tubuh agar bisa tetap sehat," ungkap Carolyn Hartz seperti dikutip dari Metro.
Selain itu, untuk mendapatkan tubuh yang bugar dan sehat, Carolyn juga menyatakan ia sangat peduli dengan apa pun yang dikonsumsinya setiap hari.
"Kalian harus mengawasi apa saja makanan yang akan kalian masukkan ke dalam mulut. Selain itu kalian juga harus menggerakkan badan. Saat ini aku juga mengonsumsi xylitol yaitu pengganti gula alami yang dibuat dari buah beri dan sayuran," tambahnya.
Takaran Konsumsi Gula yang Tepat
WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi gula kurang dari 50 gram per hari. Namun banyak yang belum bisa mengatur pola makan, termasuk konsumsi gula per harinya.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of the Indonesian Nutrition Association menunjukkan bahwa 29,7 persen penduduk Indonesia, atau setara dengan 77 juta jiwa, sudah mengonsumsi gula melebihi rekomendasi WHO. Sementara rata-rata orang Amerika mengkonsumsi sekitar 32 sendok teh, atau setara dengan 126 gram gula per hari.
Yang lebih berbahaya, masyarakat mengonsumsi gula berupa sirup jagung fruktosa atau sirip fruktosa tinggi atau high-fructose corn syrup (HFCS). Ini adalah gula yang diproses lebih murah namun 20 persen lebih manis dari gula meja biasa. Karena lebih murah biaya produksinya banyak produsen makanan dan minuman memutuskan menggunakannya sebagai bahan produk mereka. HFCS ditemukan dalam hampir semua jenis makanan olahan dan minuman hari ini.
Gula sebenarnya adalah hepatotoksin dan dimetabolisme langsung menjadi lemak. Faktor inilah yang menjadi salah satu pemicu obesitas dan berbagai masalah lain yang berdampak pada kesehatan.
Konsumsi gula berlebih dapat mengakibatkan insulin menjadi resisten yaitu tidak mampu menjalankan tugasnya dalam metabolisme gula menjadi energi, sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang berisiko memicu kegemukan (obesitas) dan diabetes mellitus. Diabetes yang tidak terkontrol akan berisiko mengganggu organ tubuh lainnya, seperti jantung, ginjal dan lain-lain.
Diabetes melitus menjadi penyakit yang cukup tinggi kemunculannya di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia yang mencapai 8,4 juta orang penderita. Jumlah itu membuat Indonesia berada di urutan keempat, setelah India, China dan Amerika, sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes melitus terbanyak. Jika tidak ada perubahan, jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang pada 2030 nanti.
Studi lainnya juga menemukan bahwa fruktosa mudah digunakan oleh sel kanker untuk meningkatkan proliferasi (pembelahan sel yang merupakan bagian dari pertumbuhan sebuah sel) mereka. Fruktosa "memberi makan" sel kanker, mempromosikan pembelahan sel dan mempercepat pertumbuhan sel kanker tersebut, yang memungkinkan kanker menyebar dengan lebih cepat.
Membatasi Konsumsi Gula
Tradisi minum teh di Tiongkok mengajarkan untuk tidak menambahkan gula ke dalam seduhan. Hal ini ditekankan agar masyarakat dapat mengapresiasi cita rasa asli dari masing-masing teh yang mereka minum.
Hal ini berlaku juga pada kopi. Beberapa warung kopi di Indonesia bahkan sudah mempraktikkannya. Mereka menolak memberikan tambahan gula kepada pelanggan yang memesan kopi. Hal ini dikarenakan gula dapat mengganggu cita rasa utama pada ragam kopi yang mereka minum.
Hal tersebut sebenarnya dapat diadaptasi dalam perilaku sehari-hari yaitu dengan seminimal mungkin menggunakan gula tambahan dalam makanan atau minuman. Karena, sebenarnya, dalam makanan dan minuman tersebut sudah terkandung gula alami. Misalnya fruktosa yang banyak terkandung dalam buah-buahan. Jadi tidak perlu sebenarnya menambahkan gula pada jus atau smoothies buah.
Selain itu, disarankan juga untuk banyak minum air putih dan menghindari banyak konsumsi minuman bersoda dan minuman dengan pemanis buatan. Perlu diingat bahwa pemanis buatan seperti aspartame dan sakarin mempunyai kadar gula yang jauh lebih tinggi dibanding gula alami. Hal ini tentu tidak direkomendasikan untuk tubuh.
Selain itu, untuk mengatur kadar gula tubuh, disarankan juga untuk mengonsumsi produk fermentasi. Bakteri yang menguntungkan dalam makanan sehat ini dapat mendukung pencernaan dan memberikan detoksifikasi yang membantu mengurangi beban fruktosa pada hati. Beberapa pilihan produk fermentasi terbaik adalah kombucha, kimchi, yogurt, dan kefir yang dibuat dari susu yang diberi makan rumput, dan sayuran yang difermentasi.
Gula, dalam bentuk aslinya, sebenarnya tidak melulu buruk, asalkan dikonsumsi dalam jumlah cukup. Sebagai rekomendasi umum, Dr. Mercola menyarankan agar tetap mempertahankan konsumsi fruktosa total sebesar 25 gram per hari, termasuk dari buah. Meskipun buah kaya nutrisi dan antioksidan, buah-buahan juga mengandung fruktosa secara alami - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:tirto.id
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:34 AM