Uni Eropa dan IMF ingin semua nasabah bank ikut membayar retribusi, sebagai imbalan atas bailout senilai 10 miliar euro atau setara US$ 13 miliar. Kabar yang menyebar itu menyebabkan nasabah bank di Siprus mendatangi ATM di untuk melakukan penarikan uangnya secara tunai.
Selain berdampak ke nasabah bank di Siprus, kabar bailout di Siprus ini menumbangkan indeks Nikkei 225 dan Hong Kong Hang Seng yang terjungkal hingga 2%, sementara indeks ASX 200 Australia turun 1,4%.
Analis mengatakan, investor skeptis atas perkembangan di Siprus, yang dikhawatirkan bisa dapat mempengaruhi ekonomi zona euro lainnya yang lebih besar, yang mungkin juga butuh dana talangan di masa depan.
"Investor di Siprus akan kebingungan dan menanti beritanya," kata Yuji Saito, direktur valuta asing di Credit Agricole di Tokyo. Selain ke bursa, perkembangan situasi di Siprus juga berdampak pada pasar mata uang. Euro jatuh hampir 3% terhadap yen Jepang.
Yen diperdagangkan rendah ¥ 121,58 terhadap euro pada Senin, atau turun dari 124,93 ¥ pada hari Jumat di New York. Mata uang Eropa juga merosot ke level terendah tiga bulan terhadap dolar AS. Euro diperdagangkan pada US$ 1,2895, turun dari tingkat Jumat an sekitar US$ 1,30.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:28 AM
Post a Comment