Kontak Perkasa - Bloomberg (05/11) - Dolar
menahan penurunan dari kemarin terhadap rekan-rekan mata uang yang
paling utama sebelum laporan diperkirakan menunjukkan ekspansi dalam
sektor layanan melambat pada bulan lalu, ini membebani harapan The Fed
yang akan bergerak untuk mengurangi stimulusnya.
Greenback
kemarin melemah dari level enam minggu tertingginya terhadap euro
dengan data pada minggu ini yang diperkirakan akan menunjukkan ekonomi
terbesar dunia melambat pada kuartal terakhir dan pengusaha
mempekerjakan pekerja lebih sedikit pada bulan Oktober. Dolar Australia
memegang kenaikan terbesar kemarin dalam dua minggu terakhir sebelum
pertemuan Reserve Bank di mana pembuat kebijakan diharapkan untuk
mempertahankan suku bunga sehingga tidak berubah. Cadangan devisa Korea
Selatan naik ke rekor tertingginya pada bulan lalu seiring euro menguat,
bank sentral mengatakan pada hari ini.
Dolar
diperdagangkan pada level harga US$ 1,3519 per euro pada pukul 10:04
pagi di Tokyo setelah jatuh sebesar 0,2% kemarin sempat menyentuh level
harga US$ 1,3442, terkuat sejak 18 September. Dolar di perdagangkan di
level 98,52 ¥ dari level 98,60 ¥ di New York. Mata uang bersama Eropa
sedikit berubah pada level 133,19 ¥.
The
Institute for Supply Management AS indeks non - manufaktur mungkin
turun ke level terendahnya dalam empat bulan terakhir dari level 54 pada
bulan Oktober, dari level 54,4 pada bulan sebelumnya, menurut perkiraan
median dalam survei Bloomberg News sebelum laporan pada hari ini. Angka
di atas level 50 menunjukkan ekspansi. (izr)
|
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:21 AM
Post a Comment