Kanye West Stop Berpolitik, Diduga karena Bisnis Fashion-nya Terancam

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, November 7, 2018 | 11:06 AM


Kontak Perkasa Futures - Tidak banyak selebriti yang buka-bukaan tentang pandangan politiknya karena dikhawatirkan bisa mengancam karir. Kanye West, mungkin satu di antara sedikit selebriti yang berani menyuarakan sikap politiknya.

Sikap politik Kanye West yang mendukung pemerintahan Donald Trump telah ditunjukkannya secara frontal ketika tampil di program TV Jimmy Kimmel, Agustus 2018 silam.

Kanye West juga memakai topi bertulisan 'Make America Great Again' --jargon kampanye Donald Trump-- dan mengeluarkan berbagai pernyataan kontroversial. Belakangan, suami Kim Kardashian itu tampaknya menyesali sikapnya yang terlalu buka-bukaan itu.

Baca Juga:
Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018
Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas
Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018

Kanye West memutuskan mundur dari hal-hal berbau politik. Rapper 41 tahun itu mengumumkan lewat Twitter kalau dirinya akan berhenti berpolitik. Dalam tulisan panjang, Kanye mengklaim ia telah dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan yang tidak dia yakini.

"Mataku sekarang terbuka lebar dan sekarang aku sadar telah dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan yang tidak aku yakini. Aku kini menjauhkan diriku sendiri dari politik dan akan benar-benar fokus menjadi kreatif!!!" tulis Kanye di Twitter.

Namun sebuah laporan bisnis mengungkap kalau alasannya tidak semata karena ia merasa telah dimanfaatkan. Keputusan menjauh dari perpolitikan juga dipicu masalah bisnis. Sikap politiknya disinyalir telah berdampak pada bisnis fashion miliknya, yang berada di bawah label Yeezy.

Berdasarkan situs berita industri hiburan dan review film Showbiz411, kerajaan fashion Kanye West sedikit bergejolak karena sikap politik dan pernyataannya yang menuai kontroversi. Ditambah lagi, ia sedang mempersiapkan koleksi kolaborasinya bersama adidas dalam waktu dekat.

Sementara itu perusahaan riset dan analitik Spotted menerbitkan hasil studi tentang pengaruh sikap politik Kanye West terhadap reputasi dan kemampuannya mendorong penjualan produk-produknya sendiri. Menurut data Spotted, ada dua hal utama yang merusak reputasi brand Kanye di mata responden berusia 25 tahun ke bawah --target pasar brand Yeezy.

Pertama adalah pernyataannya di TMZ Live tentang warga kulit hitam. Ia menyatakan bahwa orang-orang Afrika-Amerika yang memilih sendiri untuk diperbudak.

Kedua, adalah pertemuannya yang fenomenal dengan Donald Trump di kantornya, di Gedung Putih, awal Oktober 2018. Selain memakai topi 'Make America Great Again', Kanye West juga berseloroh tentang berbagai topik terkait rasisme.


"Bagian dari karakter publik (Kanye West) adalah dia sangat konyol sehingga mendapat banyak eksposur (media), yang mana bisa membantu (label fashion). Tapi beberapa perilakunya terakhir ini telah mengurangi minat konsumen muda terhadapnya. Minat di kalangan anak muda ini yang jelas membuat adidas memakai dia," jelas Co-founder dan CEO Spotted Janet Comenos, seperti dikutip dari Daily Mail.

Terkait cuitan Kanye West bahwa ia telah dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan yang tidak benar, netizen pun mencium adanya keretakan hubungan antara sang rapper dengan Donald Trump. Namun pada Rabu (31/10/2018), atau sehari setelah pengumuman Kanye di Twitter, Trump mengatakan hubungan mereka baik-baik saja.

"Kami berhubungan sangat baik. Dia pria yang baik," ujar Donald Trump di Gedung Putih. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:06 AM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger