Kebijakan Jokowi untuk Dongkrak Harga Karet

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, November 27, 2018 | 10:25 AM




PT Kontak Perkasa - Presiden Joko Widodo melontarkan sebuah inisiatif untuk mendongkrak harga karet di tengah tren penurunan harga komoditas global.

Inisiatif tersebut adalah dengan memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membeli karet dari kebun rakyat untuk pengaspalan jalan.

Hal itu ia sampaikan dalam Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, di Palembang.

Jokowi mengemukakan sebulan lalu dirinya telah memerintahkan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar memulai pelaksanaan inisiatif tersebut.

"Ini sebentar lagi yang di Sumsel ini kita akan beli langsung dari petani dari koperasi untuk beli getah karetnya, dibeli langsung oleh Menteri PUPR, harganya Rp 7.500-Rp 8.000," kata Presiden.

Jokowi menjelaskan pemerintah tidak bisa terlalu memengaruhi pergerakan harga komoditas internasional.

Selain karet, Jokowi juga menyinggung tren pelemahan harga kelapa sawit. Menurutnya, tidak mudah untuk menyelesaikan hal seperti ini karena menyangkut produksi yang sangat besar.

"Pembeli besar kita itu Uni Eropa, yang kedua India yang gede-gede, yang ketiga China Tiongkok pembeli terbesar kita. Yang lainnya belinya yang kecil-kecil aja. Inilah problem yang ingin saya sampaikan apa adanya," ujar Jokowi.

Ia mengemukakan pemerintah sudah melakukan berbagai langkah untuk mendongkrak harga sawit dan karet yang dalam beberapa tahun ini mengalami kemerosotan.

Pemerintah sudah tahun mengirimkan tim ke Uni Eropa dan berbagai negara meski ini juga tidak mudah.

"Tapi sebetulnya ini urusan bisnis, urusan jualan mereka, juga jualan yang namanya minyak bunga matahari. Kita jualan minyak kelapa sawit, sehingga masuk ke sana sekarang mulai dihambat-hambat," kata Jokowi.


Menurut Presiden, awal tahun yang lalu dirinya juga ketemu Perdana Menteri China untuk meminta agar negara itu membeli minyak sawit lebih banyak dari sekarang.

"Saya minta tambahan, saya to the point saja saya ngomong ya minta agar produksi disini bisa diserap sehingga harganya bisa naik. Ada tambahan 500.000 ton, banyak sekali," ujarnya.

Namun, tuturnya, penambahan itu ternyata juga belum memengaruhi harga pasar secara baik. Presiden mengingatkan kebun kelapa sawit di seluruh Indonesia ini sudah berada pada posisi yang sangat besar sekali, nomor satu di dunia.

Kebun kelapa sawit di Indonesia, berdasarkan catatannya, memiliki luas 13 juta hektar, baik yang ada di Sumatera, Kalimantan, Papua, dan sedikit di Jawa, dengan produksi 42 juta ton per tahun.

"Bayangkan 42 juta ton. itu kalau dinaikkan truk berarti kurang lebih 10 juta truk angkut itu, ya untuk bayangan betapa gede sekali jumlah ini. Kita sekarang ini bersaing dengan Malaysia bersaing dengan Thailand, tapi kita tetap yang terbesar," ungkap Presiden.

Untuk itu, ia mengatakan pemerintah telah menerapkan kebijakan B20. Jokowi menyebut, apabila berhasil, kebijakan ini akan mengurangi impor BBM Indonesia sekaligus mendongkrak harga minyak kelapa sawit.

Namun ia mengingatkan, dampak kebijakan ini membutuhkan waktu kurang lebih setahun sejak diimplementasikan pada tiga bulan yang lalu.

"Harga kelapa sawit otomatis akan naik karena diserap oleh permintaan dalam negeri."

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Kapolri Tito Karnavian dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. - PT Kontak Perkasa

Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:25 AM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger