PT Kontak Perkasa - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut pihak-pihak yang menyalahkan pemerintah terkait penangkapan Andi Arief hanya bermain kata-kata. Sementara itu, Waketum Gerindra Arief Poyuono membantah telah menyalahkan pemerintah, tetapi mengatakan pemerintahan Jokowi gagal memberantas narkoba.
"Saya hanya menempatkan persoalan yang benar ya, saya hanya katakan Andi Arief itu korban kegagalan Pemerintah Joko Widodo dalam memberantas peredaran Narkoba. Jadi beda antara menyalahkan pemerintah dan mengatakan pemerintah gagal," kata Poyuono, saat dihubungi, Rabu (6/3/2019).
Ia lalu memaparkan contoh yang ia maksud sebagai kegagalan dan kesalahan. Ia menganalogikan Jokowi tidak bisa menjawab banyak pertanyaan matematika sehingga disebut gagal meraih nilai sempurna.
"Contoh asumsi gagal dan salah ya misalnya 10 soal dalam pelajaran matematika, yang dikerjakan Pak Joko Widodo dengan cara menjawab dengan tulisan di kertas sudah benar namun Pak Joko Widodo hanya bisa menjawab 2 soal pertanyaan matematika nah ini artinya Joko Widodo gagal mencapai target untuk dapat nilai sepuluh," ungkapnya.
"Sama dengan target Joko Widodo mengurangi peredaran narkoba dari era SBY, tapi kenyataannya justru makin bertambah peredaran narkoba. Contoh data dari BNN Dan Puslikes UI 2016 pengguna narkoba 0,02 persen dari total penduduk dan 2017 Naik menjadi 1,17 persen artinya Joko Widodo gagal," imbuhnya.
Ia lalu menyoroti bantuan hukum bagi Andi Arief. Poyuono lalu sesumbar akan membuat bantuan hukum bagi Andi Arief bila BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak memberi bantuan hukum.
"Saya nanti akan buat bantuan hukum untuk Andi Arief bersama teman-teman lawyer saya kalau BPN tidak kasih bantuan hukum, namanya Tim Advokasi Korban Kegagalan Pemberantasan Narkoba Joko Widodo," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan fakta penangkapan Andi Arief terkait narkoba harus diakui. JK menyebut pihak-pihak yang menyalahkan pemerintah terkait penangkapan itu hanya bermain kata-kata.
"Itu kan permainan kata-kata saja. Masing-masing itu membela pihaknya. Tapi yang jelas yang tidak dapat dibantah Andi Arief ditangkap, sudah. Itu kan masalah hukum, jangan salah-salahin lagi pemerintah," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).
JK menegaskan pemerintah sudah berada di jalur yang benar dalam memberantas narkoba. Dia menilai melalui BNN terlihat jelas upaya pemerintah memberantas narkoba.
Kepala BNN Komjen Heru Winarko sendiri mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya pemberantasan narkoba. Dia tak mau pemberantasan narkoba dikaitkan dengan hal politis. Ia mengatakan salah satu akar masalah pemberantasan narkoba adalah tingginya permintaan terhadap barang tersebut.
"Kalau dibilang gagal, kami semua sudah berusaha ya. Bagaimana kita mengungkap, bagaimana kita mencegah, semua elemen kita ajak," kata Heru di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3). - PT Kontak Perkasa
"Saya hanya menempatkan persoalan yang benar ya, saya hanya katakan Andi Arief itu korban kegagalan Pemerintah Joko Widodo dalam memberantas peredaran Narkoba. Jadi beda antara menyalahkan pemerintah dan mengatakan pemerintah gagal," kata Poyuono, saat dihubungi, Rabu (6/3/2019).
Ia lalu memaparkan contoh yang ia maksud sebagai kegagalan dan kesalahan. Ia menganalogikan Jokowi tidak bisa menjawab banyak pertanyaan matematika sehingga disebut gagal meraih nilai sempurna.
"Contoh asumsi gagal dan salah ya misalnya 10 soal dalam pelajaran matematika, yang dikerjakan Pak Joko Widodo dengan cara menjawab dengan tulisan di kertas sudah benar namun Pak Joko Widodo hanya bisa menjawab 2 soal pertanyaan matematika nah ini artinya Joko Widodo gagal mencapai target untuk dapat nilai sepuluh," ungkapnya.
"Sama dengan target Joko Widodo mengurangi peredaran narkoba dari era SBY, tapi kenyataannya justru makin bertambah peredaran narkoba. Contoh data dari BNN Dan Puslikes UI 2016 pengguna narkoba 0,02 persen dari total penduduk dan 2017 Naik menjadi 1,17 persen artinya Joko Widodo gagal," imbuhnya.
Ia lalu menyoroti bantuan hukum bagi Andi Arief. Poyuono lalu sesumbar akan membuat bantuan hukum bagi Andi Arief bila BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak memberi bantuan hukum.
"Saya nanti akan buat bantuan hukum untuk Andi Arief bersama teman-teman lawyer saya kalau BPN tidak kasih bantuan hukum, namanya Tim Advokasi Korban Kegagalan Pemberantasan Narkoba Joko Widodo," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan fakta penangkapan Andi Arief terkait narkoba harus diakui. JK menyebut pihak-pihak yang menyalahkan pemerintah terkait penangkapan itu hanya bermain kata-kata.
"Itu kan permainan kata-kata saja. Masing-masing itu membela pihaknya. Tapi yang jelas yang tidak dapat dibantah Andi Arief ditangkap, sudah. Itu kan masalah hukum, jangan salah-salahin lagi pemerintah," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).
JK menegaskan pemerintah sudah berada di jalur yang benar dalam memberantas narkoba. Dia menilai melalui BNN terlihat jelas upaya pemerintah memberantas narkoba.
Kepala BNN Komjen Heru Winarko sendiri mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya pemberantasan narkoba. Dia tak mau pemberantasan narkoba dikaitkan dengan hal politis. Ia mengatakan salah satu akar masalah pemberantasan narkoba adalah tingginya permintaan terhadap barang tersebut.
"Kalau dibilang gagal, kami semua sudah berusaha ya. Bagaimana kita mengungkap, bagaimana kita mencegah, semua elemen kita ajak," kata Heru di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3). - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:34 AM
Post a Comment