PT Kontak Perkasa Futures - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku tak khawatir dengan adanya 11 kepala daerah di Sumatera Barat yang mengkampanyekan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kepala daerah itu disebut hanya sebagai 'gerbong kosong' yang tidak bisa menyerap aspirasi masyarakat.
"Jadi saya ingin sampaikan kepada masyarakat bahwa meskipun ada kepala daerah di sana, tapi kepala daerah itu gagal menyerap aspirasi masyarakat. Sehingga masyarakat tidak akan mengikuti keinginan kepala daerah itu, alias kepala daerah itu gerbong kosong lah, di mana masyarakat memilih Pak Prabowo dan Bang Sandi," kata juru bicara BPN Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (9/4/2019).
Andre yang juga merupakan caleg DPR RI dari dapil Sumatera Barat ini mengatakan kepala daerah hanya memiliki satu suara. Ia tak khawatir dengan dukungan itu, sebab, menurutnya, pola pikir masyarakat telah berubah menjadi lebih independen, rasional, dan objektif.
"Tapi kami optimistis bahwa insyaallah Pak Prabowo akan menang tebal 85 persen di situ. Karena masyarakat Sumatera Barat adalah pemilih akal sehat yang merasakan saat ini hidupnya semakin sulit, mencari lapangan pekerjaan sulit, ekonomi sulit, harga-harga kebutuhan pokok tinggi, harga listrik naik. Jadi kami optimistis bahwa Sumbar tetap akan menjadi lumbung suara terbesar Pak Prabowo Subianto. Kalau 2014 kita mendapatkan hampir 77 persen, insyaallah kita bisa menang 85 persen di 2019 ini," ungkap Andre.
Politikus Gerindra ini menyebut gelaran pilpres di Sumatera Barat adalah 'pertarungan' antara para elit dengan "rakyat badarai" atau "rakyat kebanyakan". Elite-elite di Sumatera Barat dianggap Andre gagal meyakinkan masyarakat untuk memilih Jokowi.
"Sehingga masyarakat tetap konsisten memilih Pak Prabowo. Jadi Pilpres 2019 di Sumatera Barat itu pertarungan antara elite dan kepala daerah versus rakyat badarai. Di mana elit dan kepala daerah gagal meyakinkan masyarakat dan juga gagal menyerap aspirasi masyarakat sehingga mereka tetap pilih Pak Jokowi, sedangkan masyarakat badarai 85 persen memilih Pak Prabowo," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 11 kepala daerah di Sumatera Barat bersama band Slank, tampil dalam kampanye pasangan Jokowi-Amin di Padang. Mereka mendukung Jokowi untuk lanjut 2 periode.
Ke-11 kepala daerah yang hadir dan bergantian menyampaikan orasi politik itu adalah Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Bupati 50 Kota, Irfendi Arbi, Bupati Pesisir Selatan, Hendra Joni, Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi Bupati Dharmasraya, Sutan Riska, Walikota Pariaman Genius Umar, Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake dan Walikota Solok Eri Zulfian.
Jokowi maupun Kiai Ma'ruf sendiri tidak hadir dalam kampanye tersebut. TKN mengirim Wakil Menteri ESDM, Archandra Thahar dan Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Rohmin Dahuri sebagai juru kampanye. Archandra dan Rohmin mempromosikan Jokowi kepada massa yang hadir. - PT Kontak Perkasa Futures
"Jadi saya ingin sampaikan kepada masyarakat bahwa meskipun ada kepala daerah di sana, tapi kepala daerah itu gagal menyerap aspirasi masyarakat. Sehingga masyarakat tidak akan mengikuti keinginan kepala daerah itu, alias kepala daerah itu gerbong kosong lah, di mana masyarakat memilih Pak Prabowo dan Bang Sandi," kata juru bicara BPN Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (9/4/2019).
Andre yang juga merupakan caleg DPR RI dari dapil Sumatera Barat ini mengatakan kepala daerah hanya memiliki satu suara. Ia tak khawatir dengan dukungan itu, sebab, menurutnya, pola pikir masyarakat telah berubah menjadi lebih independen, rasional, dan objektif.
"Tapi kami optimistis bahwa insyaallah Pak Prabowo akan menang tebal 85 persen di situ. Karena masyarakat Sumatera Barat adalah pemilih akal sehat yang merasakan saat ini hidupnya semakin sulit, mencari lapangan pekerjaan sulit, ekonomi sulit, harga-harga kebutuhan pokok tinggi, harga listrik naik. Jadi kami optimistis bahwa Sumbar tetap akan menjadi lumbung suara terbesar Pak Prabowo Subianto. Kalau 2014 kita mendapatkan hampir 77 persen, insyaallah kita bisa menang 85 persen di 2019 ini," ungkap Andre.
Politikus Gerindra ini menyebut gelaran pilpres di Sumatera Barat adalah 'pertarungan' antara para elit dengan "rakyat badarai" atau "rakyat kebanyakan". Elite-elite di Sumatera Barat dianggap Andre gagal meyakinkan masyarakat untuk memilih Jokowi.
"Sehingga masyarakat tetap konsisten memilih Pak Prabowo. Jadi Pilpres 2019 di Sumatera Barat itu pertarungan antara elite dan kepala daerah versus rakyat badarai. Di mana elit dan kepala daerah gagal meyakinkan masyarakat dan juga gagal menyerap aspirasi masyarakat sehingga mereka tetap pilih Pak Jokowi, sedangkan masyarakat badarai 85 persen memilih Pak Prabowo," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 11 kepala daerah di Sumatera Barat bersama band Slank, tampil dalam kampanye pasangan Jokowi-Amin di Padang. Mereka mendukung Jokowi untuk lanjut 2 periode.
Ke-11 kepala daerah yang hadir dan bergantian menyampaikan orasi politik itu adalah Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Bupati 50 Kota, Irfendi Arbi, Bupati Pesisir Selatan, Hendra Joni, Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi Bupati Dharmasraya, Sutan Riska, Walikota Pariaman Genius Umar, Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake dan Walikota Solok Eri Zulfian.
Jokowi maupun Kiai Ma'ruf sendiri tidak hadir dalam kampanye tersebut. TKN mengirim Wakil Menteri ESDM, Archandra Thahar dan Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Rohmin Dahuri sebagai juru kampanye. Archandra dan Rohmin mempromosikan Jokowi kepada massa yang hadir. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:23 AM
Post a Comment