Gara-gara Gelombang Panas, Kerang Ini Jadi Matang Dalam Cangkang

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, July 2, 2019 | 3:56 PM


PT Kontak Perkasa - Cuaca panas ekstrem picu dampak negatif untuk lingkungan. Salah satunya kerang-kerang jadi matang dalam cangkang di sebuah pantai di California, Amerika Serikat.

Seorang peneliti kelautan menemukan kejadian unik di Bodega, California, Amerika Serikat. Peneliti yang bernama Jackie Sones itu menemukan banyak kerang yang menempel di karang dengan cangkang yang sudah terbuka. Terlihat cangkang kerang agak gosong dan dagingnya telah matang.

Dugaan utama penyebab hal ini adalah temperatur yang tinggi pada Juni 2019 di California. Kejadian ini sekaligus menjadi kasus kematian kerang tertinggi di Bodega dalam 15 tahun terakhir.

Bahkan ternyata, kejadian ini tidak hanya terjadi di satu tempat di Teluk Bodega. Sones mengatakan kepada The Guardian (1/7) bahwa ia juga menerima laporan dari peneliti lain atas kejadian serupa di beberapa pantai lain di Bodega.

Sones menduga bahwa kerang-kerang itu terkena paparan temperatur panas yang lumayan kuat, yakni 100 Fahrenheit atau sekitar 37,8 Celcius saat air laut sedang surut. Hal itu membuat kerang-kerang terpanggang di dalam cangkangnya.

Sones berpendapat, bahwa kejadian ini bisa mempengaruhi ekosistem seluruh pesisir pantai di Bodega.

"Kerang dikenal sebagai spesies pondasi. Mereka sama dengan pohon di hutan, yang memberikan perlindungan dan habitat bagi banyak hewan lainnya. Jadi ketika Anda mempengaruhi habitat intinya, maka efeknya akan terasa ke seluruh sistem yang ada," ujar Sones.

Meski begitu, Sones mengatakan harus dilakukan penelitian untuk mengetahui dampaknya pada daerah Bodega.

Sebelumnya selama bertahun-tahun, ada banyak riset yang mempelajari kesehatan lautan. Riset ini berfokus pada naiknya temperatur air laut dan dampak pengasaman pada kehidupan laut.

Namun data mengenai dampak cuaca ekstrem terhadap laut masih sangat sedikit. Untuk mempelajari ini, Ahli ekologi kelautan dari Northeastern University, Brian Helmuth, punya cara unik.

Helmuth mendesain robot kerang yang bisa menghitung dan menyimpan data temperatur sebagaimana yang kerang akan rasakan.

Kejadian serupa, dalam skala yang lebih kecil, pernah terjadi sebelumnya. Pada 2004, ahli biologi dari University of British Columbia, Christopher Harley, menemukan peristiwa serupa di Bodega.

Tapi, Harley dan Sones menduga bahwa kali ini, skala kejadian kematiannya jauh lebih besar. Harley menjelaskan bahwa ada penurunan jumlah kerang di pantai barat AS hingga British Columbia, Kanada.

"Kejadian semacam ini bisa dipastikan menjadi semakin sering terjadi dan lebih parah," pungkas Harley. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:56 PM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger