PT Kontak Perkasa - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim ekskavasi sebuah bangunan kuno di Nganjuk. Tumpukan batu bata itu diduga peninggalan pramajapahit.
Bangunan itu ditemukan di lahan milik Rudi (40), warga Dusun Sumbergayu, Desa/Kecamatan Ngronggot, Nganjuk. "Kita dari BPCB Jawa Timur sedang melaksanakan kegiatan ekskavasi penyelamatan temuan struktur batu bata," terang Arkeolog BPCB Jatim yang juga Ketua Tim Ekskavasi, Wicaksono Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Kamis (21/11/2019).
Ekskavasi itu, kata Wicaksono, untuk menindaklanjuti hasil peninjauan temuan bangunan yang diduga peninggalan masa prakerajaan Majapahit itu. Peninjauan itu dilakukan pada 7 Oktober lalu. Penggalian oleh tim yang berjumlah 11 orang berlangsung mulai Rabu (20/11) dan akan berakhir Jumat (22/11).
"Untuk penggalian sudah mulai Rabu kemarin. Untuk hari pertama ekskavasi kemarin kita berhasil menampakkan sebuah struktur bata yang membentang arah barat daya-timur laut sepanjang 23 meter," katanya.
"Melihat ukuran dimensi bata penyusun, diperkirakan struktur bata di lokasi ini berasal dari masa pramajapahit. Sekitar abad 10 sampai 11 masehi. Karena ukuran bata penyusun struktur lebih besar dari bata penyusun dari masa Majapahit yang biasanya berukuran panjang 33 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan 5-6 cm," imbuhnya.
Meski sudah ada penampakan bangunan berupa tumpukan batu bata sepanjang 23 meter, BPCB belum bisa menyimpulkan jenis bangunan.
"Kita belum bisa memutuskan itu berupa bangunan apa. Belum dapat dipastikan apakah struktur bata tersebut merupakan bagian apa. Karena proses ekskavasi masih terus dilanjutkan," sambungnya.
Wicaksono menjelaskan, bangunan itu ditemukan saat pemilik tanah, Rudi menggali lubang untuk keperluan septic tank di belakang rumahnya, awal Oktober lalu. Rudi kemudian melaporkan temuannya itu ke perangkat desa saat galian sedalam dua meter. - PT Kontak Perkasa
Bangunan itu ditemukan di lahan milik Rudi (40), warga Dusun Sumbergayu, Desa/Kecamatan Ngronggot, Nganjuk. "Kita dari BPCB Jawa Timur sedang melaksanakan kegiatan ekskavasi penyelamatan temuan struktur batu bata," terang Arkeolog BPCB Jatim yang juga Ketua Tim Ekskavasi, Wicaksono Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Kamis (21/11/2019).
Ekskavasi itu, kata Wicaksono, untuk menindaklanjuti hasil peninjauan temuan bangunan yang diduga peninggalan masa prakerajaan Majapahit itu. Peninjauan itu dilakukan pada 7 Oktober lalu. Penggalian oleh tim yang berjumlah 11 orang berlangsung mulai Rabu (20/11) dan akan berakhir Jumat (22/11).
"Untuk penggalian sudah mulai Rabu kemarin. Untuk hari pertama ekskavasi kemarin kita berhasil menampakkan sebuah struktur bata yang membentang arah barat daya-timur laut sepanjang 23 meter," katanya.
"Melihat ukuran dimensi bata penyusun, diperkirakan struktur bata di lokasi ini berasal dari masa pramajapahit. Sekitar abad 10 sampai 11 masehi. Karena ukuran bata penyusun struktur lebih besar dari bata penyusun dari masa Majapahit yang biasanya berukuran panjang 33 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan 5-6 cm," imbuhnya.
Meski sudah ada penampakan bangunan berupa tumpukan batu bata sepanjang 23 meter, BPCB belum bisa menyimpulkan jenis bangunan.
"Kita belum bisa memutuskan itu berupa bangunan apa. Belum dapat dipastikan apakah struktur bata tersebut merupakan bagian apa. Karena proses ekskavasi masih terus dilanjutkan," sambungnya.
Wicaksono menjelaskan, bangunan itu ditemukan saat pemilik tanah, Rudi menggali lubang untuk keperluan septic tank di belakang rumahnya, awal Oktober lalu. Rudi kemudian melaporkan temuannya itu ke perangkat desa saat galian sedalam dua meter. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:51 PM
Post a Comment