Kisah Nahas Bocah Tewas Terbakar karena Rumah Dikunci

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, November 19, 2019 | 9:54 AM


PT KP Press - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun tewas dalam sebuah kebakaran di Gang Sayur Asem, RT 014 RW 004, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Nahasnya, korban tewas dalam kondisi rumah dikunci.

Kebakaran itu terjadi pada Minggu (17/11/2019) sore. Saat api melalap rumah tersebut, korban seorang diri dan terkunci di dalam rumah.

"Orang tuanya sopir angkot, ibunya (sudah) meninggal. Dia ditinggal sendiri di rumah," ujar Kasudin Damkar Tangsel Uci Sanusi, Senin (18/11/2019).

Kebakaran disebabkan oleh kebocoran gas dari kompor di rumah korban. Korban diduga sedang memasak ketika kebakaran terjadi.

"Penyebab sih diduga, menurut warga di situ ada kebocoran gas. Lagi masak apa gimana, anaknya kan usia 10-12 tahun, cuma apa dia juga pengen masak apa gimana nggak tahu, karena nggak ada orang lain di dalam rumah," jelasnya.

Damkar Tangsel mengerahkan 4 unit mobil pemadam ke lokasi. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah beberapa jam pemadaman.

"Kondisi korban tertimbun benda-benda yang sudah terbakar, bagian wajahnya luka bakar ya memang hampir 90 persen," lanjutnya.

Sementara itu, polisi memastikan bahwa korban tidak dalam keadaan dirantai atau dipasung ketika kebakaran terjadi. Namun, polisi membenarkan bahwa korban dikunci di dalam rumah oleh ayahnya.

"Tidak benar (dipasung). Kalau hasil olah TKP dari Polsek tidak ada ya korban dalam keadaan dirantai," jelas Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Kompol Muharam Wibisono dalam keterangannya, Senin (18/11/2019).

Sementara polisi menyebut tidak ada unsur kelalaian dalam peristiwa kebakaran ini. Polisi menyebutkan kejadian tewasnya korban murni karena musibah.

"Tidak ada kesengajaan, karena musibah," ucapnya.

Menurut Wibisono, korban memang ditinggal oleh ayahnya di dalam rumah dalam keadaan terkunci. Ayahnya meninggalkan korban karena harus bekerja narik angkot.

"Diduga korban menggunakan korek api dan terkena gas," lanjutnya.

Polisi pun mengungkap alasan ayahnya mengunci korban di dalam rumah.

"Karena almarhum mengalami gangguan jiwa, sehingga kalau di luar rumah sendirian tanpa ada bapaknya, sering mengganggu warga (salah satunya melempari warga)," katanya.

Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. Sementara polisi belum menemukan adanya unsur kelalaian terkait kebakaran yang menewaskan korban.

"Yang jelas dari laporan anggota Polsek, ortunya menganggap musibah. Anak ini mengalami keterbelakangan mental, mungkin kurang biaya sehingga nggak ada yang ngerawat," kata Ferdi. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:54 AM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger