PT Kontak Perkasa - Penundaan penyelenggaraan ibadah umroh oleh Arab Saudi akibat potensi wabah corona tak cuma membuat merana para calon Jemaah, tapi juga para pengusaha biro travel. Padahal umroh menjadi salah satu andalan mereka setelah sejumlah negara tujuan wisata religi atau wisata halal juga ditutup pasca wabah corona.
Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh RI (Amphuri) Joko Asmoro menghitung secara kasar dalam setahun operasi perjalanan umroh dari seluruh Indonesia sekitar 100 ribu jemaah. Kalau 100 ribu jemaah rata-rata membayar paket umroh minimum Rp 20 juta, potensi kehilangan penjualan dari seluruh anggota assosiasi mencapai Rp 2 triliun.
"Tapi itu hitungan kasar bila penghentian sampai setidaknya 10 bulan," kata Joko.
Dua pekan terakhir Februari, ia melanjutkan, menjadi andalan biro travel penyelenggara umroh dalam memutar roda bisnis mereka. Sebab isu wabah corona telah membuat sejumlah negara tujuan wisata halal dan religi seperti Jepang, Korea, China, Kairo dan Jerusalem lebih dulu ditutup sejak awal Februari.
"Jadi praktis setelah Saudi menutup umroh sejak Kamis siang (27/2/2020), semua aktivitas bisnis terhenti," kata Joko.
Harapan satu-satunya biro travel, ia melanjutkan, adalah penyelenggaraan ibadah haji pada pertengahan Juli mendatang. Sebab penyelenggara ibadah umroh ini juga sebagian adalah penyelenggara ibadah haji. "Jadi insya Allah masih ada sumber rezeki lain yang akan membuat kami bertahan," kata Joko.
Selain itu, ia menambahkan, kemungkinan pihaknya juga akan membuat paket-paket wisata dalam negeri.
Pada bagian lain, Joko Asmoro mengungkapkan para Jemaah yang batal umroh dan masih berada di sejumlah negara transi, seperti Dubai, Abu Dhabi, Miskat, dan Istanbul akan segera kembali ke tanah air. Sejumlah maskapai penerbangan telah menyampaikan komitmennya untuk menjemput mereka.
Di luar itu, ia mendapat laporan bahwa pada Jumat petang ada 38 jemaah asal Makassar yang masih harus tertahan selama 5 hari di Istanbul, Turki pasca menunaikan umroh di Saudi. Mereka harus menjalani pengawasan kesehatan dan baru akan kembali ke Indonesia pada 5 Maret.
Untuk makan dan akomodasi selama di Istanbul, sementara ditanggung oleh Biro Travel yang memberangkatkan mereka. - PT Kontak Perkasa
Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh RI (Amphuri) Joko Asmoro menghitung secara kasar dalam setahun operasi perjalanan umroh dari seluruh Indonesia sekitar 100 ribu jemaah. Kalau 100 ribu jemaah rata-rata membayar paket umroh minimum Rp 20 juta, potensi kehilangan penjualan dari seluruh anggota assosiasi mencapai Rp 2 triliun.
"Tapi itu hitungan kasar bila penghentian sampai setidaknya 10 bulan," kata Joko.
Dua pekan terakhir Februari, ia melanjutkan, menjadi andalan biro travel penyelenggara umroh dalam memutar roda bisnis mereka. Sebab isu wabah corona telah membuat sejumlah negara tujuan wisata halal dan religi seperti Jepang, Korea, China, Kairo dan Jerusalem lebih dulu ditutup sejak awal Februari.
"Jadi praktis setelah Saudi menutup umroh sejak Kamis siang (27/2/2020), semua aktivitas bisnis terhenti," kata Joko.
Harapan satu-satunya biro travel, ia melanjutkan, adalah penyelenggaraan ibadah haji pada pertengahan Juli mendatang. Sebab penyelenggara ibadah umroh ini juga sebagian adalah penyelenggara ibadah haji. "Jadi insya Allah masih ada sumber rezeki lain yang akan membuat kami bertahan," kata Joko.
Selain itu, ia menambahkan, kemungkinan pihaknya juga akan membuat paket-paket wisata dalam negeri.
Pada bagian lain, Joko Asmoro mengungkapkan para Jemaah yang batal umroh dan masih berada di sejumlah negara transi, seperti Dubai, Abu Dhabi, Miskat, dan Istanbul akan segera kembali ke tanah air. Sejumlah maskapai penerbangan telah menyampaikan komitmennya untuk menjemput mereka.
Di luar itu, ia mendapat laporan bahwa pada Jumat petang ada 38 jemaah asal Makassar yang masih harus tertahan selama 5 hari di Istanbul, Turki pasca menunaikan umroh di Saudi. Mereka harus menjalani pengawasan kesehatan dan baru akan kembali ke Indonesia pada 5 Maret.
Untuk makan dan akomodasi selama di Istanbul, sementara ditanggung oleh Biro Travel yang memberangkatkan mereka. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:59 AM
Post a Comment