PT KP Press - Meski sudah dinyatakan sembuh, ada beberapa pasien yang masih mengeluhkan gejala Corona atau disebut mengidap 'long COVID-19'. Mulai dari laporan rambut rontok, hingga masih mengeluhkan masalah kesehatan pada pernapasan.
Hal ini menjadi alasan mengapa seseorang tidak boleh meremehkan virus Corona. Dikutip dari The Sun, ini lima gejala yang umumnya dikeluhkan pasien Corona pasca sembuh.
1. Rambut rontok
Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa satu dari empat orang yang telah terkena virus Corona telah mengalami kerontokan rambut. Sebuah survei online dilakukan terhadap 1.500 orang yang sembuh dari COVID-19.
Hasil dari grup 'Facebook Survivor Corp' menemukan bahwa 27 persen orang pernah mengalami kerontokan rambut. Ini bisa berupa rambut rontok di kulit kepala, atau di bagian tubuh lain seperti alis.
Kondisi yang dikenal dengan telogen effluvium (TE), adalah saat seseorang mengalami kerontokan rambut untuk sementara waktu. Dokter mengatakan bahwa ini biasanya terjadi jika pasien baru-baru ini mengalami situasi stres.
TE terjadi ketika jumlah folikel di kulit kepala berubah. Kasus TE yang parah akan menyebar ke alis dan bagian tubuh lainnya.
2. Nyeri dada
Virus Corona adalah infeksi yang menyerang paru-paru sehingga tidak mengherankan jika orang yang terkena Corona cenderung merasakan nyeri dada. Beberapa orang bahkan telah memakai ventilator.
Banyak pasien COVID-19 pasca sembuh masih mengeluhkan gejala ini. Mereka mengalami nyeri dada saat menaiki tangga atau berjalan.
3. Insomnia
Insomnia adalah suatu kondisi seseorang kesulitan tidur. All-Party Parliamentary Group (APPG) sebelumnya mendengar bahwa para pengidap COVID-19 pasca sembuh mengalami hal ini.
Maret lalu, tidak sedikit orang yang mengalami insomnia karena stres akibat pandemi.
4. Masalah pernapasan
Kebanyakan orang yang mengidap virus corona cenderung mengalami masalah pernapasan karena ini adalah kondisi yang menyerang paru-paru. Tetapi begitu pasien sembuh, banyak yang masih melaporkan masalah ini.
Sesak napas terasa seolah-olah tidak mendapatkan jumlah oksigen yang seharusnya dibutuhkan. Ini bisa terasa seperti kamu sedang berjuang untuk mengatur napas.
5. Nyeri otot atau badan
Kebanyakan orang akan terbiasa mengalami nyeri otot atau tubuh jika mereka lama-lama berolahraga di gym. Tetapi bagi pengidap COVID-19 berkepanjangan, sering mengalami masalah ini.
Hal ini membuat mereka tidak dapat melakukan hal-hal sederhana seperti bangkit dari kursi tanpa bersusah payah. Peradangan akibat COVID-19 bisa memperburuk kondisi otot. - PT KP Press
Hal ini menjadi alasan mengapa seseorang tidak boleh meremehkan virus Corona. Dikutip dari The Sun, ini lima gejala yang umumnya dikeluhkan pasien Corona pasca sembuh.
1. Rambut rontok
Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa satu dari empat orang yang telah terkena virus Corona telah mengalami kerontokan rambut. Sebuah survei online dilakukan terhadap 1.500 orang yang sembuh dari COVID-19.
Hasil dari grup 'Facebook Survivor Corp' menemukan bahwa 27 persen orang pernah mengalami kerontokan rambut. Ini bisa berupa rambut rontok di kulit kepala, atau di bagian tubuh lain seperti alis.
Kondisi yang dikenal dengan telogen effluvium (TE), adalah saat seseorang mengalami kerontokan rambut untuk sementara waktu. Dokter mengatakan bahwa ini biasanya terjadi jika pasien baru-baru ini mengalami situasi stres.
TE terjadi ketika jumlah folikel di kulit kepala berubah. Kasus TE yang parah akan menyebar ke alis dan bagian tubuh lainnya.
2. Nyeri dada
Virus Corona adalah infeksi yang menyerang paru-paru sehingga tidak mengherankan jika orang yang terkena Corona cenderung merasakan nyeri dada. Beberapa orang bahkan telah memakai ventilator.
Banyak pasien COVID-19 pasca sembuh masih mengeluhkan gejala ini. Mereka mengalami nyeri dada saat menaiki tangga atau berjalan.
3. Insomnia
Insomnia adalah suatu kondisi seseorang kesulitan tidur. All-Party Parliamentary Group (APPG) sebelumnya mendengar bahwa para pengidap COVID-19 pasca sembuh mengalami hal ini.
Maret lalu, tidak sedikit orang yang mengalami insomnia karena stres akibat pandemi.
4. Masalah pernapasan
Kebanyakan orang yang mengidap virus corona cenderung mengalami masalah pernapasan karena ini adalah kondisi yang menyerang paru-paru. Tetapi begitu pasien sembuh, banyak yang masih melaporkan masalah ini.
Sesak napas terasa seolah-olah tidak mendapatkan jumlah oksigen yang seharusnya dibutuhkan. Ini bisa terasa seperti kamu sedang berjuang untuk mengatur napas.
5. Nyeri otot atau badan
Kebanyakan orang akan terbiasa mengalami nyeri otot atau tubuh jika mereka lama-lama berolahraga di gym. Tetapi bagi pengidap COVID-19 berkepanjangan, sering mengalami masalah ini.
Hal ini membuat mereka tidak dapat melakukan hal-hal sederhana seperti bangkit dari kursi tanpa bersusah payah. Peradangan akibat COVID-19 bisa memperburuk kondisi otot. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:10 AM
Post a Comment