Kontak Perkasa Futures - Mimpi masyarakat Indonesia untuk memiliki mobil dengan harga terjangkau di kisaran Rp 100 jutaan terwujud sejak tahun 2013. Pemerintah lewat Kementerian Perindustrian mengeluarkan aturan tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau disebut juga Low Cost Green Car (LCGC).
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 33/M-IND/PER/7/2013.
Para produsen mobil yang telah berkecimpung di industri otomotif Indonesia pun boleh ikutan memproduksinya tapi harus memenuhi syarat yang telah ditentukan termasuk soal harga. Tak seperti mobil lainnya, penentuan harga LCGC dipatok dalam aturan tersebut.
Dalam pasal 2 ayat e disebutkan besaran harga jual KBH2 setinggi-tingginya Rp 95 juta berdasarkan lokasi kantor pusat Agen Pemegang Merek. Harga tersebut merupakan harga penyerahan ke konsumen sebelum pajak daerah, Bea Balik Nama (BBN), dan Pajak Kendaraan Bermotor.
Dengan begitu, harganya tak lagi Rp 95 juta melainkan bisa berada di kisaran Rp 100 jutaan. Tapi harga tersebut masih bisa lagi mengalami kenaikan karena menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang dicerminkan dari besaran inflasi, nilai tukar rupiah, harga bahan baku, penggunaan transmisi otomatis maksimum 15 persen, dan fitur keamanan penumpang maksimum 10 persen dari harga LCGC.
Benar saja, saat peluncuran perdana harga mobil LCGC ada yang tembus di bawah Rp 100 juta.
Dalam catatan detikcom, ada lima model mobil LCGC yang harga jualnya tak sampai Rp 100 juta. Misalnya Toyota Agya kala itu dibanderol mulai Rp 99,9 juta, Datsun Go+ Panca mulai Rp 85 juta, bahkan Daihatsu menawarkan Ayla mulai Rp 76 juta.
Bagaimana dengan sekarang?
Dalam kurun waktu tujuh tahun, harga mobil-mobil LCGC telah berubah. Daihatsu Ayla tipe terendah kini berharga Rp 146.450.000 juta. Sedangkan untuk versi paling murah lainnya ialah Karimun Wagon R GA dengan harga Rp 120,5 juta, mobil itu pun sekaligus menjadi LCGC 5-seater termurah di antara merek lainnya.
Kemudian Agya, kalau saat pertama kali meluncur ada yang ditawarkan dengan harga Rp 99,9 juta kini LCGC 5-seater dari Toyota itu dijual mulai Rp 143,8 juta. Bahkan varian tertingginya sudah tembus Rp 160 juta yaitu Rp 169.290.000 juta.
Honda Brio pun demikian. Tak ada lagi Brio yang dijual dengan harga di bawah Rp 120 juta seperti peluncuran pertama kali. Brio Satya paling murah punya harga Rp 146 juta sedangkan varian tertingginya menjadi LCGC termahal seharga Rp 170,1 juta.
Sedangkan model LCGC berkapasitas 7-seater pun sama. Harga LCGC-nya sudah terkerek naik karena berbagai faktor. Misal Daihatsu Sigra termurah saat ini bisa ditebus 119,5 juta, dan varian tertinggi Rp 162.250.000. Sedangkan untuk Calya, varian terendah dibanderol Rp 144,5 juta dan varian tertingginya 165,8 juta.
Kenaikan harga LCGC pun dinilai oleh para pabrikan wajar mengingat adanya inflasi dan sederet faktor lain sehingga harganya pun ikutan naik.
Kalau menurut detikers gimana? Harga LCGC masih tergolong murah karena diimbangi fitur di dalamnya atau sudah kemahalan? - Kontak Perkasa Futures
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 33/M-IND/PER/7/2013.
Para produsen mobil yang telah berkecimpung di industri otomotif Indonesia pun boleh ikutan memproduksinya tapi harus memenuhi syarat yang telah ditentukan termasuk soal harga. Tak seperti mobil lainnya, penentuan harga LCGC dipatok dalam aturan tersebut.
Dalam pasal 2 ayat e disebutkan besaran harga jual KBH2 setinggi-tingginya Rp 95 juta berdasarkan lokasi kantor pusat Agen Pemegang Merek. Harga tersebut merupakan harga penyerahan ke konsumen sebelum pajak daerah, Bea Balik Nama (BBN), dan Pajak Kendaraan Bermotor.
Dengan begitu, harganya tak lagi Rp 95 juta melainkan bisa berada di kisaran Rp 100 jutaan. Tapi harga tersebut masih bisa lagi mengalami kenaikan karena menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang dicerminkan dari besaran inflasi, nilai tukar rupiah, harga bahan baku, penggunaan transmisi otomatis maksimum 15 persen, dan fitur keamanan penumpang maksimum 10 persen dari harga LCGC.
Benar saja, saat peluncuran perdana harga mobil LCGC ada yang tembus di bawah Rp 100 juta.
Dalam catatan detikcom, ada lima model mobil LCGC yang harga jualnya tak sampai Rp 100 juta. Misalnya Toyota Agya kala itu dibanderol mulai Rp 99,9 juta, Datsun Go+ Panca mulai Rp 85 juta, bahkan Daihatsu menawarkan Ayla mulai Rp 76 juta.
Bagaimana dengan sekarang?
Dalam kurun waktu tujuh tahun, harga mobil-mobil LCGC telah berubah. Daihatsu Ayla tipe terendah kini berharga Rp 146.450.000 juta. Sedangkan untuk versi paling murah lainnya ialah Karimun Wagon R GA dengan harga Rp 120,5 juta, mobil itu pun sekaligus menjadi LCGC 5-seater termurah di antara merek lainnya.
Kemudian Agya, kalau saat pertama kali meluncur ada yang ditawarkan dengan harga Rp 99,9 juta kini LCGC 5-seater dari Toyota itu dijual mulai Rp 143,8 juta. Bahkan varian tertingginya sudah tembus Rp 160 juta yaitu Rp 169.290.000 juta.
Honda Brio pun demikian. Tak ada lagi Brio yang dijual dengan harga di bawah Rp 120 juta seperti peluncuran pertama kali. Brio Satya paling murah punya harga Rp 146 juta sedangkan varian tertingginya menjadi LCGC termahal seharga Rp 170,1 juta.
Sedangkan model LCGC berkapasitas 7-seater pun sama. Harga LCGC-nya sudah terkerek naik karena berbagai faktor. Misal Daihatsu Sigra termurah saat ini bisa ditebus 119,5 juta, dan varian tertinggi Rp 162.250.000. Sedangkan untuk Calya, varian terendah dibanderol Rp 144,5 juta dan varian tertingginya 165,8 juta.
Kenaikan harga LCGC pun dinilai oleh para pabrikan wajar mengingat adanya inflasi dan sederet faktor lain sehingga harganya pun ikutan naik.
Kalau menurut detikers gimana? Harga LCGC masih tergolong murah karena diimbangi fitur di dalamnya atau sudah kemahalan? - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:11 AM
Post a Comment