Penasihat Biden Bertemu Putra Mahkota Saudi Bahas Perang Yaman

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, September 29, 2021 | 12:11 PM

 


Kontak Perkasa Futures - Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Jake Sullivan, membahas tentang perang di Yaman dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, pada Selasa (28/9) waktu setempat.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (29/9/2021), Sullivan tengah melakukan lawatan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bersama dengan utusan khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking dan utusan AS untuk Timur Tengah, Brett McGurk.

Sullivan bertemu di Arab Saudi dengan Putra Mahkota Saudi serta Wakil Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman, Menteri Dalam Negeri Abdulaziz bin Saud bin Nayef, dan Menteri Garda Nasional Abdullah bin Bandar.

"Mereka melakukan pembicaraan terperinci tentang konflik Yaman, dan kedua belah pihak mendukung upaya Utusan Khusus PBB yang baru untuk Yaman Hans Grundberg dan sepakat untuk mengintensifkan keterlibatan diplomatik dengan semua pihak terkait. Utusan Khusus Lenderking akan tetap berada di wilayah tersebut untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

Perang Yaman, di mana koalisi yang dipimpin Arab Saudi memerangi kelompok pemberontak Houthi, telah menghancurkan ekonomi Yaman dan menghabiskan cadangan devisa di negara Semenanjung Arab yang miskin itu, yang mengimpor sebagian besar barang-barangnya.

PBB menggambarkan situasi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Pertempuran selama tujuh tahun juga telah menjerumuskan negara itu ke dalam krisis ekonomi, yang memicu kekurangan pangan.

Dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi, Sullivan juga berterima kasih atas "keramahan Arab Saudi dalam mengizinkan ribuan warga Afghanistan untuk transit melalui wilayah Saudi" selama penarikan pasukan AS dari Afghanistan bulan lalu.

Sullivan akan berada di Kairo pada hari Rabu (29/9) ini untuk pertemuan dengan pejabat-pejabat Mesir yang akan mencakup pembahasan tentang Libya.

Libya telah mengalami kekacauan dan kekerasan sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 yang menggulingkan diktator Muammar Khadafi, dan terpecah setelah 2014 antara faksi barat dan timur yang bertikai. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 12:11 PM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger