Powered by Blogger.
Latest Post
Showing posts with label Argentinosaurus hiunculensis. Show all posts
Showing posts with label Argentinosaurus hiunculensis. Show all posts
8:56 AM
Baca juga:
Lubang-lubang itu berwarna biru, hijau, merah muda, dan merah, meniru tombol pada stick pengontrol console box tersebut.
Selain warna dan desain yang menarik, kedua logo -pagi PG maupun PS- pada bagian lidah sepatu itu dapat menyala ketika ditekan.
Ide tersebut didapat persis seperti stick DualShock PS yang terkenal itu. Ada baterai kecil yang dapat diganti setiap 150 jam menyala.
George adalah pemain ke 21 di NBA yang memiliki "signature" shoes. Bahkan, dia terlibat langsung dalam proses perancangan desain sneakers tersebut
"Sungguh menakjubkan hubungan saya dengan Nike," kata George.
"Mereka benar-benar mengambil inspirasi dari diri saya dan mau menerima seluruh masukan saya dengan segenap hati, demi menciptakan sepatu ini."
Ada juga bonus khusus yang disertakan dengan sepatu untuk para pecinta PlayStation.
"Kami bekerja secara langsung dengan tim PlayStation pada setiap aspek sepatu ini," kata Tony Hardman, perancang PG1 dan PG2.
"Satu hal yang mereka berikan, yang sangat keren, adalah grafis berbintang dari tema dinamis yang akan tersedia untuk PlayStation 4 Anda dengan kode dari sepatu."
"Ini grafis yang indah, jadi kami menjadikannya kaus kaki," sebut Hardman
Sejumlah pemain NBA lainnya adalah penggemar PG1, dan George berharap sneakers baru ini akan menginspirasi bintang NBA masa depan.
"Saya sangat bersemangat untuk penampilan yang akan dipakai kepada orang-orang yang mengikuti saya, dan mencoba mencapai NBA."
"Saya sangat senang karena orang-orang itu mendapatkan kesempatan untuk memakainya dan berada di dalamnya."
"Saya berharap ini membantu mereka dalam karir mereka. Pada akhir hari, itulah yang saya inginkan," harap George.
Sneaker PG2 ini akan tersedia di pasaran pada tanggal 10 Februari mendatang dengan harga 110 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta. - Kontak Perkasa Futures
Sneakers Nike PlayStation-PG2 Dibenderol Rp 1,5 Juta, Apa Uniknya?
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, January 22, 2018 | 8:56 AM
Kontak Perkasa Futures - Bintang liga bola basket profesional Amerika Serikat, NBA dari klub Thunder, Oklahoma City Paul George adalah seorang gamer sejak masih kecil.
"Saya ingat, pada pagi di hari Natal, saya membuka sebungkus hadiah untuk saya, dan saya yakin itu isinya PlayStation 2," kata atlet berusia 27 tahun ini.
"Sejak itu, saya menjadi orang yang amat menikmati PlayStation," ungkap dia seperti dikutip laman Digital Trends.
Jadi tak heran jika sekarang, kecintaan Paul George terhadap mesin permainan itu terus berlanjut, dan digandeng oleh produsen sepatu ternama Nike, untuk menciptakan sebuah sneakers.
Sneakers tersebut adalah "milik" Paul George, yang menjadi produk terbaru Nike, menandai dua kegemaran pemain yang pernah mengalami patah kaki parah, ketika memperkuat tim nasional AS itu.
Sepatu itu menampilkan logo George di lidah kanan, dan logo PS yang amat terkenal itu di lidah kiri.
Dengan dominasi warna biru tua, berselubung warna neon pada bagian atas solnya, sepatu itu mulai dipakai George saat Thunder menghadapi Cavaliers, Cleveland, kemarin (20/1/2017) -waktu setempat.
Pertandingan itu dimenangi Thunder dengan skor 148-124.
Meski berwarna gelap, sepatu baru George ini tetap tampil "fancy", dengan logo swoosh berwarna pink, serta bercak-bercak berwarna senada di bagian sol. Juga, lubang tali sepatu yang dibuat dengan aneka warna.
"Saya ingat, pada pagi di hari Natal, saya membuka sebungkus hadiah untuk saya, dan saya yakin itu isinya PlayStation 2," kata atlet berusia 27 tahun ini.
"Sejak itu, saya menjadi orang yang amat menikmati PlayStation," ungkap dia seperti dikutip laman Digital Trends.
Jadi tak heran jika sekarang, kecintaan Paul George terhadap mesin permainan itu terus berlanjut, dan digandeng oleh produsen sepatu ternama Nike, untuk menciptakan sebuah sneakers.
Sneakers tersebut adalah "milik" Paul George, yang menjadi produk terbaru Nike, menandai dua kegemaran pemain yang pernah mengalami patah kaki parah, ketika memperkuat tim nasional AS itu.
Sepatu itu menampilkan logo George di lidah kanan, dan logo PS yang amat terkenal itu di lidah kiri.
Dengan dominasi warna biru tua, berselubung warna neon pada bagian atas solnya, sepatu itu mulai dipakai George saat Thunder menghadapi Cavaliers, Cleveland, kemarin (20/1/2017) -waktu setempat.
Pertandingan itu dimenangi Thunder dengan skor 148-124.
Meski berwarna gelap, sepatu baru George ini tetap tampil "fancy", dengan logo swoosh berwarna pink, serta bercak-bercak berwarna senada di bagian sol. Juga, lubang tali sepatu yang dibuat dengan aneka warna.
Baca juga:
Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018
Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas
Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018
Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas
Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018
Lubang-lubang itu berwarna biru, hijau, merah muda, dan merah, meniru tombol pada stick pengontrol console box tersebut.
Selain warna dan desain yang menarik, kedua logo -pagi PG maupun PS- pada bagian lidah sepatu itu dapat menyala ketika ditekan.
Ide tersebut didapat persis seperti stick DualShock PS yang terkenal itu. Ada baterai kecil yang dapat diganti setiap 150 jam menyala.
George adalah pemain ke 21 di NBA yang memiliki "signature" shoes. Bahkan, dia terlibat langsung dalam proses perancangan desain sneakers tersebut
"Sungguh menakjubkan hubungan saya dengan Nike," kata George.
"Mereka benar-benar mengambil inspirasi dari diri saya dan mau menerima seluruh masukan saya dengan segenap hati, demi menciptakan sepatu ini."
Ada juga bonus khusus yang disertakan dengan sepatu untuk para pecinta PlayStation.
"Kami bekerja secara langsung dengan tim PlayStation pada setiap aspek sepatu ini," kata Tony Hardman, perancang PG1 dan PG2.
"Satu hal yang mereka berikan, yang sangat keren, adalah grafis berbintang dari tema dinamis yang akan tersedia untuk PlayStation 4 Anda dengan kode dari sepatu."
"Ini grafis yang indah, jadi kami menjadikannya kaus kaki," sebut Hardman
Sejumlah pemain NBA lainnya adalah penggemar PG1, dan George berharap sneakers baru ini akan menginspirasi bintang NBA masa depan.
"Saya sangat bersemangat untuk penampilan yang akan dipakai kepada orang-orang yang mengikuti saya, dan mencoba mencapai NBA."
"Saya sangat senang karena orang-orang itu mendapatkan kesempatan untuk memakainya dan berada di dalamnya."
"Saya berharap ini membantu mereka dalam karir mereka. Pada akhir hari, itulah yang saya inginkan," harap George.
Sneaker PG2 ini akan tersedia di pasaran pada tanggal 10 Februari mendatang dengan harga 110 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta. - Kontak Perkasa Futures
Sumber: Kompas.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:56 AM
11:09 AM
Dinosaurus Terbesar Bobotnya Setara 12 Gajah
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, August 28, 2017 | 11:09 AM
Kontak Perkasa Futures - Rekor dinosaurus terbesar terpecahkan lagi. Titanosaurus yang baru saja ditemukan dinobatkan sebagai dinosaurus terbesar yang pernah hidup di bumi.
Punya berat 69 ton, para paleontolog meyakini bahwa berat titanosaurus itu setara dengan selusin gajah yang ditumpuk jadi satu. Dengan ukurannya, titanosaurus itu mengalahkan Argentinosaurus hiunculensis, pemegang rekor dinosaurus terbesar sebelumnya.
Kisah penemuan bersejarah itu bermula pada 2012, ketika pekerja peternakan bernama Aurelio Fernandez di Argentina tengah menggembala domba. Ia menemukan kumpulan fosil dan melapor pada Osca Mayo, pemilik peternakan. Mayo segera menyadari bahwa fosil tersebut kemungkinan adalah tulang belulang dinosaurus. Tak pikir panjang, Mayo segera mengundang ahli paleontologi dari museum setempat.
Setelah menghabiskan penggalian selama 18 bulan, tim ilmuwan menemukan tulang paha setinggi 2,4 meter (8 kaki). Tak hanya satu, tapi tulang dari enam dinosaurus berbeda. Seusai direkonstruksi, panjangnya mencapai 37 meter. Saking panjangnya, tak cukup satu ruangan di Museum Sejarah Alam Amerika di kota New York untuk memamerkan herbivora terbesar itu.
Para peneliti menamai titanosaurus itu Patagotitan mayorum. Patogania merujuk pada tempat asal ditemukan, sedangkan “titan” mengingatkan pada dewa Yunani dengan kekuatan dan ukurannya yang besar.
Nama spesies "Mayorum" diberikan sebagai tanda penghormatan keluarga Mayo atas keramahannya selama masa penggalian. Penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of Royal Society B.
Ke depan, para peneliti berharap dapat membangun pohon keluarga titanosaurus secara komprehensif. Berdasarkan pohon keluarga, sejumlah titanosaurus, seperti Argentinosaurus, Puertasaurus, Notocolossus dan Patagotitan merupakan bagian dari kelompok evolusi yang sama. Artinya mereka memiliki satu leluhur yang sama.
Dengan demikian, pemimpin penelitian José Luis Carballido, seorang peneliti dengan Dewan Riset Nasional Argentina (CONICET) yang bekerja di Museum Paleontologi Egidio Feruglio di Trelew di Argentina mengatakan, perkembangan titanosaurus tidak ditempuh dalam beberapa fase evolusi. “Gigantisme ekstrim berkembang satu kali dalam sejarah sauropoda," kata Carballido.
Menariknya, ukuran P mayorum yang terungkap dalam penemuan fosil kali ini bukanlah ukuran yang sebenarnya. Hasil analisis dari lima tulang paha dan satu tulang lengan atas menunjukkan bahwa pertumbuhan P. mayorum belum berhenti.
Caballido mengatakan, kemungkinan P. mayorum bisa mencapai tinggi 15 meter (50 kaki) bila leher mereka diluruskan ke atas.
Menurut Stephen Poropat, paleontolog Swinburne University of Technology, titanosaurus terbesar hidup dengan singkat di bagian selatan Amerika Selatan selama pertengahan era Kretaseus, antara 113 juta hingga 83 tahun yang lalu. Dengan periode yang singkat, evolusi untuk mengatasi tekanan yang diterima perlu untuk diketahui.
“Akan menarik untuk melihat adaptasinya, apa yang dikembangkan untuk mengatasi semua tekanan yang terjadi dengan begitu besar, seperti mendapatkan cukup makanan dan menemukan pasangan," kata Poropat - Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Punya berat 69 ton, para paleontolog meyakini bahwa berat titanosaurus itu setara dengan selusin gajah yang ditumpuk jadi satu. Dengan ukurannya, titanosaurus itu mengalahkan Argentinosaurus hiunculensis, pemegang rekor dinosaurus terbesar sebelumnya.
Kisah penemuan bersejarah itu bermula pada 2012, ketika pekerja peternakan bernama Aurelio Fernandez di Argentina tengah menggembala domba. Ia menemukan kumpulan fosil dan melapor pada Osca Mayo, pemilik peternakan. Mayo segera menyadari bahwa fosil tersebut kemungkinan adalah tulang belulang dinosaurus. Tak pikir panjang, Mayo segera mengundang ahli paleontologi dari museum setempat.
Setelah menghabiskan penggalian selama 18 bulan, tim ilmuwan menemukan tulang paha setinggi 2,4 meter (8 kaki). Tak hanya satu, tapi tulang dari enam dinosaurus berbeda. Seusai direkonstruksi, panjangnya mencapai 37 meter. Saking panjangnya, tak cukup satu ruangan di Museum Sejarah Alam Amerika di kota New York untuk memamerkan herbivora terbesar itu.
Para peneliti menamai titanosaurus itu Patagotitan mayorum. Patogania merujuk pada tempat asal ditemukan, sedangkan “titan” mengingatkan pada dewa Yunani dengan kekuatan dan ukurannya yang besar.
Nama spesies "Mayorum" diberikan sebagai tanda penghormatan keluarga Mayo atas keramahannya selama masa penggalian. Penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of Royal Society B.
Ke depan, para peneliti berharap dapat membangun pohon keluarga titanosaurus secara komprehensif. Berdasarkan pohon keluarga, sejumlah titanosaurus, seperti Argentinosaurus, Puertasaurus, Notocolossus dan Patagotitan merupakan bagian dari kelompok evolusi yang sama. Artinya mereka memiliki satu leluhur yang sama.
Dengan demikian, pemimpin penelitian José Luis Carballido, seorang peneliti dengan Dewan Riset Nasional Argentina (CONICET) yang bekerja di Museum Paleontologi Egidio Feruglio di Trelew di Argentina mengatakan, perkembangan titanosaurus tidak ditempuh dalam beberapa fase evolusi. “Gigantisme ekstrim berkembang satu kali dalam sejarah sauropoda," kata Carballido.
Menariknya, ukuran P mayorum yang terungkap dalam penemuan fosil kali ini bukanlah ukuran yang sebenarnya. Hasil analisis dari lima tulang paha dan satu tulang lengan atas menunjukkan bahwa pertumbuhan P. mayorum belum berhenti.
Caballido mengatakan, kemungkinan P. mayorum bisa mencapai tinggi 15 meter (50 kaki) bila leher mereka diluruskan ke atas.
Menurut Stephen Poropat, paleontolog Swinburne University of Technology, titanosaurus terbesar hidup dengan singkat di bagian selatan Amerika Selatan selama pertengahan era Kretaseus, antara 113 juta hingga 83 tahun yang lalu. Dengan periode yang singkat, evolusi untuk mengatasi tekanan yang diterima perlu untuk diketahui.
“Akan menarik untuk melihat adaptasinya, apa yang dikembangkan untuk mengatasi semua tekanan yang terjadi dengan begitu besar, seperti mendapatkan cukup makanan dan menemukan pasangan," kata Poropat - Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:09 AM