Powered by Blogger.
Latest Post
Showing posts with label gemuk. Show all posts
Showing posts with label gemuk. Show all posts
10:28 AM
Tips Supaya Cepat Gemuk dan Makanan Yang bikin Gemuk
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, January 11, 2017 | 10:28 AM
Kontak Perkasa Futures Yogyakarta - Nah bagi anda yang sedang berupaya mencari cara dan tips agar cepat gemuk badan/tubuh, maka pada kesempatan ini akan sedikit share beberapa tips badan cepat gemuk. Beberapa diantaranya adalah bagaimana memilih makanan yang mendukung program penggemukan ditambah nanti dengan sedikit tipsnya:
Konsumsi Makanan yang membantu badan kita agar cepat gemuk
Menurut informasi dari pakr kesehatan yang tentu saja mengenal dan memiliki pengetahuan terpecaya masalah kesehatan tubuh, makanan & Minuman berikut bisa membuat tubuh menjadi cepat gemuk:
- Minuman bersoda. Meski mendatangkan kesegaran sesaat, minuman ini sama sekali tidak memiliki nilai-nilai nutrisi. Kecuali, kaya akan kandungan gula, sodium, dan kalori.
- Sereal manis. Sereal dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, semakin menjadi ancaman bila bertemu dengan rasa manis dari gula. Makanan jenis ini akan meningkatkan gula darah dan menyebabkan tubuh menimbun lemak.
- Daging olahan. Kendati amat praktis, hot dog, sosis dan daging olahan sejenisnya, mengandung lemak tak baik. Kadarnya yang begitu tinggi, sama banyak dengan kadar garam yang dikandungnya.
- Jajanan gorengan. Makanan jenis ini kurang baik bagi kesehatan karena umumnya digoreng dengan minyak yang tidak diganti setiap kali menggoreng. Kandungan lemaknya juga sangat tinggi dan kurang terjamin kebersihannya jika dijajakan di pinggir jalan.
- Makanan cepat saji. Di antaranya hamburger, nachos dan kentang goreng. Kandungan lemaknya sangat tinggi, begitu pula kandungan kalorinya. Sementara kandungan nutrisi yang menyehatkan, nyaris tidak ada.
- Susu. Meskipun kandungan kalsiumnya baik bagi tubuh, susu jenis ini memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi yang akan menambah timbunan lemak tubuh. Jadi, kalau ingin mengambil manfaat kalsiumnya, ganti saja dengan mengonsumsi susu yang bebas lemak atau minimal yang yang sudah dikurangi kandungan lemaknya.
- Kuah daging. Kandungan lemak dan karbihidrat maupun kalorinya sama-asma tinggi.
- Roti. Terutama yang terbuat dari tepung yang sudah mengalami proses penghalusan, sehingga tinggi kandungan lemak dan karbohidratnya. Kalau mau aman, coba mengonsumsi roti gandum, sehingga dapat menfaat dari seratnya.
- Aneka Krim. Whipped cream yang sering dipakai sebagai penghias pada jus stroberi dan dressing salad, semuanya mengandung lemak tinggi, dan akan menjadi kalori tinggi jika tercampur dengan makanan sehat Anda. Sebaiknya, jika Anda sedang mengonsumsi makanan sehat, tidak usah dibumbui dengan aneka krim atau topping.
- Mayones. Memiliki sekian banyak ikatan lemak di dalamnya. Jadi, sebaiknya pakai sedikit saja jika Anda menginginkan.
- Kopi Instan. Tahukah Anda bahwa secangkir kopi instan mengandung lebih dari 39 lemak? Nah, kalau tidak mau tubuh Anda jadi timbunan lemak, hitung secara cermat berapa jumlah kalori dari kopi instan yang masuk ke dalam tubuh.
Dan masih banyak jenis makan lain yang juga bisa membantu badan agar gemuk. Jika alternatif diatas masih kurang, coba tanya-tanya deh orang-orang yang berbadan gemuk, karena merka pasti punya menu harian dan bisa kamu curi info dari mereka.
Dan berikut ada beberapa tips tambahan agar progam anda untuk menggemukkan badan secara cepat dapat lebih powerfull hasil yang didapatkan:
Tips Tambahan Program Meng-gemukkan tubuh lebih maksimal
- Minum multivitamin (ini keharusan buat yang mau nambah berat badan, karena vitamin B terutama, sangat membantu untuk mencerna nutrisi yang kita makan. Akan percuma makan banyak makanan tapi tubuh kita tidak bisa mencernanya dengan baik).
- Jangan latihan beban melebihi 1 jam. Latihan lebih dari 1 jam akan memboroskan kalori Anda. Sedangkan kalori tetap dibutuhkan untuk membangun otot-otot Anda.
- Tidak melatih otot yang sama lebih dari 2x dalam seminggu
- Sudah mengikuti 9-12 set per otot per sesi. Jangan melatih otot chest dengan seluruh alat di gym dengan asumsi semakin lengkap semakin baik. Gunakan hanya 3-4 alat masing-masing sekitar 3-4 set dan gunakan basic compound movement saja. No Isolation Movement.
- 6-8 reps adalah suatu keharusan, tidak boleh sampai 12 reps. 6-8 reps tuh sudah failure.
- Gunakan negatif reps. Setelah failure, dibantu oleh teman/spotter untuk angkat, dan kita tahan untuk turunnya. Variasikan negatif reps ini selama 2-3 minggu sekali.
- Sudah menggunakan High Intensity Training untuk latihan beban. Yang artinya, istirahat pendek antar set, sekitar 1.5 – 2 menit. Dan angkat beban seberat mungkin. Contoh: buat yang tinggi sekitar 160-165, jangan bilang bench press 10kg kiri kanan sudah berat. Seperti itu tidak akan bisa menaikkan masa otot Anda. Kejar target minimal 25-30kg kiri kanan. Kalau belum mampu, naikkan perlahan-lahan tiap minggu sampai Anda mampu, kalau perlu, minta bantuan teman.
- Makanlah 5 sampai 6 kali sehari, porsinya yang sedang-sedang saja, dan jangan makan junk food? Karena memakan junk food bukan saja menambah lemak tidak sehat tetapi juga bisa memperlambat metabolisme tubuh menjadikan tubuh tidak bisa bekerja secara sehat.
- Makan karbohidrat dan protein secara langsung setelah selesai latihan. Hal ini diperlukan untuk mengantikan glycogen atau gula dalam otot yang habis sewaktu kita latihan. Dan proteinnya dibutuhkan oleh otot yang baru saja kita ‘rusak’ dengan latihan berat.
- Makan real food (bukan suplemen) Masimal 1 jam setelah latihan
Sekian saja beberapa tips dan rekomendasi dari penulis, semoga saja anda benar-benar maksimal mendapatkan hasil dari program cepat gemuk anda. Ingat !!! cara diatas hanya sebagian metode cepat gemuk, jadi anda sebaiknya juga bertanya kepada lingkungan sekitar tentang hal ini. Terlebih lagi jika pembaca memiliki saudara atau teman maupun tetangga yang memiliki tubuh yang gemuk, coba tanya-tanya tentang menu makanannya dan mungkin dia punya tips juga buat cepat gemuk bukan - Kontak Perkasa Futures
Sumber:TipsTrik
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:28 AM
9:31 AM
KONTAK PERKASA FUTURES YOGYAKARTA - Dalam perjalanan Hongkong- Shenzhen beberapa hari yang lalu, pemandu wisata yang bernama Asiang, entah dari mana asal mulai ceritanya berkomentar bahwa di kota Shenzhen ini tidak ada orang gemuk.
Seorang yang diperkenalkan sebagai Profesor waktu mengunjungi toko obat tradisionil Cina juga mengungkapkan hal yang sama.
Teman satu grup perjalanan saya yang memang orangnya gemuk, entah merasa tersinggung, atau memang ingin tahu rahasianya, mungkin juga supaya bisa tidak gemuk, bertanya, “kok bisa ya? Apa sebabnya ?”
Asiong, pemadu wisata yang sudah bermukim di Shenzen selama 15 tahun itu, menjawab, “orang di sini punya kebiasaan minum teh, jarang makan daging, banyak makan sayur, buah-buahan dan suka berjalan.
Dan, orang gemuk sulit mendapatkan perkerjaan, satu lagi katanya, orang di sini takut sakit dan mati lebih awal, karena orang tuanya hanya punya satu anak, kalau dia meninggal siapa yang akan merawat mereka”.
“Benar juga jawaban Asiang ini, masuk akal”, komentar saya dalam hati. Teh menurut yang pernah saya baca, bermanfaat menurunkan lemak darah, mengurangi penyerapan lemak di saluran pencernaan, dan dapat membantu upaya seseorang menurunkan berat badannya.
Teman seperjalanan saya yang memang gemuk itu, seolah-olah tidak percaya dengan jawaban Asiong kembali berkomentar, “saya juga suka minum teh, setiap hari saya minum teh, bahkan setiap kali makan, teh selalu tersedia”.
Secara spontan, sebelum Asiong menjawab, saya berkomentar lebih dulu, “lain dek, kita di Indonesia kebiasaanya minum teh manis, bukan teh tawar seperti yang mereka lakukan”. Kalau tidak membeli air teh dalam kemasan botol, kaleng, kotak dan sebagainya, yang sangat manis, karena kadar gulanya sangat tinggi, menyeduh teh di rumah sendiripun boleh dipastikan dengan gula.
Andaikan kita punya tamu, menghidangkan teh tawar mungkin dianggap sebagai hal yang tidak wajar. Makan tanpa teh manis dianggap belum lengkap. Bahkan bila makan di restoran, minimal kita pesan teh manis atau minuman juis buah yang sudah diberi gula.
Saya membayangkan, seandainya dalam satu gelas air teh manis yang kita minum mengandung 30 gram gula, dan kita minum teh manis tiga kali sehari, berapa kalori yang sudah kita konsumsi hanya dari gula saja? Apalagi kandungan gula dalam minuman teh manis kemasan dapat lebih besar lagi.
Berbeda dengan kebiasaan minum teh yang saya lihat di Shenzen ini. Mereka minum teh hangat yang baru diseduh, tanpa gula sama sekali. Tidak pernah saya lihat disediakan gula baik waktu makan pagi, siang, ataupun malam di restoran- restoran tempat kami makan, kecuali di hotel, memang disediakan gula dalam mangkok kecil, dengan sendok yang juga kecil, dan itu bukan di meja tempat kita makan, tapi tempat khusus untuk semua orang.
Dari kebiasaan minum teh tanpa gula saja, mereka sudah menghemat kalori yang masuk dalam tubuhnya. Belum lagi dari kebiasaan makan lain dan akitifitas fisik mereka. Dalam beberapa kali kesempatan makan di sana, hanya sekali saya melihat menu makanan yang mengandung daging merah, itupun dalam bentuk daging tetelan kecil tanpa lemak, disajika sebagai pelengkap sup.
Kebanyakan menu makanan yang disajikan adalah bermacam sayur yang diolah dalam berbagai bentuk, ikan dan dan daging bebek yang tidak pernah tertinggal dalam setiap hidangan. Nasi memang disediakan, tapi jumlahnya hanya sedikit. Selain nasi, sebagai bahan sumber karbohidrat utama lain, mereka menyajikan labu merah, ubi jalar dan lain-lain.
Menu makanan mereka menurut saya mendukung mengapa mereka jarang yang gemuk. Di samping itu, mangkok, piring yang digunakan juga berbeda dengan kebiasan kita. Ukurannya jauh lebih kecil, sehingga porsi makanan yang ditempatkan di dalamnya akan kelihatan lebih banyak. Ini tentu saja akan berpengaruh terhadap perasaan kenyang kita. Ingat, bawah nafsu makan kita tidak hanya dipengaruhi perasan lapar atau tidaknya kita, aroma, lezatnya makanan, cara penyajian juga akan mempengaruhi.
Bila piring kita besar, walaupun sebenarnya nasi yang di atasnya sudah cukup banyak, mata dan pikiran kita akan melihat dan mengangapnya masih sedikit, masih kurang, dan nasi itu pasti habis kita santap.
Kebiasaan berjalan kaki seperti apa yang diceritakan pemandu wisata itu, saya lihat memang betul. Taksi, bus yang banyak di jalan, terlihat jarang penumpangnya, tetapi di trotoar yang tertata sangat rapi, banyak orang berjalan kaki. Bahkan menurut pemandu wisata itu, ada beberapa eskalator yang menuju tempat perbelanjaan ditutup, karena pengunjung lebih suka memilih tangga yang didekat eskalator itu.
Berlawanan dengan kebiasaan kita di Indonesia, di samping kota-kota kita tidak mempunyai fasilitas berjalan kaki yang aman, nyaman, kita sekarang menjadi orang yang malas bergerak. Kita lebih suka menggunakan kendaraan bermotor, walaupun hanya untuk menuju jarak yang relatif dekat. Eskalator, lift yang ada di hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran penuh sesak, sementara yang naik tangga, berjalan sangat jarang. Coba lihat di bandara, dari ratusan penumpang, yang berjalan kaki boleh dihitung dengan jari, sebagian besar penumpang akan menggunakan eskalator.
Di Shenzhen, kalau boleh dikatakan tidak ada orang gemuk, karena memang mereka memilih untuk tidak gemuk. Mereka memilih kebiasaan yang sehat, kebiasaan minum dan makan yang sehat. seperti minum teh tawar, banyak makan sayur dan buah.
Mereka juga aktif bergerak, bukan memanjakan kakinya. Seharusnya kebiasaan-kebiasaan kecil yang sederhana ini juga dapat kita lakukan. Sekarang, obesitas juga sudah mengancam kita, penyakit terkait obesitas ini merupakan pembunuh utama kita. kenapa kita tidak memilih melakukan hal yang sama? KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber :beritaunik
Di Shenzhen Gak Ada Orang Gemuk
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, December 15, 2016 | 9:31 AM
KONTAK PERKASA FUTURES YOGYAKARTA - Dalam perjalanan Hongkong- Shenzhen beberapa hari yang lalu, pemandu wisata yang bernama Asiang, entah dari mana asal mulai ceritanya berkomentar bahwa di kota Shenzhen ini tidak ada orang gemuk.
Seorang yang diperkenalkan sebagai Profesor waktu mengunjungi toko obat tradisionil Cina juga mengungkapkan hal yang sama.
Teman satu grup perjalanan saya yang memang orangnya gemuk, entah merasa tersinggung, atau memang ingin tahu rahasianya, mungkin juga supaya bisa tidak gemuk, bertanya, “kok bisa ya? Apa sebabnya ?”
Asiong, pemadu wisata yang sudah bermukim di Shenzen selama 15 tahun itu, menjawab, “orang di sini punya kebiasaan minum teh, jarang makan daging, banyak makan sayur, buah-buahan dan suka berjalan.
Dan, orang gemuk sulit mendapatkan perkerjaan, satu lagi katanya, orang di sini takut sakit dan mati lebih awal, karena orang tuanya hanya punya satu anak, kalau dia meninggal siapa yang akan merawat mereka”.
“Benar juga jawaban Asiang ini, masuk akal”, komentar saya dalam hati. Teh menurut yang pernah saya baca, bermanfaat menurunkan lemak darah, mengurangi penyerapan lemak di saluran pencernaan, dan dapat membantu upaya seseorang menurunkan berat badannya.
Teman seperjalanan saya yang memang gemuk itu, seolah-olah tidak percaya dengan jawaban Asiong kembali berkomentar, “saya juga suka minum teh, setiap hari saya minum teh, bahkan setiap kali makan, teh selalu tersedia”.
Secara spontan, sebelum Asiong menjawab, saya berkomentar lebih dulu, “lain dek, kita di Indonesia kebiasaanya minum teh manis, bukan teh tawar seperti yang mereka lakukan”. Kalau tidak membeli air teh dalam kemasan botol, kaleng, kotak dan sebagainya, yang sangat manis, karena kadar gulanya sangat tinggi, menyeduh teh di rumah sendiripun boleh dipastikan dengan gula.
Andaikan kita punya tamu, menghidangkan teh tawar mungkin dianggap sebagai hal yang tidak wajar. Makan tanpa teh manis dianggap belum lengkap. Bahkan bila makan di restoran, minimal kita pesan teh manis atau minuman juis buah yang sudah diberi gula.
Saya membayangkan, seandainya dalam satu gelas air teh manis yang kita minum mengandung 30 gram gula, dan kita minum teh manis tiga kali sehari, berapa kalori yang sudah kita konsumsi hanya dari gula saja? Apalagi kandungan gula dalam minuman teh manis kemasan dapat lebih besar lagi.
Berbeda dengan kebiasaan minum teh yang saya lihat di Shenzen ini. Mereka minum teh hangat yang baru diseduh, tanpa gula sama sekali. Tidak pernah saya lihat disediakan gula baik waktu makan pagi, siang, ataupun malam di restoran- restoran tempat kami makan, kecuali di hotel, memang disediakan gula dalam mangkok kecil, dengan sendok yang juga kecil, dan itu bukan di meja tempat kita makan, tapi tempat khusus untuk semua orang.
Dari kebiasaan minum teh tanpa gula saja, mereka sudah menghemat kalori yang masuk dalam tubuhnya. Belum lagi dari kebiasaan makan lain dan akitifitas fisik mereka. Dalam beberapa kali kesempatan makan di sana, hanya sekali saya melihat menu makanan yang mengandung daging merah, itupun dalam bentuk daging tetelan kecil tanpa lemak, disajika sebagai pelengkap sup.
Kebanyakan menu makanan yang disajikan adalah bermacam sayur yang diolah dalam berbagai bentuk, ikan dan dan daging bebek yang tidak pernah tertinggal dalam setiap hidangan. Nasi memang disediakan, tapi jumlahnya hanya sedikit. Selain nasi, sebagai bahan sumber karbohidrat utama lain, mereka menyajikan labu merah, ubi jalar dan lain-lain.
Menu makanan mereka menurut saya mendukung mengapa mereka jarang yang gemuk. Di samping itu, mangkok, piring yang digunakan juga berbeda dengan kebiasan kita. Ukurannya jauh lebih kecil, sehingga porsi makanan yang ditempatkan di dalamnya akan kelihatan lebih banyak. Ini tentu saja akan berpengaruh terhadap perasaan kenyang kita. Ingat, bawah nafsu makan kita tidak hanya dipengaruhi perasan lapar atau tidaknya kita, aroma, lezatnya makanan, cara penyajian juga akan mempengaruhi.
Bila piring kita besar, walaupun sebenarnya nasi yang di atasnya sudah cukup banyak, mata dan pikiran kita akan melihat dan mengangapnya masih sedikit, masih kurang, dan nasi itu pasti habis kita santap.
Kebiasaan berjalan kaki seperti apa yang diceritakan pemandu wisata itu, saya lihat memang betul. Taksi, bus yang banyak di jalan, terlihat jarang penumpangnya, tetapi di trotoar yang tertata sangat rapi, banyak orang berjalan kaki. Bahkan menurut pemandu wisata itu, ada beberapa eskalator yang menuju tempat perbelanjaan ditutup, karena pengunjung lebih suka memilih tangga yang didekat eskalator itu.
Berlawanan dengan kebiasaan kita di Indonesia, di samping kota-kota kita tidak mempunyai fasilitas berjalan kaki yang aman, nyaman, kita sekarang menjadi orang yang malas bergerak. Kita lebih suka menggunakan kendaraan bermotor, walaupun hanya untuk menuju jarak yang relatif dekat. Eskalator, lift yang ada di hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran penuh sesak, sementara yang naik tangga, berjalan sangat jarang. Coba lihat di bandara, dari ratusan penumpang, yang berjalan kaki boleh dihitung dengan jari, sebagian besar penumpang akan menggunakan eskalator.
Di Shenzhen, kalau boleh dikatakan tidak ada orang gemuk, karena memang mereka memilih untuk tidak gemuk. Mereka memilih kebiasaan yang sehat, kebiasaan minum dan makan yang sehat. seperti minum teh tawar, banyak makan sayur dan buah.
Mereka juga aktif bergerak, bukan memanjakan kakinya. Seharusnya kebiasaan-kebiasaan kecil yang sederhana ini juga dapat kita lakukan. Sekarang, obesitas juga sudah mengancam kita, penyakit terkait obesitas ini merupakan pembunuh utama kita. kenapa kita tidak memilih melakukan hal yang sama? KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber :beritaunik
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:31 AM