Powered by Blogger.
Latest Post
Showing posts with label pasangan. Show all posts
Showing posts with label pasangan. Show all posts
3:02 PM
Bahasa Cinta yang Bikin Hubungan Pasutri Makin Kuat
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, November 1, 2017 | 3:02 PM
PT Kontak Perkasa Futures - dirancang untuk membantu Anda dan pasangan mengenal satu sama lain. Saat Anda sudah mengenal bahasa cinta pasangan, jalinan ikatan cinta akan menjadi semakin kuat.
Menurut psikolog hubungan, Dr. Sakshi Poddar, peranan bahasa cinta dalam kehidupan pasutri sangatlah penting. Bahasa cinta akan membuat keseharian pasutri semakin hangat, mudah memahami satu sama lain, mengutip The Health Site, Senin
1. Kata-kata penegasan
Gunakanlah bahasa ini secara vokal dan jelas, untuk menunjukkan jika Anda mencintai pasangan Anda. Jangan ragu atau berpikir dua kali untuk mengatakan, 'Aku bangga padamu', 'Kamu hebat sekali' atau 'Aku cinta kamu'.
2. Memberi dan menerima hadiah
Hadiah adalah jalan pintas untuk membuka pintu hati seseorang. Ini tak selalu berkaitan dengan barang mewah seperti cincin berlian atau mobil mewah. Cukup ajak pasangan Anda ke toko es krim favoritnya.
3. Sentuhan fisik
Ini cukup jelas, jika setiap orang membutuhkan sentuhan fisik. Berpegangan tangan mungkin seperti hal sepele, tapi mengapa saat berpacaran Anda mau melakukan hal yang sepele namun setelah nikah tidak?
4. Pelayanan
Terkadang mengunakan suara yang keras dan tinggi akan membuat pasangan merasa tak dicintai. Namun jika itu kebiasaan Anda, Anda bisa mensiasatinya dengan menyiapkan makan kesukaannya, atau menyiapkan pakaiannya. Anda juga bisa memberikan pijatan ketika ia mengeluh lelah saat pulang kantor.
5. Waktu yang berkualitas
Waktu yang berkualitas adalah hadiah terbaik yang bisa Anda berikan pada pasangan. Berikan waktu satu hari bersama pasangan. Nonton TV, olahraga, atau pergi ke mal bersama - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:health.liputan6
Menurut psikolog hubungan, Dr. Sakshi Poddar, peranan bahasa cinta dalam kehidupan pasutri sangatlah penting. Bahasa cinta akan membuat keseharian pasutri semakin hangat, mudah memahami satu sama lain, mengutip The Health Site, Senin
1. Kata-kata penegasan
Gunakanlah bahasa ini secara vokal dan jelas, untuk menunjukkan jika Anda mencintai pasangan Anda. Jangan ragu atau berpikir dua kali untuk mengatakan, 'Aku bangga padamu', 'Kamu hebat sekali' atau 'Aku cinta kamu'.
2. Memberi dan menerima hadiah
Hadiah adalah jalan pintas untuk membuka pintu hati seseorang. Ini tak selalu berkaitan dengan barang mewah seperti cincin berlian atau mobil mewah. Cukup ajak pasangan Anda ke toko es krim favoritnya.
3. Sentuhan fisik
Ini cukup jelas, jika setiap orang membutuhkan sentuhan fisik. Berpegangan tangan mungkin seperti hal sepele, tapi mengapa saat berpacaran Anda mau melakukan hal yang sepele namun setelah nikah tidak?
4. Pelayanan
Terkadang mengunakan suara yang keras dan tinggi akan membuat pasangan merasa tak dicintai. Namun jika itu kebiasaan Anda, Anda bisa mensiasatinya dengan menyiapkan makan kesukaannya, atau menyiapkan pakaiannya. Anda juga bisa memberikan pijatan ketika ia mengeluh lelah saat pulang kantor.
5. Waktu yang berkualitas
Waktu yang berkualitas adalah hadiah terbaik yang bisa Anda berikan pada pasangan. Berikan waktu satu hari bersama pasangan. Nonton TV, olahraga, atau pergi ke mal bersama - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:health.liputan6
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:02 PM
9:17 AM
Asal Mula Melamar Identik dengan Pria Berlutut dan Cincin
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, March 31, 2017 | 9:17 AM
Kontak Perkasa Futures - Dilamar kekasih merupakan impian semua wanita. Ketika melamar pujaan hatinya, pria biasanya melakukan bahasa tubuh romantis yang telah menjadi tradisi hampir di seluruh dunia, yakni berlutut. Ketika berlutut, satu tangannya berada di punggung dan yang satu lagi menunjukkan sebuah cincin.
Mungkin sebagian dari Anda terbersit pertanyaan, sebenarnya dari mana tradisi berlutut plus cincin ini berasal? Lantas, kenapa mesti pakai cincin dan bukan perhiasan lain? Dan kenapa hampir semua pria di berbagai belahan dunia kompak mengadopsi tradisi tersebut? Simak jawabannya berikut ini.
Tradisi menekuk lutut ini memiliki sejarah yang panjang. Tradisi tersebut diduga dimulai pada abad pertengahan ketika masyarakat Barat menganut pandangan “courtly love”, yaitu cinta yang menitikberatkan sifat pria yang sopandan kekagumannya terhadap wanita yang dicintai.
Ide “courtly love” yang populer pada literatur abad pertengahan ini, merupakan cinta yang membuat sang pria rela menjadi “budak” wanita yang ia kagumi. Dengan berlutut, sang pria telah menyerahkan diri seutuhnya dan siap untuk melindungi serta melayani sang wanita dengan segenap jiwanya.
Dalam sejarah Eropa, berlutut juga digambarkan sebagai bentuk permintaan maaf, penyerahan diri, dan rasa malu. Contohnya, banyak simbol keagamaan Katolik yang menggambarkan gesture berlutut ketika berdoa untuk menunjukkan penyerahan diri kepada Tuhan.
Berlutut juga menunjukkan kuasa dan hierarki yang dilakukan oleh kaum bawah terhadap kaum atas. Zaman dulu, para ksatria berlutut kepada tuannya serta kepada musuh yang mengepung untuk menunjukkan bahwa mereka telah menyerah. Dengan demikian, berlutut di depan kekasih berarti pria tersebut telah menyerahkan diri dan menunjukkan loyalitasnya kepada pasangannya.
Sedangkan tradisi menggunakan cincin sebagai simbol pertunangan dipercaya bermula sejak abad ke-7. Wanita yang akan dinikahkan dengan pria bangsawan tertentu diberi cincin emas untuk dipakai di depan umum dan cincin besi untuk di rumah. Ketentuan ini diperkuat dalam hukum Spanyol, yakni Visigothic Code.
Aturan tersebut menyatakan pria wajib menikahi pasangannya yang telah diberi cincin dan dijanjikan untuk dinikahi. Untuk melengkapi hukum itu, pada 860, Paus Nicholas I meminta pemerintah untuk menyediakan cincin emas mahal yang diberikan pria sebagai bentuk pengorbanannya kepada wanita.
Kemudian, pada 1477 cincin berlian mulai digunakan sebagai simbol pertunangan, yang dicetuskan oleh Raja Maximilian I dari Meksiko ketika melamar Ratu Marie dari Burgundia. Di dunia barat, cara ini berlanjut hingga sekarang dan membuat berlian menjadi satu-satunya cincin yang dipakai pria untuk melamar kekasihnya - Kontak Perkasa Futures
Sumber:cantik.tempo
Mungkin sebagian dari Anda terbersit pertanyaan, sebenarnya dari mana tradisi berlutut plus cincin ini berasal? Lantas, kenapa mesti pakai cincin dan bukan perhiasan lain? Dan kenapa hampir semua pria di berbagai belahan dunia kompak mengadopsi tradisi tersebut? Simak jawabannya berikut ini.
Tradisi menekuk lutut ini memiliki sejarah yang panjang. Tradisi tersebut diduga dimulai pada abad pertengahan ketika masyarakat Barat menganut pandangan “courtly love”, yaitu cinta yang menitikberatkan sifat pria yang sopandan kekagumannya terhadap wanita yang dicintai.
Ide “courtly love” yang populer pada literatur abad pertengahan ini, merupakan cinta yang membuat sang pria rela menjadi “budak” wanita yang ia kagumi. Dengan berlutut, sang pria telah menyerahkan diri seutuhnya dan siap untuk melindungi serta melayani sang wanita dengan segenap jiwanya.
Dalam sejarah Eropa, berlutut juga digambarkan sebagai bentuk permintaan maaf, penyerahan diri, dan rasa malu. Contohnya, banyak simbol keagamaan Katolik yang menggambarkan gesture berlutut ketika berdoa untuk menunjukkan penyerahan diri kepada Tuhan.
Berlutut juga menunjukkan kuasa dan hierarki yang dilakukan oleh kaum bawah terhadap kaum atas. Zaman dulu, para ksatria berlutut kepada tuannya serta kepada musuh yang mengepung untuk menunjukkan bahwa mereka telah menyerah. Dengan demikian, berlutut di depan kekasih berarti pria tersebut telah menyerahkan diri dan menunjukkan loyalitasnya kepada pasangannya.
Sedangkan tradisi menggunakan cincin sebagai simbol pertunangan dipercaya bermula sejak abad ke-7. Wanita yang akan dinikahkan dengan pria bangsawan tertentu diberi cincin emas untuk dipakai di depan umum dan cincin besi untuk di rumah. Ketentuan ini diperkuat dalam hukum Spanyol, yakni Visigothic Code.
Aturan tersebut menyatakan pria wajib menikahi pasangannya yang telah diberi cincin dan dijanjikan untuk dinikahi. Untuk melengkapi hukum itu, pada 860, Paus Nicholas I meminta pemerintah untuk menyediakan cincin emas mahal yang diberikan pria sebagai bentuk pengorbanannya kepada wanita.
Kemudian, pada 1477 cincin berlian mulai digunakan sebagai simbol pertunangan, yang dicetuskan oleh Raja Maximilian I dari Meksiko ketika melamar Ratu Marie dari Burgundia. Di dunia barat, cara ini berlanjut hingga sekarang dan membuat berlian menjadi satu-satunya cincin yang dipakai pria untuk melamar kekasihnya - Kontak Perkasa Futures
Sumber:cantik.tempo
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:17 AM