Powered by Blogger.
Latest Post
Showing posts with label wall street. Show all posts
Showing posts with label wall street. Show all posts
2:18 PM
Trump Menang Wall Street Melambung | PT Kontak Perkasa
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, November 10, 2016 | 2:18 PM
PT KONTAK PERKASA FUTURES YOGYAKARTA - Pasar saham Wall Street melambung tinggi pasca kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) kemarin.
Setelah sempat khawatir kebijakan kebijakan Trump memberikan ketidakpastian di pasar modal, investor kini memilih taruh uang di sektor - sektor yang sekiranya bisa mendapat keuntungan dalam pemerintahan Trump.
"Pasar saham sekarang bertingkah seperti anak remaja. Banyak maunya, tapi tidak tau juga mana yang bermanfaat buat dia," kata Jake Dollarhide.
Sektor - sektor yang melambung tinggi antara lain sektor kesehatan dan finansial. Sebaliknya real estate dan peralatan rumah tangga turun.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones melompat 1,4% ke level 18.589,69, hanya 0,25% lagi mencapai titik tertingginya sepanjang masa yang diraih Agustus lalu.
Indeks S&P 500 menanjak 1,11% ke level 2.163,26 dan Indeks Komposit Nasdaq melaju 1,11%) ke level 5.251,07.
Volume perdagangan juga sangat ramai, tertinggi sejak Juni lalu saat rakyat Inggris melakukan voting atas rencana keluar dari Uni Eropa - PT KONTAK PERKASA
Sumber : finance.detik
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:18 PM
2:15 PM
Wall Street Melemah Terseret Persaingan Ketat Pilpres AS
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, November 4, 2016 | 2:15 PM
SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah, terbebani saham Facebook dan investor yang bergulat dengan ketidakpastian atas pemilihan presiden Amerika Serikat pekan depan.
Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup melemah 9,28 poin atau 0,44 persen ke 2.088,66, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 28,97 poin atau 0,16 persen ke level 17.930,67.
Saham Facebook anjlok 5,7 persen karena jaringan media sosial daring terbesar di dunia in imemperkirakan bahwa pertumbuhan pendapatan akan melambat pada kuartal ini.
Sementara itu, fokus investor masih tertuju pada ketatnya persaingan dalam pemilihan presiden antara Hillary Clinton dan Donald Trump. Dua jajak pendapat menunjukkan Clinton memimpin tipis menjelang pemilihan 8 November 2016.
"Persaingan jajak pendapat telah diperketat dan saat ini kekhawatiran yang ada adalah mengenai kemungkinan yang terjadi jika Trump menjabat jadi presiden,” kata Ernie Cecilia.
Sementara itu, investor juga mencerna pernyataan kebijakan Federal Reserve Rabu lalu, yang menguatkan harapan untuk kenaikan suku bunga pada Desember.
Sektor kesehatan indeks S&P berakhir melemah 1 persen karena laporan Pemerintah Amerika Serikat mengenai penyelidikan harga memicu pelemahan beberapa saham produsen obat.
Di antara saham yang bergerak, saham Fitbit tenggelam 33,6 persen produsen perangkat kebugaran ini melaporkan pendapatan untuk kuartal belanja liburan jatuh di bawah perkiraan.
Sekitar 7,4 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, di atas rata - rata 20 hari terakhir yang mencapai 6,5 miliar - PT KONTAK PERKASA
Sumber : bisnis.tempo
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:15 PM
11:14 AM
Wall Street Lesu Di Awal Pekan | Kontak Perkasa Futures
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, October 18, 2016 | 11:14 AM
KONTAK PERKASA PERKASA - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) berakhir negatif pada perdagangan Senin.
Karena turunnya saham energi mengikuti penurunan harga minyak dan turunnya saham Amazon serta Netflix.
Wakil Gubernur bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), Stanley Fischer, mengingatkan bahwa kestabilan ekonomi AS terancam oleh suku bunga rendah saat ini.
Dia menggarisbawahi, bahwa tingkat pengangguran dan inflasi di AS sudah mendekati target The Fed. Meski begitu, tidak sesederhana itu menaikkan suku bunga acuan.
Namun, pejabat The Fed lain tidak sama dengan Fischer. Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian di pasar saham.
"Fischer adalah orang kedua setelah Janet Yellen. Jadi saat dia bicara, orang - orang akan menyimak yang dia katakan," ujar Analis, Art Hogan.
Saham sektor energi di Wall Street turun, karena harga minyak produksi AS turun 0,8% ke US$ 49,94/barel. Harga minyak jenis Brent juga turun 0,8% ke US& 51,52/barel.
Pada perdagangan Senin (17/10/2016), indeks Dow Jones turun 51,98 poin (0,29%) ke 18.086,4/ Indeks S&P 500 turun 6,48 poin (0,3%) ke 2.126,5.
Indeks Nasdaq turun 14,34 poin (0,27%) ke 5.199,82. Saham Netflix tercatat turun 1,6% menjelang keluarnya laporan keuangan kuartal III-2016. Saham Amazon juga tercatat turun 1,2%.
Ada sekitar 5,15 miliar lembar saham yang ditransaksikan di Wall Street. Di bawah rata - rata transaksi harian, sebanyak 6,54 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:14 AM