Powered by Blogger.
Latest Post
8:35 AM
Gold eases despite Fed as investors take profits
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, October 31, 2013 | 8:35 AM
Kontak Perkasa - Reuters, (31/10) -- Gold slipped on
Thursday despite the U.S. Federal Reserve vowing to support the economy
through stimulus measures, with investors taking profits from a recent
run-up in prices.
The metal had risen about 8 percent since hitting a three-month low on Oct. 15 in anticipation of the Fed's move, leading to a price correction on Wednesday after a statement from the bank came in line with expectations. Spot gold pared some losses after falling as much 0.3 percent to trade down 0.12 percent at $1,340.59 an ounce by 0022 GMT. Gold is heading for a 1-percent monthly gain. The Fed on Wednesday sounded a bit less optimistic about economic growth as it announced plans to keep buying $85 billion in bonds per month. The central bank noted that the recovery in the housing market had lost some steam and suggested some frustration at how slowly the labour market was healing. Elliott Management said the Fed's easy money policies have distorted the economy and created big risks for markets and investors alike, prompting the hedge fund firm to add to long gold options to protect against inflation. |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:35 AM
Labels:
News
8:33 AM
Dollar Naik, the Fed Mengutip Gain Ekonomi
Kontak Perkasa - Bloomberg (31/10) – Dollar naik ke
level terkuatnya selama hampir dua pekan terakhir terhadap yen setelah
the Fed mengatakan melihat peningkatan ekonomi bahkan seiring dengan
rencananya guna pertahankan stimulus moneter sambil menunggu bukti
perolehan gain yang lebih jauh lagi.
Index Bloomberg U.S. Dollar menyentuh level tertinggi sejak 17 Oktober menghapus penurunan sebelumnya, setelah otoritas mengeluarkan isu pernyataan mengikuti pertemuan selama dua hari, greenback sebelumnya jatuh ditengah taruhan bahwa bank sewntral akan tetap membneli obligasi sebesar $85 Milyar perbulan dibawah program quantitative easing (QE), sementara dollar New Zealand naik seiring bank sentral mengatakan kemungkinan peningkatan suku bunga ditahun depan. Pejabat the Fed “mengatakan bahwa mereka masih melihat perkembangan dalam aktifitas ekonomi dan kondisi market tenaga kerja, itulah sebabnya kita melihat rebound pada dollar,” menurut pernyataan Eric Viloria, senior strategis pada Gain Capital Group LLC in New York, dalam wawancara via telephone, “Namun trend yang ada masih untuk pelemahan dollar seiring dipertahankannya laju dari program QE.” Dollar menguat 0.3% ke level 98.51 yenpada jam 5 siang waktu New York setelah menyentuh level 98.68, yang tertinggi sejak 17 Oktober, yang naik 0.1% ke level $1.3736 per euro setelah gain sebanyak 0.4% dan melemah 0.3%, sementara mata uang Jepang turun 0.3% ke level 135.32 per euro setelah mencapai level 135.51 pada tanggal 22 Oktober, yang merupakan level terlemah sejak bulan November 2009. Index Bloomberg U.S. Dollar yang memonitor greenback terhadap 10 pesaing utama lainnya, naik 0.1% ke level 1,007.37 dan mencapai level 1,009.13, yang tertinggi selama hampir dua pekan terakhir, dimana sebelumnya acuan itu jatuh 0.3%.(tito) http://www.bloomberg.com/news/2013-10-30/dollar-weakens-as-federal-reserve-says-it-will-keep-buying-bonds.html |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:33 AM
Labels:
News
3:08 PM
Index Saham Berjangka China Naik, Sinopec, Vanke Laporkan Laba
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, October 30, 2013 | 3:08 PM
Kontak Perkasa - Bloomberg (30/10) – Index saham berjangka China naik setelah perusahaan
dari developer property China Vanke Co. hingga China Petroleum &
Chemical Corp. yang telah melaporkan sebuah peningkatan laba.
Index CSI 300 gain 0.7% ke level 2,372.20 pada jam 9:18 pagi di Shanghai, China Petroleum, atau yang dikenal sebagai Sinopec, melonjak 4.7% dalam perdagangan New York setelah melaporkan laba kuartal ketiga yang mengalahkan estimasi, China Vanke juga mengalami gain setelah pendapatan bersihnya naik 18%, selain itu China Construction Bank Corp. kemubngkinan bergerak setelah seseorang dengan pengetahuan langsung dengan perihal tersebut mengatakan bahwa perusahaan itu sedang mendekati kesepakatan untuk mengakuisisi Banco Industrial & Comercial SA di Brazil.
Sementara itu pada hari kemarin index Shanghai Composite Index jatuh 0.2% ke level 2,128.86 setelah kenaikan suku bunga money market ke level tertingginya sejak Juli, dengan laba pada 199 perusahaan dalam acuan Shanghai yang ditelusuri Bloomberg telah melaporkan hasil akhirnya sepanjang kuartal ini telah menelusuri estimasi analis hingga sebanyak 6.4%.
Index Shanghai bulan ini telah jatuh 2.1%, bersiap untuk penurunan bulanan pertamanya sejak Juni, pada hari kemarin Index CSI 300 naik 0.3% ke level 2,372.05, index Hang Seng China Enterprises naik 1.3%, sementara index ekuitas Bloomberg China-US gain 1.7% di New York dihari kemarin.
Volume perdagangan dalam index Shanghai berada sebanyak 3.5% dibawah rata-rata 30 hari kemarin, berdasarkan data Bloomberg, tahun ini Index tersebut telah merosot 6.2% pada kecemasan melambatnya ekonomi yang akan mempengaruhi pertumbuhan laba dan pihgak pemerintahan akan memperkenalkan acuan guna mengurangi gain harga property.
Index CSI 300 gain 0.7% ke level 2,372.20 pada jam 9:18 pagi di Shanghai, China Petroleum, atau yang dikenal sebagai Sinopec, melonjak 4.7% dalam perdagangan New York setelah melaporkan laba kuartal ketiga yang mengalahkan estimasi, China Vanke juga mengalami gain setelah pendapatan bersihnya naik 18%, selain itu China Construction Bank Corp. kemubngkinan bergerak setelah seseorang dengan pengetahuan langsung dengan perihal tersebut mengatakan bahwa perusahaan itu sedang mendekati kesepakatan untuk mengakuisisi Banco Industrial & Comercial SA di Brazil.
Sementara itu pada hari kemarin index Shanghai Composite Index jatuh 0.2% ke level 2,128.86 setelah kenaikan suku bunga money market ke level tertingginya sejak Juli, dengan laba pada 199 perusahaan dalam acuan Shanghai yang ditelusuri Bloomberg telah melaporkan hasil akhirnya sepanjang kuartal ini telah menelusuri estimasi analis hingga sebanyak 6.4%.
Index Shanghai bulan ini telah jatuh 2.1%, bersiap untuk penurunan bulanan pertamanya sejak Juni, pada hari kemarin Index CSI 300 naik 0.3% ke level 2,372.05, index Hang Seng China Enterprises naik 1.3%, sementara index ekuitas Bloomberg China-US gain 1.7% di New York dihari kemarin.
Volume perdagangan dalam index Shanghai berada sebanyak 3.5% dibawah rata-rata 30 hari kemarin, berdasarkan data Bloomberg, tahun ini Index tersebut telah merosot 6.2% pada kecemasan melambatnya ekonomi yang akan mempengaruhi pertumbuhan laba dan pihgak pemerintahan akan memperkenalkan acuan guna mengurangi gain harga property.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:08 PM
Labels:
News
10:07 AM
Saham Hong Kong naik, Dengan Gain untuk isu Perbankan
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, October 29, 2013 | 10:07 AM
Kontak Perkasa - LOS ANGELES (29/10) MarketWatch –
Saham di Hong Kong telah membukukan gain dihari Selasa, dengan index
acuan ekuitas yang terbantu naik lebih tinggi oleh benturan dalam saham
finansial.
Index Hang Seng naik 0.3% ke level 22,887.80, seiring dengan China Merchants Bank Co. yang naik 2.1% menjelang dari hasil akhir finansial perusahaan tersebut yang dijadwalkan nanti dihari selasa ini. Saham dari China Construction Bank Corp. naik 0.4%, memperpanjang kenaikan 1.1% dihari Senin, meski bank dengan asset kedua terbesar di China telah melaporkan pertumbuhan laba kuartal yang lebih lamban dari ekspektasi. Sementara itu, saham dari China Telecom Corp. turun 0.3% meski terdapat laporan bahwa telah terjadi lonjakan laba kuartal ketiga perusahaan tersebut sebesar 20% pada menguatnya data penjualan yang tergerak oleh pengguna iPhone. Selain itu index Hang Seng China Enterprises naik lebih tinggi sebesar 1.4% dan pada daratan utama, index Shanghai Composite naik 0.6%.(tito) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:07 AM
Labels:
News
10:05 AM
Index Saham Berjangka China Naik, Tingkat Money Market Turun
Kontak Perkasa - Bloomberg (29/10) – Index saham
berjangka China naik setelah penurunan tingkat money market dan
pelaporna laba dari Anhui Conch Cement Co. hingga Gemdale Corp.
Index CSI 300 yang habis masa berlakunya dibulan November telah bertambah 0.2% ke level 2,369 pada jam 9:22 pagi di Shanghai, dengan Anhui Conch yang mengatakan bahwa laba bersih kuartal ketiga telah lebih dari berlipat ganda dari setahun lalu dan China Everbright Bank Co. juga mengatakan bahwa laba bersihnya selama tiga bulan terakhir naik 10%. Gemdale membukukan laba bersih yang lebih rendah selama Sembilan bulan terakhir, pihak pemerintah kemungkinan akan mulai menguji coba beberapa kendala dari saham preferren dalam industri yang termasuk sektor perbankan dan produsen tenaga listrik, berdasarkan laporan dari Jurnal China Securities. Index Shanghai Composite kemarin naik kurang dari 0.1% ke level 2,133.87, bulan ini index tersebut turun 1.9%, bersiap untuk penurunan pertama sejak Juni, sementara Bank Rakyat China akan mengalirkan dana sebesar 13 Milyar yuan ($2.1 Milyar) dari kesepakatan pembelian kembali terbalik tujuh hari, berdasarkan dari seorang trader yang berada pada dealer primer yang dibutuhkan untuk menawar dilelang tersebut. Laba pada 146 perusahaan dalam acuan yang ditelusuri oleh Bloomberg yang telah melaporkan hasil akhir sepanjang kuartal ini telah menelusuri estimasi analis sebesar 5.7%, selain itu PetroChina Co. and China Petroleum & Chemical Corp. dijadwalkan merilis laba bersih kuartal ketiganya dihari ini. Index CSI 300 turun 0.1% ke level 2,365.95 dihari kemarin, index Hang Seng China Enterprises dari perusahaan daratan utama yang ditransaksikan di Hong Kong telah naik 0.8%, sementara index ekuitas Bloomberg China-US, acuan dari perusahaan China berlisting A.S yang paling banyak diperdagangkan, jatuh 1.2% di New York.(tito) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:05 AM
Labels:
News
10:03 AM
Dollar Siap untuk Penurunan Bulanan seiring Rapat the Fed
Kontak Perkasa - Bloomberg (29/10) – Mata uang dollar
menuju penurunan bulanan terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya
sebelum perkiraan data A.S yang akan memperlihatkan penurunan tingkat
kepercayaan konsumen menuju lima bulan terendah dan tersendatnya
penjualan retail seiring pertemuan the Fed selama dua hari yang dimulai
hari ini.
Greenback ditransaksikan mendekati hampir dua tahun terendah terhaddap euro dengan sebuah laporan yang dijadwalkan untuk dirilis hari ini yang kemungkinan dapat memperlihatkan menguatnya sentiment konsumen di Perancis, ekonomi kedua terbesar Eropa, sementara index Bloomberg U.S. Dollar jatuh untuk bulan kedua ditengah taruhan bahwa shutdown parsial pemerintahan yang menambahkan perkara the Fed untuk menunda pengurangan stimulus, selain itu dollar Australia jatuh setelah Gubernur Reserve Bank of Australia Glenn Stevens mengatakan bahwa kemungkinan mata uang tersebut akan menjadi “lebih rendah secara materil” Dollar sedikit berubah dilevel $1.3783 per euro pada jam 10:01 pagi di Tokyo sejak hari kemarin, bersiap untuk penurunan bulan ini sebesar 1.9%, yang menyentuh level $1.3832 pada tanggal 25 Oktober, yang terlemah sejak November 2011, mata uang A.S turun 0.2% ke level harga 97.52 yen, bersiap untuk penurunan bulanan sebesar 0.8%. Sedangkan mata uang euro ke 17 negara telah melemah 0.2% ke level 134.39 yen dari kemarin dan naik 1.1% dibulan ini terhadap mata uang Jepang, dollar Australia turun 0.5% ke level 95.23 sen A.S, setelah sebelumnya jatuh ke level 95.15, yang terendah sejak 16 Oktober. Sementara index Bloomberg U.S. Dollar yang menelusuri pergerakan greenback terhadap 10 mata uang utama lainnya, berada dilevel 1,002.57 dari level 1,002.27 dihari kemarin, acuan tersebut turun 0.9 dibulan ini.(tito) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:03 AM
Labels:
News
10:02 AM
Gold Holds Near Five-Week High Before Fed Begins Policy Meeting
Kontak Perkasa - Bloomberg, (29/10) -- Gold held near
the highest level in five weeks after U.S. economic data backed the case
for the Federal Reserve to maintain stimulus, with central bank policy
makers set to begin a meeting today to weigh the recovery.
Bullion for immediate delivery traded at $1,353.86 an ounce at 8:43 a.m. in Singapore from $1,352.65 yesterday, when the price touched $1,361.93, the highest since Sept. 20. Holdings in the SPDR Gold Trust, the biggest bullion-backed exchange-traded product, held steady at 872.02 metric tons yesterday. Gold advanced in October as U.S. lawmakers wrangled over the nation’s budget and debt ceiling, triggering a 16-day partial government shutdown that may have hurt growth. U.S. factory output trailed forecasts in September, while pending sales of previously owned homes fell the most in three years, separate reports showed yesterday. “Trading is light as investors wait for what the Fed may say about quantitative easing and the timing of a reduction in stimulus,” said Wang Xiaoli, chief investment strategist at CITICS Futures Co., a unit of China’s biggest listed brokerage. Gold lost 19 percent in 2013 after rallying for 12 years on expectations that the Fed will start to slow its $85 billion in monthly bond buying as the economy strengthens. Fed policy makers, who unexpectedly refrained from tapering at their September meeting, will delay cutting purchases until March, according to economists surveyed by Bloomberg on Oct. 17-18. Gold for delivery in December was little changed at $1,353.40 on the Comex in New York, heading for the third monthly gain in four. The trading volume was 78 percent below the average for the past 100 days for this time of day, data compiled by Bloomberg showed. |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:02 AM
Labels:
News