Powered by Blogger.
Latest Post
8:38 AM
Anjloknya Saham China Antarkan Bursa Hong Kong Ditutup Melemah 2%
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, April 21, 2015 | 8:38 AM
PT. KPF Jogja - Bursa Saham Hong Kong ditutup melemah tajam sekaligus penurunan tercuram dalam kurun waktu 4 bulan terakhir, penurunan pada Senin sore ini akibat pelemahan Bursa Shanghai, meskipun Bank Sentral China memangkas cadangan kas perbankan guna meredam perlambatan perekonomian.
Sabtu lalu PBOC (People Bank of China) memangkas cadangan kas perbankan dalam jumlah yang tajam sejak krisis keuangan global.
Bursa Saham Hong Kong dibuka menguat, akan tetapi melemah pada sore hari, mengikuti penurunan Saham China yang terbebani oleh kecemasan peraturan yang tegas terkait margin keuangan yang ilegal.
Indeks Hang Seng melemah 2.0% ke level 27,094.93 yang sekaligus penurunan harian tertajamnya sejak Desember, 2014 silam.
Indeks China Enterprises turun 2.9% ke level 14,111.34 poin. Penurunan tersebut pelemahan tertajam dalam 3 bulan terakhir.
Adapun saham-saham yang aktif di Bursa Hong Kong yaitu Ping Shan Tea menguat 5.4% ke level HK$0.06 dan China Jinhai menguat 40.3% ke level HK$1.01.
Total volume perdagangan saham perusahaan yang ada pada Indeks HSI sebesar 3.2 miliar saham. (bgs)
Sumber : Reuters
Sumber : Reuters
pt. kontak perkasa futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:38 AM
2:27 PM
Gold Near One Week Low as US Rate Hike Bets Boost Dollar
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, April 10, 2015 | 2:27 PM
KPF Yogya - Gold hovered near a one-week trough on Friday and was set to snap a three-week rally, pressured by renewed expectations for a U.S. rate hike this year despite recent soft economic data.
Spot gold was little changed at $1,194.71 an ounce by 0017 GMT, after slipping to a session low of $1,192.30 on Thursday. Bullion is down 1.3 percent so far this week following a three-week rise. U.S. gold for June delivery was also nearly flat at $1,194.60 an ounce.
Bullion prices were back to levels where they were before the release of much softer-than-expected U.S. employment data last week. That lifted gold to a seven-week high above $1,220 on Monday as investors pared back forecasts for a U.S. rate increase following the dismal jobs number.
The non-interest bearing metal took a hit from comments from Federal Reserve officials which suggested that a rate hike in June could still be in play, along with minutes of the Fed's March meeting that opened the door to an increase during that month.
Gold prices could drop to five-year lows this year, extending two years of decline before they rebound in 2016 on a demand recovery in Asia, GFMS analysts at Thomson Reuters said.
Gold demand in the world's biggest consumer India risks falling for a second straight year in 2015, as millions of Indian farmers hit by erratic weather and falling commodity prices trim purchases.
Source : Reuters
pt. kontak perkasa futures
Spot gold was little changed at $1,194.71 an ounce by 0017 GMT, after slipping to a session low of $1,192.30 on Thursday. Bullion is down 1.3 percent so far this week following a three-week rise. U.S. gold for June delivery was also nearly flat at $1,194.60 an ounce.
Bullion prices were back to levels where they were before the release of much softer-than-expected U.S. employment data last week. That lifted gold to a seven-week high above $1,220 on Monday as investors pared back forecasts for a U.S. rate increase following the dismal jobs number.
The non-interest bearing metal took a hit from comments from Federal Reserve officials which suggested that a rate hike in June could still be in play, along with minutes of the Fed's March meeting that opened the door to an increase during that month.
Gold prices could drop to five-year lows this year, extending two years of decline before they rebound in 2016 on a demand recovery in Asia, GFMS analysts at Thomson Reuters said.
Gold demand in the world's biggest consumer India risks falling for a second straight year in 2015, as millions of Indian farmers hit by erratic weather and falling commodity prices trim purchases.
Source : Reuters
pt. kontak perkasa futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:27 PM
Labels:
Saham
2:10 PM
Gold Heads For First Weekly Decline In A Month After Fed Minutes
KPF Yogya - Gold was poised for the first weekly loss in almost a month after minutes from the Federal Reserve spurred speculation policy makers are moving closer to raising interest rates, boosting the dollar.
Bullion for immediate delivery decreased as much as 0.3 percent to $1,191.34 an ounce, the lowest level since April 1, and traded at $1,196.48 at 12:28 p.m. in Singapore, according to Bloomberg generic pricing. The metal has declined 0.9 percent this week, the first drop since March 13. Gold in Shanghai headed for a second weekly retreat.
Minutes of the March meeting released Wednesday showed several Fed officials pushed to raise rates in June, while others argued for later this year and a couple favored holding until 2016. Higher rates hurt gold’s appeal as bullion usually offers returns only through price gains. The Bloomberg Dollar Spot Index is advancing for the first week in four.
Source : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Bullion for immediate delivery decreased as much as 0.3 percent to $1,191.34 an ounce, the lowest level since April 1, and traded at $1,196.48 at 12:28 p.m. in Singapore, according to Bloomberg generic pricing. The metal has declined 0.9 percent this week, the first drop since March 13. Gold in Shanghai headed for a second weekly retreat.
Minutes of the March meeting released Wednesday showed several Fed officials pushed to raise rates in June, while others argued for later this year and a couple favored holding until 2016. Higher rates hurt gold’s appeal as bullion usually offers returns only through price gains. The Bloomberg Dollar Spot Index is advancing for the first week in four.
Source : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:10 PM
Labels:
Saham
1:44 PM
Bursa Saham Jepang Sesi 1 Berfluktuasi Pasca Capai Level 20.000
KPF Yogya - Bursa Saham Jepang berayun diantara gain dan loss setelah Indeks Nikkei 225 Stock Average sempat diperdagangkan diatas level 20,000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.
Fast Retailing Co. reli sebesar 3.8%. Aeon Co. melonjak 5.4%. Saham perusahaan berorientasi ekspor memimpin penurunan pada Indeks Topix dengan Kawasaki Kisen Kaisha Ltd. anjlok 2.5%. Kansai Electric Power Co. turun 2.1%.
Indeks Nikkei 225 melemah 0.1% ke level 19,920.86 pada sesi 1 di Tokyo setelah sempat diperdagankan di level 20,006 yang sekaligus level intraday tertingginya sejak April 2000 silam. Sementara Indeks Topix turun 0.3% ke level 1,589.20 setelah sempat mendulang gain sebesar 0.2% dan mencatat kenaikan mingguan sebesar 1.6%.
Sedangkan yen diperdagangkan di level 120.49 per dolar setelah kemarin menderita penurunan sebesar 0.4% akibat kenaikan data pekerjaan AS telah mendorong kenaikan greenback. (bgs)
Sumber : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Fast Retailing Co. reli sebesar 3.8%. Aeon Co. melonjak 5.4%. Saham perusahaan berorientasi ekspor memimpin penurunan pada Indeks Topix dengan Kawasaki Kisen Kaisha Ltd. anjlok 2.5%. Kansai Electric Power Co. turun 2.1%.
Indeks Nikkei 225 melemah 0.1% ke level 19,920.86 pada sesi 1 di Tokyo setelah sempat diperdagankan di level 20,006 yang sekaligus level intraday tertingginya sejak April 2000 silam. Sementara Indeks Topix turun 0.3% ke level 1,589.20 setelah sempat mendulang gain sebesar 0.2% dan mencatat kenaikan mingguan sebesar 1.6%.
Sedangkan yen diperdagangkan di level 120.49 per dolar setelah kemarin menderita penurunan sebesar 0.4% akibat kenaikan data pekerjaan AS telah mendorong kenaikan greenback. (bgs)
Sumber : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:44 PM
Labels:
Saham
1:35 PM
Resiko Deflasi China Berkurang Seiring Stabilnya Harga Komoditas
KPF Yogya - Resiko deflasi berbasis luas di China berkurang pada bulan lalu seiring meningkatnya harga untuk produk konsumen pada laju yang sama dengan bulan Februari, sementara penurunan biaya di pabrik stabil.
Indeks harga konsumen naik 1,4 % dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata para analis yang di survei oleh Bloomberg sebesar 1,3 %, rilis data dari otoritas statistik China di Beijing. Indeks harga produsen turun 4,6 %, memperpanjang rekor penurunan hingga 37 bulan terakhir.
Ketua bank sentral Zhou Xiaochuan mengatakan para pejabat perlu 'waspada' dalam melihat disinflasi dan memiliki 'ruang untuk bertindak' dengan suku bunga dan indikator kuantitatif. Para pembuat kebijakan menurunkan persyaratan down-payment (DP) untuk beberapa pembeli rumah kedua pada bulan Maret setelah dua pengurangan suku bunga dan memangkas kebutuhan cadangan rasio bank dalam 6 bulan terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Indeks harga konsumen naik 1,4 % dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata para analis yang di survei oleh Bloomberg sebesar 1,3 %, rilis data dari otoritas statistik China di Beijing. Indeks harga produsen turun 4,6 %, memperpanjang rekor penurunan hingga 37 bulan terakhir.
Ketua bank sentral Zhou Xiaochuan mengatakan para pejabat perlu 'waspada' dalam melihat disinflasi dan memiliki 'ruang untuk bertindak' dengan suku bunga dan indikator kuantitatif. Para pembuat kebijakan menurunkan persyaratan down-payment (DP) untuk beberapa pembeli rumah kedua pada bulan Maret setelah dua pengurangan suku bunga dan memangkas kebutuhan cadangan rasio bank dalam 6 bulan terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:35 PM
Labels:
Saham
1:29 PM
Bursa Saham Asia Mencatat Gain Mingguan Ditengah Indeks Nikkei 225 Catat Rekor
KPF Yogya - Bursa Saham Asia mencatat kenaikan mingguan, setelah kemarin indeks acuan tersebut ditutup pada level tertingginya dalam kurun waktu 7 tahun terakhir ditengah Indeks Nikkei 225 Stock Average mencapai level 20,000 untuk pertama kalinya sejak 15 tahun terakhir.
Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0.2% ke level 151.60 pukul 9:14 pagi ini waktu Tokyo. Pekan ini indeks acuan Saham Asia mencatat kenaikan sebesar 2.5%. Sementara Indeks Nikkei 225 stagnan di level 19,938.08 setelah sempat mencapai level 20,000 untuk pertama kalinya sejak April 2000 silam. Sedangkan Indeks Hang Seng melonjak pada pekan ini ditengah permintaan dari investor China setelah adanya penurunan valuasi pada Bursa Hong Kong telah mencapai level tertingginya sejak 2011 lalu dan otoritas China memudahkan bagi dana domestik untuk menggunakan link bursa lintas batas.
Kemarin Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share melonjak 2.6% seklaigus ditutup pada level tertingginya sejak November 2010 lalu, meski Indeks Shanghai Composite turun untuk pertama kalinya dalam 6 hari terakhir. Hari ini ekuitas China akan masih fokus pada rilis data indeks harga konsumen dan produsen. (bgs)
Sumber : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0.2% ke level 151.60 pukul 9:14 pagi ini waktu Tokyo. Pekan ini indeks acuan Saham Asia mencatat kenaikan sebesar 2.5%. Sementara Indeks Nikkei 225 stagnan di level 19,938.08 setelah sempat mencapai level 20,000 untuk pertama kalinya sejak April 2000 silam. Sedangkan Indeks Hang Seng melonjak pada pekan ini ditengah permintaan dari investor China setelah adanya penurunan valuasi pada Bursa Hong Kong telah mencapai level tertingginya sejak 2011 lalu dan otoritas China memudahkan bagi dana domestik untuk menggunakan link bursa lintas batas.
Kemarin Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share melonjak 2.6% seklaigus ditutup pada level tertingginya sejak November 2010 lalu, meski Indeks Shanghai Composite turun untuk pertama kalinya dalam 6 hari terakhir. Hari ini ekuitas China akan masih fokus pada rilis data indeks harga konsumen dan produsen. (bgs)
Sumber : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:29 PM
Labels:
Saham
1:22 PM
Indeks Nikkei 225 Menguat Untuk Pertama Kalinya Diatas Level 20.000
KPF Yogya - Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik di atas level 20.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, dipicu oleh penguatan saham Fast Retailing Co. setelah Uniqlo penjualan pakaian meningkatkan prediksi laba.
Indeks Nikkei 225 naik 0,3 % ke level 20.006 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo, menuju penutupan tertingginya sejak 14 April tahun 2000 silam. Saham Fast Retailing menguat 3,1 %, memacu kenaikan terbesarnya pada saham Jepang, setelah diperkirakan meningkatnya laba bersih sebesar 20 %. Indeks Topix naik 1,596.19 % ke level 1,596.41, menuju kenaikan mingguan sebesar 2,1 %. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 120,61 per dolar setelah kemarin melemah 0,4 % seiring meningkatnya angka pekerjaan AS mendorong penguatan dolar.
Saham Fast Retailing menaikkan perkiraan kenaikan tahunan sebesar 20 % menjadi 120 miliar yen ($ 998 juta), memicu kenaikan penjualan domestik maupun internasional. Nomura mengatakan akan mendorong prospek untuk tingkat pengecer, sahamnya harus mencapai ¥ 55.000 dalam 12 bulan. Kemarin saham tersebut ditutup pada level ¥ 48.500.
Yen melemah terhadap dolar setelah data menunjukkan klaim pengangguran AS menurun dalam 4 pekan terakhir dibandingkan dalam hampir 15 tahun. Data tersebut dirilis setelah jeda sehari dari pertemuan terakhir Federal Reserve yang mengumumkan kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Indeks Nikkei 225 naik 0,3 % ke level 20.006 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo, menuju penutupan tertingginya sejak 14 April tahun 2000 silam. Saham Fast Retailing menguat 3,1 %, memacu kenaikan terbesarnya pada saham Jepang, setelah diperkirakan meningkatnya laba bersih sebesar 20 %. Indeks Topix naik 1,596.19 % ke level 1,596.41, menuju kenaikan mingguan sebesar 2,1 %. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 120,61 per dolar setelah kemarin melemah 0,4 % seiring meningkatnya angka pekerjaan AS mendorong penguatan dolar.
Saham Fast Retailing menaikkan perkiraan kenaikan tahunan sebesar 20 % menjadi 120 miliar yen ($ 998 juta), memicu kenaikan penjualan domestik maupun internasional. Nomura mengatakan akan mendorong prospek untuk tingkat pengecer, sahamnya harus mencapai ¥ 55.000 dalam 12 bulan. Kemarin saham tersebut ditutup pada level ¥ 48.500.
Yen melemah terhadap dolar setelah data menunjukkan klaim pengangguran AS menurun dalam 4 pekan terakhir dibandingkan dalam hampir 15 tahun. Data tersebut dirilis setelah jeda sehari dari pertemuan terakhir Federal Reserve yang mengumumkan kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg
pt. kontak perkasa futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:22 PM
Labels:
Saham