Powered by Blogger.
Latest Post
4:35 PM
Nasib Tukang 'Ngeprint' Depan Kampus di Era Digital
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, December 17, 2018 | 4:35 PM
Kontak Perkasa Futures - Seluruh bidang usaha memiliki risiko yang sama, jika tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Maka, usaha itu pun akan mati dengan sendirinya.
Hal itu juga melanda tukang 'ngeprint' depan kampus. Di mana, mereka harus menghadapi kenyataan para mahasiswa yang lebih banyak mendapat tugas melalui email, bukan lagi selembar kertas yang harus digandakan (foto copy).
Banyak tukang 'ngeprint' depan kampus yang mampu bertahan karena berhasil beradaptasi dengan serangkaian strategi bisnis. Namun, ada juga yang harus mati karena tidak mampu beradaptasi di era digital.
Sepuluh tahun sudah, Budi menekuni usaha fotokopi, percetakan dan jasa print (cetak). Dia membuka usaha di dekat Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Usahanya melayani, fotokopi, ngeprint dan penjilidan.
Meski lokasinya cukup jauh dari kampus atau sekolahan, namun usahanya bisa bertahan sampai sekarang. Sepuluh tahun menekuni usaha fotokopi dan percetakan, Budi tahu dan merasakan betul dampak dari digitalisasi.
Semua yang awalnya bersifat manual, seperti tugas kampus atau sekolah yang dulu sering difotokopi atau digandakan kini beralih ke digital. Tugas dari kampus atau sekolah kini seringnya dikirim melalui surat elektronik atau email.
"Setiap zaman itu menuntut berbeda, terutama di bidang teknologi, tentunya yang dulunya manual sekarang larinya ke digital," kata Budi saat ditemui detikFinance di tokonya pekan lalu.
Pengaruh paling terasa adalah menurunnya volume kertas yang digandakan dan dijilid. Sebelum teknologi booming, mudah mendapatkan proyek penggandaan. Seperti buku pelajaran yang difoto copy, hingga tugas makalah. "Kalau sekarang kebanyakan hanya ngeprint tugas, itu pun sedikit (penggandaanya)," kata Budi.
Namun Budi dan sejumlah pengusaha percetakan dan fotokopi tak lantas menyerah. Sejumlah strategi usaha diupdate lagi disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Setiap usaha percetakan kini memiliki fasilitas yang memudahkan para pelanggan. Sebut saja seperti komputer yang bebas digunakan untuk konsumen.
Sekarang, teknologi sudah semakin maju, internet pun sudah mudah didapat. Dosen pun sudah mulai membagikan tugasnya melalui email. Hal ini lah yang membuat dag dig dug para tukang 'ngeprint' dan penjilidan.
Agar tetap eksis di era digital, Enda salah satu pemilik toko fotokopi dan penjilidan Pelangi Mandiri di seberang Universitas Gunadarma membeberkan strateginya.
"Strateginya adalah mengenai fasilitas, harga yang terjangkau, hingga membuka orderan cetak yang banyak," kata Enda.
Strategi fasilitas, kata Enda, adalah menyediakan komputer di toko, di mana komputer itu bisa digunakan oleh para konsumen mengedit naskahnya sebelum mencetak dan menjilid.
Ketersediaan komputer ini tentu menjadi hal yang baru dan memberikan kemudahan bagi konsumen. Berbeda di saat internet masih terbatas, konsumen yang datang sudah dipastikan langsung mencetak dan menjilid.
"Kita juga menerima 'ngeprint' melalui email, jadi misalnya mahasiswa yang mau 'ngeprint' lewat email, pertama harus WA (whatsapp) dulu, setelah itu kirim tugasnya, besok pagi bisa diambil," jelas dia.
Tidak hanya itu, strategi yang dilakukan Enda agar tokonya masih tetap eksis pun dengan memperluas produk percetakan. Dari yang semula hanya cetak dan jilid tugas, serta fotokopi atau penggandaan, kini menerima cetak spanduk, id card, cetak gambar di gelas, hingga buku yasin.
Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina mengatakan banyak pesaingnya harus rela beralih profesi karena tidak mampu beradaptasi dalam menjalankan bisnis fotokopi dan penjilidan.
Dia pun tidak segan, menyebut pesaingnya tersebut sebagai amatiran. Pasalnya, dulu toko percetakan banyak di wilayah usahanya.
"Ada sih (yang beralih profesi), sedikit dan itu yang sekadar amatiran, karena membuka saja tanpa didalami, ya itu amatir lha," kata Budi.
Amatir yang dimaksud Budi adalah, para pelaku usaha yang hanya sekadar ikut-ikutan buka toko 'ngprint' dan penjilidan saja tanpa mempelajari bidang tersebut secara serius.
Menurutnya, seiring teknologi berkembang dengan pesat maka dalam menjalankan bisnis pun harus cepat beradaptasi.
Dia mencontohkan, dulunya toko percetakan tidak menyiapkan fasilitas komputer yang bisa digunakan oleh konsumen sebelum benar-benar mencetak dan menjilid. Sekarang, hampir semua toko menyediakannya.
"Jadi dia hanya sekadar coba-coba, dia tidak kuat terhadap perubahan, sebetulnya kalau pengusaha itu setiap hari harus bisa beradaptasi, sama dengan zaman," ujar dia.
Akibatnya, lanjut Budi, para pesaingnya itu kebanyakan beralih profesi menjadi tukang ojek online.
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Jadi tukang 'ngeprint' dan penjilidan pun masih mendapatkan omzet yang legit.
Hal itu dirasakan langsung oleh Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.
Dia mengaku bahwa kondisi bisnis percetakan di era digital seperti searang sangat berbeda dengan 10 tahun lalu, di mana internet masih terbatas.
"Tapi sebenarnya sama, 11 12, kalau dari sisi omzet jaman dulu dan sekarang," kata Budi.
Yang berbeda, kata Budi, adalah laba bersih yang diterima. Perbedaan itu dikarenakan biaya operasional toko 'ngeprint' dan penjilidan sekarang lebih tinggi.
"Cuma perbedaannya hanya satu, kalau dulu sisi pengeluaran sedikit kalau sekarang banyak, seperti dari biaya operasional, bayar karyawan, sewa tempat," jelas dia.
Dia membeberkan, setiap harinya toko fotokopi dan penjilidannya berhasil mendapatkan omzet Rp 5 - Rp 6 juta. Omzet yang didapatkannya itu bukan hanya berasal dari penggandaan, 'ngeprint', dan penjilidan saja. Tetapi, berasal dari produk percetakan lainnya, serta penjualan alat-alat tulis.
Meski memiliki omzet yang masih legit, Budi mengaku akan terus beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu cepat, sambil memberikan layanan dan fasilitas yang baik bagi para konsumennya. - Kontak Perkasa Futures
Hal itu juga melanda tukang 'ngeprint' depan kampus. Di mana, mereka harus menghadapi kenyataan para mahasiswa yang lebih banyak mendapat tugas melalui email, bukan lagi selembar kertas yang harus digandakan (foto copy).
Banyak tukang 'ngeprint' depan kampus yang mampu bertahan karena berhasil beradaptasi dengan serangkaian strategi bisnis. Namun, ada juga yang harus mati karena tidak mampu beradaptasi di era digital.
Sepuluh tahun sudah, Budi menekuni usaha fotokopi, percetakan dan jasa print (cetak). Dia membuka usaha di dekat Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Usahanya melayani, fotokopi, ngeprint dan penjilidan.
Meski lokasinya cukup jauh dari kampus atau sekolahan, namun usahanya bisa bertahan sampai sekarang. Sepuluh tahun menekuni usaha fotokopi dan percetakan, Budi tahu dan merasakan betul dampak dari digitalisasi.
Semua yang awalnya bersifat manual, seperti tugas kampus atau sekolah yang dulu sering difotokopi atau digandakan kini beralih ke digital. Tugas dari kampus atau sekolah kini seringnya dikirim melalui surat elektronik atau email.
"Setiap zaman itu menuntut berbeda, terutama di bidang teknologi, tentunya yang dulunya manual sekarang larinya ke digital," kata Budi saat ditemui detikFinance di tokonya pekan lalu.
Pengaruh paling terasa adalah menurunnya volume kertas yang digandakan dan dijilid. Sebelum teknologi booming, mudah mendapatkan proyek penggandaan. Seperti buku pelajaran yang difoto copy, hingga tugas makalah. "Kalau sekarang kebanyakan hanya ngeprint tugas, itu pun sedikit (penggandaanya)," kata Budi.
Namun Budi dan sejumlah pengusaha percetakan dan fotokopi tak lantas menyerah. Sejumlah strategi usaha diupdate lagi disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Setiap usaha percetakan kini memiliki fasilitas yang memudahkan para pelanggan. Sebut saja seperti komputer yang bebas digunakan untuk konsumen.
Sekarang, teknologi sudah semakin maju, internet pun sudah mudah didapat. Dosen pun sudah mulai membagikan tugasnya melalui email. Hal ini lah yang membuat dag dig dug para tukang 'ngeprint' dan penjilidan.
Agar tetap eksis di era digital, Enda salah satu pemilik toko fotokopi dan penjilidan Pelangi Mandiri di seberang Universitas Gunadarma membeberkan strateginya.
"Strateginya adalah mengenai fasilitas, harga yang terjangkau, hingga membuka orderan cetak yang banyak," kata Enda.
Strategi fasilitas, kata Enda, adalah menyediakan komputer di toko, di mana komputer itu bisa digunakan oleh para konsumen mengedit naskahnya sebelum mencetak dan menjilid.
Ketersediaan komputer ini tentu menjadi hal yang baru dan memberikan kemudahan bagi konsumen. Berbeda di saat internet masih terbatas, konsumen yang datang sudah dipastikan langsung mencetak dan menjilid.
"Kita juga menerima 'ngeprint' melalui email, jadi misalnya mahasiswa yang mau 'ngeprint' lewat email, pertama harus WA (whatsapp) dulu, setelah itu kirim tugasnya, besok pagi bisa diambil," jelas dia.
Tidak hanya itu, strategi yang dilakukan Enda agar tokonya masih tetap eksis pun dengan memperluas produk percetakan. Dari yang semula hanya cetak dan jilid tugas, serta fotokopi atau penggandaan, kini menerima cetak spanduk, id card, cetak gambar di gelas, hingga buku yasin.
Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina mengatakan banyak pesaingnya harus rela beralih profesi karena tidak mampu beradaptasi dalam menjalankan bisnis fotokopi dan penjilidan.
Dia pun tidak segan, menyebut pesaingnya tersebut sebagai amatiran. Pasalnya, dulu toko percetakan banyak di wilayah usahanya.
"Ada sih (yang beralih profesi), sedikit dan itu yang sekadar amatiran, karena membuka saja tanpa didalami, ya itu amatir lha," kata Budi.
Amatir yang dimaksud Budi adalah, para pelaku usaha yang hanya sekadar ikut-ikutan buka toko 'ngprint' dan penjilidan saja tanpa mempelajari bidang tersebut secara serius.
Menurutnya, seiring teknologi berkembang dengan pesat maka dalam menjalankan bisnis pun harus cepat beradaptasi.
Dia mencontohkan, dulunya toko percetakan tidak menyiapkan fasilitas komputer yang bisa digunakan oleh konsumen sebelum benar-benar mencetak dan menjilid. Sekarang, hampir semua toko menyediakannya.
"Jadi dia hanya sekadar coba-coba, dia tidak kuat terhadap perubahan, sebetulnya kalau pengusaha itu setiap hari harus bisa beradaptasi, sama dengan zaman," ujar dia.
Akibatnya, lanjut Budi, para pesaingnya itu kebanyakan beralih profesi menjadi tukang ojek online.
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Jadi tukang 'ngeprint' dan penjilidan pun masih mendapatkan omzet yang legit.
Hal itu dirasakan langsung oleh Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.
Dia mengaku bahwa kondisi bisnis percetakan di era digital seperti searang sangat berbeda dengan 10 tahun lalu, di mana internet masih terbatas.
"Tapi sebenarnya sama, 11 12, kalau dari sisi omzet jaman dulu dan sekarang," kata Budi.
Yang berbeda, kata Budi, adalah laba bersih yang diterima. Perbedaan itu dikarenakan biaya operasional toko 'ngeprint' dan penjilidan sekarang lebih tinggi.
"Cuma perbedaannya hanya satu, kalau dulu sisi pengeluaran sedikit kalau sekarang banyak, seperti dari biaya operasional, bayar karyawan, sewa tempat," jelas dia.
Dia membeberkan, setiap harinya toko fotokopi dan penjilidannya berhasil mendapatkan omzet Rp 5 - Rp 6 juta. Omzet yang didapatkannya itu bukan hanya berasal dari penggandaan, 'ngeprint', dan penjilidan saja. Tetapi, berasal dari produk percetakan lainnya, serta penjualan alat-alat tulis.
Meski memiliki omzet yang masih legit, Budi mengaku akan terus beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu cepat, sambil memberikan layanan dan fasilitas yang baik bagi para konsumennya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 4:35 PM
1:53 PM
PT Kontak Perkasa - Tak pernah terbayangkan sebelumnya bagaimana rasanya menjadi penumpang pesawat yang jatuh ke dalam air, layaknya Lion Air JT 610 atau tragedi pesawat lainnya. Duh, menyeramkan pasti.
Saya berkesempatan untuk mencoba merasakan bagaimana menjadi penumpang pesawat yang jatuh ke dalam air dan berusaha untuk menyelamatkan diri keluar dari pesawat.
Simulasi ini dilakukan di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Saryanto, Jakarta Selatan. Dalam simulasi ini, ada tiga mode yang dilakukan. Yaitu pesawat yang jatuh terkontrol, semi terkontrol, dan tidak terkontrol.
Sebelum masuk ke dalam kolam air yang dalamnya sekitar 7-10 meter, semua penumpang harus mengenakan helm dan sepatu. Ketika masuk ke dalam air, para instruktur memberi perintah untuk menyelam selama 10 detik sebagai cara untuk adaptasi. Kemudian, saya diminta untuk memegang tali yang kemudian menyelam dengan tubuh berputar 360 derajat.
Untuk simulasi yang pertama, yaitu jatuh terkontrol. Pesawat dimasukkan ke dalam air secara tegak lurus. Dan kemudian penumpang diminta untuk menyelamatkan diri melalui pintu atau jendela.
Setiap penumpang didampingi satu instruktur yang memberi instruksi bagaimana caranya menyelamatkan diri di dalam air dan keluar dari pesawat. Saya mendapatkan tempat di sisi kanan dekat dengan jendela.
Sebelum pesawat dijatuhkan ke dalam air, seluruh penumpang harus bersikap brace position dengan seat belt terpasang erat. Simulasi yang pertama ini, kondisi jendela terbuka sehingga saya tidak perlu membukanya.
Ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Mendobraknya harus membutuhkan tenaga ekstra, sehingga yang terpikir di benak saya, "Apakah bisa membukanya di dalam air?"
Namun bukan berarti mudah lho. Setelah seluruh pesawat terendam air, saya harus menahan napas hingga lima detik. Kemudian tangan kanan memegang jendela bagian luar dan tangan kiri membuka seat belt, barulah saya keluar melalui jendela dengan posisi badan terlebih dahulu.
"Jangan kakinya duluan ya, karena malah menyusahkan," saran Eko, instruktur yang bertugas mengamankan saya.
Meskipun sedikit menegangkan, namun saya berhasil keluar dari pesawat yang terendam tersebut dan kembali ke permukaan air.
Simulasi kedua pun dijalankan, yaitu jatuh semi terkontrol. Kali ini jatuh pesawat masih sama seperti sebelumnya, namun yang berbeda adalah jendela dan pintu pesawat ditutup. Sehingga para penumpang harus membukanya terlebih dahulu sebelum keluar dari pesawat.
Sebelumnya, saya mencoba mendobrak jendela yang berada di sisi kanan. Ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Mendobraknya harus membutuhkan tenaga ekstra, sehingga yang terpikir di benak saya, "Apakah bisa membukanya di dalam air?"
Perasaan takut mulai muncul. Namun Eko terus mengatakan bahwa kunci utama dari menyelamatkan diri adalah jangan panik.
Pesawat pun kembali diturunkan ke dalam air. Prosedur yang dijalankan tetap sama, hingga jendela harus saya dobrak dalam keadaan menahan napas. Beruntungnya bisa terbuka meskipun harus dua kali berusaha membukanya. Saya bisa kembali ke permukaan dengan selamat.
Simulasi kedua selesai, saya dihadapkan pada simulasi ketiga yang lebih menegangkan, jatuh tidak terkontrol. Pesawat dijatuhkan ke dalam air kemudian diputar 180 derajat. Sehingga para penumpang tenggelam dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Namun, jendela dan pintu tidak ditutup.
Jantung pun serasa dag dig dug, namun harus tetap tenang. Prosedur pun masih sama, hingga akhirnya seluruh tubuh terendam air dan kemudian pesawat dibalikkan. Tidak terelakkan bahwa panik pun mulai menyerang, namun saya berusaha tetap fokus dengan membuka mata.
Air mulai masuk melalui hidung hingga sinus, dan kepala pun terasa pusing. Saya berusaha membuka seat belt dan tetap tenang. Akhirnya saya bisa membalikkan badan dan keluar melalui jendela menuju ke permukaan.
Setibanya di permukaan, semakin pusing dan kepala terasa berat. Namun, saya merasa cukup senang karena dapat berhasil menjalankan ketiga simulasi tersebut.
"Ini baru simulasi, bagaimana dengan kejadian yang nyata?" pertanyaan yang terlontar dari orang-orang yang mengikuti simulasi ini.
Maka dari itu, penting sekali simulasi ini diikuti oleh semua orang, terutama orang-orang yang kerap berlalu-lalang dengan menggunakan moda transportasi udara. - PT Kontak Perkasa
Merasakan Paniknya Jadi Penumpang 'Pesawat Jatuh', Kuncinya Tetap Tenang
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, December 14, 2018 | 1:53 PM
PT Kontak Perkasa - Tak pernah terbayangkan sebelumnya bagaimana rasanya menjadi penumpang pesawat yang jatuh ke dalam air, layaknya Lion Air JT 610 atau tragedi pesawat lainnya. Duh, menyeramkan pasti.
Saya berkesempatan untuk mencoba merasakan bagaimana menjadi penumpang pesawat yang jatuh ke dalam air dan berusaha untuk menyelamatkan diri keluar dari pesawat.
Simulasi ini dilakukan di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Saryanto, Jakarta Selatan. Dalam simulasi ini, ada tiga mode yang dilakukan. Yaitu pesawat yang jatuh terkontrol, semi terkontrol, dan tidak terkontrol.
Sebelum masuk ke dalam kolam air yang dalamnya sekitar 7-10 meter, semua penumpang harus mengenakan helm dan sepatu. Ketika masuk ke dalam air, para instruktur memberi perintah untuk menyelam selama 10 detik sebagai cara untuk adaptasi. Kemudian, saya diminta untuk memegang tali yang kemudian menyelam dengan tubuh berputar 360 derajat.
Untuk simulasi yang pertama, yaitu jatuh terkontrol. Pesawat dimasukkan ke dalam air secara tegak lurus. Dan kemudian penumpang diminta untuk menyelamatkan diri melalui pintu atau jendela.
Setiap penumpang didampingi satu instruktur yang memberi instruksi bagaimana caranya menyelamatkan diri di dalam air dan keluar dari pesawat. Saya mendapatkan tempat di sisi kanan dekat dengan jendela.
Sebelum pesawat dijatuhkan ke dalam air, seluruh penumpang harus bersikap brace position dengan seat belt terpasang erat. Simulasi yang pertama ini, kondisi jendela terbuka sehingga saya tidak perlu membukanya.
Ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Mendobraknya harus membutuhkan tenaga ekstra, sehingga yang terpikir di benak saya, "Apakah bisa membukanya di dalam air?"
Namun bukan berarti mudah lho. Setelah seluruh pesawat terendam air, saya harus menahan napas hingga lima detik. Kemudian tangan kanan memegang jendela bagian luar dan tangan kiri membuka seat belt, barulah saya keluar melalui jendela dengan posisi badan terlebih dahulu.
"Jangan kakinya duluan ya, karena malah menyusahkan," saran Eko, instruktur yang bertugas mengamankan saya.
Meskipun sedikit menegangkan, namun saya berhasil keluar dari pesawat yang terendam tersebut dan kembali ke permukaan air.
Simulasi kedua pun dijalankan, yaitu jatuh semi terkontrol. Kali ini jatuh pesawat masih sama seperti sebelumnya, namun yang berbeda adalah jendela dan pintu pesawat ditutup. Sehingga para penumpang harus membukanya terlebih dahulu sebelum keluar dari pesawat.
Sebelumnya, saya mencoba mendobrak jendela yang berada di sisi kanan. Ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Mendobraknya harus membutuhkan tenaga ekstra, sehingga yang terpikir di benak saya, "Apakah bisa membukanya di dalam air?"
Perasaan takut mulai muncul. Namun Eko terus mengatakan bahwa kunci utama dari menyelamatkan diri adalah jangan panik.
Pesawat pun kembali diturunkan ke dalam air. Prosedur yang dijalankan tetap sama, hingga jendela harus saya dobrak dalam keadaan menahan napas. Beruntungnya bisa terbuka meskipun harus dua kali berusaha membukanya. Saya bisa kembali ke permukaan dengan selamat.
Simulasi kedua selesai, saya dihadapkan pada simulasi ketiga yang lebih menegangkan, jatuh tidak terkontrol. Pesawat dijatuhkan ke dalam air kemudian diputar 180 derajat. Sehingga para penumpang tenggelam dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Namun, jendela dan pintu tidak ditutup.
Jantung pun serasa dag dig dug, namun harus tetap tenang. Prosedur pun masih sama, hingga akhirnya seluruh tubuh terendam air dan kemudian pesawat dibalikkan. Tidak terelakkan bahwa panik pun mulai menyerang, namun saya berusaha tetap fokus dengan membuka mata.
Air mulai masuk melalui hidung hingga sinus, dan kepala pun terasa pusing. Saya berusaha membuka seat belt dan tetap tenang. Akhirnya saya bisa membalikkan badan dan keluar melalui jendela menuju ke permukaan.
Setibanya di permukaan, semakin pusing dan kepala terasa berat. Namun, saya merasa cukup senang karena dapat berhasil menjalankan ketiga simulasi tersebut.
"Ini baru simulasi, bagaimana dengan kejadian yang nyata?" pertanyaan yang terlontar dari orang-orang yang mengikuti simulasi ini.
Maka dari itu, penting sekali simulasi ini diikuti oleh semua orang, terutama orang-orang yang kerap berlalu-lalang dengan menggunakan moda transportasi udara. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:53 PM
2:20 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Jika pesawat Stratolaunch lepas landas dari Mojave, California pada 2019 maka akan memecahkan rekor pesawat terbang terbesar sedunia. Rekor yang tidak terputus selama 71 tahun.
Stratolaunch memang tampak aneh. Tidak ada pesawat terbang yang melampaui besarnya kepakan sayap Hercules H-4 Howard Hughes yang juga disebut Spruce Goose.
Ukuran pesawat, mulai dari berat, panjang atau bahkan volume tak menjadi parameter validnya. Dengan mempertimbangkan semua faktor di atas, inilah daftar 10 pesawat terbesar di dunia:
1. Stratolaunch
Berat kosong: 226.796 kilogram
Panjang: 73 meter
Lebar sayap: 117 meter
Penerbangan pertama: 2019.
Pesawat ini memang belum diterbangkan, tetapi Stratolaunch yang merupakan proyek pendiri Microsoft Paul Allen menjadi pesawat dengan rentang sayap terbesar dalam sejarah. Panjangnya melebihi Hughes H-4 Hercules.
Pesawat ini tampak memiliki dua badan yang digabung. Tujuannya sebagai platform peluncuran yang menempatkan muatan di orbit.
2. Hughes H-4 Hercules (Spruce Goose)
Berat kosong: 113.399 kilogram
Panjang: 66,65 meter
Lebar sayap: 97,54 meter
Penerbangan pertama: 1947.
Penerbangan pertama dan satu-satunya hanya berlangsung 26 detik atau sekitar satu setengah kilometer. Tetapi interval yang pendek ini cukup untuk Spruce Goose dianggap sebagai pesawat dengan sayap terbesar yang pernah terbang.
Sebuah proyek taipan penerbangan Howard Hughes, H-4 digambarkan dalam film 2004 The Aviator, yang dibintangi Leonardo DiCaprio. Terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan delapan mesin, dirancang selama Perang Dunia II sebagai tanggapan atas kebutuhan transportasi berat jarak jauh negara itu.
3. Antonov An-225 Mriya
Berat kosong: 285.000 kilogram
Panjang: 84 meter
Lebar sayap: 88,4 meter
Penerbangan pertama: 1988.
Antonov An-225 bermesin enam memegang gelar dari kedua pesawat terberat yang pernah dibuat. Sayap pesawatnya terpanjang saat ini dan masih layanan.
Hanya ada satu An-225 yang pernah dibangun. Yang kedua masih dalam proses konstruksi ketika Uni Soviet runtuh dan telah mendekam di fasilitas penyimpanannya di Kiev sejak saat itu meski ada desas-desus tentang minat orang China untuk menghidupkan kembali tetapi tidak jelas akan terjadi dalam waktu dekat.
4. Airbus A380-800
Berat kosong: Sekitar 277.000 kilogram
Panjang: 72,72 meter
Lebar sayap: 79,75 meter
Penerbangan pertama: 2005.
A380 merupakan pesawat double deck yang dirancang karena meningkatnya tingkat penumpang. Secara teoritis, mamppu menampung hingga 850 orang, namun sebagian besar operator memilih tata ruang hanya 450 hingga 550 penumpang.
A380 sukses di salah satu maskapai asal Dubai sejauh ini. Namun, pesawat ini dinilai gagal dalam penjualannya.
5. Boeing 747-8
Berat kosong: 220.128 kilogram
Panjang: 76,3 meter
Lebar sayap: 68,4 meter
Penerbangan pertama: 2010.
Sejak masuk ke layanan pada awal tahun 1970 dan selama lebih dari 30 dekade, Boeing 747 telah menjadi "Queen of the Skies". Hal itu tak terbantahkan.
Pesawat ini dilampaui Airbus A380 dalam kapasitas penumpang. Generasi terbaru, Boeing 747, 747-8 mempertahankan posisinya dalam buku rekor sebagai pesawat terpanjang di dunia.
6. Antonov An-124
Berat kosong: 175.000 kilogram
Panjang: 68,96 meter
Lebar sayap: 73,3 meter
Penerbangan pertama: 1982.
Meskipun sedikit lebih kecil dari kerabat dekatnya An-225, produk Antonov ini adalah pesawat angkut militer terbesar di dunia. Sampai muncul pesaingnya Boeing 747-8F yang pesawat terbesar yang diproduksi massal.
An-124 digunakan Angkatan Udara Rusia serta beberapa operator kargo. Mereka menggunakannya untuk memindahkan kargo yang sangat berat dan besar, misalnya, untuk mendukung program luar angkasa Amerika dan Eropa.
7. Lockheed C-5 Galaxy
Berat kosong: 172.371 kilogram
Panjang: 75,31 meter
Lebar sayap: 67,89 meter
Penerbangan pertama: 1968.
Pesawat ini mampu mengangkut enam helikopter tempur Apache atau dua tank tempur utama M1 dengan jangkauan sekitar 11.000 kilometer. C-5 Galaxy telah menjadi andalan US Strategic Airlift Command selama beberapa dekade.
8. Tupolev Tu-160
Berat kosong: 110.000 kilogram
Panjang: 54,10 meter
Lebar sayap: 55,70 meter
Penerbangan pertama: 1981.
Pembom strategis ini digunakan Angkatan Udara Rusia. Inilah pesawat tempur terbesar, pesawat supersonik terbesar di dunia.
Meskipun pertama kali terbang pada tahun 1981, Tu-160 saat ini diganti Tu-160M2 yang dimodernisasi dan diluncurkan pada akhir 2017. Pesawat itu bahkan disebut-sebut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai basis potensial untuk pesawat sipil supersonik baru.
9. HAV Airlander 10
Berat kotor: 20.000 kilogram
Panjang: 92 meter
Lebar sayap: 43,5 meter
Penerbangan pertama: 2012.
Sebuah pesawat helium hibrida, Airlander 10 mengklaim sebagai mesin terbang terbesar di dunia. Awalnya dirancang untuk militer AS, pabrikannya perusahaan British Hybrid Air Vehicles (HAV,).
Melanjutkan pengembangannya setelah program asli dibatalkan, kembalinya era pesawat ini untuk digunakan masih harus menunggu waktu. Karena Airlander 10 masih menjalani pengujian dan masih ada beberapa insiden.
10. Mil Mi-26
Berat kosong: 28.200 kilogram
Panjang: 40 meter (dengan rotor berputar)
Diameter rotor: 32 meter
Penerbangan pertama: 1977.
Mil Mi-26 mungkin bukan helikopter terbesar yang pernah dibangun dan masuk ke produksi. Masih beroperasi untuk kargo, telah digunakan operator di seluruh dunia hingga hari ini.
Heli ini mampu mengangkut 90 pasukan atau 20 ton kargo. Pernah digunakan dalam misi yang beragam seperti mengangkut mammoth berbulu yang terbungkus dalam tanah tundra beku dari Arktik Rusia atau memulihkan helikopter yang rusak dan terdampar di pegunungan Afghanistan. - PT Kontak Perkasa Futures
Raksasa, Ini 10 Pesawat Terbesar di Dunia
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, December 13, 2018 | 2:20 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Jika pesawat Stratolaunch lepas landas dari Mojave, California pada 2019 maka akan memecahkan rekor pesawat terbang terbesar sedunia. Rekor yang tidak terputus selama 71 tahun.
Stratolaunch memang tampak aneh. Tidak ada pesawat terbang yang melampaui besarnya kepakan sayap Hercules H-4 Howard Hughes yang juga disebut Spruce Goose.
Ukuran pesawat, mulai dari berat, panjang atau bahkan volume tak menjadi parameter validnya. Dengan mempertimbangkan semua faktor di atas, inilah daftar 10 pesawat terbesar di dunia:
1. Stratolaunch
Berat kosong: 226.796 kilogram
Panjang: 73 meter
Lebar sayap: 117 meter
Penerbangan pertama: 2019.
Pesawat ini memang belum diterbangkan, tetapi Stratolaunch yang merupakan proyek pendiri Microsoft Paul Allen menjadi pesawat dengan rentang sayap terbesar dalam sejarah. Panjangnya melebihi Hughes H-4 Hercules.
Pesawat ini tampak memiliki dua badan yang digabung. Tujuannya sebagai platform peluncuran yang menempatkan muatan di orbit.
2. Hughes H-4 Hercules (Spruce Goose)
Berat kosong: 113.399 kilogram
Panjang: 66,65 meter
Lebar sayap: 97,54 meter
Penerbangan pertama: 1947.
Penerbangan pertama dan satu-satunya hanya berlangsung 26 detik atau sekitar satu setengah kilometer. Tetapi interval yang pendek ini cukup untuk Spruce Goose dianggap sebagai pesawat dengan sayap terbesar yang pernah terbang.
Sebuah proyek taipan penerbangan Howard Hughes, H-4 digambarkan dalam film 2004 The Aviator, yang dibintangi Leonardo DiCaprio. Terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan delapan mesin, dirancang selama Perang Dunia II sebagai tanggapan atas kebutuhan transportasi berat jarak jauh negara itu.
3. Antonov An-225 Mriya
Berat kosong: 285.000 kilogram
Panjang: 84 meter
Lebar sayap: 88,4 meter
Penerbangan pertama: 1988.
Antonov An-225 bermesin enam memegang gelar dari kedua pesawat terberat yang pernah dibuat. Sayap pesawatnya terpanjang saat ini dan masih layanan.
Hanya ada satu An-225 yang pernah dibangun. Yang kedua masih dalam proses konstruksi ketika Uni Soviet runtuh dan telah mendekam di fasilitas penyimpanannya di Kiev sejak saat itu meski ada desas-desus tentang minat orang China untuk menghidupkan kembali tetapi tidak jelas akan terjadi dalam waktu dekat.
4. Airbus A380-800
Berat kosong: Sekitar 277.000 kilogram
Panjang: 72,72 meter
Lebar sayap: 79,75 meter
Penerbangan pertama: 2005.
A380 merupakan pesawat double deck yang dirancang karena meningkatnya tingkat penumpang. Secara teoritis, mamppu menampung hingga 850 orang, namun sebagian besar operator memilih tata ruang hanya 450 hingga 550 penumpang.
A380 sukses di salah satu maskapai asal Dubai sejauh ini. Namun, pesawat ini dinilai gagal dalam penjualannya.
5. Boeing 747-8
Berat kosong: 220.128 kilogram
Panjang: 76,3 meter
Lebar sayap: 68,4 meter
Penerbangan pertama: 2010.
Sejak masuk ke layanan pada awal tahun 1970 dan selama lebih dari 30 dekade, Boeing 747 telah menjadi "Queen of the Skies". Hal itu tak terbantahkan.
Pesawat ini dilampaui Airbus A380 dalam kapasitas penumpang. Generasi terbaru, Boeing 747, 747-8 mempertahankan posisinya dalam buku rekor sebagai pesawat terpanjang di dunia.
6. Antonov An-124
Berat kosong: 175.000 kilogram
Panjang: 68,96 meter
Lebar sayap: 73,3 meter
Penerbangan pertama: 1982.
Meskipun sedikit lebih kecil dari kerabat dekatnya An-225, produk Antonov ini adalah pesawat angkut militer terbesar di dunia. Sampai muncul pesaingnya Boeing 747-8F yang pesawat terbesar yang diproduksi massal.
An-124 digunakan Angkatan Udara Rusia serta beberapa operator kargo. Mereka menggunakannya untuk memindahkan kargo yang sangat berat dan besar, misalnya, untuk mendukung program luar angkasa Amerika dan Eropa.
7. Lockheed C-5 Galaxy
Berat kosong: 172.371 kilogram
Panjang: 75,31 meter
Lebar sayap: 67,89 meter
Penerbangan pertama: 1968.
Pesawat ini mampu mengangkut enam helikopter tempur Apache atau dua tank tempur utama M1 dengan jangkauan sekitar 11.000 kilometer. C-5 Galaxy telah menjadi andalan US Strategic Airlift Command selama beberapa dekade.
8. Tupolev Tu-160
Berat kosong: 110.000 kilogram
Panjang: 54,10 meter
Lebar sayap: 55,70 meter
Penerbangan pertama: 1981.
Pembom strategis ini digunakan Angkatan Udara Rusia. Inilah pesawat tempur terbesar, pesawat supersonik terbesar di dunia.
Meskipun pertama kali terbang pada tahun 1981, Tu-160 saat ini diganti Tu-160M2 yang dimodernisasi dan diluncurkan pada akhir 2017. Pesawat itu bahkan disebut-sebut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai basis potensial untuk pesawat sipil supersonik baru.
9. HAV Airlander 10
Berat kotor: 20.000 kilogram
Panjang: 92 meter
Lebar sayap: 43,5 meter
Penerbangan pertama: 2012.
Sebuah pesawat helium hibrida, Airlander 10 mengklaim sebagai mesin terbang terbesar di dunia. Awalnya dirancang untuk militer AS, pabrikannya perusahaan British Hybrid Air Vehicles (HAV,).
Melanjutkan pengembangannya setelah program asli dibatalkan, kembalinya era pesawat ini untuk digunakan masih harus menunggu waktu. Karena Airlander 10 masih menjalani pengujian dan masih ada beberapa insiden.
10. Mil Mi-26
Berat kosong: 28.200 kilogram
Panjang: 40 meter (dengan rotor berputar)
Diameter rotor: 32 meter
Penerbangan pertama: 1977.
Mil Mi-26 mungkin bukan helikopter terbesar yang pernah dibangun dan masuk ke produksi. Masih beroperasi untuk kargo, telah digunakan operator di seluruh dunia hingga hari ini.
Heli ini mampu mengangkut 90 pasukan atau 20 ton kargo. Pernah digunakan dalam misi yang beragam seperti mengangkut mammoth berbulu yang terbungkus dalam tanah tundra beku dari Arktik Rusia atau memulihkan helikopter yang rusak dan terdampar di pegunungan Afghanistan. - PT Kontak Perkasa Futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:20 PM
2:26 PM
PT Kontak Perkasa - Sinar matahari yang terik tak menyurutkan semangat para petani di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi untuk berlomba menangkap tikus dengan tangan kosong. Duh ngapain repot-repot sih?
Rupanya perlombaan ini diselenggarakan setelah petani mendapati fakta bahwa banyak korban jiwa melayang karena petani memasang jebakan tikus beraliran listrik di sawah. Bukannya tikus yang kena, tetapi malah nyawa pemilik lahan atau petani yang melayang karena tersengat listrik.
Mereka akhirnya kapok menggunakan jebakan tikus semacam ini. Lalu untuk memotivasi petani agar mau kembali menggunakan cara tradisional untuk menangkap tikus, perlombaan ini pun digelar.
"Lumayan dapat hadiah, pak. Hasil tangkapan tikus dibeli," terang salah satu petani yang ambil bagian dalam perlombaan ini, Prijono (60).
Menurut Prijono, satu ekor tikus hasil tangkapan petani dihargai sebesar Rp 1.000 oleh kepala desa. Oleh warga setempat, lomba semacam ini biasa disebut 'gropyokan (berebut) tikus'.
Selain dengan tangan kosong, sejumlah petani menggunakan berbagai trik untuk melumpuhkan tikus seperti memasukkan belerang ke sarang tikus atau uap panas ke dalam sarang dengan bantuan elpiji.
Ditambahkan Kepala Desa Dempel, Sugeng, selain mengurangi korban jiwa akibat banyaknya tikus di sawah, para petani juga bersemangat mengikuti perlombaan karena banyaknya hama tikus yang menyerang bibit padi mereka.
"Hama tikus saat ini meresahkan petani karena memakan bibit padi yang disemaikan dan siap tanam sehingga petani harus menyemaikan lagi benihnya. Jadi dua kali petani menyiapkan bibitnya," katanya.
Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar yang hadir dalam perlombaan ini mengatakan gropyokan tikus ini diperlukan agar petani kembali menggunakan pembasmi hama yang ramah lingkungan, mengingat sudah banyak korban jatuh akibat jebakan tikus beraliran listrik.
"Selama setahun ini sudah ada tujuh korban jiwa akibat jebakan tikus listrik. Kami minta petani untuk menerapkan cara pembasmi tikus yang ramah lingkungan ini," tandasnya.
Dalam lomba yang berlangsung sejak pagi hingga sore ini, para petani pun berhasil mengumpulkan total sekitar 500 ekor tikus. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Para Petani di Ngawi Berlomba Tangkap Tikus Sawah
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, December 12, 2018 | 2:26 PM
PT Kontak Perkasa - Sinar matahari yang terik tak menyurutkan semangat para petani di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi untuk berlomba menangkap tikus dengan tangan kosong. Duh ngapain repot-repot sih?
Rupanya perlombaan ini diselenggarakan setelah petani mendapati fakta bahwa banyak korban jiwa melayang karena petani memasang jebakan tikus beraliran listrik di sawah. Bukannya tikus yang kena, tetapi malah nyawa pemilik lahan atau petani yang melayang karena tersengat listrik.
Mereka akhirnya kapok menggunakan jebakan tikus semacam ini. Lalu untuk memotivasi petani agar mau kembali menggunakan cara tradisional untuk menangkap tikus, perlombaan ini pun digelar.
"Lumayan dapat hadiah, pak. Hasil tangkapan tikus dibeli," terang salah satu petani yang ambil bagian dalam perlombaan ini, Prijono (60).
Menurut Prijono, satu ekor tikus hasil tangkapan petani dihargai sebesar Rp 1.000 oleh kepala desa. Oleh warga setempat, lomba semacam ini biasa disebut 'gropyokan (berebut) tikus'.
Selain dengan tangan kosong, sejumlah petani menggunakan berbagai trik untuk melumpuhkan tikus seperti memasukkan belerang ke sarang tikus atau uap panas ke dalam sarang dengan bantuan elpiji.
Ditambahkan Kepala Desa Dempel, Sugeng, selain mengurangi korban jiwa akibat banyaknya tikus di sawah, para petani juga bersemangat mengikuti perlombaan karena banyaknya hama tikus yang menyerang bibit padi mereka.
"Hama tikus saat ini meresahkan petani karena memakan bibit padi yang disemaikan dan siap tanam sehingga petani harus menyemaikan lagi benihnya. Jadi dua kali petani menyiapkan bibitnya," katanya.
Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar yang hadir dalam perlombaan ini mengatakan gropyokan tikus ini diperlukan agar petani kembali menggunakan pembasmi hama yang ramah lingkungan, mengingat sudah banyak korban jatuh akibat jebakan tikus beraliran listrik.
"Selama setahun ini sudah ada tujuh korban jiwa akibat jebakan tikus listrik. Kami minta petani untuk menerapkan cara pembasmi tikus yang ramah lingkungan ini," tandasnya.
Dalam lomba yang berlangsung sejak pagi hingga sore ini, para petani pun berhasil mengumpulkan total sekitar 500 ekor tikus. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:26 PM
9:54 AM
Kabar Gembira Buat Milenial yang Mau Beli Rumah
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, December 11, 2018 | 9:54 AM
Kontak Perkasa Futures - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyiapkan program kredit perumahan rakyat (KPR) khusus untuk generasi milenial. Program ini bertujuan memberikan kesempatan lebih luas bagi milenial untuk bisa memiliki rumah.
Program ini sudah pasti akan ditunggu-tunggu oleh para milenial. Apalagi setelah mendengar janji Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya saat memberikan sambutan di depan para milenial pada acara HUT KPR BTN ke-42.
"Jadi saya yang urus agar Anda semua punya rumah. Saya Basuki, yang bakal urusi kalian punya rumah, ini janji saya," ungkap Basuki.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rencana KPR untuk milenial ini merupakan skema yang baru. Diharapkan milenial dapat lebih mudah memiliki rumah dengan skema baru ini.
"Nanti akan kita bikinkan (milenial) scheme yang baru untuk segera memiliki hunian. Jadi ini sedang kita rumuskan untuk bisa mendapatkan fasilitas dari pemerintah," ucapnya.
Yang paling ditonjolkan pada program ini adalah ditiadakannya batasan gaji pokok untuk para pemohon kredit. Karena Basuki menilai meskipun gaji pokok tinggi, belum tentu milenial mampu untuk melakukan program kredit perumahan komersil yang non subsidi.
"Berarti mereka (milenial) kalau gajinya di atas MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) tidak bisa manfaatkan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), harus komersial. Padahal juga mungkin pas-pasan jadi kita pikirkan itu," ungkapnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan program KPR untuk milenial ini rencananya akan memberikan keleluasaan berupa tidak adanya batasan gaji, kebebasan memilih tipe rumah, bunga yang rendah, serta DP (down payment) yang kecil persentasenya.
"Misalnya gaji tidak dibatasi Rp 4-7 juta dan membangun rumahnya tidak hanya 36 meter persegi bisa lebih, bunganya tidak 5% mungkin kita turunkan. Uang mukanya sekarang 1% dan 4 juta tambahan," jelas Basuki.
Basuki juga mengatakan program ini direncanakan bisa dilaksanakan tahun depan.
"Ya (2019) udah bisa mulai. Pokoknya tunggu rumusan Kementerian Keuangan sama OJK, nanti semua bank bisa, bukan BTN saja," katanya.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih mempersiapkan skema program ini.
Program ini nantinya akan tetap mengandalkan skema FLPP, namun dia menjanjikan keterjangkauan yang lebih lagi khusus bagi generasi milenial meski enggan menjelaskannya lebih lanjut.
"Arahan Pak menteri tetap pakai FLPP. Tapi ada keleluasaan bagi milenial untuk dapat rumah bersubsidi," ungkap Khawali. - Kontak Perkasa Futures
Program ini sudah pasti akan ditunggu-tunggu oleh para milenial. Apalagi setelah mendengar janji Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya saat memberikan sambutan di depan para milenial pada acara HUT KPR BTN ke-42.
"Jadi saya yang urus agar Anda semua punya rumah. Saya Basuki, yang bakal urusi kalian punya rumah, ini janji saya," ungkap Basuki.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rencana KPR untuk milenial ini merupakan skema yang baru. Diharapkan milenial dapat lebih mudah memiliki rumah dengan skema baru ini.
"Nanti akan kita bikinkan (milenial) scheme yang baru untuk segera memiliki hunian. Jadi ini sedang kita rumuskan untuk bisa mendapatkan fasilitas dari pemerintah," ucapnya.
Yang paling ditonjolkan pada program ini adalah ditiadakannya batasan gaji pokok untuk para pemohon kredit. Karena Basuki menilai meskipun gaji pokok tinggi, belum tentu milenial mampu untuk melakukan program kredit perumahan komersil yang non subsidi.
"Berarti mereka (milenial) kalau gajinya di atas MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) tidak bisa manfaatkan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), harus komersial. Padahal juga mungkin pas-pasan jadi kita pikirkan itu," ungkapnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan program KPR untuk milenial ini rencananya akan memberikan keleluasaan berupa tidak adanya batasan gaji, kebebasan memilih tipe rumah, bunga yang rendah, serta DP (down payment) yang kecil persentasenya.
"Misalnya gaji tidak dibatasi Rp 4-7 juta dan membangun rumahnya tidak hanya 36 meter persegi bisa lebih, bunganya tidak 5% mungkin kita turunkan. Uang mukanya sekarang 1% dan 4 juta tambahan," jelas Basuki.
Basuki juga mengatakan program ini direncanakan bisa dilaksanakan tahun depan.
"Ya (2019) udah bisa mulai. Pokoknya tunggu rumusan Kementerian Keuangan sama OJK, nanti semua bank bisa, bukan BTN saja," katanya.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih mempersiapkan skema program ini.
Program ini nantinya akan tetap mengandalkan skema FLPP, namun dia menjanjikan keterjangkauan yang lebih lagi khusus bagi generasi milenial meski enggan menjelaskannya lebih lanjut.
"Arahan Pak menteri tetap pakai FLPP. Tapi ada keleluasaan bagi milenial untuk dapat rumah bersubsidi," ungkap Khawali. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:54 AM
12:11 PM
PT Kontak Perkasa - Ribuan pemain rontek berkumpul di Stadion Pacitan, Jalan WR Supratman. Mengenakan kostum putih, mereka menenteng rontek atau kentongan. Alat musik berbahan bambu satu ruas tersebut lantas ditabuh serempak.
Harmonisasi musikal yang dimainkan mengumandangkan lagu-lagu daerah dan lagu nasional. Satu di antaranya 'Pacitan Kutha Pariwisata'.
Acara tersebut merupakan rangkaian pemecahan rekor MURI untuk pemain rontek terbanyak. 5.000 Seniman muda tersebut merupakan siswa SLTA dari sejumlah sekolah di Kota 1001 Gua. Banyaknya jumlah pemain rontek tampak hampir memenuhi areal stadion. Para penonton pun terkesima mendengarkan alunan musik bambu tersebut.
Sri Widayati, Manajer Eksekutif Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengatakan, banyaknya jumlah pemain rontek kali ini menumbangkan rekor sebelumnya yang berhasil dipecahkan juga oleh Kabupaten Pacitan pada tahun 2011 silam, yaitu sebanyak 2.218 orang.
"Dan apabila ini bisa melampau rekor sebelumnya maka kami akan mencatat prestasi ini sebagai rekor dunia dan tercatat di MURI sebagai rekor nomor ke-8.776," ujarnya.
"Kategori yang ditetapkan adalah superlatif atau terbanyak," tambahnya.
Bupati Pacitan Indartato mengaku bangga atas pencatatan rekor MURI tersebut. Apalagi orang nomor satu di Pacitan ini mengungkapkan bahwa seni rontek merupakan salah satu aset budaya asli Pacitan. Rekor MURI diharapkan lebih memantapkan semua pihak menjadikan rontek sebagai aset seni khas daerah di ujung barat daya Jatim ini
"Sudah barang tentu kita semua menyambut dengan bahagia. Kebahagiaan ini bukan hanya milik pemerintah daerah tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Pacitan," kata Indartato seraya menjelaskan jika pihaknya berkala menyelenggarakan festival rontek.
Perhelatan kolosal tersebut menyita perhatian warga. Banyak di antara mereka yang datang ke lokasi karena terbawa penasaran. Kegiatan juga makin istimewa dengan kehadiran Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Tokoh kelahiran Pacitan tersebut hadir bersama isteri dan putranya, Edhie Bhaskoro Yudhoyono. - PT Kontak Perkasa
Seni Rontek dengan 5000 Pemain di Pacitan Kembali Pecahkan Rekor MURI
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, December 10, 2018 | 12:11 PM
PT Kontak Perkasa - Ribuan pemain rontek berkumpul di Stadion Pacitan, Jalan WR Supratman. Mengenakan kostum putih, mereka menenteng rontek atau kentongan. Alat musik berbahan bambu satu ruas tersebut lantas ditabuh serempak.
Harmonisasi musikal yang dimainkan mengumandangkan lagu-lagu daerah dan lagu nasional. Satu di antaranya 'Pacitan Kutha Pariwisata'.
Acara tersebut merupakan rangkaian pemecahan rekor MURI untuk pemain rontek terbanyak. 5.000 Seniman muda tersebut merupakan siswa SLTA dari sejumlah sekolah di Kota 1001 Gua. Banyaknya jumlah pemain rontek tampak hampir memenuhi areal stadion. Para penonton pun terkesima mendengarkan alunan musik bambu tersebut.
Sri Widayati, Manajer Eksekutif Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengatakan, banyaknya jumlah pemain rontek kali ini menumbangkan rekor sebelumnya yang berhasil dipecahkan juga oleh Kabupaten Pacitan pada tahun 2011 silam, yaitu sebanyak 2.218 orang.
"Dan apabila ini bisa melampau rekor sebelumnya maka kami akan mencatat prestasi ini sebagai rekor dunia dan tercatat di MURI sebagai rekor nomor ke-8.776," ujarnya.
"Kategori yang ditetapkan adalah superlatif atau terbanyak," tambahnya.
Bupati Pacitan Indartato mengaku bangga atas pencatatan rekor MURI tersebut. Apalagi orang nomor satu di Pacitan ini mengungkapkan bahwa seni rontek merupakan salah satu aset budaya asli Pacitan. Rekor MURI diharapkan lebih memantapkan semua pihak menjadikan rontek sebagai aset seni khas daerah di ujung barat daya Jatim ini
"Sudah barang tentu kita semua menyambut dengan bahagia. Kebahagiaan ini bukan hanya milik pemerintah daerah tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Pacitan," kata Indartato seraya menjelaskan jika pihaknya berkala menyelenggarakan festival rontek.
Perhelatan kolosal tersebut menyita perhatian warga. Banyak di antara mereka yang datang ke lokasi karena terbawa penasaran. Kegiatan juga makin istimewa dengan kehadiran Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Tokoh kelahiran Pacitan tersebut hadir bersama isteri dan putranya, Edhie Bhaskoro Yudhoyono. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 12:11 PM
3:19 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Hobi bisa berbagai macam bentuknya, termasuk menggunting kertas. Namun, siapa yang sangka, dari sebuah hobi tersebut seseorang bisa meraup uang hingga Rp 2 juta per bulannya.
Adalah Winarto seorang karyawan swasta yang mendulang uang dari sebuah hobi. Awalnya, hobi itu ia geluti untuk mengatasi rasa bosan dari jenuhnya pekerjaan.
"Saya pekerja kantoran biasa ini kaya semacam hobi karena dari awal itu ada aktivitas. Kalau hanya kerja saja bosen kan harus ada hobi-hobi lain," kata dia.
Ia mengaku belajar menggunting kertas menjadi sebuah gambar ataupun tulisan dari video di sosial media. Hingga pada akhirnya, ia memberanikan diri memberikan hasil guntingannya kepada sang teman.
"Bikin kado jadi sempat bikin juga satu, kasih ke teman saya dan teman rekomendasi ini bisa dibisnisin nih," jelas pria berusia 30 tahun ini.
Dari usulan temannya itu lah akhirnya ia memberanikan diri di tahun 2015 membuat usaha yang dikenal dengan paper cutting.
Ia mengaku usahanya dibangun dengan modal Rp 800.000 untuk berbagai macam alat gunting, kertas hingga printer untuk mendesain gambaran awal.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bisnisnya saat ini bahkan tidak mengganggu pekerjaannya. Dukungan dari keluarganya pun sangat mendorong ia untuk terus menggeluti ini.
"Ini fleksibel saya kerjakan di luar office hour. Keluarga support banget karena ini unik kan pekerjaannya," jelas dia.
Walaupun begitu, ini bukan kali pertama bagi Winarto berbisnis. Ia mengaku juga pernah menjual sandal sebagai selingan dari pekerjaannya yang utama.
Adapun saat ini ia mampu memperoleh penghasilan dari hobi mencapai Rp 2 juta per bulannya. Bahkan, pesanan yang masuk juga telah menjangkau Malaysia.
"Iya rata-rata per bulan Rp 2 juta. Kita (pesanan) di Indonesia itu dari Sumatera, Jawa dan Malaysia waktu itu jug ada yang order untuk hadiah nikah temannya," papar dia.
Adapun, paper cutting ini dijual dengan dua macam ukuran, yakni frame 6x8 inci dan 8x10 inci dan dipatok mulai Rp 300.000 hingga Rp 500.000. - PT Kontak Perkasa Futures
Pria Ini Raup Jutaan Rupiah Bikin Ukiran Kertas
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, December 7, 2018 | 3:19 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Hobi bisa berbagai macam bentuknya, termasuk menggunting kertas. Namun, siapa yang sangka, dari sebuah hobi tersebut seseorang bisa meraup uang hingga Rp 2 juta per bulannya.
Adalah Winarto seorang karyawan swasta yang mendulang uang dari sebuah hobi. Awalnya, hobi itu ia geluti untuk mengatasi rasa bosan dari jenuhnya pekerjaan.
"Saya pekerja kantoran biasa ini kaya semacam hobi karena dari awal itu ada aktivitas. Kalau hanya kerja saja bosen kan harus ada hobi-hobi lain," kata dia.
Ia mengaku belajar menggunting kertas menjadi sebuah gambar ataupun tulisan dari video di sosial media. Hingga pada akhirnya, ia memberanikan diri memberikan hasil guntingannya kepada sang teman.
"Bikin kado jadi sempat bikin juga satu, kasih ke teman saya dan teman rekomendasi ini bisa dibisnisin nih," jelas pria berusia 30 tahun ini.
Dari usulan temannya itu lah akhirnya ia memberanikan diri di tahun 2015 membuat usaha yang dikenal dengan paper cutting.
Ia mengaku usahanya dibangun dengan modal Rp 800.000 untuk berbagai macam alat gunting, kertas hingga printer untuk mendesain gambaran awal.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bisnisnya saat ini bahkan tidak mengganggu pekerjaannya. Dukungan dari keluarganya pun sangat mendorong ia untuk terus menggeluti ini.
"Ini fleksibel saya kerjakan di luar office hour. Keluarga support banget karena ini unik kan pekerjaannya," jelas dia.
Walaupun begitu, ini bukan kali pertama bagi Winarto berbisnis. Ia mengaku juga pernah menjual sandal sebagai selingan dari pekerjaannya yang utama.
Adapun saat ini ia mampu memperoleh penghasilan dari hobi mencapai Rp 2 juta per bulannya. Bahkan, pesanan yang masuk juga telah menjangkau Malaysia.
"Iya rata-rata per bulan Rp 2 juta. Kita (pesanan) di Indonesia itu dari Sumatera, Jawa dan Malaysia waktu itu jug ada yang order untuk hadiah nikah temannya," papar dia.
Adapun, paper cutting ini dijual dengan dua macam ukuran, yakni frame 6x8 inci dan 8x10 inci dan dipatok mulai Rp 300.000 hingga Rp 500.000. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:19 PM