Powered by Blogger.
Latest Post
1:19 PM
PT Kontak Perkasa - Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan layanan tagar #SayaMencari dan layanan situs untuk membantu mencari korban hilang akibat tsunami di Banten dan Lampung. Masyarakat yang keluarganya belum ditemukan pasca tsunami dapat mengisi formulir yang terdatapat di situs familylinks.icrc.org.
Informasi tersebut disampaikan di akun Twitter resmi PMI @palangmerah, Senin (24/12/2018). PMI memfasilitasi masyarakat untuk pencarian korban yakni dengan cara mengisi informasi lengkap terkait kerabatnya yang masih hilang.
"Keluargamu belum ada kabarnya paska kejadian #tsunami? Yuk gunakan layanan #SayaMencari dari #PMI dan @ICRC_id. Semakin lengkap info yg kamu berikan, semakin cepat kami bantu kamu mencari keluargamu.Klik link berikut utk isi form https://bit.ly/2QOoCim #PMISiapBantu #SundaStrait," tulis akun Twitter @palangmerah.
Dalam situs familylinks.icrc.org, masyarakat dapat mencari di daftar orang hilang dan orang yang telah melaporkan bahwa mereka selamat. Selain itu warga juga dapat mendaftarkan orang yang telah hilang kontak, dan mendaftarkan nama sendiri sebagai korban selamat dari tsunami, sehingga orang lain mengetahui.
Info terbaru dari BNPB per Senin pagi pukul 09.00 WIB, korban tewas akibat tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung bertambah menjadi 281 orang. Selain itu ada 1.016 orang yang menjadi korban luka-luka.
"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga 24 Desember 2018 pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, Sutopo juga menyatakan ada 611 unit rumah rusak, 69 hotel-vila rusak hingga 420 perahu mengalami kerusakan akibat tsunami ini. Korban dan kerusakan ini disebut Sutopo berada di 5 kabupaten, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
"Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain," jelasnya. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
PMI Luncurkan Situs Pencari Korban Hilang Pasca Tsunami Selat Sunda
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, December 24, 2018 | 1:19 PM
PT Kontak Perkasa - Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan layanan tagar #SayaMencari dan layanan situs untuk membantu mencari korban hilang akibat tsunami di Banten dan Lampung. Masyarakat yang keluarganya belum ditemukan pasca tsunami dapat mengisi formulir yang terdatapat di situs familylinks.icrc.org.
Informasi tersebut disampaikan di akun Twitter resmi PMI @palangmerah, Senin (24/12/2018). PMI memfasilitasi masyarakat untuk pencarian korban yakni dengan cara mengisi informasi lengkap terkait kerabatnya yang masih hilang.
"Keluargamu belum ada kabarnya paska kejadian #tsunami? Yuk gunakan layanan #SayaMencari dari #PMI dan @ICRC_id. Semakin lengkap info yg kamu berikan, semakin cepat kami bantu kamu mencari keluargamu.Klik link berikut utk isi form https://bit.ly/2QOoCim #PMISiapBantu #SundaStrait," tulis akun Twitter @palangmerah.
Dalam situs familylinks.icrc.org, masyarakat dapat mencari di daftar orang hilang dan orang yang telah melaporkan bahwa mereka selamat. Selain itu warga juga dapat mendaftarkan orang yang telah hilang kontak, dan mendaftarkan nama sendiri sebagai korban selamat dari tsunami, sehingga orang lain mengetahui.
Info terbaru dari BNPB per Senin pagi pukul 09.00 WIB, korban tewas akibat tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung bertambah menjadi 281 orang. Selain itu ada 1.016 orang yang menjadi korban luka-luka.
"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga 24 Desember 2018 pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, Sutopo juga menyatakan ada 611 unit rumah rusak, 69 hotel-vila rusak hingga 420 perahu mengalami kerusakan akibat tsunami ini. Korban dan kerusakan ini disebut Sutopo berada di 5 kabupaten, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
"Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain," jelasnya. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:19 PM
10:39 AM
Ketua Tim Kampanye Daerah Banten untuk Jokowi-Ma’ruf, Asep Rakhmatullah, bilang elektabilitas Jokowi-Maruf memang sempat tertinggal dari capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Banten. Namun, berdasarkan survei internal Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, paslon nomor urut 01 itu kini sudah menyalip dengan perolehan 36,31 persen melawan 34,64 persen. Kendati demikian, suara Jokowi-Ma’ruf dinilai belum aman. “Kita belum berada pada angka magic number 3 persen. Kalau selisihnya belum 3 persen, itu belum signifikan,” terang Asep.
Masih mengkhawatirkannya tingkat keterpilihan Jokowi-Ma’ruf di Banten menjadi salah satu bahasan serius rapat evaluasi TKN, yang digelar Senin, 17 Desember. "Banten masih perlu perjuangan. Usaha keras di Banten tentu. Tapi kita harapkan itu akan positif nanti pada waktunya,” ujar Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla, seusai rapat yang digelar di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, malam itu.
Asep melanjutkan, salah satu faktor seretnya dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf adalah belum populernya sosok Ma'ruf di mata masyarakat Banten secara umum. Ternyata masih banyak masyarakat Banten yang belum tahu bahwa Ma’ruf adalah putra daerah Banten. Aktivitas Ma'ruf juga selama ini juga lebih banyak di Jakarta. “Memahami Pak Ma’ruf sebagai putra Tangerang itu memang baru dimulai ketika beliau dimintai mendampingi Pak Jokowi sebagai cawapres. Dari situ kita coba sosialisasikan,” kata Asep.
Hal yang sama disampaikan Matin Syarkowi, pimpinan Relawan Bintang Sembilan Wali. Ma’ruf relatif sudah dikenal oleh kalangan pondok pesantren dan kelompok menengah di Banten, namun tidak di masyarakat bawah. “Masyarakat bawah nggak kenal berita. Saya tanya masyarakat kecil itu, banyak yang tidak tahu Kiai Ma’ruf. Mungkin berita-berita kurang menarik buat mereka,” kata pengasuh Ponpes Al-Fathoniyah, Serang.
Kendati demikian, Asep yakin dapat meraup kemenangan di Banten. Sebab, kini dua partai koalisi Jokowi-Ma’ruf yang memiliki kekuatan besar di Banten bergabung, yaitu PDI Perjuangan dan Golkar. Pada Pemilu 2014, Golkar berada di kubu yang berbeda karena mengusung Prabowo-Hatta Rajasa, yang kemudian pasangan itu unggul di Banten. “Sekarang target kita kalau nggak salah Banten itu 60 persen,” Asep optimistis.
Bukan hanya di Banten, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari hasil sigi beberapa lembaga survei secara nasional stagnan pada angka 50-an persen. Malah, dari analisis gabungan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga, Para Syndicate menemukan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf cenderung turun, sementara Prabowo-Sandi naik tipis. Para Syndicate menganalisis hasil survei dari enam lembaga, yaitu Lingkaran Survei Indonesia, Alvara, Saiful Mujani Research and Consulting, Media Survei Nasional, Populi Center, serta Litbang Kompas.
Direktur Para Syndicate Ari Nurcahyo menyebut salah satu penyebab tren negatif elektabilitas Jokowi itu adalah faktor Ma’ruf, yang ternyata belum memberikan nilai tambah bagi Jokowi. Tandem Jokowi-Ma'ruf juga dinilai belum saling melengkapi. “Jokowi-Ma'ruf belum ada pembagian peran, bagaimana memainkan isu dan topik didistribusikan. Jadi memang kelihatan figur Pak Ma'ruf belum bisa mendatangkan tambahan elektoral untuk suara dukung Jokowi," kata Ari dalam diskusi di kantornya, Jalan Wijaya III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Adapun Direktur Median, Rico Marbun, menilai ada kesalahan strategi yang cukup mendasar dalam memposisikan Ma’ruf. Ma’ruf digadang-gadang sebagai penjaring suara di kalangan muslim. Namun Ma’ruf justru kehilangan wibawa sebagai tokoh Islam karena agenda Islam tidak terlihat diusung Ma’ruf. Pemilih muslim butuh keberpihakan Ma’ruf, bukan hal-hal yang bersifat ritual, seperti ibadah dan baca kitab suci. “Sementara itu, pada saat yang sama, beberapa tokoh dan aktivis Islam masih terpojokkan secara hukum, HRS (Habib Rizieq Syihab) misalnya,” kata Rico.
Namun, menurut Rico, tidak fair kalau membebankan masalah elektabilitas Jokowi-Ma’ruf selama dua bulan kampanye ini hanya kepada Ma’ruf. Sebab sebagian masyarakat juga masih mempersepsikan kinerja ekonomi pemerintahan Jokowi masih lemah. Daya beli yang belum membaik serta harga listrik dan bahan kebutuhan pokok masih mahal, untuk sekadar menyebutkan contoh. Semua itu turut menahan potensi kenaikan suara Jokowi-Ma’ruf.
Pembina Cakra 19, tim pendukung Jokowi-Ma’ruf dari kalangan purnawirawan TNI, yang juga Menko Kemaritiman Luhur Binsar Pandjaitan bilang efek Ma'ruf terhadap Jokowi sebetulnya bagus. Hanya, Ma’ruf belum banyak turun ke lapangan selama ini. Hal yang sama juga dikatakan Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong.
“Pak Ma’ruf menyumbang elektoral, tapi nggak terlalu besar memang. Itu kan karena Pak Ma’ruf belum melakukan apa pun. Ya, di sekitar sini-sini saja (Jakarta). Nanti dia akan mulai bergerak di paruh kedua musim nanti,” kata Usman.
Namun, menurut Usman, keberadaan Ma’ruf sejauh ini telah mampu menangkal politik identitas yang ditujukan kepada Jokowi. Seperti diketahui, Jokowi selalu diserang dengan isu pemimpin anti-Islam dan kader Partai Komunis Indonesia. “Tinggal sebetulnya kehadiran Pak Ma'ruf ini bisa menambahkan lagi atau berefek pada elektoral Pak Jokowi,” ujar Usman.
Adapun Ma’ruf yakin elektabilitas dirinya dan Jokowi bakal melonjak tajam. “Saya sangat yakin, 1.000 persen yakin,” kata Ma’ruf di rumahnya, Jalan Situbondo. - Kontak Perkasa Futures
Dilarang Tidur demi Ma’ruf Amin
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, December 21, 2018 | 10:39 AM
Kontak Perkasa Futures - Meski kaki kanannya yang terkilir belum sembuh benar, Ma’ruf Amin melanjutkan safari ke daerah-daerah dalam rangka kampanye Pilpres 2019. Calon wakil presiden pendamping Joko Widodo ini sebelumnya, sekitar dua mingguan, terpaksa menerima para pendukung di rumahnya, yang terletak di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, karena dokter melarangnya bepergian.
Dan daerah yang pertama ia sambangi pada Minggu, 16 Desember 2018, itu adalah Banten. Ma’ruf menghadiri acara Silaturahmi Struktural dan Kultural Nahdlatul Ulama 3 Daerah Banten di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, dalam safarinya hari itu. Ma’ruf adalah pendiri ponpes yang kini memiliki 1.000-an santri tersebut pada 2001.
Bukan tanpa alasan Ma’ruf blusukan ke kampung halamannya pascarehat. Selama dua bulan kampanye berlangsung, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf di Banten terbilang masih payah. Ketua Majelis Ulama Indonesia nonaktif itu pun sempat menyinggung hal itu ketika berpidato di Ponpes An-Nawawi Tanara. "Masak Kabupaten Serang kalah? Di kampung sendiri kalah. Saya nggak mau Serang kalah," ujar Ma'ruf.
Mantan Rais Aam Pengurus Besar NU ini minta agar mesin NU wilayah Banten dibuat lebih panas. Tim Kampanye Daerah dan relawan harus bergerak door to door. Kiai-kiai kampung perlu direkrut, mau berapa pun mereka punya pengikut: lima, sepuluh, atau seratus. Ma’ruf juga meminta organ NU, seperti Banser dan Fatayat, mengorganisasi pertemuan-pertemuan dengan target 100 ribu peserta untuk unjuk kekuatan di Tanah Jawara. “Ngantuk saja nggak boleh, apalagi tidur,” sambungnya.
Masyarakat bawah nggak kenal berita. Saya tanya masyarakat kecil itu, banyak yang tidak tahu Kiai Ma’ruf. Mungkin berita-berita kurang menarik buat mereka.”
Dan daerah yang pertama ia sambangi pada Minggu, 16 Desember 2018, itu adalah Banten. Ma’ruf menghadiri acara Silaturahmi Struktural dan Kultural Nahdlatul Ulama 3 Daerah Banten di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, dalam safarinya hari itu. Ma’ruf adalah pendiri ponpes yang kini memiliki 1.000-an santri tersebut pada 2001.
Bukan tanpa alasan Ma’ruf blusukan ke kampung halamannya pascarehat. Selama dua bulan kampanye berlangsung, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf di Banten terbilang masih payah. Ketua Majelis Ulama Indonesia nonaktif itu pun sempat menyinggung hal itu ketika berpidato di Ponpes An-Nawawi Tanara. "Masak Kabupaten Serang kalah? Di kampung sendiri kalah. Saya nggak mau Serang kalah," ujar Ma'ruf.
Mantan Rais Aam Pengurus Besar NU ini minta agar mesin NU wilayah Banten dibuat lebih panas. Tim Kampanye Daerah dan relawan harus bergerak door to door. Kiai-kiai kampung perlu direkrut, mau berapa pun mereka punya pengikut: lima, sepuluh, atau seratus. Ma’ruf juga meminta organ NU, seperti Banser dan Fatayat, mengorganisasi pertemuan-pertemuan dengan target 100 ribu peserta untuk unjuk kekuatan di Tanah Jawara. “Ngantuk saja nggak boleh, apalagi tidur,” sambungnya.
Masyarakat bawah nggak kenal berita. Saya tanya masyarakat kecil itu, banyak yang tidak tahu Kiai Ma’ruf. Mungkin berita-berita kurang menarik buat mereka.”
Ketua Tim Kampanye Daerah Banten untuk Jokowi-Ma’ruf, Asep Rakhmatullah, bilang elektabilitas Jokowi-Maruf memang sempat tertinggal dari capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Banten. Namun, berdasarkan survei internal Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, paslon nomor urut 01 itu kini sudah menyalip dengan perolehan 36,31 persen melawan 34,64 persen. Kendati demikian, suara Jokowi-Ma’ruf dinilai belum aman. “Kita belum berada pada angka magic number 3 persen. Kalau selisihnya belum 3 persen, itu belum signifikan,” terang Asep.
Masih mengkhawatirkannya tingkat keterpilihan Jokowi-Ma’ruf di Banten menjadi salah satu bahasan serius rapat evaluasi TKN, yang digelar Senin, 17 Desember. "Banten masih perlu perjuangan. Usaha keras di Banten tentu. Tapi kita harapkan itu akan positif nanti pada waktunya,” ujar Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla, seusai rapat yang digelar di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, malam itu.
Asep melanjutkan, salah satu faktor seretnya dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf adalah belum populernya sosok Ma'ruf di mata masyarakat Banten secara umum. Ternyata masih banyak masyarakat Banten yang belum tahu bahwa Ma’ruf adalah putra daerah Banten. Aktivitas Ma'ruf juga selama ini juga lebih banyak di Jakarta. “Memahami Pak Ma’ruf sebagai putra Tangerang itu memang baru dimulai ketika beliau dimintai mendampingi Pak Jokowi sebagai cawapres. Dari situ kita coba sosialisasikan,” kata Asep.
Hal yang sama disampaikan Matin Syarkowi, pimpinan Relawan Bintang Sembilan Wali. Ma’ruf relatif sudah dikenal oleh kalangan pondok pesantren dan kelompok menengah di Banten, namun tidak di masyarakat bawah. “Masyarakat bawah nggak kenal berita. Saya tanya masyarakat kecil itu, banyak yang tidak tahu Kiai Ma’ruf. Mungkin berita-berita kurang menarik buat mereka,” kata pengasuh Ponpes Al-Fathoniyah, Serang.
Kendati demikian, Asep yakin dapat meraup kemenangan di Banten. Sebab, kini dua partai koalisi Jokowi-Ma’ruf yang memiliki kekuatan besar di Banten bergabung, yaitu PDI Perjuangan dan Golkar. Pada Pemilu 2014, Golkar berada di kubu yang berbeda karena mengusung Prabowo-Hatta Rajasa, yang kemudian pasangan itu unggul di Banten. “Sekarang target kita kalau nggak salah Banten itu 60 persen,” Asep optimistis.
Bukan hanya di Banten, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari hasil sigi beberapa lembaga survei secara nasional stagnan pada angka 50-an persen. Malah, dari analisis gabungan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga, Para Syndicate menemukan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf cenderung turun, sementara Prabowo-Sandi naik tipis. Para Syndicate menganalisis hasil survei dari enam lembaga, yaitu Lingkaran Survei Indonesia, Alvara, Saiful Mujani Research and Consulting, Media Survei Nasional, Populi Center, serta Litbang Kompas.
Direktur Para Syndicate Ari Nurcahyo menyebut salah satu penyebab tren negatif elektabilitas Jokowi itu adalah faktor Ma’ruf, yang ternyata belum memberikan nilai tambah bagi Jokowi. Tandem Jokowi-Ma'ruf juga dinilai belum saling melengkapi. “Jokowi-Ma'ruf belum ada pembagian peran, bagaimana memainkan isu dan topik didistribusikan. Jadi memang kelihatan figur Pak Ma'ruf belum bisa mendatangkan tambahan elektoral untuk suara dukung Jokowi," kata Ari dalam diskusi di kantornya, Jalan Wijaya III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Adapun Direktur Median, Rico Marbun, menilai ada kesalahan strategi yang cukup mendasar dalam memposisikan Ma’ruf. Ma’ruf digadang-gadang sebagai penjaring suara di kalangan muslim. Namun Ma’ruf justru kehilangan wibawa sebagai tokoh Islam karena agenda Islam tidak terlihat diusung Ma’ruf. Pemilih muslim butuh keberpihakan Ma’ruf, bukan hal-hal yang bersifat ritual, seperti ibadah dan baca kitab suci. “Sementara itu, pada saat yang sama, beberapa tokoh dan aktivis Islam masih terpojokkan secara hukum, HRS (Habib Rizieq Syihab) misalnya,” kata Rico.
Namun, menurut Rico, tidak fair kalau membebankan masalah elektabilitas Jokowi-Ma’ruf selama dua bulan kampanye ini hanya kepada Ma’ruf. Sebab sebagian masyarakat juga masih mempersepsikan kinerja ekonomi pemerintahan Jokowi masih lemah. Daya beli yang belum membaik serta harga listrik dan bahan kebutuhan pokok masih mahal, untuk sekadar menyebutkan contoh. Semua itu turut menahan potensi kenaikan suara Jokowi-Ma’ruf.
Pembina Cakra 19, tim pendukung Jokowi-Ma’ruf dari kalangan purnawirawan TNI, yang juga Menko Kemaritiman Luhur Binsar Pandjaitan bilang efek Ma'ruf terhadap Jokowi sebetulnya bagus. Hanya, Ma’ruf belum banyak turun ke lapangan selama ini. Hal yang sama juga dikatakan Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong.
“Pak Ma’ruf menyumbang elektoral, tapi nggak terlalu besar memang. Itu kan karena Pak Ma’ruf belum melakukan apa pun. Ya, di sekitar sini-sini saja (Jakarta). Nanti dia akan mulai bergerak di paruh kedua musim nanti,” kata Usman.
Namun, menurut Usman, keberadaan Ma’ruf sejauh ini telah mampu menangkal politik identitas yang ditujukan kepada Jokowi. Seperti diketahui, Jokowi selalu diserang dengan isu pemimpin anti-Islam dan kader Partai Komunis Indonesia. “Tinggal sebetulnya kehadiran Pak Ma'ruf ini bisa menambahkan lagi atau berefek pada elektoral Pak Jokowi,” ujar Usman.
Adapun Ma’ruf yakin elektabilitas dirinya dan Jokowi bakal melonjak tajam. “Saya sangat yakin, 1.000 persen yakin,” kata Ma’ruf di rumahnya, Jalan Situbondo. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:39 AM
3:34 PM
Sekjen KONI, Dulu Bicara Spa di Persidangan Kini Ditahan KPK
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, December 20, 2018 | 3:34 PM
PT Kontak Perkasa - Seorang dari lima tersangka yang dijerat melalui operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa, 18 Desember malam tidak asing dengan KPK. Orang itu adalah Ending Fuad Hamidy yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (Sekjen KONI).
Dia ditahan KPK dini hari tadi untuk menjalani proses hukum. Hamidy bersama Bendahara Umum KONI Johnny E Awuy diduga memberikan suap pada Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyana serta pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kemenpora Adhi Purnomo dan staf Kemenpora Eko Triyanto.
Suap yang diberikan diduga merupakan uang komitmen dari pencairan dana hibah Kemenpora untuk KONI. Menurut KPK, suap yang disepakati adalah 19,13 persen dari total hibah senilai Rp 17,9 miliar atau senilai Rp 3,4 miliar.
Menilik beberapa bulan ke belakang, Hamidy pernah pula berurusan dengan KPK. Namun saat itu status Hamidy sebagai saksi yang menjalani pemeriksaan dalam persidangan pada 8 Januari 2018 di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Hamidy, saat itu, duduk di kursi saksi untuk terdakwa seorang auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bernama Ali Sadli yang didakwa menerima suap terkait opini wajar tanpa pengecualian (WTP) di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Nama Hamidy tercantum dalam surat dakwaan jaksa KPK saat itu karena diduga pernah memberikan USD 80 ribu untuk Ali.
Urusan duit USD 80 ribu itu sempat simpang siur. Awalnya, uang itu awalnya diakui Hamidy untuk dipinjam auditor BPK lainnya bernama Abdul Latief untuk kebutuhan pernikahan anaknya. Namun hakim pada saat itu sempat bingung karena Hamidy dalam sidang sebelumnya menyebut uang itu untuk keperluan Latief dalam pencalonan pimpinan BPK. Mengenai pencalonan itu, Latief yang juga pernah dihadirkan dalam sidang membantahnya.
"Ada kebutuhan pencalonan sama pernikahan. Ngomong gitu dua atau untuk pernikahan saja?" tanya hakim saat itu.
"Pernikahan saja dan kebetulan ada fit and proper test saja," jawab Hamidy.
Dalam persidangan yang sama namun waktu yang berbeda Hamidy dicecar jaksa soal pertemuannya dengan Ali membahas opini BPK pada Kemenpora terkait KONI. Hamidy mengaku saat itu ada masalah kelebihan bayar di Kemenpora. Jaksa sempat heran Hamidy yang berasal dari KONI malah mengurus urusan Kemenpora.
"Ada temuan dari BPK RI terkait dengan kelebihan pembayaran honor atlet pada masa transisi Rp 900 juta dan PSSI dan beberapa terkait administrasi, sehingga saya berinisiatif membangun koordinasi dengan auditor BPK," demikian bunyi BAP Hamidy yang saat itu dibacakan jaksa.
Hamidy pun mengaku pernah bertemu auditor BPK lainnya bernama Rochmadi Saptogiri, yang juga saat itu sebagai terdakwa dalam perkara yang sama dengan Ali. Pertemuan itu disebut terjadi di tempat spa.
"Keterangan Saudara di BAP nomor 38, apakah Saudara pernah bertemu dengan Rochmadi dan Triantoro di Central Spa dalam materi berbeda?" tanya jaksa KPK pada Hamidy dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat.
"Ya, waktu itu saya diundang untuk ulang tahun. Saya sebentar karena saya memang tidak tahan rokok. Saya mungkin hanya sejam," jawab Hamidy.
"Ulang tahunnya di spa?" tanya jaksa lagi.
"Ya," jawabnya.
Hamidy mengaku tiba di lokasi itu pukul 22.00 WIB dan sejam kemudian pulang. Ketika ditanya jaksa di mana lokasi spa itu, Hamidy malah menyebutkan itu bukan tempat spa.
"Spa mana?" tanya jaksa.
"Bukan di spa. Seperti di live music itu, Pak, bukan spa," kata Hamidy.
Jaksa kemudian membacakan BAP Hamidy lagi. Di dalam BAP itu, jaksa menyebutkan lokasi spa itu adalah Central Spa.
"Ini keterangan Saudara di BAP no 38. Ya benar pada waktu bulan April 2017 pada malam hari atau setidaknya akhir bulan April 2017 saya datang khususnya ke Central Spa yang di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, untuk menemui Triantoro dan Rochmadi. Pada saat itu saya ingin pulang ke rumah, namun diminta Pak Triantoro yang mengundang saya karaoke ke Central Spa. Saya datang ke Central Spa pukul 22.00 WIB. Saya meninggalkan Central Spa jam 23.00 WIB," ujar jaksa membacakan BAP Hamidy.
Setelah itu, jaksa menanyakan tujuan pertemuan di lokasi itu. Namun Hamidy mengaku tidak ada kepentingan apa pun.
"Nggak ada kepentingan mendesak?" tanya jaksa.
"Tidak ada," ujarnya.
Perihal itu, KPK tidak menutup mata. Namun untuk saat ini memang KPK tengah fokus pada perkara yang menjerat Hamidy sebagai tersangka.
"Nanti kita lihat kalau orang itu sudah buka kasus lebih jelas. Kita pelajari dulu," kata Saut. Jawaban Saut itu saat ditanya wartawan tentang fakta persidangan yang menyebutkan Hamidy memberikan uang tersebut ke auditor BPK. - PT Kontak Perkasa
Dia ditahan KPK dini hari tadi untuk menjalani proses hukum. Hamidy bersama Bendahara Umum KONI Johnny E Awuy diduga memberikan suap pada Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyana serta pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kemenpora Adhi Purnomo dan staf Kemenpora Eko Triyanto.
Suap yang diberikan diduga merupakan uang komitmen dari pencairan dana hibah Kemenpora untuk KONI. Menurut KPK, suap yang disepakati adalah 19,13 persen dari total hibah senilai Rp 17,9 miliar atau senilai Rp 3,4 miliar.
Menilik beberapa bulan ke belakang, Hamidy pernah pula berurusan dengan KPK. Namun saat itu status Hamidy sebagai saksi yang menjalani pemeriksaan dalam persidangan pada 8 Januari 2018 di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Hamidy, saat itu, duduk di kursi saksi untuk terdakwa seorang auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bernama Ali Sadli yang didakwa menerima suap terkait opini wajar tanpa pengecualian (WTP) di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Nama Hamidy tercantum dalam surat dakwaan jaksa KPK saat itu karena diduga pernah memberikan USD 80 ribu untuk Ali.
Urusan duit USD 80 ribu itu sempat simpang siur. Awalnya, uang itu awalnya diakui Hamidy untuk dipinjam auditor BPK lainnya bernama Abdul Latief untuk kebutuhan pernikahan anaknya. Namun hakim pada saat itu sempat bingung karena Hamidy dalam sidang sebelumnya menyebut uang itu untuk keperluan Latief dalam pencalonan pimpinan BPK. Mengenai pencalonan itu, Latief yang juga pernah dihadirkan dalam sidang membantahnya.
"Ada kebutuhan pencalonan sama pernikahan. Ngomong gitu dua atau untuk pernikahan saja?" tanya hakim saat itu.
"Pernikahan saja dan kebetulan ada fit and proper test saja," jawab Hamidy.
Dalam persidangan yang sama namun waktu yang berbeda Hamidy dicecar jaksa soal pertemuannya dengan Ali membahas opini BPK pada Kemenpora terkait KONI. Hamidy mengaku saat itu ada masalah kelebihan bayar di Kemenpora. Jaksa sempat heran Hamidy yang berasal dari KONI malah mengurus urusan Kemenpora.
"Ada temuan dari BPK RI terkait dengan kelebihan pembayaran honor atlet pada masa transisi Rp 900 juta dan PSSI dan beberapa terkait administrasi, sehingga saya berinisiatif membangun koordinasi dengan auditor BPK," demikian bunyi BAP Hamidy yang saat itu dibacakan jaksa.
Hamidy pun mengaku pernah bertemu auditor BPK lainnya bernama Rochmadi Saptogiri, yang juga saat itu sebagai terdakwa dalam perkara yang sama dengan Ali. Pertemuan itu disebut terjadi di tempat spa.
"Keterangan Saudara di BAP nomor 38, apakah Saudara pernah bertemu dengan Rochmadi dan Triantoro di Central Spa dalam materi berbeda?" tanya jaksa KPK pada Hamidy dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat.
"Ya, waktu itu saya diundang untuk ulang tahun. Saya sebentar karena saya memang tidak tahan rokok. Saya mungkin hanya sejam," jawab Hamidy.
"Ulang tahunnya di spa?" tanya jaksa lagi.
"Ya," jawabnya.
Hamidy mengaku tiba di lokasi itu pukul 22.00 WIB dan sejam kemudian pulang. Ketika ditanya jaksa di mana lokasi spa itu, Hamidy malah menyebutkan itu bukan tempat spa.
"Spa mana?" tanya jaksa.
"Bukan di spa. Seperti di live music itu, Pak, bukan spa," kata Hamidy.
Jaksa kemudian membacakan BAP Hamidy lagi. Di dalam BAP itu, jaksa menyebutkan lokasi spa itu adalah Central Spa.
"Ini keterangan Saudara di BAP no 38. Ya benar pada waktu bulan April 2017 pada malam hari atau setidaknya akhir bulan April 2017 saya datang khususnya ke Central Spa yang di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, untuk menemui Triantoro dan Rochmadi. Pada saat itu saya ingin pulang ke rumah, namun diminta Pak Triantoro yang mengundang saya karaoke ke Central Spa. Saya datang ke Central Spa pukul 22.00 WIB. Saya meninggalkan Central Spa jam 23.00 WIB," ujar jaksa membacakan BAP Hamidy.
Setelah itu, jaksa menanyakan tujuan pertemuan di lokasi itu. Namun Hamidy mengaku tidak ada kepentingan apa pun.
"Nggak ada kepentingan mendesak?" tanya jaksa.
"Tidak ada," ujarnya.
Perihal itu, KPK tidak menutup mata. Namun untuk saat ini memang KPK tengah fokus pada perkara yang menjerat Hamidy sebagai tersangka.
"Nanti kita lihat kalau orang itu sudah buka kasus lebih jelas. Kita pelajari dulu," kata Saut. Jawaban Saut itu saat ditanya wartawan tentang fakta persidangan yang menyebutkan Hamidy memberikan uang tersebut ke auditor BPK. - PT Kontak Perkasa
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:34 PM
2:20 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Polda Jawa Barat menetapkan Habib Bahar bin Smith sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan terhadap dua anak di Bogor. Polisi mengatakan aksi tersebut dilakukan kepada dua anak berinisial CAJ (18) dan MKUAM alias Zaki (17).
Kasus dugaan penganiayaan tersebut terjadi di Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dua orang yang menjadi korban adalah MHU (17) dan ABJ (18). Kasus penganiayaan ini dilaporkan ke Polres Bogor pada Rabu (5/12) dengan laporan polisi nomor LP/B/1125/XI/I/2018/JBR/Res.Bgr.
Polisi kemudian menetapkan Habib Bahar bin Smith menjadi tersangka dan menahannya di Polda Jabar untuk menjalani proses hukum.
Polisi menjerat BS dengan pasal berlapis yakni Pasal 170 ayat (2), Pasal 351 ayat (2), Pasal 333 ayat (2) dan Pasal 80 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Berikut fakta-fakta kasus dugaan penganiayaan oleh Habib Bahar:
1. Habib Bahar Jadi Tersangka
Status Habib Bahar bin Smith sudah naik menjadi tersangka atas dugaan penganiayaan terhadap dua orang anak di Bogor.
Hal itu disampaikan pengacara Habib Bahar, Azis Yanuar, saat keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
"Sudah tersangka. Dari awal dipanggil sudah tersangka," ucap Azis.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan penetapan Habib Bahar sebagai tersangka berdasarkan alat bukti yang dimiliki oleh penyidik. Agung menyebut Habib Bahar sudah terbukti menganiaya korban.
"Dari kasus ini, kita sudah menetapkan lima orang tersangka, dua orang sudah ditahan di Polres Bogor," kata Agung di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
2. Habib Bahar Ditahan
Polisi kemudian menahan Habib Bahar bin Smith usai diperiksa atas kasus dugaan penganiayaan terhadap dua orang anak. Penahanan dilakukan sebagai bentuk proses hukum.
"Untuk tersangka BS (Bahar) sudah dilakukan penahanan di Polda Jabar untuk proses hukum," ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.
Atas penahanan itu, pihak Habib Bahar mengajukan permohonan penangguhan penahanan. "Karena ini sudah ada penahanan, tentunya kami juga ingin mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Sudah diserahkan juga, semoga bisa diproses," kata Sugito.
3. Dua Anak Diduga Dianiaya hingga Digunduli
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan penganiayaan diawali dengan penjemputan kedua anak tersebut secara paksa. Usai dijemput, korban dianiaya dan digunduli oleh Habib Bahar hingga mengalami luka serius.
"Berdasarkan laporan telah terjadi penganiayaan. Dilakukan tindakan mulai dari penjemputan paksa terhadap korban di rumah yang bersangkutan (korban) sampai ke suatu tempat. Di sana dilakukan penganiayaan. Setelah penganiayaan korban, (antara korban) disuruh berkelahi. Kemudian dianiaya lagi sampai malam," terang Agung.
4.. Dua Anak Dianiaya Usai Mengisi Sebuah Acara di Bali
Penganiayaan terjadi usai dua korban mengisi sebuah acara di Bali pada 26 November 2018. Salah satu korban CAJ, mengiyakan sebagai Habib Bahar saat dimintai konfirmasi oleh seseorang.
Imbasnya,sekelompok orang yang diketahui suruhan Habib Bahar menjemput paksa kedua anak tersebut pada Sabtu(1/12). Kediaman CAJ di kawasan Bogor didatangi oleh sejumlah orang menggunakan dua unit mobil. Mereka datang untuk menjemput paksa CAJ.
"Menurut BAP keterangan saksi, saksi korban termasuk orang tua CAJ, saat dijemput orang tua CAJ ini menghalang-halangi supaya jangan dibawa. Beberapa orang itu menelepon BS (Bahar). Karena dihalangi, perintah BS angkut sekalian orang tuanya," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Iksantyo Bagus.
Sebelumnya pada hari yang sama, sejumlah orang juga membawa MKUAM ke ponpesnya Habib Bahar. Kedua korban dipertemukan di aula Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Korban CAJ dan MZ diinterogasi oleh BS terkait perbuatan CAJ di Bali," ujar Iksantyo.
5. Video Penganiayaan Tersebar di Media Sosial
Terdapat video yang memperlihatkan Habib Bahar menganiaya keduanya dengan cara dipukul hingga ditendang. Video tersebut menunjukkan secara jelas Habib Bahar saat melakukan penganiayaan.
Di antara akun Twitter yang mengunggah video penganiayaan adalah akun milik musisi Jerinx. Di akunnya di mengunggah momen Habib Bahar menganiaya dua anak tersebut hingga babak belur.
6. Habib Bahar Berdalih Latihan Bela Diri
Habib Bahar bin Smith menganiaya dua remaja berinisial CAJ (18) dan MKUAM (17). Habib Bahar berdalih hanya melakukan latihan bela diri.
"Iya, pengakuannya latihan bela diri," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Iksantyo Bagus di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Namun pembelaan Habib Bahar terbantahkan oleh hasil penyelidikan polisi. Dari keterangan saksi korban dan alat bukti berupa video, aksi Habib Bahar tak bisa disebut hanya latihan.
"Tapi kan kita bisa lihat (dari video), keterangan dari tersangka lain, saksi, dan alat bukti. Jadi terpenuhi," kata Iksantyo. - PT Kontak Perkasa Futures
Fakta-fakta Kasus Dugaan Penganiayaan Anak oleh Habib Bahar
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, December 19, 2018 | 2:20 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Polda Jawa Barat menetapkan Habib Bahar bin Smith sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan terhadap dua anak di Bogor. Polisi mengatakan aksi tersebut dilakukan kepada dua anak berinisial CAJ (18) dan MKUAM alias Zaki (17).
Kasus dugaan penganiayaan tersebut terjadi di Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dua orang yang menjadi korban adalah MHU (17) dan ABJ (18). Kasus penganiayaan ini dilaporkan ke Polres Bogor pada Rabu (5/12) dengan laporan polisi nomor LP/B/1125/XI/I/2018/JBR/Res.Bgr.
Polisi kemudian menetapkan Habib Bahar bin Smith menjadi tersangka dan menahannya di Polda Jabar untuk menjalani proses hukum.
Polisi menjerat BS dengan pasal berlapis yakni Pasal 170 ayat (2), Pasal 351 ayat (2), Pasal 333 ayat (2) dan Pasal 80 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Berikut fakta-fakta kasus dugaan penganiayaan oleh Habib Bahar:
1. Habib Bahar Jadi Tersangka
Status Habib Bahar bin Smith sudah naik menjadi tersangka atas dugaan penganiayaan terhadap dua orang anak di Bogor.
Hal itu disampaikan pengacara Habib Bahar, Azis Yanuar, saat keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
"Sudah tersangka. Dari awal dipanggil sudah tersangka," ucap Azis.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan penetapan Habib Bahar sebagai tersangka berdasarkan alat bukti yang dimiliki oleh penyidik. Agung menyebut Habib Bahar sudah terbukti menganiaya korban.
"Dari kasus ini, kita sudah menetapkan lima orang tersangka, dua orang sudah ditahan di Polres Bogor," kata Agung di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
2. Habib Bahar Ditahan
Polisi kemudian menahan Habib Bahar bin Smith usai diperiksa atas kasus dugaan penganiayaan terhadap dua orang anak. Penahanan dilakukan sebagai bentuk proses hukum.
"Untuk tersangka BS (Bahar) sudah dilakukan penahanan di Polda Jabar untuk proses hukum," ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.
Atas penahanan itu, pihak Habib Bahar mengajukan permohonan penangguhan penahanan. "Karena ini sudah ada penahanan, tentunya kami juga ingin mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Sudah diserahkan juga, semoga bisa diproses," kata Sugito.
3. Dua Anak Diduga Dianiaya hingga Digunduli
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan penganiayaan diawali dengan penjemputan kedua anak tersebut secara paksa. Usai dijemput, korban dianiaya dan digunduli oleh Habib Bahar hingga mengalami luka serius.
"Berdasarkan laporan telah terjadi penganiayaan. Dilakukan tindakan mulai dari penjemputan paksa terhadap korban di rumah yang bersangkutan (korban) sampai ke suatu tempat. Di sana dilakukan penganiayaan. Setelah penganiayaan korban, (antara korban) disuruh berkelahi. Kemudian dianiaya lagi sampai malam," terang Agung.
4.. Dua Anak Dianiaya Usai Mengisi Sebuah Acara di Bali
Penganiayaan terjadi usai dua korban mengisi sebuah acara di Bali pada 26 November 2018. Salah satu korban CAJ, mengiyakan sebagai Habib Bahar saat dimintai konfirmasi oleh seseorang.
Imbasnya,sekelompok orang yang diketahui suruhan Habib Bahar menjemput paksa kedua anak tersebut pada Sabtu(1/12). Kediaman CAJ di kawasan Bogor didatangi oleh sejumlah orang menggunakan dua unit mobil. Mereka datang untuk menjemput paksa CAJ.
"Menurut BAP keterangan saksi, saksi korban termasuk orang tua CAJ, saat dijemput orang tua CAJ ini menghalang-halangi supaya jangan dibawa. Beberapa orang itu menelepon BS (Bahar). Karena dihalangi, perintah BS angkut sekalian orang tuanya," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Iksantyo Bagus.
Sebelumnya pada hari yang sama, sejumlah orang juga membawa MKUAM ke ponpesnya Habib Bahar. Kedua korban dipertemukan di aula Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Korban CAJ dan MZ diinterogasi oleh BS terkait perbuatan CAJ di Bali," ujar Iksantyo.
5. Video Penganiayaan Tersebar di Media Sosial
Terdapat video yang memperlihatkan Habib Bahar menganiaya keduanya dengan cara dipukul hingga ditendang. Video tersebut menunjukkan secara jelas Habib Bahar saat melakukan penganiayaan.
Di antara akun Twitter yang mengunggah video penganiayaan adalah akun milik musisi Jerinx. Di akunnya di mengunggah momen Habib Bahar menganiaya dua anak tersebut hingga babak belur.
6. Habib Bahar Berdalih Latihan Bela Diri
Habib Bahar bin Smith menganiaya dua remaja berinisial CAJ (18) dan MKUAM (17). Habib Bahar berdalih hanya melakukan latihan bela diri.
"Iya, pengakuannya latihan bela diri," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Iksantyo Bagus di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Namun pembelaan Habib Bahar terbantahkan oleh hasil penyelidikan polisi. Dari keterangan saksi korban dan alat bukti berupa video, aksi Habib Bahar tak bisa disebut hanya latihan.
"Tapi kan kita bisa lihat (dari video), keterangan dari tersangka lain, saksi, dan alat bukti. Jadi terpenuhi," kata Iksantyo. - PT Kontak Perkasa Futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:20 PM
3:35 PM
PT Kontak Perkasa - Jika ditata dengan baik, semua sudut kota bisa jadi objek wisata. Di Hong Kong, pelabuhan barang ditata supaya bisa dikunjungi wisatawan.
Salah Satu Pelabuhan Kontainer Terbesar Sedunia
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, December 18, 2018 | 3:35 PM
PT Kontak Perkasa - Jika ditata dengan baik, semua sudut kota bisa jadi objek wisata. Di Hong Kong, pelabuhan barang ditata supaya bisa dikunjungi wisatawan.
Hong Kong tak hanya menjadi kota belanja bagi wisatawan yang mendatanginya. Kini, ada tur di mana traveler bisa melihat alur pertama barang-barang sampai ke sana.
Adalah Hong Kong Yachting yang menyediakan perjalanan unik ini. Traveler akan dibawa sedekat mungkin dengan kapal kontainer super besar yang membawa banyak barang, meliputi pakaian, makanan, komputer hingga kamera.
Pelabuhan di Hong Kong ini adalah yang keenam tersibuk di dunia. James Hargreaves, warga Selandia Baru telah bertahun-tahun bekerja di industri pelayaran akan menjadi pemandu para pelancong saat berkeliling pelabuhan via laut.
Hargreaves akan memberi informasi statistik tentang pelabuhan, kapal-kapal dan apa yang ada di dalamnya. Sementara untuk ukuran kapal kontainer yang terbesar di dunia, rata-rata menghabiskan waktu 10 jam di pelabuhan untuk membongkar dan memuat barangnya.
Seperti apa kehidupan di atas kapal kontainer, beberapa di antaranya memiliki kolam renang. Sebagian besar kapal besar ini dibuat oleh China, Korea Selatan, dan Denmark.
Kapal-kapal kecil membawa barang-barang ke delta Sungai Mutiara China. Yang lebih besar ditandai dengan pelabuhan asal yakni dari Belize, Panama atau Malta.
Jika waktunya tepat, traveler bisa melihat Triton, kapal kontainer sepanjang 366 meter seberat 148.000 ton dengan pangkalan asal di Malta. Triton lebih panjang dan lebih berat dari kapal induk Angkatan Laut AS, Nimitz.
Turis yang ikut tur ini merasakan perjalanan yang berbeda. Traveler dipastikan tertarik dengan cara kerja di pelabuhan barang Hong Kong ini.
Untuk mengikuti tur ini harus membeli tiket seharga HK$ 900 atau Rp 1,7 juta sudah termasuk makan siang, makanan ringan dan minuman gratis, berupa soda, jus, sampanye, anggur dan bir.
Tur Hong Kong Yachting ke pelabuhan kontainer beroperasi setiap hari. Informasi selengkapnya tentang tiket tersedia bisa traveler akses di situs resminya. - PT Kontak Perkasa
Adalah Hong Kong Yachting yang menyediakan perjalanan unik ini. Traveler akan dibawa sedekat mungkin dengan kapal kontainer super besar yang membawa banyak barang, meliputi pakaian, makanan, komputer hingga kamera.
Pelabuhan di Hong Kong ini adalah yang keenam tersibuk di dunia. James Hargreaves, warga Selandia Baru telah bertahun-tahun bekerja di industri pelayaran akan menjadi pemandu para pelancong saat berkeliling pelabuhan via laut.
Hargreaves akan memberi informasi statistik tentang pelabuhan, kapal-kapal dan apa yang ada di dalamnya. Sementara untuk ukuran kapal kontainer yang terbesar di dunia, rata-rata menghabiskan waktu 10 jam di pelabuhan untuk membongkar dan memuat barangnya.
Seperti apa kehidupan di atas kapal kontainer, beberapa di antaranya memiliki kolam renang. Sebagian besar kapal besar ini dibuat oleh China, Korea Selatan, dan Denmark.
Kapal-kapal kecil membawa barang-barang ke delta Sungai Mutiara China. Yang lebih besar ditandai dengan pelabuhan asal yakni dari Belize, Panama atau Malta.
Jika waktunya tepat, traveler bisa melihat Triton, kapal kontainer sepanjang 366 meter seberat 148.000 ton dengan pangkalan asal di Malta. Triton lebih panjang dan lebih berat dari kapal induk Angkatan Laut AS, Nimitz.
Turis yang ikut tur ini merasakan perjalanan yang berbeda. Traveler dipastikan tertarik dengan cara kerja di pelabuhan barang Hong Kong ini.
Untuk mengikuti tur ini harus membeli tiket seharga HK$ 900 atau Rp 1,7 juta sudah termasuk makan siang, makanan ringan dan minuman gratis, berupa soda, jus, sampanye, anggur dan bir.
Tur Hong Kong Yachting ke pelabuhan kontainer beroperasi setiap hari. Informasi selengkapnya tentang tiket tersedia bisa traveler akses di situs resminya. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:35 PM
4:35 PM
Nasib Tukang 'Ngeprint' Depan Kampus di Era Digital
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, December 17, 2018 | 4:35 PM
Kontak Perkasa Futures - Seluruh bidang usaha memiliki risiko yang sama, jika tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Maka, usaha itu pun akan mati dengan sendirinya.
Hal itu juga melanda tukang 'ngeprint' depan kampus. Di mana, mereka harus menghadapi kenyataan para mahasiswa yang lebih banyak mendapat tugas melalui email, bukan lagi selembar kertas yang harus digandakan (foto copy).
Banyak tukang 'ngeprint' depan kampus yang mampu bertahan karena berhasil beradaptasi dengan serangkaian strategi bisnis. Namun, ada juga yang harus mati karena tidak mampu beradaptasi di era digital.
Sepuluh tahun sudah, Budi menekuni usaha fotokopi, percetakan dan jasa print (cetak). Dia membuka usaha di dekat Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Usahanya melayani, fotokopi, ngeprint dan penjilidan.
Meski lokasinya cukup jauh dari kampus atau sekolahan, namun usahanya bisa bertahan sampai sekarang. Sepuluh tahun menekuni usaha fotokopi dan percetakan, Budi tahu dan merasakan betul dampak dari digitalisasi.
Semua yang awalnya bersifat manual, seperti tugas kampus atau sekolah yang dulu sering difotokopi atau digandakan kini beralih ke digital. Tugas dari kampus atau sekolah kini seringnya dikirim melalui surat elektronik atau email.
"Setiap zaman itu menuntut berbeda, terutama di bidang teknologi, tentunya yang dulunya manual sekarang larinya ke digital," kata Budi saat ditemui detikFinance di tokonya pekan lalu.
Pengaruh paling terasa adalah menurunnya volume kertas yang digandakan dan dijilid. Sebelum teknologi booming, mudah mendapatkan proyek penggandaan. Seperti buku pelajaran yang difoto copy, hingga tugas makalah. "Kalau sekarang kebanyakan hanya ngeprint tugas, itu pun sedikit (penggandaanya)," kata Budi.
Namun Budi dan sejumlah pengusaha percetakan dan fotokopi tak lantas menyerah. Sejumlah strategi usaha diupdate lagi disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Setiap usaha percetakan kini memiliki fasilitas yang memudahkan para pelanggan. Sebut saja seperti komputer yang bebas digunakan untuk konsumen.
Sekarang, teknologi sudah semakin maju, internet pun sudah mudah didapat. Dosen pun sudah mulai membagikan tugasnya melalui email. Hal ini lah yang membuat dag dig dug para tukang 'ngeprint' dan penjilidan.
Agar tetap eksis di era digital, Enda salah satu pemilik toko fotokopi dan penjilidan Pelangi Mandiri di seberang Universitas Gunadarma membeberkan strateginya.
"Strateginya adalah mengenai fasilitas, harga yang terjangkau, hingga membuka orderan cetak yang banyak," kata Enda.
Strategi fasilitas, kata Enda, adalah menyediakan komputer di toko, di mana komputer itu bisa digunakan oleh para konsumen mengedit naskahnya sebelum mencetak dan menjilid.
Ketersediaan komputer ini tentu menjadi hal yang baru dan memberikan kemudahan bagi konsumen. Berbeda di saat internet masih terbatas, konsumen yang datang sudah dipastikan langsung mencetak dan menjilid.
"Kita juga menerima 'ngeprint' melalui email, jadi misalnya mahasiswa yang mau 'ngeprint' lewat email, pertama harus WA (whatsapp) dulu, setelah itu kirim tugasnya, besok pagi bisa diambil," jelas dia.
Tidak hanya itu, strategi yang dilakukan Enda agar tokonya masih tetap eksis pun dengan memperluas produk percetakan. Dari yang semula hanya cetak dan jilid tugas, serta fotokopi atau penggandaan, kini menerima cetak spanduk, id card, cetak gambar di gelas, hingga buku yasin.
Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina mengatakan banyak pesaingnya harus rela beralih profesi karena tidak mampu beradaptasi dalam menjalankan bisnis fotokopi dan penjilidan.
Dia pun tidak segan, menyebut pesaingnya tersebut sebagai amatiran. Pasalnya, dulu toko percetakan banyak di wilayah usahanya.
"Ada sih (yang beralih profesi), sedikit dan itu yang sekadar amatiran, karena membuka saja tanpa didalami, ya itu amatir lha," kata Budi.
Amatir yang dimaksud Budi adalah, para pelaku usaha yang hanya sekadar ikut-ikutan buka toko 'ngprint' dan penjilidan saja tanpa mempelajari bidang tersebut secara serius.
Menurutnya, seiring teknologi berkembang dengan pesat maka dalam menjalankan bisnis pun harus cepat beradaptasi.
Dia mencontohkan, dulunya toko percetakan tidak menyiapkan fasilitas komputer yang bisa digunakan oleh konsumen sebelum benar-benar mencetak dan menjilid. Sekarang, hampir semua toko menyediakannya.
"Jadi dia hanya sekadar coba-coba, dia tidak kuat terhadap perubahan, sebetulnya kalau pengusaha itu setiap hari harus bisa beradaptasi, sama dengan zaman," ujar dia.
Akibatnya, lanjut Budi, para pesaingnya itu kebanyakan beralih profesi menjadi tukang ojek online.
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Jadi tukang 'ngeprint' dan penjilidan pun masih mendapatkan omzet yang legit.
Hal itu dirasakan langsung oleh Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.
Dia mengaku bahwa kondisi bisnis percetakan di era digital seperti searang sangat berbeda dengan 10 tahun lalu, di mana internet masih terbatas.
"Tapi sebenarnya sama, 11 12, kalau dari sisi omzet jaman dulu dan sekarang," kata Budi.
Yang berbeda, kata Budi, adalah laba bersih yang diterima. Perbedaan itu dikarenakan biaya operasional toko 'ngeprint' dan penjilidan sekarang lebih tinggi.
"Cuma perbedaannya hanya satu, kalau dulu sisi pengeluaran sedikit kalau sekarang banyak, seperti dari biaya operasional, bayar karyawan, sewa tempat," jelas dia.
Dia membeberkan, setiap harinya toko fotokopi dan penjilidannya berhasil mendapatkan omzet Rp 5 - Rp 6 juta. Omzet yang didapatkannya itu bukan hanya berasal dari penggandaan, 'ngeprint', dan penjilidan saja. Tetapi, berasal dari produk percetakan lainnya, serta penjualan alat-alat tulis.
Meski memiliki omzet yang masih legit, Budi mengaku akan terus beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu cepat, sambil memberikan layanan dan fasilitas yang baik bagi para konsumennya. - Kontak Perkasa Futures
Hal itu juga melanda tukang 'ngeprint' depan kampus. Di mana, mereka harus menghadapi kenyataan para mahasiswa yang lebih banyak mendapat tugas melalui email, bukan lagi selembar kertas yang harus digandakan (foto copy).
Banyak tukang 'ngeprint' depan kampus yang mampu bertahan karena berhasil beradaptasi dengan serangkaian strategi bisnis. Namun, ada juga yang harus mati karena tidak mampu beradaptasi di era digital.
Sepuluh tahun sudah, Budi menekuni usaha fotokopi, percetakan dan jasa print (cetak). Dia membuka usaha di dekat Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Usahanya melayani, fotokopi, ngeprint dan penjilidan.
Meski lokasinya cukup jauh dari kampus atau sekolahan, namun usahanya bisa bertahan sampai sekarang. Sepuluh tahun menekuni usaha fotokopi dan percetakan, Budi tahu dan merasakan betul dampak dari digitalisasi.
Semua yang awalnya bersifat manual, seperti tugas kampus atau sekolah yang dulu sering difotokopi atau digandakan kini beralih ke digital. Tugas dari kampus atau sekolah kini seringnya dikirim melalui surat elektronik atau email.
"Setiap zaman itu menuntut berbeda, terutama di bidang teknologi, tentunya yang dulunya manual sekarang larinya ke digital," kata Budi saat ditemui detikFinance di tokonya pekan lalu.
Pengaruh paling terasa adalah menurunnya volume kertas yang digandakan dan dijilid. Sebelum teknologi booming, mudah mendapatkan proyek penggandaan. Seperti buku pelajaran yang difoto copy, hingga tugas makalah. "Kalau sekarang kebanyakan hanya ngeprint tugas, itu pun sedikit (penggandaanya)," kata Budi.
Namun Budi dan sejumlah pengusaha percetakan dan fotokopi tak lantas menyerah. Sejumlah strategi usaha diupdate lagi disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Setiap usaha percetakan kini memiliki fasilitas yang memudahkan para pelanggan. Sebut saja seperti komputer yang bebas digunakan untuk konsumen.
Sekarang, teknologi sudah semakin maju, internet pun sudah mudah didapat. Dosen pun sudah mulai membagikan tugasnya melalui email. Hal ini lah yang membuat dag dig dug para tukang 'ngeprint' dan penjilidan.
Agar tetap eksis di era digital, Enda salah satu pemilik toko fotokopi dan penjilidan Pelangi Mandiri di seberang Universitas Gunadarma membeberkan strateginya.
"Strateginya adalah mengenai fasilitas, harga yang terjangkau, hingga membuka orderan cetak yang banyak," kata Enda.
Strategi fasilitas, kata Enda, adalah menyediakan komputer di toko, di mana komputer itu bisa digunakan oleh para konsumen mengedit naskahnya sebelum mencetak dan menjilid.
Ketersediaan komputer ini tentu menjadi hal yang baru dan memberikan kemudahan bagi konsumen. Berbeda di saat internet masih terbatas, konsumen yang datang sudah dipastikan langsung mencetak dan menjilid.
"Kita juga menerima 'ngeprint' melalui email, jadi misalnya mahasiswa yang mau 'ngeprint' lewat email, pertama harus WA (whatsapp) dulu, setelah itu kirim tugasnya, besok pagi bisa diambil," jelas dia.
Tidak hanya itu, strategi yang dilakukan Enda agar tokonya masih tetap eksis pun dengan memperluas produk percetakan. Dari yang semula hanya cetak dan jilid tugas, serta fotokopi atau penggandaan, kini menerima cetak spanduk, id card, cetak gambar di gelas, hingga buku yasin.
Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina mengatakan banyak pesaingnya harus rela beralih profesi karena tidak mampu beradaptasi dalam menjalankan bisnis fotokopi dan penjilidan.
Dia pun tidak segan, menyebut pesaingnya tersebut sebagai amatiran. Pasalnya, dulu toko percetakan banyak di wilayah usahanya.
"Ada sih (yang beralih profesi), sedikit dan itu yang sekadar amatiran, karena membuka saja tanpa didalami, ya itu amatir lha," kata Budi.
Amatir yang dimaksud Budi adalah, para pelaku usaha yang hanya sekadar ikut-ikutan buka toko 'ngprint' dan penjilidan saja tanpa mempelajari bidang tersebut secara serius.
Menurutnya, seiring teknologi berkembang dengan pesat maka dalam menjalankan bisnis pun harus cepat beradaptasi.
Dia mencontohkan, dulunya toko percetakan tidak menyiapkan fasilitas komputer yang bisa digunakan oleh konsumen sebelum benar-benar mencetak dan menjilid. Sekarang, hampir semua toko menyediakannya.
"Jadi dia hanya sekadar coba-coba, dia tidak kuat terhadap perubahan, sebetulnya kalau pengusaha itu setiap hari harus bisa beradaptasi, sama dengan zaman," ujar dia.
Akibatnya, lanjut Budi, para pesaingnya itu kebanyakan beralih profesi menjadi tukang ojek online.
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Jadi tukang 'ngeprint' dan penjilidan pun masih mendapatkan omzet yang legit.
Hal itu dirasakan langsung oleh Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.
Dia mengaku bahwa kondisi bisnis percetakan di era digital seperti searang sangat berbeda dengan 10 tahun lalu, di mana internet masih terbatas.
"Tapi sebenarnya sama, 11 12, kalau dari sisi omzet jaman dulu dan sekarang," kata Budi.
Yang berbeda, kata Budi, adalah laba bersih yang diterima. Perbedaan itu dikarenakan biaya operasional toko 'ngeprint' dan penjilidan sekarang lebih tinggi.
"Cuma perbedaannya hanya satu, kalau dulu sisi pengeluaran sedikit kalau sekarang banyak, seperti dari biaya operasional, bayar karyawan, sewa tempat," jelas dia.
Dia membeberkan, setiap harinya toko fotokopi dan penjilidannya berhasil mendapatkan omzet Rp 5 - Rp 6 juta. Omzet yang didapatkannya itu bukan hanya berasal dari penggandaan, 'ngeprint', dan penjilidan saja. Tetapi, berasal dari produk percetakan lainnya, serta penjualan alat-alat tulis.
Meski memiliki omzet yang masih legit, Budi mengaku akan terus beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu cepat, sambil memberikan layanan dan fasilitas yang baik bagi para konsumennya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 4:35 PM
1:53 PM
PT Kontak Perkasa - Tak pernah terbayangkan sebelumnya bagaimana rasanya menjadi penumpang pesawat yang jatuh ke dalam air, layaknya Lion Air JT 610 atau tragedi pesawat lainnya. Duh, menyeramkan pasti.
Saya berkesempatan untuk mencoba merasakan bagaimana menjadi penumpang pesawat yang jatuh ke dalam air dan berusaha untuk menyelamatkan diri keluar dari pesawat.
Simulasi ini dilakukan di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Saryanto, Jakarta Selatan. Dalam simulasi ini, ada tiga mode yang dilakukan. Yaitu pesawat yang jatuh terkontrol, semi terkontrol, dan tidak terkontrol.
Sebelum masuk ke dalam kolam air yang dalamnya sekitar 7-10 meter, semua penumpang harus mengenakan helm dan sepatu. Ketika masuk ke dalam air, para instruktur memberi perintah untuk menyelam selama 10 detik sebagai cara untuk adaptasi. Kemudian, saya diminta untuk memegang tali yang kemudian menyelam dengan tubuh berputar 360 derajat.
Untuk simulasi yang pertama, yaitu jatuh terkontrol. Pesawat dimasukkan ke dalam air secara tegak lurus. Dan kemudian penumpang diminta untuk menyelamatkan diri melalui pintu atau jendela.
Setiap penumpang didampingi satu instruktur yang memberi instruksi bagaimana caranya menyelamatkan diri di dalam air dan keluar dari pesawat. Saya mendapatkan tempat di sisi kanan dekat dengan jendela.
Sebelum pesawat dijatuhkan ke dalam air, seluruh penumpang harus bersikap brace position dengan seat belt terpasang erat. Simulasi yang pertama ini, kondisi jendela terbuka sehingga saya tidak perlu membukanya.
Ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Mendobraknya harus membutuhkan tenaga ekstra, sehingga yang terpikir di benak saya, "Apakah bisa membukanya di dalam air?"
Namun bukan berarti mudah lho. Setelah seluruh pesawat terendam air, saya harus menahan napas hingga lima detik. Kemudian tangan kanan memegang jendela bagian luar dan tangan kiri membuka seat belt, barulah saya keluar melalui jendela dengan posisi badan terlebih dahulu.
"Jangan kakinya duluan ya, karena malah menyusahkan," saran Eko, instruktur yang bertugas mengamankan saya.
Meskipun sedikit menegangkan, namun saya berhasil keluar dari pesawat yang terendam tersebut dan kembali ke permukaan air.
Simulasi kedua pun dijalankan, yaitu jatuh semi terkontrol. Kali ini jatuh pesawat masih sama seperti sebelumnya, namun yang berbeda adalah jendela dan pintu pesawat ditutup. Sehingga para penumpang harus membukanya terlebih dahulu sebelum keluar dari pesawat.
Sebelumnya, saya mencoba mendobrak jendela yang berada di sisi kanan. Ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Mendobraknya harus membutuhkan tenaga ekstra, sehingga yang terpikir di benak saya, "Apakah bisa membukanya di dalam air?"
Perasaan takut mulai muncul. Namun Eko terus mengatakan bahwa kunci utama dari menyelamatkan diri adalah jangan panik.
Pesawat pun kembali diturunkan ke dalam air. Prosedur yang dijalankan tetap sama, hingga jendela harus saya dobrak dalam keadaan menahan napas. Beruntungnya bisa terbuka meskipun harus dua kali berusaha membukanya. Saya bisa kembali ke permukaan dengan selamat.
Simulasi kedua selesai, saya dihadapkan pada simulasi ketiga yang lebih menegangkan, jatuh tidak terkontrol. Pesawat dijatuhkan ke dalam air kemudian diputar 180 derajat. Sehingga para penumpang tenggelam dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Namun, jendela dan pintu tidak ditutup.
Jantung pun serasa dag dig dug, namun harus tetap tenang. Prosedur pun masih sama, hingga akhirnya seluruh tubuh terendam air dan kemudian pesawat dibalikkan. Tidak terelakkan bahwa panik pun mulai menyerang, namun saya berusaha tetap fokus dengan membuka mata.
Air mulai masuk melalui hidung hingga sinus, dan kepala pun terasa pusing. Saya berusaha membuka seat belt dan tetap tenang. Akhirnya saya bisa membalikkan badan dan keluar melalui jendela menuju ke permukaan.
Setibanya di permukaan, semakin pusing dan kepala terasa berat. Namun, saya merasa cukup senang karena dapat berhasil menjalankan ketiga simulasi tersebut.
"Ini baru simulasi, bagaimana dengan kejadian yang nyata?" pertanyaan yang terlontar dari orang-orang yang mengikuti simulasi ini.
Maka dari itu, penting sekali simulasi ini diikuti oleh semua orang, terutama orang-orang yang kerap berlalu-lalang dengan menggunakan moda transportasi udara. - PT Kontak Perkasa
Merasakan Paniknya Jadi Penumpang 'Pesawat Jatuh', Kuncinya Tetap Tenang
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, December 14, 2018 | 1:53 PM
PT Kontak Perkasa - Tak pernah terbayangkan sebelumnya bagaimana rasanya menjadi penumpang pesawat yang jatuh ke dalam air, layaknya Lion Air JT 610 atau tragedi pesawat lainnya. Duh, menyeramkan pasti.
Saya berkesempatan untuk mencoba merasakan bagaimana menjadi penumpang pesawat yang jatuh ke dalam air dan berusaha untuk menyelamatkan diri keluar dari pesawat.
Simulasi ini dilakukan di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Saryanto, Jakarta Selatan. Dalam simulasi ini, ada tiga mode yang dilakukan. Yaitu pesawat yang jatuh terkontrol, semi terkontrol, dan tidak terkontrol.
Sebelum masuk ke dalam kolam air yang dalamnya sekitar 7-10 meter, semua penumpang harus mengenakan helm dan sepatu. Ketika masuk ke dalam air, para instruktur memberi perintah untuk menyelam selama 10 detik sebagai cara untuk adaptasi. Kemudian, saya diminta untuk memegang tali yang kemudian menyelam dengan tubuh berputar 360 derajat.
Untuk simulasi yang pertama, yaitu jatuh terkontrol. Pesawat dimasukkan ke dalam air secara tegak lurus. Dan kemudian penumpang diminta untuk menyelamatkan diri melalui pintu atau jendela.
Setiap penumpang didampingi satu instruktur yang memberi instruksi bagaimana caranya menyelamatkan diri di dalam air dan keluar dari pesawat. Saya mendapatkan tempat di sisi kanan dekat dengan jendela.
Sebelum pesawat dijatuhkan ke dalam air, seluruh penumpang harus bersikap brace position dengan seat belt terpasang erat. Simulasi yang pertama ini, kondisi jendela terbuka sehingga saya tidak perlu membukanya.
Ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Mendobraknya harus membutuhkan tenaga ekstra, sehingga yang terpikir di benak saya, "Apakah bisa membukanya di dalam air?"
Namun bukan berarti mudah lho. Setelah seluruh pesawat terendam air, saya harus menahan napas hingga lima detik. Kemudian tangan kanan memegang jendela bagian luar dan tangan kiri membuka seat belt, barulah saya keluar melalui jendela dengan posisi badan terlebih dahulu.
"Jangan kakinya duluan ya, karena malah menyusahkan," saran Eko, instruktur yang bertugas mengamankan saya.
Meskipun sedikit menegangkan, namun saya berhasil keluar dari pesawat yang terendam tersebut dan kembali ke permukaan air.
Simulasi kedua pun dijalankan, yaitu jatuh semi terkontrol. Kali ini jatuh pesawat masih sama seperti sebelumnya, namun yang berbeda adalah jendela dan pintu pesawat ditutup. Sehingga para penumpang harus membukanya terlebih dahulu sebelum keluar dari pesawat.
Sebelumnya, saya mencoba mendobrak jendela yang berada di sisi kanan. Ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Mendobraknya harus membutuhkan tenaga ekstra, sehingga yang terpikir di benak saya, "Apakah bisa membukanya di dalam air?"
Perasaan takut mulai muncul. Namun Eko terus mengatakan bahwa kunci utama dari menyelamatkan diri adalah jangan panik.
Pesawat pun kembali diturunkan ke dalam air. Prosedur yang dijalankan tetap sama, hingga jendela harus saya dobrak dalam keadaan menahan napas. Beruntungnya bisa terbuka meskipun harus dua kali berusaha membukanya. Saya bisa kembali ke permukaan dengan selamat.
Simulasi kedua selesai, saya dihadapkan pada simulasi ketiga yang lebih menegangkan, jatuh tidak terkontrol. Pesawat dijatuhkan ke dalam air kemudian diputar 180 derajat. Sehingga para penumpang tenggelam dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Namun, jendela dan pintu tidak ditutup.
Jantung pun serasa dag dig dug, namun harus tetap tenang. Prosedur pun masih sama, hingga akhirnya seluruh tubuh terendam air dan kemudian pesawat dibalikkan. Tidak terelakkan bahwa panik pun mulai menyerang, namun saya berusaha tetap fokus dengan membuka mata.
Air mulai masuk melalui hidung hingga sinus, dan kepala pun terasa pusing. Saya berusaha membuka seat belt dan tetap tenang. Akhirnya saya bisa membalikkan badan dan keluar melalui jendela menuju ke permukaan.
Setibanya di permukaan, semakin pusing dan kepala terasa berat. Namun, saya merasa cukup senang karena dapat berhasil menjalankan ketiga simulasi tersebut.
"Ini baru simulasi, bagaimana dengan kejadian yang nyata?" pertanyaan yang terlontar dari orang-orang yang mengikuti simulasi ini.
Maka dari itu, penting sekali simulasi ini diikuti oleh semua orang, terutama orang-orang yang kerap berlalu-lalang dengan menggunakan moda transportasi udara. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:53 PM