Powered by Blogger.
Latest Post
1:58 PM
Cerita Wanita Menyusui Bayinya di Lantai Kereta karena Tak Diberi Kursi
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, August 28, 2019 | 1:58 PM
Kontak Perkasa Futures - Menggunakan transportasi umum seperti kereta tentunya ada saja penumpang yang tak mau memberikan kursinya kepada penumpang prioritas. Hal itu dialami oleh wanita bernama Sophie Molineux yang tak diberi tempat duduk, padahal sedang menggendong bayinya. Ia pun terpaksa harus menyusui bayinya di lantai kereta.
Sophie tengah menuju ke Ludlow, Inggris untuk acara keluarga bersama suaminya, Rob Moore dan putra mereka Chester yang berusia satu tahun. Ketika mereka menaiki kereta tidak ada satu pun dari 50 penumpang kereta yang menawarkan tempat duduk kepada Sophie.
Sebaliknya, keluarga ini dipaksa berdiri di lorong bergiliran untuk menggendong balita. Lalu ketika Chester merasa lapar, Sophie tidak punya pilihan lain dengan duduk di lantai yang kotor untuk menyusui buah hatinya.
"Saya sangat terkejut. Ada sekitar 50 orang di kereta dan tidak ada satu orang pun yang pindah. Kami berdiri di lorong dengan kursi di kedua sisi kami tapi tidak ada yang bergerak," cerita Sophie.
"Chester sekarang di usia ketika dia ingin menyusui, dia hanya menarik-narik atasan saya dan membuatnya sangat jelas, itu adalah salah satu di mana saya harus menyusui dia. Jelas saya lebih suka tidak duduk di lantai kotor kereta yang bergerak untuk menyusui dia, itu bukan tempat terbaik, tapi saya tidak punya banyak pilihan," imbuhnya.
Wanita berusia 22 tahun ini juga menambahkan bahwa saat menyusui bayinya ada orang-orang yang berjalan ke toilet dan melihatnya. Namun, tidak ada yang menawarkannya tempat duduk.
"Mereka hanya menatapku mengakui apa yang saya lakukan dan kemudian memberikan ekspresi kosong. Sepertinya mereka tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian pada diri mereka sendiri, karena tidak ingin menawarkan kursi mereka kepadaku," terang Sophie.
"Aku hanya berharap bahwa orang-orang mungkin sedikit lebih perhatian di masa depan, ini adalah hal yang masuk akal untuk menyerahkan tempat dudukmu untuk seorang anak," ujarnya. - Kontak Perkasa Futures
Sophie tengah menuju ke Ludlow, Inggris untuk acara keluarga bersama suaminya, Rob Moore dan putra mereka Chester yang berusia satu tahun. Ketika mereka menaiki kereta tidak ada satu pun dari 50 penumpang kereta yang menawarkan tempat duduk kepada Sophie.
Sebaliknya, keluarga ini dipaksa berdiri di lorong bergiliran untuk menggendong balita. Lalu ketika Chester merasa lapar, Sophie tidak punya pilihan lain dengan duduk di lantai yang kotor untuk menyusui buah hatinya.
"Saya sangat terkejut. Ada sekitar 50 orang di kereta dan tidak ada satu orang pun yang pindah. Kami berdiri di lorong dengan kursi di kedua sisi kami tapi tidak ada yang bergerak," cerita Sophie.
"Chester sekarang di usia ketika dia ingin menyusui, dia hanya menarik-narik atasan saya dan membuatnya sangat jelas, itu adalah salah satu di mana saya harus menyusui dia. Jelas saya lebih suka tidak duduk di lantai kotor kereta yang bergerak untuk menyusui dia, itu bukan tempat terbaik, tapi saya tidak punya banyak pilihan," imbuhnya.
Wanita berusia 22 tahun ini juga menambahkan bahwa saat menyusui bayinya ada orang-orang yang berjalan ke toilet dan melihatnya. Namun, tidak ada yang menawarkannya tempat duduk.
"Mereka hanya menatapku mengakui apa yang saya lakukan dan kemudian memberikan ekspresi kosong. Sepertinya mereka tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian pada diri mereka sendiri, karena tidak ingin menawarkan kursi mereka kepadaku," terang Sophie.
"Aku hanya berharap bahwa orang-orang mungkin sedikit lebih perhatian di masa depan, ini adalah hal yang masuk akal untuk menyerahkan tempat dudukmu untuk seorang anak," ujarnya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:58 PM
1:15 PM
Penasihat KPK Balik Kritik Anggota Pansel Capim Hendardi
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, August 27, 2019 | 1:15 PM
PT Kontak Perkasa - Penasihat KPK Tsani Annafari menegaskan tidak pernah mengancam Pansel Capim KPK. Tsani mengaku hanya mengingatkan Pansel agar memilih capim terbaik dan berintegritas.
"Saya tidak mengancam pansel, saya mengingatkan siapa pun bahwa komisioner KPK yang cacat etik dan tidak memiliki kredibilitas internal maupun eksternal, terkait tugas-tugas KPK akan menghambat pelaksanaan tugas KPK," ujar Tsani kepada wartawan, Selasa (27/8/2019).
Pernyataan soal pentingnya capim KPK berkredibilitas ditegaskan Tsani sebagai masukan untuk Pansel. Tsani juga merespons pernyataan anggota Pansel KPK Hendardi soal posisi penasihat KPK yang dipilih komisioner terpilih.
Tsani balik menyindir Hendardi. Menurutnya Hendardi tak punya pengetahuan mengenai korupsi.
"Itu yang mungkin tidak dipahami Hendardi yang memang tidak punya track record memadai di pemberantasan korupsi, dan tidak terlalu paham bagaimana organ KPK bekerja," kata Tsani.
"Mungkin dia bayangkan penasihat KPK itu seperti pekerjaan dia sebagai penasihat Kapolri yang cukup ditunjuk saja oleh Kapolri, tanpa perlu bikin pansel yang kredibel," lanjut Tsani.
Tsani menjelaskan penasihat KPK diproses melalui seleksi yang diatur undang-undang dan berhak menjabat selama 4 tahun. Menurutnya, jabatan penasihat KPK itu bukan jabatan yang seenaknya bisa dibongkar pasang.
"Bukan jabatan yang bisa dibongkar pasang semaunya oleh komisioner, ada protokol pemilihannya. Dan dia organ yang tidak sama statusnya dengan pegawai dan pimpinan," jelasnya.
Tsani kembali menyinggung mengenai komposisi Pansel Capim KPK. Hendardi dianggap tak paham kerja KPK.
"Saya gagal mengerti, orang yang tidak punya track record pemberantasan korupsi, dan tidak paham bagaimana organisasi KPK bekerja, kok bisa duduk jadi anggota pansel komisioner KPK," katanya.
Sebelumnya, anggota pansel capim KPK Hendardi mempersilakan Tsani mundur dari jabatannya bila hal itu yang diinginkan. Hendardi juga menyebut Tsani belum tentu masih menjadi penasihat KPK jika komisioner KPK 2019-2023 terpilih dan sudah menjabat.
"Ya ketika nanti komisioner baru, belum tentu membutuhkan dia. Tidak usah mengancam-ancam. Kalau mau mundur, ya silahkan. Kan tidak ada yang melarang. Penasihat itu menasihati, diminta oleh komisioner. Ketika komisioner (baru), belum tentu membutuhkan dia. Misalnya dulu Pak Abdullah Hehamahua waktu periode sebelumnya menjadi penasihat," kata Hendardi di gedung RSPAD, Jalan Abdul Rahman Saleh Raya, Jakarta Pusat, Senin (26/8). - PT Kontak Perkasa
"Saya tidak mengancam pansel, saya mengingatkan siapa pun bahwa komisioner KPK yang cacat etik dan tidak memiliki kredibilitas internal maupun eksternal, terkait tugas-tugas KPK akan menghambat pelaksanaan tugas KPK," ujar Tsani kepada wartawan, Selasa (27/8/2019).
Pernyataan soal pentingnya capim KPK berkredibilitas ditegaskan Tsani sebagai masukan untuk Pansel. Tsani juga merespons pernyataan anggota Pansel KPK Hendardi soal posisi penasihat KPK yang dipilih komisioner terpilih.
Tsani balik menyindir Hendardi. Menurutnya Hendardi tak punya pengetahuan mengenai korupsi.
"Itu yang mungkin tidak dipahami Hendardi yang memang tidak punya track record memadai di pemberantasan korupsi, dan tidak terlalu paham bagaimana organ KPK bekerja," kata Tsani.
"Mungkin dia bayangkan penasihat KPK itu seperti pekerjaan dia sebagai penasihat Kapolri yang cukup ditunjuk saja oleh Kapolri, tanpa perlu bikin pansel yang kredibel," lanjut Tsani.
Tsani menjelaskan penasihat KPK diproses melalui seleksi yang diatur undang-undang dan berhak menjabat selama 4 tahun. Menurutnya, jabatan penasihat KPK itu bukan jabatan yang seenaknya bisa dibongkar pasang.
"Bukan jabatan yang bisa dibongkar pasang semaunya oleh komisioner, ada protokol pemilihannya. Dan dia organ yang tidak sama statusnya dengan pegawai dan pimpinan," jelasnya.
Tsani kembali menyinggung mengenai komposisi Pansel Capim KPK. Hendardi dianggap tak paham kerja KPK.
"Saya gagal mengerti, orang yang tidak punya track record pemberantasan korupsi, dan tidak paham bagaimana organisasi KPK bekerja, kok bisa duduk jadi anggota pansel komisioner KPK," katanya.
Sebelumnya, anggota pansel capim KPK Hendardi mempersilakan Tsani mundur dari jabatannya bila hal itu yang diinginkan. Hendardi juga menyebut Tsani belum tentu masih menjadi penasihat KPK jika komisioner KPK 2019-2023 terpilih dan sudah menjabat.
"Ya ketika nanti komisioner baru, belum tentu membutuhkan dia. Tidak usah mengancam-ancam. Kalau mau mundur, ya silahkan. Kan tidak ada yang melarang. Penasihat itu menasihati, diminta oleh komisioner. Ketika komisioner (baru), belum tentu membutuhkan dia. Misalnya dulu Pak Abdullah Hehamahua waktu periode sebelumnya menjadi penasihat," kata Hendardi di gedung RSPAD, Jalan Abdul Rahman Saleh Raya, Jakarta Pusat, Senin (26/8). - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:15 PM
1:21 PM
Dishut DKI Bantah Gabion Pakai Terumbu Karang, Riyanni Djangkaru Lega
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, August 26, 2019 | 1:21 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Dinas Kehutanan (Dishut) DKI Jakarta telah menggelar konferensi pers (konpers) untuk menjelaskan instalasi gabion di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Pemerhati lingkungan Riyanni Djangkaru yang sebelumnya mengkritik gabion mengaku konpers Dishut DKI itu dilakukan dengan sepengetahuan dirinya.
Riyanni mengatakan telah berdiskusi bersama Pemprov DKI Jakarta membahas instalasi gabion itu. Dari hasil diskusi itu ditemukan bahwa batuan yang digunakan sebagai material gabion merupakan batu gamping terumbu.
"Saya memuat di IG Story soal bagaimana update dari ruang diskusi saya antar Dinas Kehutanan DKI. Jadi kami sebelumnya memang sudah berdiskusi termasuk di dalamnya ada geolog dan juga pakar kelautan," ujar Riyanni, Senin (26/8/2019).
"Jadi di ruang diskusi kami melalui WA (WhatsApp) grup itu, kami saling berbagi sudut pandang dari versi saya, pakar kelautan, dan versi geolog," lanjutnya.
Riyanni mengaku menerima penjelasan dari Pemprov DKI dan para ahli. Menurutnya, persoalan gabion ini bukan urusan menang atau kalah.
"Ibu Suzi juga bercerita dia ada teman surveyor Indonesia, geolog lain yang mengatakan itu adalah limestone coral. Kalau saya pribadi itu kabar yang melegakan, ya kan ketika sebuah instalasi tidak menggunakan bahan-bahan yang dilindungi oleh undang-undang," kata dia.
"Jadi bukan sesuatu yang saya merasa harus kalah, harus merasa gimana-mana. Toh, ketika kami berdiskusi langsung pun itu dalam cara yang baik," imbuh Riyanni.
Ia pun mengatakan Suzi sempat meminta izin kepada dirinya saat akan menggelar konpers pada Minggu (25/8) malam. Riyanni menyatakan Pemprov DKI Jakarta memiliki hak jawab. Ia mengaku cukup puas karena kritik darinya melahirkan ruang diskusi.
"Hak bertanya saya sudah dijawab oleh pihak instansi," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyatakan instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia tidak menggunakan material terumbu karang seperti yang disebutkan Riyanni. Setelah dicek, lanjut Suzi, gabion dibuat dari batu gamping.
"Jadi menanggapi informasi selama beberapa hari ini tentang viral, penggunaan terumbu karang di instalasi gabion. Saya nyatakan itu tidak benar. Bahwa yang kita gunakan adalah batu gamping. Sesuai dengan konsep yang telah disiapkan oleh Dishut," kata Suzi di lokasi instalasi gabion, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).
Suzi mengatakan telah menerima masukan terkait gabion dari kalangan masyarakat seperti aktivis dan akademisi. Dia pun memaklumi kekhawatiran berbagai pihak soal dugaan instalasi gabion menggunakan terumbu karang. - PT Kontak Perkasa Futures
Riyanni mengatakan telah berdiskusi bersama Pemprov DKI Jakarta membahas instalasi gabion itu. Dari hasil diskusi itu ditemukan bahwa batuan yang digunakan sebagai material gabion merupakan batu gamping terumbu.
"Saya memuat di IG Story soal bagaimana update dari ruang diskusi saya antar Dinas Kehutanan DKI. Jadi kami sebelumnya memang sudah berdiskusi termasuk di dalamnya ada geolog dan juga pakar kelautan," ujar Riyanni, Senin (26/8/2019).
"Jadi di ruang diskusi kami melalui WA (WhatsApp) grup itu, kami saling berbagi sudut pandang dari versi saya, pakar kelautan, dan versi geolog," lanjutnya.
Riyanni mengaku menerima penjelasan dari Pemprov DKI dan para ahli. Menurutnya, persoalan gabion ini bukan urusan menang atau kalah.
"Ibu Suzi juga bercerita dia ada teman surveyor Indonesia, geolog lain yang mengatakan itu adalah limestone coral. Kalau saya pribadi itu kabar yang melegakan, ya kan ketika sebuah instalasi tidak menggunakan bahan-bahan yang dilindungi oleh undang-undang," kata dia.
"Jadi bukan sesuatu yang saya merasa harus kalah, harus merasa gimana-mana. Toh, ketika kami berdiskusi langsung pun itu dalam cara yang baik," imbuh Riyanni.
Ia pun mengatakan Suzi sempat meminta izin kepada dirinya saat akan menggelar konpers pada Minggu (25/8) malam. Riyanni menyatakan Pemprov DKI Jakarta memiliki hak jawab. Ia mengaku cukup puas karena kritik darinya melahirkan ruang diskusi.
"Hak bertanya saya sudah dijawab oleh pihak instansi," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyatakan instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia tidak menggunakan material terumbu karang seperti yang disebutkan Riyanni. Setelah dicek, lanjut Suzi, gabion dibuat dari batu gamping.
"Jadi menanggapi informasi selama beberapa hari ini tentang viral, penggunaan terumbu karang di instalasi gabion. Saya nyatakan itu tidak benar. Bahwa yang kita gunakan adalah batu gamping. Sesuai dengan konsep yang telah disiapkan oleh Dishut," kata Suzi di lokasi instalasi gabion, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).
Suzi mengatakan telah menerima masukan terkait gabion dari kalangan masyarakat seperti aktivis dan akademisi. Dia pun memaklumi kekhawatiran berbagai pihak soal dugaan instalasi gabion menggunakan terumbu karang. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:21 PM
2:58 PM
Hampir 24 Jam, Kebakaran Hutan di Wonogiri Belum Berhasil Dipadamkan
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, August 21, 2019 | 2:58 PM
PT Kontak Perkasa - Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) melanda dua titik di Wonogiri. Terebakar sejak Selasa siang, hingga saat ini api belum bisa dipadamkan.
"Lahan dan hutan yang terbakar ada dua lokasi di daerah perbukitan. Hingga saat ini api masih belum padam," ujar Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, Rabu (21/8/2019).
Lokasi pertama lahan dan hutan yang terbakar adalah di Dusun Dung Bandung yang berada di Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo. Sedangkan lokasi berikutnya di Gunung Lanang di Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo.Titik api mulai terlihat sejak Selasa (20/8) sekitar pukul 11.00 WIB.
Di Dung Bandung titik api diperkirakan dari lahan warga berupa semak dan daun kering yang terbakar dan menjalar meluas ke area Perhutani di petak 48-7 dan petak 48-4 RPH Tirisan, BKPH Wonogiri.
"Di Dung Bandung luas yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar 10 hektare dengan tanaman tegakan di atasnya jenis jati, mahoni, sono, dan jambu mete," terang Bambang.
Sampai sekarang pemadaman oleh personil BPBD, TNI, Polri SAR serta warga belum berhasil. Karena tiupan angin yang cukup kencang serta lokasi lahan yang terbakar cukup terjal dan membahayakan petugas maupun warga masyarakat.
"Upaya isolasi agar titik api tidak menjalar ke arah permukiman telah dilakukan. Untuk sementara jarak jangkauan titik api masih sekitar lebih dari 2 kilometer dari batas permukiman warga," ujar dia.
Sementara di hutan milik Perhutani di wilayah Gunung Lanang petak 46 di Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri seluas 10 hektare juga terbakar.
Sumber api diperkirakan berasal dari Gunung Purik di dekatnya. Lantaran embusan angin, merambat ke Gunung Lanang petak 46 Desa Sembukan.
Sampai saat ini api juga masih menjalar. Medan yang sulit serta tiupan angin yang besar membuat ratusan anggota tim TNI, Polri, BPBD, SAR, relawan, dan warga, kesulitan memadamkan.
Polsek Sidoharjo dan Koramil Sidoharjo telah berkoordinasi dengan perangkat Desa Sembukan untuk untuk mengantisipasi api tidak merembet ke pemukiman penduduk. - PT Kontak Perkasa
"Lahan dan hutan yang terbakar ada dua lokasi di daerah perbukitan. Hingga saat ini api masih belum padam," ujar Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, Rabu (21/8/2019).
Lokasi pertama lahan dan hutan yang terbakar adalah di Dusun Dung Bandung yang berada di Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo. Sedangkan lokasi berikutnya di Gunung Lanang di Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo.Titik api mulai terlihat sejak Selasa (20/8) sekitar pukul 11.00 WIB.
Di Dung Bandung titik api diperkirakan dari lahan warga berupa semak dan daun kering yang terbakar dan menjalar meluas ke area Perhutani di petak 48-7 dan petak 48-4 RPH Tirisan, BKPH Wonogiri.
"Di Dung Bandung luas yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar 10 hektare dengan tanaman tegakan di atasnya jenis jati, mahoni, sono, dan jambu mete," terang Bambang.
Sampai sekarang pemadaman oleh personil BPBD, TNI, Polri SAR serta warga belum berhasil. Karena tiupan angin yang cukup kencang serta lokasi lahan yang terbakar cukup terjal dan membahayakan petugas maupun warga masyarakat.
"Upaya isolasi agar titik api tidak menjalar ke arah permukiman telah dilakukan. Untuk sementara jarak jangkauan titik api masih sekitar lebih dari 2 kilometer dari batas permukiman warga," ujar dia.
Sementara di hutan milik Perhutani di wilayah Gunung Lanang petak 46 di Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri seluas 10 hektare juga terbakar.
Sumber api diperkirakan berasal dari Gunung Purik di dekatnya. Lantaran embusan angin, merambat ke Gunung Lanang petak 46 Desa Sembukan.
Sampai saat ini api juga masih menjalar. Medan yang sulit serta tiupan angin yang besar membuat ratusan anggota tim TNI, Polri, BPBD, SAR, relawan, dan warga, kesulitan memadamkan.
Polsek Sidoharjo dan Koramil Sidoharjo telah berkoordinasi dengan perangkat Desa Sembukan untuk untuk mengantisipasi api tidak merembet ke pemukiman penduduk. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:58 PM
12:01 PM
Bahas Masalah Papua, Gubernur Khofifah Dijadwalkan Bertemu Lenis Kogoya
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, August 20, 2019 | 12:01 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan bertemu dengan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua, Lenis Kogoya. Pertemuan siang nanti akan membahas format efektif dalam merajut persatuan di Indonesia, termasuk meredam ketegangan warga dan Mahasiswa Papua.
"Pak Lenis Kogoya akan ke sini. Tadi saya teleponan kita cocokkan saja programnya dengan Pak Lenis. Pak Lenis ini staf presiden untuk wilayah Papua," kata Khofifah di Rumah Dinas Kapolda Jatim Jalan Bengawan Surabaya, Senin (20/8) malam.
"Kami sering ke Papua bersama beliau, tadi kita kontak-kontakan. Kalau beliau ke sini, saya akan cocokkan formatnya bagaimana agar sama-sama efektif," imbuh Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah juga berencana bertemu dengan Gubernur Papua Lukas Enembe. Namun masih menunggu arahan Kemendagri.
"Tadi teleponan saya dengan Pak Lucas Enembe beliau ada rencana ke Jatim. Tapi Pak Mendagri menyampaikan kemungkinan Pak Mendagri akan mengundang Gubernur Papua, Papua Barat, dan Jatim. Kami akan mengikuti arahan Pak Mendagri. Jika kalau Pak Mendagri berkenan di Jatim tentu kami akan bersuka cita untuk bisa menerima," lanjutnya.
Khofifah mengaku ingin membahas terkait format efektif dalam merajut persatuan. Hal ini dipercaya dapat meredam ketegangan warga Papua di berbagai daerah.
"Kita ajak untuk bergandengan tangan, saling memunculkan understanding. Jadi muncul understanding itu penting supaya kalau ada sesuatu kok meragukan, ini kira-kira hoaks apa tidak. Itu kemudian ada klarifikasi, verifikasi, jadi muncul understanding ini bisa terbangun kalau kita sering bertemu," papar Khofifah.
"Setelah itu akan terjadi muncul trust, saling percaya, tidak mudah untuk terpancing. Setelah ada muncul trust selanjutnya akan ada respect, saling menghormati yang satu dengan yang lainnya," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa Futures
"Pak Lenis Kogoya akan ke sini. Tadi saya teleponan kita cocokkan saja programnya dengan Pak Lenis. Pak Lenis ini staf presiden untuk wilayah Papua," kata Khofifah di Rumah Dinas Kapolda Jatim Jalan Bengawan Surabaya, Senin (20/8) malam.
"Kami sering ke Papua bersama beliau, tadi kita kontak-kontakan. Kalau beliau ke sini, saya akan cocokkan formatnya bagaimana agar sama-sama efektif," imbuh Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah juga berencana bertemu dengan Gubernur Papua Lukas Enembe. Namun masih menunggu arahan Kemendagri.
"Tadi teleponan saya dengan Pak Lucas Enembe beliau ada rencana ke Jatim. Tapi Pak Mendagri menyampaikan kemungkinan Pak Mendagri akan mengundang Gubernur Papua, Papua Barat, dan Jatim. Kami akan mengikuti arahan Pak Mendagri. Jika kalau Pak Mendagri berkenan di Jatim tentu kami akan bersuka cita untuk bisa menerima," lanjutnya.
Khofifah mengaku ingin membahas terkait format efektif dalam merajut persatuan. Hal ini dipercaya dapat meredam ketegangan warga Papua di berbagai daerah.
"Kita ajak untuk bergandengan tangan, saling memunculkan understanding. Jadi muncul understanding itu penting supaya kalau ada sesuatu kok meragukan, ini kira-kira hoaks apa tidak. Itu kemudian ada klarifikasi, verifikasi, jadi muncul understanding ini bisa terbangun kalau kita sering bertemu," papar Khofifah.
"Setelah itu akan terjadi muncul trust, saling percaya, tidak mudah untuk terpancing. Setelah ada muncul trust selanjutnya akan ada respect, saling menghormati yang satu dengan yang lainnya," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 12:01 PM
2:19 PM
Taksi Online Protes Ganjil Genap, Dishub DKI: Semua Usulan Ditampung
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, August 19, 2019 | 2:19 PM
PT Kontak Perkasa - Massa pengemudi taksi online berdemo memprotes kebijakan perluasan ganjil genap. Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan saat ini perluasan ganjil genap masih dalam tahap uji coba.
"Penolakannya kan otomatis seperti yang saya sampaikan bahwa seluruh saran masukan, dalam masa uji coba ini silakan disampaikan. Tentu sebagai wujud kebebasan kita silakan," kata Syarin di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Syafrin menuturkan semua aspirasi akan ditampung. Dia menyerahkan keputusan final ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ya sampai sekarang kita masih melakukan kajian. Semua usulan kita tampung. Kita bahas dalam tim evaluasi nanti kita sampaikan ke gubernur," ujarnya.
Syafrin memastikan taksi online masih dilarang untuk beroperasi saat ganjil genap. Belum ada keputusan terbaru terkait hal itu.
"Kebijakannya tetap sama," jelas Syafrin
Sementara itu, salah satu pendemo dari Perkumpulan Armada Sewa (PAS) Alif menuturkan pihaknya akan terus melakukan aksi hingga aspirasinya dipenuhi. Pihaknya akan bubar usai tuntutannya dikabulkan.
"Kalau sudah terakomodir kita akan bergeser," sebutnya.
Alif meminta ada striker khusus untuk taksi online. Menurutnya, pekerjaan terganggu akibat kebijakan ganjil genap.
"Kami tidak menghilangkan gage, perlu di catat. Tapi memberikan akses kepada kita sebagai driver online," jelasnya. - PT Kontak Perkasa
"Penolakannya kan otomatis seperti yang saya sampaikan bahwa seluruh saran masukan, dalam masa uji coba ini silakan disampaikan. Tentu sebagai wujud kebebasan kita silakan," kata Syarin di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Syafrin menuturkan semua aspirasi akan ditampung. Dia menyerahkan keputusan final ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ya sampai sekarang kita masih melakukan kajian. Semua usulan kita tampung. Kita bahas dalam tim evaluasi nanti kita sampaikan ke gubernur," ujarnya.
Syafrin memastikan taksi online masih dilarang untuk beroperasi saat ganjil genap. Belum ada keputusan terbaru terkait hal itu.
"Kebijakannya tetap sama," jelas Syafrin
Sementara itu, salah satu pendemo dari Perkumpulan Armada Sewa (PAS) Alif menuturkan pihaknya akan terus melakukan aksi hingga aspirasinya dipenuhi. Pihaknya akan bubar usai tuntutannya dikabulkan.
"Kalau sudah terakomodir kita akan bergeser," sebutnya.
Alif meminta ada striker khusus untuk taksi online. Menurutnya, pekerjaan terganggu akibat kebijakan ganjil genap.
"Kami tidak menghilangkan gage, perlu di catat. Tapi memberikan akses kepada kita sebagai driver online," jelasnya. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:19 PM
2:51 PM
Viral, Jenderal Sudirman dan Spiderman Seberangkan Pelajar di Malang
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, August 16, 2019 | 2:51 PM
Kontak Perkasa Futures - Penampakan sosok Jenderal Sudirman bersama super hero Spiderman di Jalan Raya Singosari, Kabupaten Malang viral di media sosial. Aksi keduanya menyeberangkan pelajar menjadi sorotan. Siapa di balik kedua kostum itu?.
Usut punya usut, keduanya ternyata polisi yang berdinas di Satlantas Polres Malang. Yang mengenakan kostum Panglima Besar Jenderal Sudirman yakni Aiptu Umar Kiswoyo.
Sehari-hari ia memberikan pelayanan di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Singosari. Sementara di balik tokoh Spiderman yakni Aipda Nova Hanta. Kehadiran mereka mencuri perhatian pengguna jalan. Terlebih mereka membantu para pelajar menyeberang di Jalan Raya Singosari yang relatif padat dengan kendaraan tadi pagi.
Potret keduanya diunggah empat jam lalu oleh akun Facebook Aliffadholi di sebuah grup komunitas. Posting-an tersebut telah disukai 3.252 warga net. Tak hanya itu, ribuan netizen juga turut membanjiri kolom komentar.
Tak hanya di jalan, semangat Hari Kemerdekaan RI ke-74 juga ditunjukkan petugas Satlantas Polres Malang. Mereka memeriahkan HUT RI dengan mengenakan seragam para pejuang.
Pemandangan itu bisa terlihat di layanan Satpas Singosari, Kabupaten Malang. Mulai dari pos penjagaan, bagian pendaftaran, pengolah berkas data, petugas foto, petugas ujian teori hingga praktik. Semuanya mengenakan pakiaan pahlawan.
Tak sedikit pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) menganggap polisi yang bertugas adalah peserta karnaval. "Bagus pelayanannya, apalagi ditambah pakai baju pejuang, lebih familiar. Sering-sering polisi seperti ini agar lebih nyaman dan bersahabat," kata Adinda, wanita berkacamata yang sedang mengantri untuk praktik pembuatan SIM di Satpas Singosari, Jumat (16/8/2019).
Menurut Adinda, para petugas Satpas tampak seperti peserta karnaval yang terlihat seru. Bahkan dengan menggambarkan zaman perjuangan, ia berharap pembuatan SIM bisa dipermudahkan.
Terpisah, Kasatlantas Polres Malang AKP William Thamrin Simatupang menuturkan, dengan mengenakan baju pejuang pihaknya ingin merefleksikan perjuangan para pahlawan ketika merebut kemerdekaan Indonesia. Baik kepada masyarakat maupun anggota Polri sendiri.
Dengan semangat patriotisme, pihaknya ingin menunjukkan adanya transparansi pelayanan sekaligus pengabdian yang tulus dari anggota.
"Kegiatan ini, juga sebagai upaya kongkret kepolisian untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih humanis. Selain itu juga menghilangkan stigma di masyarakat yang menganggap polisi itu menyeramkan.
Sebab menurut mantan Kasatlantas Polres Ponorogo itu, sosok polisi yang menyeramkan tidak ada. Justru polisi itu humanis, bisa berbaur dengan masyarakat.
"Kita ingin menampilkan sosok pahlawan dalam memperingati kemerdekaan ini. Agar dapat menularkan semangat berjuang kepada anggota polisi dan kepada warga masyarakat pada umumnya. Melayani masyarakat dengan hati secara tulus dan maksimal,"ujar William. - Kontak Perkasa Futures
Usut punya usut, keduanya ternyata polisi yang berdinas di Satlantas Polres Malang. Yang mengenakan kostum Panglima Besar Jenderal Sudirman yakni Aiptu Umar Kiswoyo.
Sehari-hari ia memberikan pelayanan di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Singosari. Sementara di balik tokoh Spiderman yakni Aipda Nova Hanta. Kehadiran mereka mencuri perhatian pengguna jalan. Terlebih mereka membantu para pelajar menyeberang di Jalan Raya Singosari yang relatif padat dengan kendaraan tadi pagi.
Potret keduanya diunggah empat jam lalu oleh akun Facebook Aliffadholi di sebuah grup komunitas. Posting-an tersebut telah disukai 3.252 warga net. Tak hanya itu, ribuan netizen juga turut membanjiri kolom komentar.
Tak hanya di jalan, semangat Hari Kemerdekaan RI ke-74 juga ditunjukkan petugas Satlantas Polres Malang. Mereka memeriahkan HUT RI dengan mengenakan seragam para pejuang.
Pemandangan itu bisa terlihat di layanan Satpas Singosari, Kabupaten Malang. Mulai dari pos penjagaan, bagian pendaftaran, pengolah berkas data, petugas foto, petugas ujian teori hingga praktik. Semuanya mengenakan pakiaan pahlawan.
Tak sedikit pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) menganggap polisi yang bertugas adalah peserta karnaval. "Bagus pelayanannya, apalagi ditambah pakai baju pejuang, lebih familiar. Sering-sering polisi seperti ini agar lebih nyaman dan bersahabat," kata Adinda, wanita berkacamata yang sedang mengantri untuk praktik pembuatan SIM di Satpas Singosari, Jumat (16/8/2019).
Menurut Adinda, para petugas Satpas tampak seperti peserta karnaval yang terlihat seru. Bahkan dengan menggambarkan zaman perjuangan, ia berharap pembuatan SIM bisa dipermudahkan.
Terpisah, Kasatlantas Polres Malang AKP William Thamrin Simatupang menuturkan, dengan mengenakan baju pejuang pihaknya ingin merefleksikan perjuangan para pahlawan ketika merebut kemerdekaan Indonesia. Baik kepada masyarakat maupun anggota Polri sendiri.
Dengan semangat patriotisme, pihaknya ingin menunjukkan adanya transparansi pelayanan sekaligus pengabdian yang tulus dari anggota.
"Kegiatan ini, juga sebagai upaya kongkret kepolisian untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih humanis. Selain itu juga menghilangkan stigma di masyarakat yang menganggap polisi itu menyeramkan.
Sebab menurut mantan Kasatlantas Polres Ponorogo itu, sosok polisi yang menyeramkan tidak ada. Justru polisi itu humanis, bisa berbaur dengan masyarakat.
"Kita ingin menampilkan sosok pahlawan dalam memperingati kemerdekaan ini. Agar dapat menularkan semangat berjuang kepada anggota polisi dan kepada warga masyarakat pada umumnya. Melayani masyarakat dengan hati secara tulus dan maksimal,"ujar William. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:51 PM