Powered by Blogger.
Latest Post

3 Skenario yang Bisa Mengakhiri Pandemi Virus Corona

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, April 15, 2020 | 8:47 AM


PT KP Press - Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 semakin bertambah di dunia. Pada Selasa (14/4/2020) orang terinfeksi virus Corona hampir menembus angka dua juta orang. Awalnya virus ini dilaporkan mulai menginfeksi manusia pada akhir Desember 2019 di Wuhan, China.
Hingga saat ini penyebaran virus Corona COVID-19 belum menunjukan tanda-tanda berhenti. Bahkan laju penularannya semakin meningkat di beberapa negara termasuk Indonesia.

Lalu bagaimana pandemi Corona COVID-19 ini bisa berakhir?

Terdapat tiga skenario yang memungkinkan bisa membuat virus Corona ini akan berakhir.

1. Herd Immunity
Skenario pertama mengacu pada herd immunity. Herd immunity diartikan sebagai situasi ketika banyak orang dalam satu populasi memiliki kekebalan terhadap penyakit. Kekebalan dapat dicapai ketika cukup banyak orang dalam populasi terinfeksi lalu pulih atau dengan vaksinasi untuk dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit itu.

Namun herd immunity mempunyai risiko tinggi karena penyebaran yang cepat akan menyebabkan tingginya tingkat rawat inap dan penggunaan fasilitas kesehatan. Terlebih belum terdapat vaksin efektif untuk virus Corona.

2. Vaksin yang efektif
Skenario kedua dipandang menjadi opsi yang paling memungkinkan untuk memberantas penyakit ini untuk selamanya. Para ilmuwan hingga saat ini masih terus bekerja keras untuk mengembangkan vaksin untuk virus Corona.

Namun, untuk dapat menemukan vaksin virus Corona memerlukan waktu lama dan biaya yang mahal. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum vaksin lulus tes keamanan dan keefektifan dalam uji klinis. Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin ini pun cukup mahal, diperkirakan sebanyak 800 juta dolar AS atau 12 triliun rupiah.

3. Mutasi virus
Skenario terakhir yang bisa menghentikan persebaran virus Corona adalah dengan mutasi. Semua virus akan bermutasi dari waktu ke waktu atau mengalami perubahan dalam genomnya. Virus Corona COVID-19 pada umumnya memiliki 85 persen kemiripan genetik dengan virus SARS (Severe Accute Respiratory Syndrome) dalam wabah 2002 lalu.

Ketika virus bermutasi menjadi sesuatu yang lebih parah, maka tingkat infeksinya akan yang jauh lebih rendah untuk manusia sehingga membuat kematian sendiri pada virus tersebut. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:47 AM

Tertinggi di Dunia, AS Catat Lebih dari 20.000 Kematian karena Virus Corona

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, April 14, 2020 | 8:04 AM


Kontak Perkasa Futures - Amerika Serikat kini mengambil alih posisi Italia sebagai negara dengan jumlah kematian akibat virus corona terbanyak di dunia.

Data terakhir yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University menunjukkan lebih dari 20.000 orang di Amerika Serikat meninggal dunia akibat virus mematikan ini.

Pencapaian buruk ini muncul setelah Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mencatat rekor kematian 2.000 orang per hari akibat Covid-19.

Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan pada Sabtu (11/04) bahwa angka kematian di negara bagian itu tampak mulai stabil.

Ketika mengumumkan 783 kematian baru dalam 24 jam, dia menekankan bahwa dalam beberapa hari angka kematian berkisar di angka yang sama.

"Itu bukan angka tertinggi, dan Anda lihat bahwa angka itu tampak mulai stabil kendati menjadi stabil pada angka yang mengerikan," ujar Cuomo.

"Ini adalah angka-angka yang menunjukkan kehilangan dan kesedihan," lanjutnya.

Negara bagian New York menjadi pusat penyebaran epidemi di Amerika Serikat, mencatatkan lebih dari 180.000 kasus dari seluruh 520.000 kasus di seluruh AS.

Per Sabtu, seluruh negara bagian AS mengumumkan tanggap bencana atas wabah virus corona.

Pada perkembangan lain:
  • Tercatat 917 kematian baru di Inggris, membuat angka kematian nasional menjadi 9.875
  • Ratu Inggris mengeluarkan pesan Paskah yang berisi "virus corona tidak akan mengalahkan kita"
  • Kementerian Kesehatan Inggris melaporkan 510 kematian baru, angka paling rendah yang tercatat di negara itu sejak tiga minggu terakhir
  • Angka kematian di Prancis dan Italia meningkat akan tetapi pasien yang dirawat di unit perawatan intensif berkurang
  • Ada laporan bahwa Perdana Menteri India menyetujui untuk memperpanjang kebijakan karantina wilayah
Lebih dari 100.000 orang meninggal karena virus corona di seluruh dunia sejak pandemi ini bermula di China pada Desember silam.

Apa perkembangan terbaru di AS?
Pada Sabtu (11/04) siang, Italia melaporkan 19.468 kematian akibat virus corona, sementara di Amerika Serikat terdapat 20.506 kematian, merujuk pada data Johns Hopkins.

Kini, setidaknya ada 527.111 kasus Covid-19 di seluruh Amerika Serikat.

Kepala badan yang menangani penyakit menular di AS, Dr Anthony Fauci, mengatakan angka kasus dan kematian di negara itu "mulai turun" namun upaya-upaya mitigasi seperti jaga jarak, tidak boleh dikendurkan.

Kebijakan jaga jarak dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump dan berlaku hingga 30 April.

Presiden Trump menghadapi dua tekanan akibat pandemi ini: dengan jumlah pengangguran yang meningkat menjadi 16 juta seiring dengan wabah yang menghantam perekonomian di negara itu.

Members of the public applaud medical workers in the Manhattan borough of New York City, 10 April

Dia mengatakan pada Jumat (10/04) bahwa dewan baru, yang terdiri dari tokoh-tokoh bisnis dan medis, akan diumumkan minggu depan untuk membantunya dalam "keputusan terbesar yang pernah saya buat" tentang kapan saatnya memperlonggar kebijakan terkait wabah corona.

Itu terjadi ketika Kongres terus memperdebatkan tahap selanjutnya dari bantuan keuangan Covid-19.

Demokrat menghendaki adanya tambahan bantuan sebesar US$250 miliar, yang diusulkan untuk membantu usaha kecil juga memungkinkan dana tambahan untuk rumah sakit dan pemerintah daerah.

Tetapi dua politisi Republikan teratas di Kongres, Mitch McConnell dan Kevin McCarthy, menolak permintaan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan mereka menggambarkan langkah itu sebagai "ancaman sembrono" yang memblokir "dana penyelamatan pekerjaan". - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:04 AM

KPF berikan bantuan kepada pejuang jalanan cegah COVID-19

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, April 13, 2020 | 9:42 AM


PT Kontak Perkasa - PT Kontakperkasa Futures (KPF) Yogyakarta memberikan bantuan berupa masker, hand sanitizer, vitamin, dan makanan kepada para pejuang jalanan meliputi pengemudi ojek online (ojol), kusir andong, dan tukang becak di Yogyakarta untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.

"Kami ingin berbagi kepada para pejuang jalanan yang harus tetap bekerja saat pandemi COVID-19 saat ini," kata Kepala Cabang KPF Yogyakarta Deicky Natalius Manalif di sela kegiatan sosial bertajuk "Bersama Anda Bersatu Melawan Corona", di Yogyakarta, Sabtu. Ia mengemukakan, pembagian ratusan paket bantuan itu dilakukan di sejumlah titik di Yogyakarta, di antaranya Terminal Jombor, Terminal Condongcatur, Stasiun Tugu, dan kawasan Malioboro.

"Dalam pembagian bantuan itu kami juga menyosialisasikan wajib memakai masker dan 'social/physical distancing' saat di luar rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Selain itu, menurut dia, KPF juga mengikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah seperti memyediakan "hand sanitizer", pengecekan suhu badan, dan mengatur tempat duduk dalam rangka "social/physical distancing". 

"Kami juga mengurangi jam kerja karyawan dan memberikan vitamin kepada karyawan. Selain itu juga rutin membersihkan kantor dan peralatan kerja dengan cairan disinfektan," kata Deicky.

KPF Yogyakarta saat ini memiliki sekitar 700 nasabah dengan beragam pilihan produk komoditi berjangka seperti indeks hangseng, nikkei, emas, dan mata uang asing. - PT Kontak Perkasa

Sumber : antaranews.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:42 AM

Corona Reda, Bursa Saham Asia Siap Berpesta

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, April 9, 2020 | 9:27 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan pagi ini. Penyebaran virus corona secara yang mereda membuat pasar kembali bergairah.

Pada Kamis (9/4/2020) pukul 08:41 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:

Dini hari tadi, bursa saham New York menguat tajam di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 3,44%. S&P 500 melejit 3,41%, dan Nasdaq Composite terdongkrak 2,58%.

Investor menyambut gembira perlambatan penyebaran virus corona alias Coronavirus Desease-2019 (Covid-19). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien corona di seluruh dunia adalah 1.353.361 per 8 April 2020, Naik 5,75% dibandingkan sehari sebelumnya.

Meski masih ada kenaikan, tetapi laju tambahan pasien baru terus melambat. Dalam 10 hari terakhir, pertumbuhan pasien baru sudah stabil di kisaran satu digit.

Corona Asia Tenggara Perlu Diperhatikan Akan tetapi, penyebaran di Asia, terutama di Asia Tenggara (yang termasuk Indonesia), sebenarnya perlu mendapat perhatian. Pada 8 April, jumlah kasus positif di Asia Tenggara adalah 10.707 pasien. Naik 17,25% dibandingkan sehari sebelumnya, dan lebih tinggi ketimbang rata-rata pertumbuhan harian selama 18 Maret-8 April yang sebesar 15,32%.

"Ketidakpasitan masih akan menjadi bagian dari hidup kita setidaknya dalam dua bulan ke depan. Apakah ada pengujian (testing) yang memadai? Jawabannya tidak. Jadi Anda tidak akan mendapatkan konsistensi di pasar untuk saat ini," jelas Juan Perez, Senior Currency Trader di Tempus Inc, sebagaimana diberitakan Reuters.

Benar kata Perez, uji corona di Asia Tenggara memang relatif rendah. Berdasarkan data Worldometer, negara yang paling banyak melakukan tes corona kepada warganya adalah Vietnam yaitu 110.534. Namun masih jauh dibandingkan negara-negara Eropa seperti Jerman (1.317.887), Rusia (910.221), Italia (807.125), atau Spanyol (335.000).

Oleh karena itu, pandemi corona masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi negara-negara Asia. Apabila situasi masih seperti ini, apalagi memburuk, maka arus modal tidak akan banyak mampir di pasar keuangan Asia. - PT Kontak Perkasa Futures

Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:27 AM

Dirut RSPI Bicara Posisi Tim Medis hingga Relasi dengan Jokowi

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, April 8, 2020 | 11:44 AM


PT KP Press - Puluhan karangan bunga berjejer di halaman Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Pengirimnya ada yang mengatasnamakan pribadi, kelompok profesi, hingga lembaga pemerintah maupun swasta. Meski sudah tampak melayu, tapi kalimat-kalimat penghargaan dan motivasi yang tertera di karangan bunga itu masih jelas terbaca.
"Kami berterima kasih sekali. Semua itu menjadi penyemangat kami untuk terus bekerja keras menjadi benteng pertahanan terakhir dalam memerangi wabah COVID-19 ini," tutur Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril, Senin (6/4/2020).

Tak seperti anggapan awam yang selama ini sempat berkembang, dia berpendapat garda terdepan dalam memerangi virus corona adalah masyarakat itu sendiri. Mereka yang bersedia menghindari penularan dengan menjaga jarak, diam di rumah, juga mereka yang aktif memberikan edukasi terkait wabah ini.

Meski demikian dia mengaku di awal wabah ini masuk Indonesia, ada juga dokter, perawat dan tim medis pendukung yang takut dan cemas akan tertular dan menjadi korban. Semua itu wajar dan manusia mengingat persediaan alat perlindungan diri sempat berkurang drastis."Jadi ketika seseorang sudah mulai masuk rumah sakit, dokter lah sebagai garda terakhir yang mempertahankan, ibarat sepak bola itu jangan sampai gol ya," ujarnya.

Untuk diketahui, hingga Selasa (7/4/2020) wabah virus Corona telah menginfeksi 2.738 orang dan mengakibatkan 221 orang di antaranya meninggal. Dari ratusan yang tutup usia itu, terdapat para tenaga medis seperti dokter atau perawat. Ikatan Dokter Indonesia mencatat, hingga 7 April 2020, sudah 24 dokter di Indonesia yang meninggal akibat virus Corona. Baik sudah berstatus positif maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Sebagai pimpinan, Syahril terus berupaya menyemangati tim medis agar tidak dihantui rasa takut dan cemas. Apalagi sejak pertengahan Maret RSPI ditetapkan sebagai RS yang khusus menangani Covid-19. Sebanyak 60 dokter, sekitar 200 perawat, dan para petugas khusus yang terlatih bertugas di RSPI.

Sejak pertengahan Januari hingga 6 April, RSPI telah merawat 107 pasien. Dari jumlah itu, sebanyak 64 orang dinyatakan sembuh, 19 orang meninggal, dan sisanya masih dalam perawatan.

Mantan Direktur RSUP Persahabatan itu mengakui dirinya pernah diminta untuk menyiapkan ruang isolasi VIP untuk mengantisipasi kemungkinan ada pejabat negara yang harus dirawat di RSPI. Tapi dia tegas menolaknya. "Di sini semuanya dibuat sama, tak ada pengecualian," ujarnya.

Pada bagian lain, Syahril mengungkapkan alasan pribadinya banting setir dari semula berniat menekuni bidang obstetri dan ginekologi ke paru-paru. Keahliannya ini mengantar dia untuk mengenal dan berinteraksi dengan Jokowi sejak masih di Solo. Seperti apa hubunganya dengan sang Presiden?

Simak selengkapnya Blak-blakan dengan Mohammad Syahril, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, "Garda Terakhir Perangi Corona", Rabu (8/4/2020). - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:44 AM

134.000 UMKM Dapat Keringanan Cicilan dari Bank BUMN

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, April 7, 2020 | 10:16 AM


Kontak Perkasa Futures - Salah satu bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah melakukan restrukturisasi kredit ke lebih dari 134.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak Covid 19 di Indonesia.
Corporate Secretary BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan, jumlah keringanan ini dilakukan sejak 16-31 Maret 2020 dengan plafon sebesar Rp 14,9 triliun.

"Skema restrukturisasi yang diberikan BRI untuk masing-masing debitur berbeda, disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi, dengan catatan usahanya masih punya prospek yang baik dan secara personal debitur memiliki itikad baik atau kooperatif," kata Amam dalam siaran pers, Selasa (7/4/2020).

Amam menjelaskan, proses restrukturisasi ini dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dengan asesemen seberapa besar dampak Covid 19 terhadap usaha nasabah.

Dia menyebut relaksasi ini juga sebagai salah satu upaya melindungi dan menyelamatkan pelaku UMKM di Indonesia yang terdampak penyebaran Covid 19.

BRI juga menjalankan program untuk mendukung pertumbuhan pelaku UMKM di tengah kondisi saat ini. Misalnya pendampingan dan konsultasi bisnis oleh lebih dari 38.000 relationship manager, membantu jual produk UMKM melalui Indonesia mall.

"Selain itu menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan virtual dan juga melalui penyaluran berbagai jenis program CSR BRI," imbuh dia. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:16 AM

Ingat Ya! 'Libur' Nyicil Bukan Berarti Setop Cicilan Selamanya

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, April 6, 2020 | 9:28 AM


PT Kontak Perkasa - Otoritas Jasa Keuangan telah mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional. Isinya, ada perlakuan khusus kepada debitur yang mengalami kesulitan pembayaran utang ke bank karena terdampak wabah corona.

Pada kebijakan tersebut yang menarik perhatian salah satunya ketentuan 'libur' bayar cicilan bank. Intinya, OJK memberikan relaksasi.

Namun, patut diingat libur cicilan di sini bukan berarti setop bayar sama sekali. Melainkan, pembayaran kredit itu bisa ditunda untuk beberapa waktu. Kewajiban pembayaran tetap harus dilunasi atau diselesaikan.

Mengutip keterangan OJK yang dirangkum, Senin (6/4/2020) perlakuan khusus kepada debitur yang mengalami kesulitan pembayaran utang ke bank karena terdampak wabah corona dengan nilai pinjaman di bawah Rp 10 miliar. Debitur yang dimaksud juga termasuk pelaku UMKM yang terdampak penyebaran Covid-19 baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun sektornya antara lain pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian, dan pertambangan.

Dalam POJK ini jelas diatur bahwa pada prinsipnya bank dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh kredit atau pembiayaan kepada seluruh debitur, termasuk debitur UMKM. Sepanjang debitur-debitur tersebut teridentifikasi terdampak Covid-19. Pemberian perlakuan khusus tersebut tanpa melihat batasan plafon kredit/pembiayaan.

Untuk mekanismenya, setiap utang atau pembiayaan direstrukturisasi oleh bank atau perusahaan pembiayaan dapat ditetapkan lancar apabila diberikan kepada debitur yang teridentifikasi terkena dampak penyebaran Covid-19.

Restrukturisasi kredit/pembiayaan dilakukan mengacu pada POJK mengenai penilaian kualitas aset, antara lain dengan cara:

Restrukturisasi kredit/pembiayaan dilakukan mengacu pada POJK mengenai penilaian kualitas aset, antara lain dengan cara:

a. penurunan suku bunga
b. perpanjangan jangka waktu
c. pengurangan tunggakan pokok
d. pengurangan tunggakan bunga
e. penambahan fasilitas kredit/pembiayaan
f. konversi kredit/pembiayaan menjadi Penyertaan Modal Sementara.

Berbagai skema tersebut diserahkan sepenuhnya kepada bank dan sangat tergantung pada hasil identifikasi bank atas kinerja keuangan debitur ataupun penilaian atas prospek usaha dan kapasitas membayar debitur yang terdampak COVID-19.

Jangka waktu restrukturisasi juga sangat bervariasi tergantung pada assessment bank terhadap debiturnya dengan jangka waktu maksimal 1 tahun. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:28 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger