Powered by Blogger.
Latest Post
9:03 AM
WHO Tegaskan Tak Sembunyikan Apapun, Sudah Ingatkan Soal Corona Sejak Awal
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, April 21, 2020 | 9:03 AM
PT KP Press - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa pihaknya telah mengingatkan bahaya virus Corona sejak awal dan tak menyembunyikan apapun dari Amerika Serikat mengenai pandemi mematikan itu.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa tak ada rahasia di badan kesehatan PBB tersebut. Hal ini disampaikan setelah WHO dikritik Presiden AS Donald Trump yang menuding badan PBB itu meremehkan wabah awal COVID-19 di China.
"Kami telah memperingatkan sejak hari pertama bahwa ini adalah iblis yang harus dilawan semua orang," kata Tedros dalam briefing virtual di Jenewa, Swiss, Selasa (21/4/2020).
Washington merupakan kontributor terbesar bagi WHO, namun Trump baru-baru ini memerintahkan penghentian dana ke WHO karena menuduh badan tersebut telah melakukan salah kelola dan menutup-nutupi penyebaran virus Corona.
Tedros mengatakan kehadiran para pegawai pemerintah AS yang bekerja di kantor pusat WHO di Jenewa, berarti tidak ada yang disembunyikan dari Washington.
Tedros menyebut bahwa ada 15 staf dari badan perlindungan kesehatan AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang secara khusus ditugaskan untuk bekerja sama dengan WHO mengenai penanganan COVID-19.
"Dengan adanya staf CDC berarti tidak ada yang disembunyikan dari AS, sejak hari pertama. Karena ini adalah orang-orang Amerika yang bekerja dengan kami. Itu berjalan secara alami dan mereka mengatakan apa yang mereka lakukan," tutur Tedros.
"WHO terbuka. Kami tidak menyembunyikan apapun. Tidak hanya untuk CDC, mereka mengirim pesan, atau yang lainnya -- kami ingin semua negara segera menerima pesan yang sama karena itu membantu negara-negara untuk mempersiapkan diri dengan baik dan mempersiapkan dengan cepat," tandasnya.
Tedros pun menyerukan para pemimpin untuk tidak mengeksploitasi pandemi ini demi modal politik mereka sendiri.
"Jangan gunakan virus ini sebagai kesempatan untuk saling menyerang dan mencetak poin politik," cetusnya. - PT KP Press
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa tak ada rahasia di badan kesehatan PBB tersebut. Hal ini disampaikan setelah WHO dikritik Presiden AS Donald Trump yang menuding badan PBB itu meremehkan wabah awal COVID-19 di China.
"Kami telah memperingatkan sejak hari pertama bahwa ini adalah iblis yang harus dilawan semua orang," kata Tedros dalam briefing virtual di Jenewa, Swiss, Selasa (21/4/2020).
Washington merupakan kontributor terbesar bagi WHO, namun Trump baru-baru ini memerintahkan penghentian dana ke WHO karena menuduh badan tersebut telah melakukan salah kelola dan menutup-nutupi penyebaran virus Corona.
Tedros mengatakan kehadiran para pegawai pemerintah AS yang bekerja di kantor pusat WHO di Jenewa, berarti tidak ada yang disembunyikan dari Washington.
Tedros menyebut bahwa ada 15 staf dari badan perlindungan kesehatan AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang secara khusus ditugaskan untuk bekerja sama dengan WHO mengenai penanganan COVID-19.
"Dengan adanya staf CDC berarti tidak ada yang disembunyikan dari AS, sejak hari pertama. Karena ini adalah orang-orang Amerika yang bekerja dengan kami. Itu berjalan secara alami dan mereka mengatakan apa yang mereka lakukan," tutur Tedros.
"WHO terbuka. Kami tidak menyembunyikan apapun. Tidak hanya untuk CDC, mereka mengirim pesan, atau yang lainnya -- kami ingin semua negara segera menerima pesan yang sama karena itu membantu negara-negara untuk mempersiapkan diri dengan baik dan mempersiapkan dengan cepat," tandasnya.
Tedros pun menyerukan para pemimpin untuk tidak mengeksploitasi pandemi ini demi modal politik mereka sendiri.
"Jangan gunakan virus ini sebagai kesempatan untuk saling menyerang dan mencetak poin politik," cetusnya. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:03 AM
10:36 AM
Para Ahli di Eropa Sebut Gejala Corona Bisa Dilihat dari Kaki
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, April 20, 2020 | 10:36 AM
Kontak Perkasa Futures - Sejak banyaknya kasus virus Corona dilaporkan tanpa gejala, makin sulit bagi seseorang untuk mengetahui apakah dirinya terinfeksi. Namun para ahli kesehatan di Eropa menyebut hal ini bisa diidentifikasi dengan hanya melihat kaki seseorang.
Dokter menemukan sejumlah pasien Corona memiliki lesi kecil di kaki mereka. Penelitian yang dimulai di Spanyol ini memperkirakan hal ini adalah gejala lain dari Corona.
Federasi Podiatris Internasional pertama kali melaporkan temuan 'lesi' pada anak laki-laki berusia 13 tahun yang terinfeksi Corona. Awalnya dokter mengira itu disebabkan oleh laba-laba tetapi pasien akhirnya mulai menunjukkan gejala virus Corona COVID-19.
Dermatologis dan podiatris kemudian melaporkan kasus serupa pada 'banyak' pasien Corona di Italia dan Prancis, demikian laporan Dewan Umum Spanyol Perguruan Tinggi Podiatris Resmi.
"Mereka adalah lesi ungu (sangat mirip dengan cacar air, campak atau chilblains) yang biasanya muncul di jari kaki dan biasanya sembuh tanpa meninggalkan bekas," kata dewan dalam sebuah pernyataan.
Dalam kebanyakan kasus, lesi muncul pada remaja dan anak-anak yang tertular virus Corona. Pasien dewasa dengan luka di kaki mereka dilaporkan dalam jumlah kasus yang lebih sedikit.
Penyedia layanan kesehatan di Spanyol telah diberitahu tentang potensi gejala baru virus Corona COVID-19 ini. Dewan Podiatris di negara itu mengatakan perguruan tinggi dan anggotanya harus sangat waspada karena kemungkinan ini merupakan tanda awal untuk mendeteksi virus Corona COVID-19 yang nantinya dapat membantu menghindari penularan karena adanya kasus orang tanpa gejala.
Namun, penelitian lebih lanjut tentu diperlukan untuk secara resmi menambahkan lesi kecil pada kaki sebagai daftar gejala virus Corona COVID-19. Dikatakan, bukti ilmiah belum dapat didiskusikan karena memerlukan lebih banyak waktu untuk memeriksa kasus. - Kontak Perkasa Futures
Dokter menemukan sejumlah pasien Corona memiliki lesi kecil di kaki mereka. Penelitian yang dimulai di Spanyol ini memperkirakan hal ini adalah gejala lain dari Corona.
Federasi Podiatris Internasional pertama kali melaporkan temuan 'lesi' pada anak laki-laki berusia 13 tahun yang terinfeksi Corona. Awalnya dokter mengira itu disebabkan oleh laba-laba tetapi pasien akhirnya mulai menunjukkan gejala virus Corona COVID-19.
Dermatologis dan podiatris kemudian melaporkan kasus serupa pada 'banyak' pasien Corona di Italia dan Prancis, demikian laporan Dewan Umum Spanyol Perguruan Tinggi Podiatris Resmi.
"Mereka adalah lesi ungu (sangat mirip dengan cacar air, campak atau chilblains) yang biasanya muncul di jari kaki dan biasanya sembuh tanpa meninggalkan bekas," kata dewan dalam sebuah pernyataan.
Dalam kebanyakan kasus, lesi muncul pada remaja dan anak-anak yang tertular virus Corona. Pasien dewasa dengan luka di kaki mereka dilaporkan dalam jumlah kasus yang lebih sedikit.
Penyedia layanan kesehatan di Spanyol telah diberitahu tentang potensi gejala baru virus Corona COVID-19 ini. Dewan Podiatris di negara itu mengatakan perguruan tinggi dan anggotanya harus sangat waspada karena kemungkinan ini merupakan tanda awal untuk mendeteksi virus Corona COVID-19 yang nantinya dapat membantu menghindari penularan karena adanya kasus orang tanpa gejala.
Namun, penelitian lebih lanjut tentu diperlukan untuk secara resmi menambahkan lesi kecil pada kaki sebagai daftar gejala virus Corona COVID-19. Dikatakan, bukti ilmiah belum dapat didiskusikan karena memerlukan lebih banyak waktu untuk memeriksa kasus. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:36 AM
10:06 AM
Prediksi Jokowi Corona Berakhir di Akhir Tahun
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, April 17, 2020 | 10:06 AM
PT Kontak Perkasa - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan prediksi bahwa wabah virus Corona (COVID-19) di Indonesia akan selesai akhir tahun ini. Karena itu, Jokowi yakin sektor pariwisata akan kembali booming pada 2021.
"Saya meyakini ini hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi dalam pengantar rapat terbatas mitigasi dampak COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis (16/4/2020).
Jokowi mengatakan selepas pandemi Corona ini berakhir, masyarakat pasti mempunyai keinginan untuk berlibur. Mereka ingin kembali menikmati keindahan alam Indonesia.
"Semua orang pengin keluar semua orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," ujar dia.
Jokowi mengajak semua pihak untuk menumbuhkan sikap optimis dalam menghadapi COVID-19 ini. Dia tak ingin masyarakat terjebak dalam pesemisme dan tak mampu memanfaatkan momentum yang akan datang.
"Jangan sampai nanti kita terjebak pada pesimisme karena masalah COVID-19 ini sehingga booming yang akan muncul setelah COVID-19 ini selesai tak bisa kita manfaatkan secara baik," ujarnya.
Jokowi juga meminta ada langkah mitigasi di sektor pariwisata. Dia berharap program-program perlindungan kerja di bidang pariwisata tepat sasaran.
"Langkah langkah mitigasi secepat-cepatnya diajukan. Yang pertama, program perlindungan sosial pekerja yang bekerja di sektor pariwisata betul betul dipastikan ada dan sampai pada sasaran," imbuh dia.
Selain itu, Jokowi meminta adanya program mitigasi perlindungan sosial bagi pekerja di sektor pariwisata serta realokasi anggaran di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk padat karya bagi pekerja di bidang pariwisata.
"Kemudian kedua juga realokasi anggaran yang ada dari kementerian pariwisata harus diarahkan semacam program padat karya tunai bagi pekerja-pekerja bergerak di bidang pariwisata," kata Jokowi. - PT Kontak Perkasa
"Saya meyakini ini hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi dalam pengantar rapat terbatas mitigasi dampak COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis (16/4/2020).
Jokowi mengatakan selepas pandemi Corona ini berakhir, masyarakat pasti mempunyai keinginan untuk berlibur. Mereka ingin kembali menikmati keindahan alam Indonesia.
"Semua orang pengin keluar semua orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," ujar dia.
Jokowi mengajak semua pihak untuk menumbuhkan sikap optimis dalam menghadapi COVID-19 ini. Dia tak ingin masyarakat terjebak dalam pesemisme dan tak mampu memanfaatkan momentum yang akan datang.
"Jangan sampai nanti kita terjebak pada pesimisme karena masalah COVID-19 ini sehingga booming yang akan muncul setelah COVID-19 ini selesai tak bisa kita manfaatkan secara baik," ujarnya.
Jokowi juga meminta ada langkah mitigasi di sektor pariwisata. Dia berharap program-program perlindungan kerja di bidang pariwisata tepat sasaran.
"Langkah langkah mitigasi secepat-cepatnya diajukan. Yang pertama, program perlindungan sosial pekerja yang bekerja di sektor pariwisata betul betul dipastikan ada dan sampai pada sasaran," imbuh dia.
Selain itu, Jokowi meminta adanya program mitigasi perlindungan sosial bagi pekerja di sektor pariwisata serta realokasi anggaran di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk padat karya bagi pekerja di bidang pariwisata.
"Kemudian kedua juga realokasi anggaran yang ada dari kementerian pariwisata harus diarahkan semacam program padat karya tunai bagi pekerja-pekerja bergerak di bidang pariwisata," kata Jokowi. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:06 AM
8:45 AM
Sudah Kebal, 5 Artis Kontroversial Tetap Cuek Meski Sering Dihujat
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, April 16, 2020 | 8:45 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Menjadi sosok yang populer, selebriti tak lepas dari kritik maupun hujatan. Bagi selebriti yang kontroversial, media sosial Instagram bahkan tak jarang ramai oleh komentar miring para haters.
Ada selebriti yang melampiaskan kebaperannya ketika dihujat. Namun ada pula yang menanggapi haters di media sosial dengan santai.
Dikumpulkan dari berbagai sumber, Rabu (15/4/2020), berikut ini 5 artis yang tetap cuek walaupun sering dihujat:
1. Ayu Ting Ting
Bicara soal haters di media sosial, rasanya tak lepas dari sosok Ayu Ting Ting. Ibunda dari Bilqis ini bisa dibilang sering dihujat di medsos.
Penyebabnya karena sang pedangdut itu dikaitkan oleh netizen sebagai orang ketiga dalam hubungan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Ayu Ting Ting awalnya sakit hati dihujat, tapi akhirnya memilih cuek menghadapi para haters.
2. Syahrini
Kehidupan Syahrini yang glamor tak lepas dari sasaran nyinyir para netizen. Tak sedikit yang mempertanyakan dari mana asal kekayaan Syahrini sehingga bisa hidup mewah dan sering traveling ke luar negeri.
Saat dikabarkan menikah dengan Reino Barack pun Syahrini kembali menjadi bulan-bulanan netizen, hingga kolom komentar di Instagramnya ditutup. Namun sampai sekarang ia cuek saja menghadapi hujatan haters.
3. Mulan Jameela
Mulan Jameela termasuk artis kontroversial yang kerap dihujat warganet. Hal ini bermula dari kabar yang beredar soal Mulan Jameela menjadi perusak rumah tangga Ahmad Dhani dan Maia Estianty.
Penyanyi ini tetap cuek meskipun kerap dihujat. Ia tidak menanggapi komentar haters dengan berlebihan.
4. Marion Jola
Penyanyi Marion Jola kerap dihujat di medsos. Ia sering di-bully dan dicap negatif karena pakaiannya dianggap terlalu seksi.
Namun Marion Jola merasa tak perlu terlalu menyia-nyiakan kariernya dengan menanggapi para haters. Menjadi sorotan publik sudah menjadi risiko dari menjadi public figure.
5. Marshanda
Marshanda tak lepas dari sasaran hujatan netizen. Beberapa kali ia menjadi bulan-bulanan netizen karena berbagai hal. Tapi Marshanda santai saja menghadapinya.
Pada November tahun lalu misalnya, Marshanda dikritik karena foto seksi di luar negeri. Dalam foto tersebut, Marshanda yang berpose bagai model dikritik karena terlihat seperti tidak memakai bra. - PT Kontak Perkasa Futures
Ada selebriti yang melampiaskan kebaperannya ketika dihujat. Namun ada pula yang menanggapi haters di media sosial dengan santai.
Dikumpulkan dari berbagai sumber, Rabu (15/4/2020), berikut ini 5 artis yang tetap cuek walaupun sering dihujat:
1. Ayu Ting Ting
Bicara soal haters di media sosial, rasanya tak lepas dari sosok Ayu Ting Ting. Ibunda dari Bilqis ini bisa dibilang sering dihujat di medsos.
Penyebabnya karena sang pedangdut itu dikaitkan oleh netizen sebagai orang ketiga dalam hubungan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Ayu Ting Ting awalnya sakit hati dihujat, tapi akhirnya memilih cuek menghadapi para haters.
2. Syahrini
Kehidupan Syahrini yang glamor tak lepas dari sasaran nyinyir para netizen. Tak sedikit yang mempertanyakan dari mana asal kekayaan Syahrini sehingga bisa hidup mewah dan sering traveling ke luar negeri.
Saat dikabarkan menikah dengan Reino Barack pun Syahrini kembali menjadi bulan-bulanan netizen, hingga kolom komentar di Instagramnya ditutup. Namun sampai sekarang ia cuek saja menghadapi hujatan haters.
3. Mulan Jameela
Mulan Jameela termasuk artis kontroversial yang kerap dihujat warganet. Hal ini bermula dari kabar yang beredar soal Mulan Jameela menjadi perusak rumah tangga Ahmad Dhani dan Maia Estianty.
Penyanyi ini tetap cuek meskipun kerap dihujat. Ia tidak menanggapi komentar haters dengan berlebihan.
4. Marion Jola
Penyanyi Marion Jola kerap dihujat di medsos. Ia sering di-bully dan dicap negatif karena pakaiannya dianggap terlalu seksi.
Namun Marion Jola merasa tak perlu terlalu menyia-nyiakan kariernya dengan menanggapi para haters. Menjadi sorotan publik sudah menjadi risiko dari menjadi public figure.
5. Marshanda
Marshanda tak lepas dari sasaran hujatan netizen. Beberapa kali ia menjadi bulan-bulanan netizen karena berbagai hal. Tapi Marshanda santai saja menghadapinya.
Pada November tahun lalu misalnya, Marshanda dikritik karena foto seksi di luar negeri. Dalam foto tersebut, Marshanda yang berpose bagai model dikritik karena terlihat seperti tidak memakai bra. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : haibunda.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:45 AM
8:47 AM
3 Skenario yang Bisa Mengakhiri Pandemi Virus Corona
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, April 15, 2020 | 8:47 AM
PT KP Press - Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 semakin bertambah di dunia. Pada Selasa (14/4/2020) orang terinfeksi virus Corona hampir menembus angka dua juta orang. Awalnya virus ini dilaporkan mulai menginfeksi manusia pada akhir Desember 2019 di Wuhan, China.
Hingga saat ini penyebaran virus Corona COVID-19 belum menunjukan tanda-tanda berhenti. Bahkan laju penularannya semakin meningkat di beberapa negara termasuk Indonesia.
Lalu bagaimana pandemi Corona COVID-19 ini bisa berakhir?
Terdapat tiga skenario yang memungkinkan bisa membuat virus Corona ini akan berakhir.
1. Herd Immunity
Skenario pertama mengacu pada herd immunity. Herd immunity diartikan sebagai situasi ketika banyak orang dalam satu populasi memiliki kekebalan terhadap penyakit. Kekebalan dapat dicapai ketika cukup banyak orang dalam populasi terinfeksi lalu pulih atau dengan vaksinasi untuk dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit itu.
Namun herd immunity mempunyai risiko tinggi karena penyebaran yang cepat akan menyebabkan tingginya tingkat rawat inap dan penggunaan fasilitas kesehatan. Terlebih belum terdapat vaksin efektif untuk virus Corona.
2. Vaksin yang efektif
Skenario kedua dipandang menjadi opsi yang paling memungkinkan untuk memberantas penyakit ini untuk selamanya. Para ilmuwan hingga saat ini masih terus bekerja keras untuk mengembangkan vaksin untuk virus Corona.
Namun, untuk dapat menemukan vaksin virus Corona memerlukan waktu lama dan biaya yang mahal. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum vaksin lulus tes keamanan dan keefektifan dalam uji klinis. Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin ini pun cukup mahal, diperkirakan sebanyak 800 juta dolar AS atau 12 triliun rupiah.
3. Mutasi virus
Skenario terakhir yang bisa menghentikan persebaran virus Corona adalah dengan mutasi. Semua virus akan bermutasi dari waktu ke waktu atau mengalami perubahan dalam genomnya. Virus Corona COVID-19 pada umumnya memiliki 85 persen kemiripan genetik dengan virus SARS (Severe Accute Respiratory Syndrome) dalam wabah 2002 lalu.
Ketika virus bermutasi menjadi sesuatu yang lebih parah, maka tingkat infeksinya akan yang jauh lebih rendah untuk manusia sehingga membuat kematian sendiri pada virus tersebut. - PT KP Press
Hingga saat ini penyebaran virus Corona COVID-19 belum menunjukan tanda-tanda berhenti. Bahkan laju penularannya semakin meningkat di beberapa negara termasuk Indonesia.
Lalu bagaimana pandemi Corona COVID-19 ini bisa berakhir?
Terdapat tiga skenario yang memungkinkan bisa membuat virus Corona ini akan berakhir.
1. Herd Immunity
Skenario pertama mengacu pada herd immunity. Herd immunity diartikan sebagai situasi ketika banyak orang dalam satu populasi memiliki kekebalan terhadap penyakit. Kekebalan dapat dicapai ketika cukup banyak orang dalam populasi terinfeksi lalu pulih atau dengan vaksinasi untuk dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit itu.
Namun herd immunity mempunyai risiko tinggi karena penyebaran yang cepat akan menyebabkan tingginya tingkat rawat inap dan penggunaan fasilitas kesehatan. Terlebih belum terdapat vaksin efektif untuk virus Corona.
2. Vaksin yang efektif
Skenario kedua dipandang menjadi opsi yang paling memungkinkan untuk memberantas penyakit ini untuk selamanya. Para ilmuwan hingga saat ini masih terus bekerja keras untuk mengembangkan vaksin untuk virus Corona.
Namun, untuk dapat menemukan vaksin virus Corona memerlukan waktu lama dan biaya yang mahal. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum vaksin lulus tes keamanan dan keefektifan dalam uji klinis. Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin ini pun cukup mahal, diperkirakan sebanyak 800 juta dolar AS atau 12 triliun rupiah.
3. Mutasi virus
Skenario terakhir yang bisa menghentikan persebaran virus Corona adalah dengan mutasi. Semua virus akan bermutasi dari waktu ke waktu atau mengalami perubahan dalam genomnya. Virus Corona COVID-19 pada umumnya memiliki 85 persen kemiripan genetik dengan virus SARS (Severe Accute Respiratory Syndrome) dalam wabah 2002 lalu.
Ketika virus bermutasi menjadi sesuatu yang lebih parah, maka tingkat infeksinya akan yang jauh lebih rendah untuk manusia sehingga membuat kematian sendiri pada virus tersebut. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:47 AM
8:04 AM
Tertinggi di Dunia, AS Catat Lebih dari 20.000 Kematian karena Virus Corona
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, April 14, 2020 | 8:04 AM
Kontak Perkasa Futures - Amerika Serikat kini mengambil alih posisi Italia sebagai negara dengan jumlah kematian akibat virus corona terbanyak di dunia.
Data terakhir yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University menunjukkan lebih dari 20.000 orang di Amerika Serikat meninggal dunia akibat virus mematikan ini.
Pencapaian buruk ini muncul setelah Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mencatat rekor kematian 2.000 orang per hari akibat Covid-19.
Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan pada Sabtu (11/04) bahwa angka kematian di negara bagian itu tampak mulai stabil.
Ketika mengumumkan 783 kematian baru dalam 24 jam, dia menekankan bahwa dalam beberapa hari angka kematian berkisar di angka yang sama.
"Itu bukan angka tertinggi, dan Anda lihat bahwa angka itu tampak mulai stabil kendati menjadi stabil pada angka yang mengerikan," ujar Cuomo.
"Ini adalah angka-angka yang menunjukkan kehilangan dan kesedihan," lanjutnya.
Negara bagian New York menjadi pusat penyebaran epidemi di Amerika Serikat, mencatatkan lebih dari 180.000 kasus dari seluruh 520.000 kasus di seluruh AS.
Per Sabtu, seluruh negara bagian AS mengumumkan tanggap bencana atas wabah virus corona.
Pada perkembangan lain:
Data terakhir yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University menunjukkan lebih dari 20.000 orang di Amerika Serikat meninggal dunia akibat virus mematikan ini.
Pencapaian buruk ini muncul setelah Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mencatat rekor kematian 2.000 orang per hari akibat Covid-19.
Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan pada Sabtu (11/04) bahwa angka kematian di negara bagian itu tampak mulai stabil.
Ketika mengumumkan 783 kematian baru dalam 24 jam, dia menekankan bahwa dalam beberapa hari angka kematian berkisar di angka yang sama.
"Itu bukan angka tertinggi, dan Anda lihat bahwa angka itu tampak mulai stabil kendati menjadi stabil pada angka yang mengerikan," ujar Cuomo.
"Ini adalah angka-angka yang menunjukkan kehilangan dan kesedihan," lanjutnya.
Negara bagian New York menjadi pusat penyebaran epidemi di Amerika Serikat, mencatatkan lebih dari 180.000 kasus dari seluruh 520.000 kasus di seluruh AS.
Per Sabtu, seluruh negara bagian AS mengumumkan tanggap bencana atas wabah virus corona.
Pada perkembangan lain:
- Tercatat 917 kematian baru di Inggris, membuat angka kematian nasional menjadi 9.875
- Ratu Inggris mengeluarkan pesan Paskah yang berisi "virus corona tidak akan mengalahkan kita"
- Kementerian Kesehatan Inggris melaporkan 510 kematian baru, angka paling rendah yang tercatat di negara itu sejak tiga minggu terakhir
- Angka kematian di Prancis dan Italia meningkat akan tetapi pasien yang dirawat di unit perawatan intensif berkurang
- Ada laporan bahwa Perdana Menteri India menyetujui untuk memperpanjang kebijakan karantina wilayah
Lebih dari 100.000 orang meninggal karena virus corona di seluruh dunia sejak pandemi ini bermula di China pada Desember silam.
Apa perkembangan terbaru di AS?
Pada Sabtu (11/04) siang, Italia melaporkan 19.468 kematian akibat virus corona, sementara di Amerika Serikat terdapat 20.506 kematian, merujuk pada data Johns Hopkins.
Kini, setidaknya ada 527.111 kasus Covid-19 di seluruh Amerika Serikat.
Kepala badan yang menangani penyakit menular di AS, Dr Anthony Fauci, mengatakan angka kasus dan kematian di negara itu "mulai turun" namun upaya-upaya mitigasi seperti jaga jarak, tidak boleh dikendurkan.
Kebijakan jaga jarak dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump dan berlaku hingga 30 April.
Presiden Trump menghadapi dua tekanan akibat pandemi ini: dengan jumlah pengangguran yang meningkat menjadi 16 juta seiring dengan wabah yang menghantam perekonomian di negara itu.
Members of the public applaud medical workers in the Manhattan borough of New York City, 10 April
Dia mengatakan pada Jumat (10/04) bahwa dewan baru, yang terdiri dari tokoh-tokoh bisnis dan medis, akan diumumkan minggu depan untuk membantunya dalam "keputusan terbesar yang pernah saya buat" tentang kapan saatnya memperlonggar kebijakan terkait wabah corona.
Itu terjadi ketika Kongres terus memperdebatkan tahap selanjutnya dari bantuan keuangan Covid-19.
Demokrat menghendaki adanya tambahan bantuan sebesar US$250 miliar, yang diusulkan untuk membantu usaha kecil juga memungkinkan dana tambahan untuk rumah sakit dan pemerintah daerah.
Tetapi dua politisi Republikan teratas di Kongres, Mitch McConnell dan Kevin McCarthy, menolak permintaan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan mereka menggambarkan langkah itu sebagai "ancaman sembrono" yang memblokir "dana penyelamatan pekerjaan". - Kontak Perkasa Futures
Apa perkembangan terbaru di AS?
Pada Sabtu (11/04) siang, Italia melaporkan 19.468 kematian akibat virus corona, sementara di Amerika Serikat terdapat 20.506 kematian, merujuk pada data Johns Hopkins.
Kini, setidaknya ada 527.111 kasus Covid-19 di seluruh Amerika Serikat.
Kepala badan yang menangani penyakit menular di AS, Dr Anthony Fauci, mengatakan angka kasus dan kematian di negara itu "mulai turun" namun upaya-upaya mitigasi seperti jaga jarak, tidak boleh dikendurkan.
Kebijakan jaga jarak dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump dan berlaku hingga 30 April.
Presiden Trump menghadapi dua tekanan akibat pandemi ini: dengan jumlah pengangguran yang meningkat menjadi 16 juta seiring dengan wabah yang menghantam perekonomian di negara itu.
Members of the public applaud medical workers in the Manhattan borough of New York City, 10 April
Dia mengatakan pada Jumat (10/04) bahwa dewan baru, yang terdiri dari tokoh-tokoh bisnis dan medis, akan diumumkan minggu depan untuk membantunya dalam "keputusan terbesar yang pernah saya buat" tentang kapan saatnya memperlonggar kebijakan terkait wabah corona.
Itu terjadi ketika Kongres terus memperdebatkan tahap selanjutnya dari bantuan keuangan Covid-19.
Demokrat menghendaki adanya tambahan bantuan sebesar US$250 miliar, yang diusulkan untuk membantu usaha kecil juga memungkinkan dana tambahan untuk rumah sakit dan pemerintah daerah.
Tetapi dua politisi Republikan teratas di Kongres, Mitch McConnell dan Kevin McCarthy, menolak permintaan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan mereka menggambarkan langkah itu sebagai "ancaman sembrono" yang memblokir "dana penyelamatan pekerjaan". - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:04 AM
9:42 AM
"Kami ingin berbagi kepada para pejuang jalanan yang harus tetap bekerja saat pandemi COVID-19 saat ini," kata Kepala Cabang KPF Yogyakarta Deicky Natalius Manalif di sela kegiatan sosial bertajuk "Bersama Anda Bersatu Melawan Corona", di Yogyakarta, Sabtu. Ia mengemukakan, pembagian ratusan paket bantuan itu dilakukan di sejumlah titik di Yogyakarta, di antaranya Terminal Jombor, Terminal Condongcatur, Stasiun Tugu, dan kawasan Malioboro.
"Dalam pembagian bantuan itu kami juga menyosialisasikan wajib memakai masker dan 'social/physical distancing' saat di luar rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Selain itu, menurut dia, KPF juga mengikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah seperti memyediakan "hand sanitizer", pengecekan suhu badan, dan mengatur tempat duduk dalam rangka "social/physical distancing".
"Kami juga mengurangi jam kerja karyawan dan memberikan vitamin kepada karyawan. Selain itu juga rutin membersihkan kantor dan peralatan kerja dengan cairan disinfektan," kata Deicky.
KPF Yogyakarta saat ini memiliki sekitar 700 nasabah dengan beragam pilihan produk komoditi berjangka seperti indeks hangseng, nikkei, emas, dan mata uang asing. - PT Kontak Perkasa
KPF berikan bantuan kepada pejuang jalanan cegah COVID-19
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, April 13, 2020 | 9:42 AM
PT Kontak Perkasa - PT Kontakperkasa Futures (KPF) Yogyakarta memberikan bantuan berupa masker, hand sanitizer, vitamin, dan makanan kepada para pejuang jalanan meliputi pengemudi ojek online (ojol), kusir andong, dan tukang becak di Yogyakarta untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Kami ingin berbagi kepada para pejuang jalanan yang harus tetap bekerja saat pandemi COVID-19 saat ini," kata Kepala Cabang KPF Yogyakarta Deicky Natalius Manalif di sela kegiatan sosial bertajuk "Bersama Anda Bersatu Melawan Corona", di Yogyakarta, Sabtu. Ia mengemukakan, pembagian ratusan paket bantuan itu dilakukan di sejumlah titik di Yogyakarta, di antaranya Terminal Jombor, Terminal Condongcatur, Stasiun Tugu, dan kawasan Malioboro.
"Dalam pembagian bantuan itu kami juga menyosialisasikan wajib memakai masker dan 'social/physical distancing' saat di luar rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Selain itu, menurut dia, KPF juga mengikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah seperti memyediakan "hand sanitizer", pengecekan suhu badan, dan mengatur tempat duduk dalam rangka "social/physical distancing".
"Kami juga mengurangi jam kerja karyawan dan memberikan vitamin kepada karyawan. Selain itu juga rutin membersihkan kantor dan peralatan kerja dengan cairan disinfektan," kata Deicky.
KPF Yogyakarta saat ini memiliki sekitar 700 nasabah dengan beragam pilihan produk komoditi berjangka seperti indeks hangseng, nikkei, emas, dan mata uang asing. - PT Kontak Perkasa
Sumber : antaranews.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:42 AM