Cemilan Ini Menggoda Tapi Kalorinya Bikin Cepat Gemuk
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, October 30, 2020 | 11:09 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Cemilan yang memiliki rasa asin, gurih, dan manis, tentu menggoda selera. Selain itu, cemilan bertekstur empuk dan mengandung tepung kerap dianggap sebagai makanan yang mengenyangkan. Padahal makanan yang mengandung tepung hanya membuat kenyang sekejap lalu lapar lagi.
Selain itu, cemilan yang mengandung gula buatan dan lemak justru malah bikin badan cepat gemuk. Kalau suka ngemil, cobalah makan cemilan yang kaya akan serat, misalnya granola.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut cemilan yang bisa bikin gemuk:
1. Es krim
Sebagian besar es krim yang dibuat mengandung banyak gula dan lemak. Hal ini tentu bisa menambah kalori ekstra dalam tubuhmu.
2. Pizza
Pizza adalah makanan yang tinggi lemak, karbohidrat olahan, dan kalori. Selain itu, pizza juga biasanya disertai dengan toping daging olahan. Tak mengherankan bila terlalu sering makan pizza bisa menyebabkan obesitas.
3. Kue dan donat
Kue dan donat mengandung gula, tepung olahan, dan lemak tambahan dalam jumlah tinggi. Tentu, makanan itu termasuk tinggi akan kalori. Untuk menjaga berat badan, asupan ini harus dibatasi.
4. Kentang goreng
Porsi rata-rata kentang 5 ons atau 139 gram, biasanya mengandung sekitar 427 kalori. Ini membuat kentang goreng menjadi makanan berkalori tinggi.
Sebagian besar kentang goreng juga tinggi lemak dan garam, sehingga bisa membuat perut cepat lapar.
5. Selai kacang
Memang, selai kacang bagus akan kesehatan. Namun, selai kacang yang dibuat secara komersial seringkali mengandung tambahan gula, minyak nabati terhidrogenasi, dan banyak garam, sehingga membuat tubuh cepat gemuk. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Vaksin Boleh Didaftarkan dari Hasil Uji Klinis Negara Berbeda, Asal..
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, October 28, 2020 | 10:51 AM
PT KP Press - Hasil uji klinis vaksin dari negara lain dapat digunakan sebagai dasar pendaftaran vaksin di Indonesia. Prinsip tersebut juga berlaku untuk vaksin COVID-19 sebab beberapa negara memiliki independensi terhadap keputusan memberikan perizinan vaksin.
Direktur Registrasi Obat BPOM, Dr. Lucia Rizka Andalusia menjelaskan pendaftaran vaksin tidak harus menunggu uji klinis dari tempat atau lokasi di mana vaksinasi dilakukan. Bila menurut negara tersebut uji klinis sudah cukup dan memadai, maka vaksin dapat didaftarkan untuk perizinannya.
"Pada prinsipnya, suatu pendaftaran vaksin atau obat tidak harus dilakukan di negara atau tempat, di mana uji klinis dilakukan. Jadi, bila tidak dilakukan di Indonesia pun, dapat mengambil data dari hasil uji coba di negara lain untuk didaftarkan di Indonesia. Tapi, kalau dilakukan di negara tersebut akan lebih baik juga," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10/2020).
Hal itu disampaikannya dalam Dialog Produktif di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (21/10/2020). Lebih lanjut ia mengatakan saat ini Indonesia mendapatkan kesempatan untuk uji klinis tahap tiga vaksin Sinovac dari China dan hal tersebut sangat baik bagi Indonesia.
Di Indonesia sudah 1.620 orang ikuti uji coba fase klinis tahap III. Hasil uji klinis selanjutnya akan digabungkan dengan uji klinis di negara lain, seperti Brasil yang akan menyelesaikan uji coba pada November 2020 ini.
"Pemberian vaksin atau obat itu tidak harus selalu diikuti pelaksanaan uji klinis di negaranya. Kita bisa gunakan persetujuan dengan data uji klinis di negara lain. Itu dimungkinkan saja manakala uji klinis telah selesai dan telah menunjukkan khasiat dan keamanannya sesuai dengan mandat yang dipersyaratkan, dapat segera diurus perizinannya" jelas Dr. Lucia.
Ditegaskannya, meski demikian Pemerintah Indonesia akan melihat perkembangan dari uji klinis tahap tiga, apakah uji klinis di negara lain sudah selesai atau belum. "Kalau sudah selesai akan digunakan untuk pendaftaran atau persetujuan, dan hal itu dimungkinkan saja," tambahnya.
Selain Indonesia, Chili, Turki, Bangladesh, dan Brasil adalah negara yang sedang melakukan uji klinis tahap tiga. Hasil dari setiap uji klinis di negara-negara ini, akan digabungkan dan dijadikan dasar sebagai pemberian izin untuk memproduksi vaksin COVID-19 di kemudian hari.
Dr. Lucia mengatakan PT Bio Farma yang akan memproduksi vaksin dipastikan memenuhi aspek mutu yang ditetapkan karena berada dalam pengawasan penuh para peneliti dan sejumlah lembaga terkait. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Kekurangan Stimulus Corona, Wall Street Tak Bergairah
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, October 27, 2020 | 1:34 PM
Kontak Perkasa Futures - Indeks utama Wall Street anjlok pada hari Senin karena virus Corona dan tidak ada kepastian mengenai stimulus baru untuk meredam dampak pandemi COVID-19.
Selasa (27/10/2020), aksi jual meningkat selama sesi perdagangan berlangsung.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 650 poin atau 2,3%. Semua saham Dow ditutup di zona merah kecuali Apple yang naik 0,01%. S&P 500 ditutup turun 1,9%, dan menjadikannya yang terburuk sejak akhir September. Nasdaq Composite turun 1,6%.
Saham energi, industri dan keuangan termasuk yang berkinerja terburuk pada perdagangan kali ini.
Eric Freedman, CIO di US Bank menjelaskan sektor-sektor yang lebih sensitif terhadap ekonomi dan laju pemulihan merasa lebih tertekan. Namun ada kerugian di semua sektor.
Ada banyak faktor yang harus dihadapi investor. Misalnya pemilu AS yang tinggal delapan hari lagi, Kongres yang belum mencapai kesepakatan tentang paket stimulus baru, dan pandangan tentang keadaan ekonomi pada kuartal ketiga yang akan dilaporkan pada hari Kamis.
Perusahaan teknologi besar juga akan melaporkan pendapatan minggu ini, termasuk Microsoft (MSFT), Apple (AAPL), Google (GOOGL), Facebook (FB) dan Twitter (TWTR).
"Pada tingkat yang lebih makro, kebuntuan AS yang sedang berlangsung atas stimulus fiskal AS dan penyebaran COVID-19 yang cepat akan menentukan arah untuk pasar yang lebih luas," kata Fawad Razaqzada, analis pasar di Pikirkan Pasar.
Semakin kecilnya peluang terhadap paket stimulus baru sebelum pemilu minggu depan bukanlah faktor baru untuk pasar. Namun itu telah menjadi pendorong besar dari aksi tersebut selama beberapa minggu terakhir.
"Saya pikir perbedaan besar kali ini adalah ... ada banyak harapan yang masuk ke pasar untuk waktu yang cukup lama, dan kami melihat beberapa hal selama akhir pekan ini yang menghantam asumsi tersebut dengan keras," kata Brad McMillan, CIO dari Commonwealth Financial Network.
Pada hari Minggu, AS mencapai rekor baru harian rata-rata kasus virus Corona. Dan berlalunya akhir pekan meredupkan harapan terciptanya kesepakatan stimulus baru, yang tidak mungkin mendapatkan suara yang dibutuhkan di Senat menjelang hari pemilu. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Erick Thohir Tunjuk Eks Tim Sukses Jokowi Jadi Komisaris PLN
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, October 26, 2020 | 11:40 AM
PT Kontak Perkasa - Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Eko Sulistyo menjadi komisaris BUMN. Eko merupakan mantan tim sukses Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengangkatan Eko diketahui lewat surat pengangkatan dewan komisaris PLN tertanggal 16 Oktober 2020. Surat itu ditujukan kepada Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sehubungan dengan adanya Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero) Nomor: SK-330/MBU/10/2020 tanggal 9 Oktober 2020 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara, dengan ini disampaikan bahwa RUPS mengangkat Sdr Eko Sulistyo sebagai Komisaris," bunyi surat tersebut, Senin (26/10/2020).
Dalam catatan detikcom, Eko diketahui merupakan tim pemenangan Pilpres Jokowi-JK pada 2014 lalu. Namanya tercatat sebagai salah satu tim relawan.
Tak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai deputi IV Kantor Staf Presiden.
Berikut daftar lengkap komisaris PLN:
1. Komisaris Utama/Komisaris Independen: Amien Sunaryadi
2. Wakil Komisaris Utama: Suahasil Nazara
3. Komisaris Independen: Deden Juhara
4. Komisaris Independen: Murtaqi Syamsuddin
5. Komisaris: Ilya Avianti
6. Komisaris: Rida Mulyana
7. Komisaris: Mohamad Ikhsan
8. Komisaris: Dudy Purwagandhi
9. Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
10. Komisaris: Mohammad Rudy Salahudin
11. Komisaris: Eko Sulistyo - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Kemenkes: RI Belum Buat Kontrak Pembelian Vaksin AstraZene
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, October 23, 2020 | 2:12 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang tengah dikembangkan kini dalam sorotan setelah seorang relawan vaksinasi di Brasil meninggal dunia. Bagaimana nasib rencana pendatangan vaksin AstraZeneca ke Indonesia?
Untuk diketahui, Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi, seperti dikutip dari siaran pers Kemenkes pada 14 Oktober 2020, menandatangani letter of intent (LoI) antara Kemenkes RI dan AstraZeneca tentang kerja sama pengadaan vaksin. Indonesia menyatakan permintaan akan kandidat vaksin dari AstraZeneca untuk pengadaan sebesar 100 juta dosis pada 2021.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menegaskan Indonesia belum membuat kontrak pembelian vaksin AstraZeneca. Kemenkes masih membahas kontrak tersebut.
"Kita belum membuat kontrak pembelian karena masih dalam pembahasan berbagai pihak di Kemenkes dan tim ahli," kata Yuri saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).
Ditanya apakah RI tetap akan mendatangkan vaksin AstraZeneca, Yuri menegaskan kontrak pembelian itu belum ada. Sekali lagi dia menegaskan kajian tim ahli soal vaksin AstraZeneca belum tuntas. Dia menegaskan yang baru diteken RI hanyalah LoI.
"Kalau kontrak belum ada, terus dasarnya apa. Pertimbangan kajian tim ahli juga belum selesai," ucap Yuri.
"Betul (belum teken kontrak pembelian). Yang sudah ditandatangani adalah LoI," ucap Yuri. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Pencarian Trending Indonesia di 2020, Apa Itu Bucin dan Lainnya
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, October 22, 2020 | 11:17 AM
PT KP Press - Waktu berlalu begitu cepat, tanpa sadar 2019 berganti menjadi 2020 dan dalam hitungan jari tahun berganti 2021. Sebelum masuk ke tahun baru, yuk kita nostalgia lagi dengan kata kunci yang banyak dicari tahun lalu.
Langsung dari Google Trends, merangkum beberapa topik yang banyak dicari di Google tahun 2019 oleh orang-orang di Indonesia:
Apa itu...
1) Bucin
2) Ferguso
3) Gerd
4) KKN
5) Unicorn
6) Japri
7) Mukbang
8) Podcast
9) Santuy
10) Halu
Bagaimana cara...
1) Hidup sehat
2) Cara menjadi orang sukses
3) Cara naik MRT
4) Cara membuat channel YouTube
5) Cara menurunkan kolesterol
6) Cara membuat blog
7) Cara diet alami
8) Cara menghitung berat badan ideal
9) Cara isi GoPay
10) Cara top up OVO
Film
1) Joker
2) Captain Marvel
3) Shazam!
4) John Wick: Chapter 3 - Parabellum
5) Bumi Manusia
6) Gundala
7) Perempuan Tanah Jahanam
8) Avengers: Endgame
9) Spider-Man: Far From Home
10) Keluarga Cemara
Kepergian Tokoh
1) BJ Habibie
2) Ani Yudhoyono
3) Sutopo Purwo Nugroho
4) Muhammad Arifin Ilham
5) Sulli
6) Goo Hara
7) Cecep Reza
8) Robby Tumewu
9) Alfin Lestaluhu
10) Afridza Munandar
Lagu
1) Kemarin - Seventeen
2) Lily - Alan Walker, K-391 & Emelie Hollow
3) Celengan Rindu - Fiersa Besari
4) Senorita - Shawn Mendes, Camila Cabello
5) Hanya Rindu - Andmesh
6) Solo - Jennie
7) On My Way - Alan Walker, Sabrina Carpenter & Farruko
8) I Love You 3000 - Stephanie Poetri
9) A Whole New World - ZAYN, Zhavia Ward
10) Thinking Out Loud - Ed Sheeran
Tokoh
1) Nadiem Makarim
2) BTS
3) Edhy Prabowo
4) BLACKPINK
5) Wishnutama
6) Thareq Kemal Habibie
7) Reino Barrack
8) Syahrini
9) Sandiaga Uno
10) Wiranto
Peristiwa Nasional
1) Audrey
2) Cacar Monyet
3) Sidang MK
4) Tangkuban Perahu
5) Kompensasi PLN
6) BMKG Gempa
7) RUU KPK
8) Mobil Esemka
9) Kecelakaan Tol Cipularang
10) MRT Jakarta
Resep
1) Pisang Nugget
2) Ceker Mercon
3) Rendang Padang
4) Tongseng
5) Kue Lumpur
6) Coto Makassar
7) Tahu Crispy
8) Urap Sayur
9) Klapertart
10) Jus Wortel - PT KP Press
Sumber : detik.com
Pria Meninggal Dunia Usai Alami Efek Jangka Panjang COVID-19
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, October 21, 2020 | 2:09 PM
Kontak Perkasa Futures - Seorang pria asal Inggris meninggal dunia setelah mengalami efek jangka panjang akibat COVID-19. Ia meninggal dua bulan setelah keluar dari rumah sakit.
Pria bernama Roehl Ribaya dirawat lebih dari sebulan di Rumah Sakit Victoria Blackpool, akibat infeksi virus Corona. Ia mendapat perawatan yang intensif dan ventilator untuk membantunya bernapas.
Setelah dirawat, pria berusia 47 tahun ini dinyatakan sembuh dari virus Corona dan dipindahkan ke bangsal perawatan. Hingga pada akhirnya, 14 Agustus 2020 lalu, Ribaya diperbolehkan pulang.
Namun, setelah kembali ke rumah kondisi Ribaya tidak kunjung pulih. Istrinya, Stella Ricio Ribaya mengatakan suaminya terus mengalami sesak napas.
"Dia tidak pernah sembuh. Dia merasakan sangat sesak sepanjang waktu," ungkapnya yang dikutip dari New York Post, Rabu (21/10/2020).
Ribaya terus merasakan masalah pada pernapasannya, bahkan sulit saat menaiki tangga. Sampai pada 13 Oktober, ia kembali dibawa ke rumah sakit dan koma selama dua hari karena serangan jantung hingga akhirnya meninggal.
Istrinya mengatakan bahwa Ribaya meninggal akibat serangan jantung dan fibrosis pada paru-parunya pasca terinfeksi virus Corona. Ini membuat kondisi jaringan paru-parunya rusak dan sulit untuk bernapas.
"Itu (efek jangka panjang) COVID-19 yang lama, sehingga ia meninggal begitu cepat," kata istrinya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com