PT KP Press - Instagram dan Facebook dikeluhkan tumbang di seluruh dunia walau sekarang sudah berhasil dipulihkan. Facebook telah menjelaskan apa penyebabnya walaupun tidak secara gamblang.
Gangguan terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia hingga hashtag #instagramdown sempat menjadi pemuncak trending topic di Twitter. Di Amerika Serikat, user frustrasi lantaran tumbangnya dua media sosial besar terjadi bertepatan dengan perayaan Thanksgiving.
Facebook mengaku sekuat tenaga memulihkan layanannya. "Kami dengan cepat menginvestigasi, mulai memulihkan akses dan memonitor untuk pemulihan secara penuh," kata juru bicara Facebook.
Adapun masalah terjadi lantaran ada gangguan di sistem software pusat. "Sebelumnya, isu di salah satu sistem software sentral kami membuat banyak orang mengalami masalah dalam mengakses keluarga aplikasi Facebook," begitu penjelasan mereka.
User melaporkan tidak dapat memposting konten di Instagram maupun Facebook. Kadang tampil pula pesan error dengan bunyi 'facebook will be back soon'.
Dalam setahun ini saja, setidaknya sudah beberapa kali Instagram dan Facebook tumbang. Pada April 2019, tak hanya Instagram dan Facebook, WhatsApp yang juga sama-sama berada di bawah naungan Facebok juga down.
Kemudian pada Juli 2019, hal serupa kembali terjadi. WhatsApp, Instagram dan Facebook tumbang secara berbarengan. Yang paling merepotkan mungkin tumbangnya WhatsApp, karena nyaris semua orang di dunia ini bergantung pada WhatsApp untuk berkomunikasi.
kecurigaan lagi-lagi mengarah pada rencana integrasi antara ketiganya. Bisa saja dalam uji coba integrasi, muncul masalah yang menyebabkan tumbang massal. Hal ini sesuai dengan penjelasan Facebook bahwa ada masalah di sistem software pusat.
Beberapa pihak, termasuk Facebook sendiri, mengakui bahwa integrasi Facebook di Messenger, WhatsApp, dan Instagram bukan perkara mudah. Para engineer Facebook harus bekerja keras untuk mewujudkan ide dari Mark Zuckerberg ini.
"Rencana ini, yang ditargetkan selesai tahun ini atau awal tahun 2020, membutuhkan tim yang tidak sedikit untuk mengintegrasikan WhatsApp, Instagram, dan Messenger di tingkat yang paling dasar," tulis New York Times beberapa waktu lalu.
Hal ini dilakukan dengan menyatukan infrastruktur teknis dasar masing-masing platform. Brian Acton, pendiri WhatsApp, sejak awal telah berulang kali memberikan sinyal pesimisme.
"Mark punya ambisi tinggi dan saya pikir tadinya tahun ini akan menjadi tahun terwujudnya penyatuan tiga layanan tersebut. Berhasil atau tidaknya, baru akan terlihat nanti," kata Acton. - PT KP Press
Gangguan terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia hingga hashtag #instagramdown sempat menjadi pemuncak trending topic di Twitter. Di Amerika Serikat, user frustrasi lantaran tumbangnya dua media sosial besar terjadi bertepatan dengan perayaan Thanksgiving.
Facebook mengaku sekuat tenaga memulihkan layanannya. "Kami dengan cepat menginvestigasi, mulai memulihkan akses dan memonitor untuk pemulihan secara penuh," kata juru bicara Facebook.
Adapun masalah terjadi lantaran ada gangguan di sistem software pusat. "Sebelumnya, isu di salah satu sistem software sentral kami membuat banyak orang mengalami masalah dalam mengakses keluarga aplikasi Facebook," begitu penjelasan mereka.
User melaporkan tidak dapat memposting konten di Instagram maupun Facebook. Kadang tampil pula pesan error dengan bunyi 'facebook will be back soon'.
Dalam setahun ini saja, setidaknya sudah beberapa kali Instagram dan Facebook tumbang. Pada April 2019, tak hanya Instagram dan Facebook, WhatsApp yang juga sama-sama berada di bawah naungan Facebok juga down.
Kemudian pada Juli 2019, hal serupa kembali terjadi. WhatsApp, Instagram dan Facebook tumbang secara berbarengan. Yang paling merepotkan mungkin tumbangnya WhatsApp, karena nyaris semua orang di dunia ini bergantung pada WhatsApp untuk berkomunikasi.
kecurigaan lagi-lagi mengarah pada rencana integrasi antara ketiganya. Bisa saja dalam uji coba integrasi, muncul masalah yang menyebabkan tumbang massal. Hal ini sesuai dengan penjelasan Facebook bahwa ada masalah di sistem software pusat.
Beberapa pihak, termasuk Facebook sendiri, mengakui bahwa integrasi Facebook di Messenger, WhatsApp, dan Instagram bukan perkara mudah. Para engineer Facebook harus bekerja keras untuk mewujudkan ide dari Mark Zuckerberg ini.
"Rencana ini, yang ditargetkan selesai tahun ini atau awal tahun 2020, membutuhkan tim yang tidak sedikit untuk mengintegrasikan WhatsApp, Instagram, dan Messenger di tingkat yang paling dasar," tulis New York Times beberapa waktu lalu.
Hal ini dilakukan dengan menyatukan infrastruktur teknis dasar masing-masing platform. Brian Acton, pendiri WhatsApp, sejak awal telah berulang kali memberikan sinyal pesimisme.
"Mark punya ambisi tinggi dan saya pikir tadinya tahun ini akan menjadi tahun terwujudnya penyatuan tiga layanan tersebut. Berhasil atau tidaknya, baru akan terlihat nanti," kata Acton. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:37 AM
Post a Comment