Kontak Perkasa Futures - Hari ini, Selasa (4/2/2020) pemerintah akan mengeluarkan daftar produk yang tak boleh diimpor dari China demi mengantisipasi penyebaran virus corona. Penyetopan impor sementara ini dikhususkan untuk barang konsumsi.
"Barang yang terkait dengan konsumsi. (Otomotif) nggak lah, spare part kan nggak ada yang makan," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Namun, tak semua produk makanan dan minuman akan disetop. Pihaknya akan melihat apakah produk tersebut terindikasi membawa virus corona.
"Tidak, tergantung dari proses. Prosesnya dilihat," ujar Airlangga.
Adapun produk-produk yang bakal disetop impor dari China akan diinformasikan besok. Saat ini, Kementerian Perdagangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu, dan Badan POM tengah menggarap daftarnya.
"Akan difinalkan. Jadi kita tunggu besok karena tadi perlu dikoordinasikan antara perdagangan, Bea Cukai, dan BPOM," tuturnya.
Lalu, produk konsumsi apa saja yang tak boleh diimpor untuk sementara waktu ini?
Virus Corona Dapat Menular dari Hewan, Impornya Mau Disetop
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menuturkan, produk yang dipastikan tak dapat diimpor dari China yakni hewan hidup.
"Sekarang itu adalah berkaitan dengan hewan hidup. Itu sudah pasti, yang lain-lain masih kita pertimbangkan tapi belum final. jadi ini segera ya. Besok sudah ada detail yang lebih konkrit," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto usai menghadiri rapat koordinasi dampak virus corona terhadap perdagangan dan pariwisata di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Agus mengatakan, pemerintah akan meninjau lagi produk pangan yang diindikasi dapat membawa virus corona. Menurutnya, produk hortikultura masih berpotensi diimpor karena diperkirakan tak bisa membawa virus corona.
"Produk horti, itu belum 100%. Tapi kalau itu tidak membawa virus penyakit, tetap kita akan bolehkan," sebut Agus.
Ia pun menegaskan bahwa keputusan penyetopan impor produk pangan dari China tak sepenuhnya dihentikan. Hal ini menurutnya perlu diluruskan agar tak menghambat dunia usaha yang berkecimpung dalam sektor ini.
"Jadi penanganan bagaimana pergerakan orang-orang terutama turis, pelaku bisnis juga, kita tidak bisa juga menghambat dunia usaha. Jadi kita harus benar-benar menyampaikan informasi yang tepat supaya di lapangan atau masyarakat juga tidak terlalu khawatir. Padahal ini spesifiknya adalah penyebarannya melalui hewan hidup," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, produk pangan yang paling banyak diimpor dari China adalah buah-buahan dan sayuran.
"Buah-buahan, sayuran (yang paling banyak diimpor dari China)," tutur Suhariyanto.
Ia pun mengatakan bahwa kemungkinan besar bawang putih tak disetop impornya dari China.
"(Bawang putih) enggak (disetop). Besok akan diberi list-nya sama Pak Menko Perekonomian," tutup Suhariyanto. - Kontak Perkasa Futures
"Barang yang terkait dengan konsumsi. (Otomotif) nggak lah, spare part kan nggak ada yang makan," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Namun, tak semua produk makanan dan minuman akan disetop. Pihaknya akan melihat apakah produk tersebut terindikasi membawa virus corona.
"Tidak, tergantung dari proses. Prosesnya dilihat," ujar Airlangga.
Adapun produk-produk yang bakal disetop impor dari China akan diinformasikan besok. Saat ini, Kementerian Perdagangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu, dan Badan POM tengah menggarap daftarnya.
"Akan difinalkan. Jadi kita tunggu besok karena tadi perlu dikoordinasikan antara perdagangan, Bea Cukai, dan BPOM," tuturnya.
Lalu, produk konsumsi apa saja yang tak boleh diimpor untuk sementara waktu ini?
Virus Corona Dapat Menular dari Hewan, Impornya Mau Disetop
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menuturkan, produk yang dipastikan tak dapat diimpor dari China yakni hewan hidup.
"Sekarang itu adalah berkaitan dengan hewan hidup. Itu sudah pasti, yang lain-lain masih kita pertimbangkan tapi belum final. jadi ini segera ya. Besok sudah ada detail yang lebih konkrit," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto usai menghadiri rapat koordinasi dampak virus corona terhadap perdagangan dan pariwisata di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Agus mengatakan, pemerintah akan meninjau lagi produk pangan yang diindikasi dapat membawa virus corona. Menurutnya, produk hortikultura masih berpotensi diimpor karena diperkirakan tak bisa membawa virus corona.
"Produk horti, itu belum 100%. Tapi kalau itu tidak membawa virus penyakit, tetap kita akan bolehkan," sebut Agus.
Ia pun menegaskan bahwa keputusan penyetopan impor produk pangan dari China tak sepenuhnya dihentikan. Hal ini menurutnya perlu diluruskan agar tak menghambat dunia usaha yang berkecimpung dalam sektor ini.
"Jadi penanganan bagaimana pergerakan orang-orang terutama turis, pelaku bisnis juga, kita tidak bisa juga menghambat dunia usaha. Jadi kita harus benar-benar menyampaikan informasi yang tepat supaya di lapangan atau masyarakat juga tidak terlalu khawatir. Padahal ini spesifiknya adalah penyebarannya melalui hewan hidup," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, produk pangan yang paling banyak diimpor dari China adalah buah-buahan dan sayuran.
"Buah-buahan, sayuran (yang paling banyak diimpor dari China)," tutur Suhariyanto.
Ia pun mengatakan bahwa kemungkinan besar bawang putih tak disetop impornya dari China.
"(Bawang putih) enggak (disetop). Besok akan diberi list-nya sama Pak Menko Perekonomian," tutup Suhariyanto. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:53 AM
Post a Comment