Powered by Blogger.
Latest Post

Mantan Perawat di Blitar yang Diduga Alih Profesi Buka Jasa Aborsi

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, March 27, 2019 | 9:16 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Sebuah rumah di Jalan Cokroaminoto, Kota Blitar mendadak jadi sorotan. Di rumah itu, pensiunan perawat berusia 80 tahun menjalankan praktik aborsi selama puluhan tahun.

Dalam keseharian, manula berinisial N ini menggunakan kursi roda. Namun siapa sangka, di rumah itulah N diduga melakukan praktik aborsi selama 24 tahun. Yakni sejak pensiun sebagai perawat dari sebuah rumah sakit pemerintah di Blitar.

Polisi sudah lama menerima laporan warga sekitar, terkait dugaan aborsi ilegal di rumah N. Namun baru bisa menemukan bukti ketika ada perempuan berusia 21 tahun yang rumah itu dalam kondisi hamil muda.

"Kami lakukan penggerebekan dan di dalam rumah itu ada wanita sedang hamil muda. Menurut pengakuan wanita itu, dia sudah diberi obat untuk menggugurkan kandungannya yang berusia 4 minggu," kata Kasat Reskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono di Mapolresta, Rabu (27/3/2019).

Begitu mendengar pengakuan pasien, polisi lalu membawanya ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar. Hasil visum luar tim medis menyatakan, jika janin masih berada di dalam kandungan. Sang pasien mengaku tahu praktik aborsi yang dilakukan N dari temannya. Menurutnya, sang teman telah menggugurkan kandungannya di rumah N setahun yang lalu.

"Kami kembangkan penyelidikan. Di dalam rumah N, kami temukan peralatan medis lengkap untuk penanganan proses persalinan. Saat ini, kami juga menyusuri semua bagian rumah, untuk menemukan bukti-bukti pendukung adanya praktik aborsi di rumah ini," imbuh Heri.

Dari perempuan muda itu, diperoleh keterangan jika proses menggugurkan kandungan tidak langsung aborsi. Namun pasien akan diberi obat peluntur terlebih dahulu. Jika obat bereaksi, pasien diminta untuk datang dan dilakukan proses pembersihan kandungan.

"Tapi kalau obat tidak bereaksi, penuturan perempuan ini, baru akan dilakukan tindakan aborsi," tambahnya.

Selama masih mencari bahan bukti, polisi belum menetapkan N sebagai tersangka. N belum ditahan, namun bersedia kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung.

"Keterangan lain yang diungkapkan perempuan muda itu, N mematok tarif Rp 5 juta untuk menggugurkan kandungannya," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:16 AM

8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bikin Kualitas Kesehatan Menurun

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, March 26, 2019 | 10:17 AM


PT Kontak Perkasa - Menahan pipis atau menggigit kuku merupakan kebiasaan yang seringkali dilakukan bahkan tanpa disadari. Kamu mungkin beranggapan hal ini bukan masalah besar, tetapi melakukannya dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kondisi kesehatan memburuk.

Seiring waktu, kebiasaan-kebiasaaan yang dianggap wajar ini akan mengikis kualitas hidupmu secara perlahan, secara sadar atau tidak. Bahkan, ada yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit kronis.

Berikut berbagai kebiasaan buruk yang membuat kualitas kesehatanmu makin menurun, dikutip dari Rider's Digest.


1. Menahan pipis

Ketika ingin buang air kecil, usahakan jangan ditahan-tahan. Sebab menahan pipis tak baik untuk kesehatanmu. Sebab, ketika menahan pipis, alirannya menjadi stagnan dan memberi kesempatan pada bakteri untuk tumbuh di kandung kemih dan mungkin berpindah ke area ginjalmu.

Menahan pipis dapat meningkatkan risiko kandung kemih, penyakit ginjal, bahkan infeksi prostat terutama jika memiliki kondisi urologis yabg mendasarinya atau sedang hamil.

2. Mengunyah permen karet terlalu lama

Kamu mungkin berpikir mengunyah permen karet mampu memberi napas segar atau membantu meredakan ketegangan. Tetapi mengunyah permen karet terlalu lama atau terlalu sering bisa membuat rahang menjadi tertekan dan tegang.

Jika menggunakan rahang terlalu sering, kamu bisa akan terkena radang sendi dan rasa sakit yang hebat akan terasa di area tersebut. Plus, menelan terlalu banyak udara akan menyebabkan sakit perut.

3. Menggigit kuku

Jika merasa gugup, kita sering tidak sadar menggigit jari. Padahal, kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan pada kuku dan infeksi kulit di sekitarnya yang disebut paronychia. Selain itu, menggigiti kuku dapat menyebabkan virus masuk ke dalam tubuh yang mengakibatkan infeksi saluran pernapasan.

4. Lupa menyikat gigi

Melewatkan menyikat gigi merupakan risiko terbesar kerusakan gigi. Pertumbuhan gigi yang buruk adalah faktor risiko untuk banyak hal, termasuk infeksi berat dan malnutrisi terutama pada orang tua, dan juga penyakit kardiovaskular. Terlalu sering tidak menyikat gigi berkontribusi pada gigi berlubang dan radang gusi.

5. Duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama mengarah ke semua risiko yang terkait dengan gaya hidup tidak aktif termasuk kenaikan berat badan, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Terjadi peningkatan tekanan darah atau sensasi mati rasa khususnya saat duduk bersila.

6. Membungkuk

Baik ketika duduk atau berdiri, membungkuk memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Membungkuk dapat meningkatkan risiko pecahnya cakram atau herniasi, yang mengakibatkan rasa sakit dan saraf terjepit. Postur yang buruk saat duduk dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut dan masalah pencernaan, termasuk sembelit.

7. Membawa tas yang berat di satu bahu

Membawa tas yang berat di satu sisi dapat mengganggu sudut leher dan menyebabkan tekanan pada saraf di antara tulang dan sensasi pegal di tangan. Jika ini terjadi, kamu akan mengalami mati rasa, kesemutan, bahkan rasa sakit di bahu dan lengan.
The American Chiropractic Association mengatakan berat tas tidak lebih dari sepuluh persen dari berat badan.

8. Menatap komputer sepanjang hari

Menatap layar komputer untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan masalah visual, termasuk ketegangan mata dan kerusakan retina. Oleh karena itu, disarankan untuk mengikuti pola 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar, istirahatkan mata selama 20 detik dan menatap sejauh 20 meter. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:17 AM

Melihat Batu Bacan 1,5 Ton di Keraton, Betul Bisa Berubah Warna?

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, March 25, 2019 | 10:58 AM


Kontak Perkasa Futures - Di halaman Keraton Kesultanan Bacan yang terbuka, ada batu bacan seberat 1,5 ton. Batu jenis ini kabarnya bisa berubah warna. Benarkah?

Tim berkunjung ke Keraton Kesultanan Bacan, Kelurahan Amasing Kota, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Senin (4/3/2019). Keraton ini berpagar konstruksi semen dan besi layaknya pagar rumah biasa, namun ternyata ada batu bacan pula yang ditanam di tembok pagar, warnanya hijau dan merah.

Di bagian dalam pagar, terlihatlah bongkahan batu besar dengan guratan hijau-kebiruan yang terang di tengahnya. Inilah batu bacan seberat 1,5 ton. Batu itu didirikan di atas dudukan semen supaya pengunjung bisa lebih mudah melihatnya.

Tak ada atap yang melindungi batu bacan ini, hanya pohon kecil di sebelahnya. Bila hujan turun, batu ini bakal langsung basah. Meski tak ada bangunan perlindungan khusus untuk batu ini, namun batu ini pernah ditaksir bernilai tinggi. Kami menemui Jogogu (Perdana Menteri) Kesultanan Bacan, Datuk Alolong Harmain Iskandar Alam untuk mencari tahu soal batu besar ini.

"Rekan-rekan penjual batu dulu bilang ini sekitar Rp 1 miliar atau Rp 2 miliar," kata Harmain.

Taksiran harga setinggi itu muncul saat demam akik batu bacan masih melanda Indonesia, pada 2014 silam. Batu ini ditemukan di Desa Palamea, Pulau Kasiruta, kemudian dibawa ke halaman Kesultanan ini. Secara historis, Pulau Kasiruta merupakan daerah asal Kesultanan Bacan yang eksodus dari Pulau Makian. Di Kasiruta, Kesultanan bertahan sampai empat sultan memerintah. Barulah setelah itu, pusat pemerintahan pindah ke Pulau Bacan.

"Waktu itu Pak Bupati periode lalu, Muhammad Kasuba, membawa dan taruh batu itu di depan sini. Itu sebagai lambang bahwa batu ini berasal dari wilayah Kesultanan Bacan. Sebagai simbol bersama masyarakat Bacan," kata Harmain.

Dengan ditempatkannya batu itu di halaman Kesultanan, masyarakat dari seluruh pelosok negeri bisa lebih mudah melihat wujud asli batu yang termasyur ini. Pengunjung tidak perlu menyeberang ke Pulau Kasiruta, melainkan cukup datang ke keraton yang dapat ditempuh dengan mobil sekitar 45 menit dari Bandara Oesman Sadik, Labuha. Semua orang bisa melihatnya, namun bukan membelinya.

"Kita tidak jual. Banyak orang yang datang melihat, supaya orang tahu bahwa batu bacan yang dipakai itu seperti ini sebelum jadi batu bacan yang booming waktu itu," kata Harmain.

Bisa berubah warna?

Tak terasa hari sudah gelap ketika kami selesai berbincang dengan Jogogu Kesultanan Bacan Harmain di dalam Keraton. Di halaman, batu bacan besar itu sedang dilap oleh petugas keraton usia paruh baya. Petugas itu menyebut dengan lirih, "Ini dulu tidak hijau seperti ini waktu pertama kali. Ini batu bisa berubah warna."

Ternyata pengetahuan bahwa batu bacan bisa berubah warna memang sudah umum diketahui oleh para pendemen batu akik. Batu bacan yang dulu berwarna kecokelatan bisa berubah menjadi hijau tua. Batu bacan berwarna hijau tua bisa menjadi hijau muda jernih. Orang-orang biasa menggosok batu bacan itu berulang-ulang untuk mendapatkan kejernihan tertentu.

Batu bacan dalam khazanah ilmu gemologi (ilmu yang mempelajari batu mulia) disebut sebagai Chrysocolla in Chalcedony, atau batu kalsedon yang mengandung krisokola. Unsur krisokola inilah yang memberi warna pada kalsedon. Di pasaran dunia, batu bacan disebut sebagai 'gem silica'.

Gemologis dari Institut Gemologi Amerika (GIA) Hobart King menulis di situsnya, warna hijau atau biru dari gem silica berasal dari kandungan tembaga. Dalam proses pembentukannya, mineral-mineral sekunder mengalir mengisi rongga endapan bebatuan. Endapan mineral inilah yang pada jutaan tahun sesudahnya menjadi batu bacan.

Disebutnya, batu kalsedon termasuk batu bacan punya karakteristik berpori. Kandungan warna di dalam batu bacan bisa berubah karena batu itu memang berpori. Bila direndam dalam air, maka batu ini bakal cepat berubah warna, entah karena kehilangan unsur tembaganya atau karena kemasukan unsur baru dari air tempat merendam. Jadi benar, batu bacan memang dapat berubah warna.

HC Einfalt dan H Sujatmiko dalam peneilitan yang diterbitkan dalam 'The Journal of Gemmology' Volume 30 Nomor 3/4 Tahun 2006 menyebut batu bacan adalah batu kalsedon dan kuarsa (quartz) yang mengandung krisokola sehingga bisa punya warna khas. Bila diteropong menggunakan mikroskop binokular, komposisi warna bacan dengan warna tunggal ternyata terdiri dari banyak warna. Soalnya, distribusi mineral dalam batu memang tersebar acak.

Warna batu bacan rentan mengalami perubahan kimia. Asam klorida yang dilarutkan dalam air bisa mengubah warna bacan dengan cepat menjadi lebih putih. Bahkan asam sitrat yang terkandung dalam produk pembersih rumah tangga bisa mengubah warna bacan menjadi kekuningan setelah dilakuan perendaman 15 menit.

Soal tingkat kekerasan, batu bacan disebut Hobart King berada pada skala Mohs 7 dari 10, artinya cukup kuat untuk dibuat aneka rupa perhiasan. Sedangkah Enifalt dan Sujatmiko menyatakan batu bacan punya tingkat kekerasan yang tidak seragam, namun rata-rata punya tingkat kekerasan skala 6 ke atas. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:58 AM

Disebut Putusannya Hambat Eksekusi Mati Gembong Narkoba, MK Buka-bukaan

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, March 22, 2019 | 2:40 PM



PT Kontak Perkasa - MK memutuskan Peninjauan Kembali (PK) boleh lebih dari satu kali dan grasi tanpa batas. Putusan ini kerap disebut kejaksaan sebagai sumber masalah mengapa eksekusi mati susah dilaksanakan. Saat hendak disekusi mati, terpidana lagi-lagi PK. Tak terima, MK buka-bukaan!

"Terkait putusan itu, sudah ada pertemuan lintas institusi: MK, Kumham, MA, Kejaksaan, dan Kepolisian pada Jumat 9 Januari 2015 di Kemenkumham atas prakarsa Menkumham," kata juru bicara MK, Fajar Laksono, Jumat (22/3/2019).

Fajar kemudian membuka hasil pertemuan tersebut. Yaitu:

Poin-Poin Keputusan Bersama
Putusan MK tentang Peninjauan Kembali berdasar Putusan MK Nomor 34/PUU-XI/2013 tanggal 6 Maret 2014

Jakarta, Jumat, 9 Januari 2015

1. Bagi Terpidana mati yang ditolak permohonan GRASInya oleh Presiden, eksekusi mati tetap dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

2. Putusan MK Nomor 34/PUU-XI/2014 tanggal 6 Maret 2014 dihormati diperlukan peraturan pelaksanaan tentang pengajuan permohonan Pengajuan PK menyangkut pengertian Novum, pembatasan waktu pengajuan PK, dan mekanisme atau tata cara pengajuan PK;

3. Sebelum ada peraturan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada Poin 2, Terpidana belum dapat mengajukan PK Baru sesuai dengan UU sebagaimana telah diubah dengan Putusan MK Nomor 34/PUU-XI/2013 tanggal 6 Maret 2014.

"Semua sudah jelas. Akan tetapi, sampai saat ini, kami belum mendapat info lebih lanjut mengenai perkembangan eksekusi dari kesepakatan itu," ujar Fajar Laksono.

Dalam beberapa kesempatan, Jaksa Agung Prasetyo mengungkapkan alasan pelaksanaan eksekusi mati gelombang IV belum terlaksana hingga saat ini. Salah satunya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Grasi.

"Di samping kita tahu, eksekusi mati berkaitan dengan dua aspek, aspek yuridis dan aspek teknis. Yuridis tadi sudah ada dinyatakan kendala-kendala dihadapi adanya putusan MK yang justru sekarang pembatasan pengajuan grasi itu dihapuskan sehingga orang bisa kapan saja mengulur waktu untuk mengajukan grasi," ujar Prasetyo beberapa waktu lalu.

Sementara itu, praktisi hukum Boyamin Saiman menyatakan Kejaksaan Agung jangan berkelit dari tugasnya. Sesuai Pasal 270 KUHAP, eksekusi pidana ada di tangan otoritas kejaksaan.

"Saya menyesalkan sikap Jaksa Agung yang tidak eksekusi mati bandar narkoba dengan alasan Narapidana mati selalu menggunakan upaya PK dan Grasi untuk menghindari eksekusi mati. Alasan ini jelas mengada ada dan tidak berdasar hukum," ujar Boyamin. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:40 PM

Fenomena Air Laut 'Terbelah' di Suramadu, Apa Kata Pakar

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, March 21, 2019 | 9:27 AM


Kontak Perkasa Futures - Video gradasi warna laut di Selat Madura viral di media sosial. Stasiun Meteologi Maritim Perak Surabaya menyebut fenomena itu adalah halocline. Apa kata pakar ilmu kelautan soal fenomena alam itu?

Pengajar Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Brawijaya Bambang Semedi Ph.D mengatakan, untuk menjelaskan kejadian alam terjadi di selat Madura itu, harus dilihat lebih seksama dahulu. Jika melihat sekilas dari video yang beredar, pada bagian air laut lebih keruh mengarah ke pesisir (daratan Surabaya) atau tengah (Madura) dan sebaliknya.

"Jadi harus dipahami lebih dahulu, bagian yang jernih di sebelah mana dan agak pekat di sisi mana dari video itu," ungkap Bambang, Kamis (20/3/2019).

Menurut Bambang, fenomena yang sama seringkali ditemui di wilayah lain, seperti Alaska, India, dan Brazil. Faktor penyebabnya adalah perbedaan densitas (massa jenis air) di perairan tersebut.

"Jadi ini bukan hal ekstra, jadi bisa terjadi di daerah-daerah tertentu. Sering kali bisa ditemui di Alaska contohnya. India dan Brazil juga pernah mengalami fenomena itu. Penyebabnya adalah perbedaan densitas air," terang Bambang.

Bambang menilai penamaan fenomena yang direkam dari atas jembatan Suramadu itu, kurang tepat disebut halocline. Sebab, yang dimaksud halocline adalah perubahan kadar garam (salinitas) secara dratis pada degradasi (badan air) secara vertikal.

"Saya kira kurang tepat menyebutnya halocline, karena halocline adalah perubahan degradasi secara vertikal, kalau horisontal tidak. Dalam keilmuan ada termocline, halocline, dan pycnocline. Kalau halocline penurunan secara dratis untuk salinitas atau kadar keasinan di laut," beber Bambang.

Dikatakan Bambang, fenomena itu bisa dilihat ketika siang hari. Pancaran sinar matahari akan memperjelas wilayah air yang densitasnya lebih tinggi. Densitas ini karena adanya temperatur atau suhu serta meningkatnya kadar garam, sehingga mengakibatkan warna air laut lebih pekat.

"Kalau biru lebih tua, sementara sisi lain dipengaruhi oleh meningkatkan debit air sungai yang bermuara ke selat Madura. Yang mempengaruhi kadar garam lebih rendah, sehingga warna air laut tidak sama," ungkap dosen membidangi Lingkungan Laut dan Sumber Daya Sensing ini.

"Namanya apa? kita memang tidak punya spesifik nama seperti yang terjadi di Selat Madura. Tetapi sudah tersebut halocline, berarti bisa membedakan kadar garam (salinitas) yang berbeda. Tapi secara keilmuan kurang tepat," sambung Bambang.

Ditambahkan Bambang, untuk daerah perairan yang tidak memiliki tingkat kekeruhan air tinggi, akan mudah membedakan. Contohnya di wilayah subtropis, warna air laut dengan kadar garam tinggi memiliki warna cukup pekat.

"Kalau di Alaska setiap saat terjadi, gletser yang mencair tidak bisa bertemu dengan perairan laut. Ada perbedaan yang mencolok. Bahkan yang di Brazil menjadi tempat wisata, karena kejadiannya terus menerus, karena permanen tak bisa bercampur," tambah alumni Hokkaido University, Jepang ini.

Fenomena yang terjadi di Selat Madura, menurut Bambang sudah seringkali terjadi. Jika tengah menumpang pesawat terbang akan mudah melihatnya, pada siang hari.

"Jika kita berada di pesawat akan lebih jelas melihatnya, dan memang sejak dulu sering terjadi perbedaan warna, karena kadar garam itu," tutupnya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:27 AM

Selisih 11,8% di Survei Kompas, Ini Elektabilitas Jokowi-Prabowo di 5 Survei

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, March 20, 2019 | 9:13 AM


PT Kontak Perkasa - Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan selisih elektabilitas capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga sebulan sebelum hari pencoblosan adaah 11,8 persen. Setidaknya, dari 5 survei yang telah dipublikasikan ada selisih yang bervariasi antara elektabilitas Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Survei Litbang Kompas tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019 sebulan sebelum hari pencoblosan ini digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019.

Survei ini melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berikut ini hasilnya:

01. Jokowi-Ma'ruf Amin 49,2%
02. Prabowo-Sandiaga 37,4%
Rahasia 13,4%

Selisih elektabilitas antara pasangan 01 dan pasangan 02 tersisa 11,8%.

Berikut ini elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga berdasarkan hasil 5 survei terakhir:

1. Litbang Kompas
Waktu: 22 Februari-5 Maret 2019
Jumlah responden: 2.000
Margin of error: +/- 2,2% (tingkat kepercayaan 95%).
Hasil:
-Jokowi-Ma'ruf Amin 49,2%
-Prabowo-Sandiaga 37,4%
-Undecided Voters: 13,4%

2. SMRC
Waktu: 24-31 Januari 2019
Jumlah responden: 1.620
Margin of error: +/- 2,65% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 54,9%
- Prabowo-Sandiaga: 32,1%
- Undecided Voters: 13,0%

3. PolMark Indonesia
Waktu: Oktober 2018-Februari 2019
Jumlah responden: 440 di masing-masing 72 dapil
Margin of error: +/- 4,8% dan 880 responden di 1 dapil dengan margin of error +/- 3,4% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 40,4%
- Prabowo-Sandiaga: 25,8%
- Undecided Voters: 33,8%

4. Konsep Indonesia (Konsepindo Research and Consulting)
Waktu: 17-24 Februari 2019
Jumlah responden: 1.200
Margin of error: +/- 2,9% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 54,8%
- Prabowo-Sandiaga: 34,1%
- Undecided Voters: 11,1%

5. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA
Waktu: 18-25 Februari 2019
Jumlah responden: 1.200
Margin of error: +/- 2,90% (tingkat kepercayaan 95%)
Hasil:
- Jokowi-Ma'ruf: 58,7%
- Prabowo-Sandiaga: 30,9%
- Undecided Voters: 9,90%. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:13 AM

Janji Manis Ma'ruf dan Sandiaga Atasi Tekornya BPJS Kesehatan

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, March 18, 2019 | 4:09 PM


PT Kontak Perkasa - Dalam debat capres semalam, kedua cawapres memberikan pandangan terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Mulai dari menyebut BPJS kesehatan adalah asuransi terbesar di dunia. Hingga cawapres yang menjanjikan dalam 200 hari masa kerja bisa menyelesaikan masalah yang saat ini dialami BPJS kesehatan.

Masalah tersebut mulai dari defisit hingga antrean yang terjadi jika berobat menggunakan jaminan sosial ini. 

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf mengklaim bahwa JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) telah bermanfaat bagi masyarakat.

"Pemerintah melalui JKN-KIS telah melakukan langkah-langkah besar yang inovatif, melalui JKN-KIS ini kita telah melakukan upaya asuransi sosial yang besar bahkan mencapai 215 juta," ungkap Ma'ruf dalam debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Bahkan Ma'ruf menyebutkan bahwa BPJS, salah satu produk JKN-KIS merupakan asuransi terbesar di dunia.

"Peserta BPJS ini asuransi terbesar di dunia, 96,8 juta peserta itu memperoleh biaya iuran dari pemerintah. Dengan demikian pemerintah telah lakukan langkah besar," ungkap Ma'ruf.

Maruf menjelaskan pihaknya akan melakukan maksimalisasi program kesehatan dengan meningkatkan pusat-pusat kesehatan di Indonesia.

"Untuk terus maximize utility atau takzim memperbesar manfaat menambah manfaat, kami akan terus tingkatkan layanan dengan dirikan pusat-pusat kesehatan yang mudah dijangkau masyarakat, layanan lebih baik, penyediaan obat yang cukup," jelas Ma'ruf.

"Dengan demikian kita akan terus tingkatkan layanan ke depan sehingga layanan sempurna," tambahnya.

Perusahaan asuransi yang telah berdiri sejak 1977 telah beroperasi di 125 negara. Total pesertanya sudah mencapai 115 juta. Angka itu hampir setengah dari jumlah peserta JKN.

Menurut data yang dimiliki, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang hingga (03/01/2019) tercatat sebanyak 215.860.046 jiwa.

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno berjanji akan menyelesaikan masalah BPJS Kesehatan dalam 200 masa kerjanya jika terpilih nanti. Sandiaga mengatakan, akan menyelesaikan masalah tersebut akan melibatkan anak-anak terbaik bangsa.

Demikian disampaikan Sandiaga dalam dalam acara Debat Cawapres di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/3/2019).

"Prabowo-Sandi kami pastikan 200 hari pertama akar permasalahan BPJS dan JKN kita selesaikan," katanya.

Dia mengatakan, permasalahan tersebut akan selesai dengan dihitung oleh putra-putri terbaik bangsa.

"Kita pastikan defisit dengan perhitungan melibatkan dengan putra putri bangsa," ujarnya.

Dia juga bilang, antrean untuk berobat tidak boleh panjang. "Tenaga kesehatan harus dibayar tepat waktu, obat harus dibayar tepat waktu, tidak boleh ada antrean panjang," ujarnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 4:09 PM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger