Syarat Perjalanan ke Bali Saat PPKM MIkro
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, February 9, 2021 | 11:00 AM
Kontak Perkasa Futures - Mulai hari ini sampai 22 Februari mendatang Pemprov Bali memberlakukan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sesuai instruksi Mendagri.
Gubernur Bali Wayan Koster sudah meneken Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 03 Tahun 2021. Bali membatasi kegiatan operasional usaha di daerah itu hingga pukul 21.00 WITA yang berlaku efektif dari 9 Februari hingga 21 Februari 2021.
E Gubernur Bali Nomor 03 Tahun 2021 yang dikeluarkan pada Senin (8/2) mengatur tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/Kelurahan dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.
"Menerapkan pola hidup sehat dan bebas COVID-19 dengan 6 M yakni Memakai masker standar dengan benar, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Mengurangi bepergian, Meningkatkan imun, dan Mentaati aturan," ucap Gubernur Koster.
Pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum juga berkewajiban menerapkan protokol kesehatan tidak boleh berkerumun dan membatasi jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas yang tersedia.
Selanjutnya dalam SE tersebut yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi Mendagri Nomor 03 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro diatur kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50 persen dari kapasitas normal.
Untuk layanan makanan melalui pesan-antar/dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional maksimal sampai pukul 21.00 WITA dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.
"Kegiatan di pusat perbelanjaan/mal/ beroperasi maksimal sampai pukul 21.00 WITA dan kegiatan di pasar tradisional dilaksanakan dengan pengaturan sirkulasi dan jarak pengunjung, serta beroperasi maksimal sampai pukul 21.00 WITA dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat," ucap Gubernur Koster.
Pembatasan perjalanan
Tidak jauh berbeda dengan SE Gubernur Bali sebelumnya, dalam SE Nomor 03 Tahun 2021 juga diatur mengenai ketentuan pelaku perjalanan dalam negeri yang ingin masuk Bali.
"Bagi yang melakukan perjalanan dengan transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 2 x 24 jam sebelum keberangkatan atau surat keterangan hasil negatif uji rapid test Antigen paling lama 1 x 24 jam sebelum keberangkatan," ujar Gubernur Koster.
Sedangkan dengan transportasi darat dan laut wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR atau hasil negatif uji rapid test Antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.
"Bagi yang melakukan perjalanan dengan transportasi udara, selain memenuhi persyaratan uji swab atau rapid test Antigen, juga wajib mengisi e-HAC Indonesia," ucapnya.
Sementara anak di bawah usia 12 tahun tidak diwajibkan untuk menunjukkan hasil negatif uji swab berbasis PCR atau uji Rapid Test Antigen.
Melalui SE ini juga membatasi kegiatan di tempat/kerja perkantoran dengan menerapkan bekerja di kantor (Work From Office) maksimal 50 persen sisanya bekerja dari rumah dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Pegawai yang bertempat tinggal di luar wilayah kabupaten/kota keberadaan kantor dapat mengutamakan bekerja dari rumah (work from home).
Ketentuan berikutnya adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar penuh secara daring/online. Sektor esensial, seperti kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, keuangan, serta perbankan, yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat, tetap dapat beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, pengaturan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Dalam SE itu, Gubernur Bali juga meminta untuk menghentikan sementara atau memperketat kegiatan di fasilitas umum, kegiatan adat, agama, dan sosial budaya yang dapat menimbulkan kerumunan dengan jumlah peserta dan durasi waktu yang sangat terbatas. Kegiatan di sektor transportasi umum lokal dilaksanakan dengan mengatur kapasitas, waktu operasional, dan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.
"Kepada Bupati/Wali Kota se-Bali agar membuat pengaturan yang lebih detail dan spesifik tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Desa/Kelurahan pada wilayah masing-masing didasarkan pada peta zonasi COVID-19 tingkat desa/kelurahan," ujar Gubernur Koster.
Dalam Instruksi Mendagri Nomor 03 Tahun 2021, sudah ditunjuk lima wilayah prioritas dalam memberlakukan PPKM mikro di Bali. Kelima wilayah itu adalah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, dan Klungkung. Kemudian untuk lima daerah di luar tersebut, Gubernur Bali menetapkan agar PPKM mikro dilaksanakan dengan pengacu pada zona merah dan oranye COVID-19 di setiap desa.
"Kita kan punya data breakdown per desa zonasinya, itu detailnya nanti dalam surat edaran diatur," kata Kepala Sekretariat Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, saat dihubungi detikcom
Kegiatan di pusat perbelanjaan/mall beroperasi maksimal sampai pukul 21.00 Wita dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Sementara kegiatan di pasar tradisional Bali dilaksanakan dengan pengaturan sirkulasi dan jarak pengunjung, serta beroperasi maksimal sampai pukul 21.00 Wita dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Di sektor konstruksi, kegiatan diizinkan beroperasi 100 persen tetapi juga dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Serba-Serbi GeNose: Gratis di Terminal, Bayar Rp 20 Ribu di Stasiun
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, February 8, 2021 | 9:44 AM
PT Kontak Perkasa - GeNose test mulai tersedia di Terminal Bus Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Secara bertahap deteksi COVID-19 yang sampelnya melalui embusan napas itu akan terus disediakan di simpul-simpul transportasi di Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan GeNose test itu diberikan kepada penumpang bus secara gratis. Dengan begini diharapkan semakin banyak masyarakat yang menyadari apakah dia positif COVID-19 atau tidak.
"Untuk yang ada di penyeberangan maupun yang di terminal, ini kita tidak berbayar sama sekali. Jadi kepada masyarakat kita tidak ada biaya sama sekali. Semuanya ditanggung oleh pihak pemerintah atau pihak Kemenhub," kata Budi Setiyadi dalam rekaman yang diterima, Minggu (7/2/2021).
Budi mengatakan tes COVID-19 tersebut bakal dilakukan secara acak. Pihaknya akan mengimbau sekaligus mengajak penumpang bus agar mau melakukan GeNose test.
"Kita sifatnya random sampling. Memang sifatnya kami mengimbau dan mengajak masyarakat yang mau melakukan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi bus dan penyeberangan, itu akan kami ajak untuk melakukan screening dengan GeNose," tuturnya.
Untuk diketahui, GeNose test ini dikembangkan para peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
GeNose test diklaim memiliki hasil uji coba tes COVID-19 yang menunjukkan sensitivitas 92%. Meski begitu, calon penumpang yang hasilnya positif disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui PCR test.
Berbeda dengan di terminal, calon penumpang yang mau menggunakan GeNose test di stasiun harus membayar sebesar Rp 20.000 per orang. Kok beda?
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati menjelaskan jika penumpang bus di terminal tidak wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif COVID-19. Sehingga pihaknya bisa menyediakan secara gratis semampunya.
"Kalau penumpang bus tidak wajib, sehingga bisa kami sediakan sesuai kapasitas yang bisa kami siapkan. (Disiapkan) 100-an pacs (per hari)," kata Adita.
Pelayanan GeNose test gratis kepada calon penumpang bus itu juga hanya bersifat acak. Dengan begitu diharapkan semakin banyak masyarakat yang menyadari apakah dia positif COVID-19 atau tidak.
"Jadi untuk random testing saja, bukan syarat wajib," tuturnya.
Berbeda dengan yang terjadi di stasiun, di mana hasil tes COVID-19 menjadi wajib untuk dimiliki calon penumpang. Jika pelayanan GeNose diberikan secara gratis, kata Adita, pihaknya tidak bisa memenuhi anggarannya.
"Karena untuk penumpang KA itu wajib dan jumlahnya sesuai demand penumpang. Tentu akan membutuhkan biaya yang besar dan akan sulit bagi kami untuk menyediakan dananya," tandasnya. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Batal Dipangkas, Segini Besaran Insentif Nakes
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, February 5, 2021 | 10:07 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Kabar gembira untuk para tenaga kesehatan (nakes) tanah air. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutuskan untuk melanjutkan pemberian insentif nakes di tahun 2021. Besaran insentif tersebut sama seperti yang disalurkan pada tahun 2020.
Keputusan pemerintah ini diambil usai beredarnya surat Menteri Keuangan Nomor S-665/MK.02/2021 tentang permohonan perpanjangan pembayaran insentif bulanan dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan dan peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) yang menangani COVID-19.
Dalam surat tersebut, pemerintah memangkas besaran insentif nakes di tahun 2021. Namun, hal tersebut dibantah oleh Kementerian Keuangan. Instansi yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati ini mengaku besaran insentif tersebut masih difinalisasi dan dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan.
Setelah ramai diperbincangkan, akhirnya besaran insentif nakes pada tahun 2021 tak jadi dipotong atau besarannya sama seperti yang diberikan pada tahun 2020.
Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani dalam press statement mengenai penjelasan insentif tenaga kesehatan yang digelar via virtual, Kamis (4/2/2021).
"Kami tegaskan di 2021 yang sudah berjalan 2 bulan, bahwa insentif untuk nakes diberikan tetap sama dengan tahun 2020," kata Askolani.
Dengan penetapan tersebut, Askolani menyebut pihak Kementerian keuangan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk membahas mengenai anggaran kesehatan secara menyeluruh di tahun 2021.
Dengan keputusan tersebut, maka besaran insentif nakes seperti yang diberikan tahun 2020, yaitu dokter spesialis sebesar Rp 15 juta per bulan, dokter umum dan dokter gigi sebesar Rp 10 juta per bulan, bidan dan perawat sebesar Rp 7,5 juta per bulan, tenaga kesehatan lainnya sebesar Rp 5 juta per bulan. Sedangkan untuk santunan meninggal sebesar Rp 300 juta.
Sebelumnya, khalayak sempat dihebohkan dengan beredarnya surat Menteri Keuangan Nomor S-665/MK.02/2021. Besaran insentif nakes yang tertuang dalam surat kepada dokter spesialis sebesar Rp 7,5 juta per orang per bulan, peserta PPDS sebesar Rp 6,25 juta per orang per bulan, dokter umum dan gigi sebesar Rp 5 juta per orang per bulan, bidan dan perawat sebesar Rp 3,75 juta per orang per bulan , tenaga kesehatan lainnya sebesar Rp 2,5 juta per orang per bulan. Sedangkan santunan kematian sebesar Rp 300 juta per orang.
"Pelaksanaan atas satuan biaya tersebut agar dapat memperhatikan hal-hal berikut, satuan biaya tersebut merupakan batas tertinggi yang tidak dapat dilampaui, agar tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara yaitu akuntabilitas, efektif, efisien dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan," tulis surat tersebut.
Masih berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S-665/MK.02/2021, pemberian insentif nakes ini berlaku mulai bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Desember 2021 dan dapat diperpanjang kembali jika ada kebijakan baru terkait penanganan pandemi COVID-19. Insentif ini hanya berlaku untuk nakes di daerah yang masuk darurat pandemi dan melakukan tugas penanganan COVID-19. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Vaksin Rusia Sputnik V Klaim Efikasi 91,6 Persen Lawan COVID-19
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, February 4, 2021 | 10:36 AM
PT KP Press - Hasil uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, menunjukkan efikasi 91,6 persen melawan gejala COVID-19 dan 100 persen efektif melawan penyakit parah dan sedang. Temuan analisis sementara hasil uji coba fase 3 ini diterbitkan dalam jurnal The Lancet, Selasa (2/2/2021).
Hasil uji klinis ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari 19.866 peserta, di mana sekitar tiga perempat (14.964) menerima dua dosis vaksin dan seperempat (4.902) diberi plasebo.
Sekitar 21 hari setelah pemberian dosis pertama, sebanyak 16 kasus gejala COVID-19 ditemukan dalam kelompok vaksin. Lalu 62 kasus ditemukan pada kelompok plasebo, hal tersebut setara dengan efektivitas vaksin yang mencapai 91,6 persen.
Uji coba tersebut melibatkan 2.144 orang yang berusia di atas 60 tahun dan sub-analisis yang dilakukan pada kelompok ini mengungkapkan bahwa vaksin tersebut dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki kemanjuran yang setara 91,8 persen.
Peneliti juga menganalisis kemanjuran vaksin terhadap gejala COVID-19 yang parah dan sedang. Setelah 21 hari sejak pemberian dosis pertama, tidak ada kasus yang parah atau sedang dilaporkan pada kelompok yang divaksinasi, sementara 20 dilaporkan pada kelompok plasebo.
Efek samping yang ditemukan
Efek samping yang serius juga jarang terjadi dan tidak ada yang dianggap terkait dengan vaksinasi. Mayoritas efek samping yang dilaporkan ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, gejala seperti flu dan tingkat energi yang rendah.
Peneliti mencatat perlu lebih banyak penelitian untuk memahami efektivitas vaksin terhadap COVID-19 yang tanpa gejala, penularan dan berapa lama efek dari vaksinasi bisa bertahan.
Mayoritas peserta dalam uji coba juga berkulit putih sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil di seluruh kelompok etnis lainnya.
Salah satu peneliti dari Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Rusia, Inna V Dolzhikova mengatakan vaksin Sputnik V memiliki efektivitas yang tinggi.
"Efektivitas tinggi, meningkatkan kekebalan tubuh dan penerimaan yang baik pada peserta yang berusia 18 tahun atau lebih," katanya.
Vaksin Corona Spuntnik V sendiri sudah disetujui di Rusia, Belarusia, Serbia, Argentina, Bolivia, Aljazair, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hongaria, UEA, Iran, Guinea, Tunisia, Armenia dan wilayah Palestina. Sputnik V sejauh ini telah diberikan kepada lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Jeff Bezos Mengundurkan Diri sebagai CEO Amazon
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, February 3, 2021 | 9:37 AM
Kontak Perkasa Futures - Jeff Bezos mengundurkan diri sebagai CEO Amazon pada kuartal ketiga tahun ini. Demikian pengumuman yang disampaikan Amazon pada, Selasa (2/1/2021).
Sang pendiri Amazon ini selanjutnya akan menduduki kursi eksekutif dewan perusahaan. Sementara penggantinya adalah Andy Jassy yang sebelumnya mengepalai Amazon Web Services, divisi bisnis cloud yang sedang berkembang pesat.
Kabar mengejutkan ini datang saat Amazon merilis hasil keuangan terbarunya. Amazon menjadi salah satu perusahaan yang berkembang pesat selama pandemi. Dalam tiga bulan terakhir 2020, perusahaan mencatat penjualan lebih dari USD 100 miliar untuk pertama kalinya.
"Amazon menjadi seperti ini karena penemuan," kata Bezos. "Jika Anda melakukannya dengan benar, beberapa tahun setelah penemuan yang mengejutkan, hal baru menjadi normal. Orang-orang menguap. Menguap itu adalah pujian terbesar yang dapat diterima seorang penemu. Saat Anda melihat hasil keuangan kami, apa yang sebenarnya Anda lihat adalah hasil kumulatif jangka panjang dari penemuan."
"Saat ini, saya melihat Amazon dalam kondisi paling inventifnya, menjadikannya waktu yang optimal untuk transisi ini."
Bezos telah menjadi CEO Amazon sejak didirikan pada tahun 1995. Dia mengawasi pertumbuhannya dari penjual buku online menjadi raksasa ritel dan logistik global senilai USD 1,7 triliun.
Berkat Amazon pula menjadikan Bezos salah satu orang terkaya di dunia. Total kekayaannya saat ini sekitar USD 181,5 miliar atau setara dengan Rp2.551 triliun
"Perjalanan ini dimulai sekitar 27 tahun yang lalu. Amazon hanyalah sebuah ide, dan tidak memiliki nama," tulis Bezos dalam surat kepada karyawannya. "Pertanyaan yang paling sering saya tanyakan saat itu adalah, 'Apa itu internet?' ... Saat ini, kami mempekerjakan 1,3 juta orang berbakat dan berdedikasi, melayani ratusan juta pelanggan dan bisnis, dan secara luas diakui sebagai salah satu perusahaan paling sukses di dunia."
Bicara penggantinya, Jassy sendiri telah bekerja untuk Amazon sejak 1997 dan saat ini menjabat sebagai CEO bisnis cloud perusahaan, Amazon Web Services (AWS), pendorong keuntungan terbesarnya. Dalam kuartal terakhir, AWS menyumbang 10% dari penjualan dan 52% dari keuntungan perusahaan. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Google: Awas Hacker Korut Beraksi Lagi
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, February 2, 2021 | 10:31 AM
PT Kontak Perkasa - Google, lewat tim Threat Analysis Group, memperingatkan para peneliti keamanan atas ancaman serangan dari para hacker asal Korea Utara.
Menurut divisi keamanan cyber Google itu, hacker asal Korut tengah tengah gencar-gencarnya melakukan serangan cyber lewat metode social engineering ke para peneliti keamanan di seluruh dunia.
Dalam peringatan yang dipublikasikan lewat postingan blog resminya, Threat Analysis Group menyebut aksi serangan cyber ini menargetkan peneliti keamanan yang tengah menggarap penelitian dan pengembangan celah keamanan.
Aksi serangan cyber ini pun menurut mereka sudah berlangsung selama beberapa bulan ke belakang, demikian dikutip dari Techspot, Kamis (28/1/2021).
Serangan cyber ini diawali dengan 'perkenalan', yaitu si hacker membuat sejumlah blog dan akun Twitter. Di dalam blog tersebut diisi berbagai tulisan mengenai celah keamanan yang sudah pernah ditemukan, serta tulisan dari peneliti lain, lengkap dengan nama penulisnya.
Kemudian tautan ke blog itu diposting lewat akun Twitter yang juga sudah dibuat sebelumnya, yang jumlahnya banyak. Akun Twitter itu pun juga me-retweet bermacam postingan lain, juga tautan ke video di YouTube yang menjelaskan celah tersebut.
Langkah ini dilakukan untuk menciptakan kredibilitas agar dipercaya oleh peneliti keamanan yang lain. Saat sudah dipercaya oleh peneliti keamanan lain, mereka akan mengundang korbannya untuk berkolaborasi dalam beberapa penelitian.
Kemudian si hacker bakal mengirimkan file Visual Studio Project yang sudah disusupi malware. Saat file tersebut dibuka, maka si malware akan memberikan 'jalur' ke si hacker untuk menyusup ke perangkat milik korbannya.
Tak cuma itu, ada juga sejumlah peneliti yang terinfeksi malware hanya dengan berkunjung ke blog milik hacker. Bahkan sebuah sistem Windows 10 dan browser Chrome dengan patch keamanan terbaru tidak bisa menyetop infeksi malware tersebut.
Berbagai media yang dipakai hacker untuk menyerang para peneliti keamanan ini antara lain adalah Twitter, LinkedIn, Telegram, Discord, dan Keybase.
Namun yang paling menakutkan dari kejadian ini adalah para korban adalah para peneliti keamanan yang sudah berpengalaman, dan ternyata mereka masih bisa ditipun menggunakan metode social engineering. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Tes COVID-19 Saliva Akan Gantikan PCR? Ini Kata Satgas
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, February 1, 2021 | 11:21 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkap rencana pemerintah untuk memperluas dan mempercepat penelusuran virus Corona. Ia menyinggung sedang dilakukan penelitian untuk mengganti swab PCR dengan tes saliva.
Apa kata Satgas COVID-19 terkait rencana tersebut?
"Tunggu saja sampai nanti terbukti efektif dan tersedia," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat ditanyai soal kemungkinan tes Saliva menggantikan PCR, melalui pesan teks, Senin (1/2/2021).
Serba-serbi tes Saliva
Metode tes saliva untuk mendeteksi keberadaan COVID-19 adalah dengan menggunakan sampel air liur. Disebutkan juga kelebihan dari tes ini adalah lebih nyaman dilakukan dan tidak memerlukan ekstraksi RNA seperti yang harus dilakukan saat swab.
Tingkat akurasinya juga disebut-sebut tinggi. Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran bergengsi JAMA Internal Medicine, pengujian berbasis air liur menunjukkan akurasi dalam mendeteksi virus Corona sebesar 83 persen, menurut tinjauan data dari 16 studi yang melibatkan 5.900 partisipan.
Tes COVID-19 saliva sudah dilakukan di sejumlah negara. Singapura telah menyetujui menggunakan alat tes COVID-19 dari Advanced MedTech Holdings untuk digunakan dalam menguji air liur dari dalam tenggorokan.
Hong Kong dan Taiwan juga sudah menggunakan metode uji COVID-19 menggunakan saliva. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com