Powered by Blogger.
Latest Post

Pewangi Helm Bisa Usir Virus Corona

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, March 31, 2020 | 9:58 AM


PT Kontak Perkasa - Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengusir virus corona (COVID-19). Salah satunya dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke beberapa objek yang sering disentuh atau digunakan.
Dikutip dari laman resminya, menurut Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ajeng Arumsari, disinfektan dapat merusak lapisan lemak pada virus COVID-19 sehingga membuat virus tersebut lemah.

Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra Risdian, banyak produk rumah tangga yang mengandung konsentrasi bahan aktif yang sesuai untuk disinfeksi. Bahan aktif tersebut terbukti efektif melawan virus corona berdasarkan studi literatur yang dilakukan.

Berdasarkan informasi yang diterima dari The Robert Koch Institute (RKI), Jerman, Chandra menjelaskan bahwa jika produk disinfektan yang aktif terhadap virus corona tidak tersedia, produk disinfektan lain yang setidaknya memiliki aktivitas virucidal terhadap virus berselimut (enveloped virus) juga dapat digunakan.

Setidaknya ada 11 bahan aktif yang bisa digunakan untuk campuran disinfektan. Di antaranya adalah Accelerated hydrogen peroxide (0.5%), Benzalkonium chloride/quaternary ammonium/alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride) (0.05%), Chloroxylenol (0.12%), Ethyl alcohol atau ethanol (62-71%), Iodine in iodophor (50 ppm), Isopropanol atau 2-propanol (50%), Pine oil (0.23%), Povidone-iodine (1% iodine), Sodium hypochlorite (0.05 - 0.5%), Sodium chlorite (0.23%), dan Sodium dichloroisocyanurate (0.1-0.5%).

Berdasarkan data yang dihimpun Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, salah satu produk pewangi helm bisa digunakan untuk disinfeksi virus corona. Produk penghilang bau helm yang mengandung bahan aktif Benzalkonium chloride (0.05%) itu disebut bisa digunakan untuk mengusir virus corona. (Produk rumah tangga lainnya untuk disinfeksi virus corona bisa dilihat di laman resmi LIPI).

Produk penghilang bau helm itu bisa dengan mudah didapatkan di e-commerce. Dilihat di beberapa e-commerce, ada yang menjual produk pengusir bau helm dengan harga di bawah Rp 10.000 hingga Rp 20.000-an untuk kemasan dengan ukuran 60 ml. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:58 AM

Wartawan Otomotif Status PDP Meninggal, Istri: Sehari Datangi 5 RS, Ada yang Menolak

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, March 30, 2020 | 10:09 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Mendiang wartawan senior otomotif, WD, sempat berkeluh kesah kepada Presiden Jokowi soal buruknya pelayanan di rumah sakit rujukan pasien virus corona. Dalam komentar di twitter (21/3/2020), WD membalas cuitan Jokowi dan mengatakan tidak mendapat tindakan sama sekali selama 5 jam di RSUD Tangerang. Padahal dia memiliki salah satu gejala COVID-19 dan butuh penanganan serius.
Kondisi WD dalam mencari pertolongan ternyata lebih menyedihkan lagi. Menurut penuturan sang istri, DR, dalam waktu sehari ia harus berkunjung ke 5 rumah sakit di Jakarta dan Tangerang, demi suaminya mendapat perawatan yang layak.

"Dalam sehari kita mendatangi Rumah Sakit Sari Asih, RSPAD, RSPI Sulianti Saroso, RSUD Tangerang, dan terakhir Eka Jaya BSD," ungkap DR, melalui sambungan telepon, Minggu (29/3/2020).

Dari lima rumah sakit yang dikunjungi pada 20 Maret, 3 di antaranya merupakan rumah sakit rujukan pasien corona. Adapun di Rumah Sakit Sari Asih, tindakan yang dilakukan dokter berupa pengecekan darah dan rontgen. Selanjutnya pihak rumah sakit menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit rujukan, sebab hasil lab menunjukkan gejala COVID-19.

Namun malang, WD ditolak di dua rumah sakit rujukan pemerintah, dengan alasan kapasitas ruang isolasi sudah penuh. DR pun mengarahkan mobilnya ke RSUD Tangerang. Diterima. Tapi ditelantarkan di ruang isolasi selama lima jam.

"Tanpa penanganan hingga jam 10 malam," tutur DR.

Tak ingin menunggu lebih lama, DR membawa suami ke Rumah Sakit Eka Jaya di bilangan BSD, Tangerang. WD mendapatkan ruang perawatan saat tengah malam. DR juga tidak membawa hasil laboratorium karena khawatir ditolak jika pihak rumah sakit tahu kondisi suaminya.

"Saya khawatir dengan memberi hasil lab lagi nanti tidak diterima. Saya larikan ke Rumah Sakit Eka. Tengah malam saya ditelepon, bisa masuk, dan ada kamarnya. Terus suami saya mendapat penanganan dan sudah memakai alat bantu pernafasan. Kemudian besoknya sudah harus pakai ventilator," ungkapnya lagi.

Tidak Ada Gejala Awal

DR sebelumnya tidak menyangka suaminya akan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona. Sebab tidak ada gejala awal yang dialami WD. Semuanya tampak sehat-sehat saja. Namun dalam satu waktu, gejala itu menyerang dengan hebat.

"Sebelumnya enggak ada indikasi apa, tiba-tiba malam itu batuk hebat. Dibawa pagi-pagi ke rumah sakit tanggal 20 (Maret)," ungkap ibu dua anak itu.

Soal riwayat penularan, DR pun tidak mengetahui pasti, di manakah sang suami tertular virus itu.

"Tidak tahu sampai saat ini. Karena kami juga enggak ada perjalanan ke luar negeri dalam dua bulan ini. Tapi dia memang sedang sibuk bolak-balik ke kampusnya. Saya benar-benar tidak tahu suami tertular di mana dan kami juga sulit menebak," lanjut DR.

WD sendiri masih memiliki segudang kesibukan di dunia otomotif. WD memiliki bengkel modifikasi motor F-16, ia juga masih berstatus mahasiswa Pascasarjana. Selain itu ia juga masih aktif di Aliansi Profesi Teknik Otomotif dan menjadi salah satu anggota tim Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengemudi.

WD meninggal dunia pada hari Kamis (26/3/2012) pagi. Hingga kini almarhum masih berstatus sebagai PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Dan hasil tes swab di Rumah Sakit Eka Jaya belum diinformasikan lagi. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:09 AM

Haru, Pasien Corona yang Sembuh Tulis Pesan Menyentuh untuk Tenaga Medis

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, March 27, 2020 | 9:23 AM


PT KP Press - Saat merawat pasien virus corona, tenaga medis baik dokter atau perawat berjuang sekuat tenaga untuk menyembuhkan mereka. Meski kadang tak dipungkiri lelah menghampiri, namun tenaga medis rela berjuang di garis depan untuk 'melawan' virus corona COVID-19 yang kini telah menginfeksi lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia.
Bagi pasien sembuh, jasa tenaga medis tentu tak akan mereka lupakan begitu saja. Beberapa pasien bahkan mengungkapkan rasa terimakasih mereka yang mendalam kepada tenaga medis dengan berbagai cara.

Seperti yang dilakukan oleh pasien COVID-19 di Cleveland Clinic, Amerika Serikat, yang menuliskan pesan haru di dinding kaca kamarnya. Di Cleveland Clinic, dokter dan perawat kerap kali menuliskan pesan ke pasien lewat dinding kaca ruang isolasi, baik itu berisi pesan penyemangat atau untuk berkomunikasi menanyakan kondisi pasien.

Lalu setelah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit, seorang pasien menuliskan pesan yang kemudian di unggah di akun instagram resmi rumah sakit. Isi pesannya mencerminkan rasa terimakasih yang mendalam kepada seluruh petugas kesehatan yang berada di garis depan saat wabah virus corona.

Berikut isi pesannya:

"Jendela ini telah menjadi jendela yang sangat berarti di hidup saya. Dalam beberapa hari ketika saya melihatmu bekerja keras untuk menjaga saya dan orang lain tetap hidup, saya tidak bisa mengucapkan terimakasih untuk waktu yang kalian berikan kepada saya,"

"Dan meskipun saya tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk memberikan dukungan dan cinta kepada kalian, saya ingin kalian tahu bahwa kalian semua sangat keren,"

"Saya menyaksikan beberapa dari kalian mengalami malam yang baik dan beberapa malam yang buruk, tetapi yang konsisten adalah setiap malam, kalian tetap peduli kepada orang lain,"

"Hari ini saya meninggalkan ICU sebagai sosok yang berbeda, semoga menjadi lebih baik, bukan hanya karena penyembuhan medis dan bimbingan Tuhan tetapi juga karena telah tahu ada orang-orang luar biasa yang mendedikasikan dirinya untuk merawat dan memperhatikan orang lain,"

Postingan tersebut menjadi viral di sosial media dan sama seperti orang yang menuliskan pesan menyentuh di jendela, semua warganet juga berterimakasih kepada tenaga medis karena telah mengorbankan waktu dan tenaganya bahkan menyampingkan risiko untuk merawat pasien virus corona COVID-19. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:23 AM

Ilmuwan Islandia Klaim Temukan 40 Mutasi Virus Corona

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, March 26, 2020 | 9:39 AM


Kontak Perkasa Futures - Ilmuwan di Islandia mengklaim telah menemukan 40 mutasi virus corona COVID-19. Mereka juga berhasil melacak sumber masuknya virus corona dari 3 episentrum di Eropa yakni Austria, Italia, dan Inggris.

Dikatakan, 7 kasus infeksi berasal dari sebuah pertandingan sepakbola di Inggris. Sayangnya, tidak disebutkan pertandingan manakah yang dimaksud.

Mutasi merupakan perubahan pada material genetik virus. Para ilmuwan menganalisisnya berdasarkan sampel yang didapat dari para pasien.

Bersama dengan perusahaan biofarmasetik deCode Genetics, para ilmuwan Islandia menganalisis 9.768 orang, mencakup pasien yang sudah terinfeksi dan mereka yang berisiko tinggi.

Sebanyak 5.000 prang yang tidak mengalami gejala telah setuju untuk berpartisipasi, dan 48 di antaranya mendapat hasil positif dalam pemeriksaan virus corona.

Hasil analisis mengungkap bagaimana virus tersebut masuk Islandia untuk pertama kalinya.

"Beberapa datang dari Austria," kata direktur deCode, Kari Stefansson, Kamis (26/3/2020).

"Ada tipe lain dari orang yang terinfeksi di Italia. Dan ada tipe ketika ditemukan pada orang yang terinfeksi di Inggris. Tujuh orang menghadiri pertandingan sepakbola di Inggris," jelasnya.

Temuan ini masih harus dikaji oleh ilmuwan lain. Namun seorang ahli virus dari departemen imunologi dan mikrobiologi di Kopenhagen, Allan Randrup Thomsen, menyebutnya 'masuk akal'.

"Menarik bahwa 40 varian spesifik yang dikelompokkan menjadi 3 kluster bisa dilacak hingga sumber infeksi secara spesifik," kata Allan. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:39 AM

New York, 'The City That Never Sleeps' Berhibernasi karena Corona

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, March 24, 2020 | 10:44 AM


PT Kontak Perkasa - New York punya julukan 'kota yang tak pernah tidur'. Tapi karena virus corona, kehidupan di sana kini luar biasa sepi. New York akhirnya dipaksa berhibernasi.
 
New York menjadi salah satu pusat penyebaran virus corona di Amerika Serikat. Itu membuat pemerintah setempat mengambil langkah-langkah drastis untuk mencegah penularan yang lebih luas.

New York pada akhir pekan lalu tidak seperti New York yang dikenal. Jalan-jalan sepi, pun begitu dengan Time Square. Billboard berukuran raksasa yang menyala terang itu nyaris tak ditonton satupun manusia.

Grand Central Terminal kosong melompong, hanya menyisakan satu-dua orang yang berjalan sendiri menuju tujuannya. Sementara di Brooklyn Bridge tak banyak aktivitas yang terlihat.

Patung Charging Bull yang tak pernah berhenti menarik turis dari seluruh dunia kini berdiri sendiri tanpa ada yang mengamati atau berfoto di sekitarnya.

Menurut Walikota Kota New York, Andre Cuomo, pada Minggu (22/3) tercatat 2.000 warganya dirawat di rumah sakit, dan 114 lainnya meninggal dunia karena corona.

Sedangkan di seluruh Amerika Serikat, ada 15.000 orang lebih sudah dinyatakan positif, 9.000 di antaranya ada di New York. Kondisi itu membuat Andre Cuomo melarang orang untuk pergi ke luar tanpa alasan jelas. Sementara acara yang melibatkan banyak orang dibatalkan. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:44 AM

Tak untuk Semua, Hanya Kelompok Ini yang Bisa Screening Massal Corona

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, March 23, 2020 | 8:50 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Pemerintah memastikan sudah ada 150 ribu kit atau alat untuk rapid test virus corona COVID-19. Namun ditegaskan, tidak semua orang akan menjalani screening massal.
Hal ini ditegaskan oleh judu bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Ahmad Yurianto, dalam konferensi pers Minggu (22/3/2020).

"Melakukan screening test pemeriksaan secara massal pada kelompok-kelompok berisiko, sebagai contoh manakala ada kasus positif yang dirawat di rumah sakit, kami akan melakukan penelusuran terhadap keluarganya dan seluruh keluarganya akan dilakukan screening test," kata Yuri.

Selain keluarga, kontak dekat pasien positif termasuk rekan kerja juga dikategorikan sebagai kelompok berisiko yang juga membutuhkan tes screening.

Rapid test atau tes cepat dilakukan dengan alat tes berbasis antibodi. Alat ini memiliki kelemahan karena tidak benar-benar mendeteksi keberadaan virus, melainkan mendeteksi respons serologi. Ketika seseorang terinfeksi, tubuh akan membentuk antibodi yang bisa dideteksi dengan alat ini.

Karenanya, ditegaskan bahwa hasil tes negatif tidak serta merta berarti seseorang bebas dari virus corona. Bisa jadi kondisi tersebut merupakan 'false negative', yakni tampak negatif karena tubuh belum membentuk antibodi.

"Apabila ditemukan kasus negatif, maka kami akan meminta untuk tetap melakukan social distancing," tegas Yuri.

Apabila dalam rapid test seseorang mendapatkan mendapatkan hasil negatif, maka selain harus melakukan social distancing juga harus menjalani rapid test kedua setelah 7 hari. Pada saat tes ulang tersebut, jika memang positif, maka respons antibodi sudah muncul.

"Apabila 2 kali dilakukan pemeriksaan dan ternyata tetap negatif, kisa bisa meyakini bahwa saat ini sedang tidak terinfeksi. Tetapi bisa besoknya terinfeksi manakala upaya untuk kontak dekat tidak dijalankan, upaya untuk melakukan isolasi diri dari orang lain yang positif tidak dijalankan dengan baik," jelas Yuri.

Selanjutnya, pemerintah menargetkan ada 1 juta kit untuk penapisan massal virus corona pada kelompok berisiko. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:50 AM

Jokowi Siapkan Insentif untuk Dokter dan Perawat Pasien Corona

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, March 20, 2020 | 10:48 AM


PT KP Press - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memberikan insentif bagi mereka 'pahlawan' COVID-19. Mereka adalah dokter, perawat dan tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam melawan wabah virus corona.

Jokowi ingin adanya perlindungan yang maksimal kepada para dokter, tenaga medis dan jajaran yang ada berada di rumah sakit yang melayani pasien yang terinfeksi COVID-19.

"Pastikan kesediaan alat perlindungan diri (APD) karena mereka berada di garis terdepan. Sehingga petugas kesehatan terlindung dan tidak terpapar COVID-19," ujarnya saat membuka rapat terbatas melalui video conference, Kamis (19/3/2020).

Jokowi pun meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menyiapkan insentif bagi tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Meskipun belum dirinci insentif apa yang akan diberikan.

"Termasuk juga saya minta menkeu ini juga pemberian insentif bagi para dokter perawat dan jajaran rumah sakit yang berpihak dengan penanganan COVID-19 ini," ucapnya.

Jokowi juga meminta alat-alat menjaga kesehatan seperti masker dan hand sanitizer selalu tersedia. Dia ingin agar ekspor seperti itu disetop.

Sri Mulyani akan menyiapkan dana sekitar Rp 27 triliun untuk menangkal penyebaran virus corona (covid-19). Uangnya dari mana?

Berdasarkan data APBN Kita yang dikutip, Kamis (19/3/2020), dana tersebut berasal dari realokasi beberapa pos anggaran di kementerian/lembaga (K/L) dan transfer ke daerah (TKD).

Sri Mulyani sendiri sudah menerbitkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 yang ditujukan agar setiap K/L bisa memindahkan pos pembiayaan. Mulai dari kegiatan yang kurang prioritas, dana yang masih diblokir, sisa tender, kegiatan yang dibatalkan.

Lalu dari belanja barang, khususnya belanja yang tidak mendesak seperti perjalanan dinas, baik dalam negeri dan luar negeri, lalu pertemuan seperti rapat, seminar, workshop, serta penyelenggaraan event. Sedangkan dari belanja modal bisa berasal dari anggaran yang masih diblokir, dalam proses tender, dan sisa lelang.

Dari sini, dia mengestimasi ada potensi dana sekitar Rp 5-Rp 10 triliun yang bisa direalokasi untuk penanganan covid-19.

Sedangkan yang berasal TKD, Sri Mulyani juga sudah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 19 Tahun 2020 tentang penyaluran dan penggunaan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Insentif Daerah tahun 2020. Serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Revisi dan Realokasi APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Dari aturan ini diestimasi ada dana sekitar Rp 17,7 triliun yang bisa dimanfaatkan untuk menangani virus corona. Dengan rincian, dari DBH sebesar Rp 463,12 miliar, DAU Rp 4 triliun, dan DID sebesar Rp 4,12 triliun. Serta dari DAK Fisik Kesehatan sebesar Rp 4,9 triliun dan DAK NF-BOK sebesar Rp 3,55 triliun. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:48 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger