Powered by Blogger.
Latest Post

Di Rumah Aja karena Lockdown, Robert Pattinson Makan Seperti 'Binatang'

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, May 13, 2020 | 9:59 AM


PT Kontak Perkasa - Banyak kebiasaan yang berubah saat orang-orang harus tetap di rumah karena virus Corona. Hal itu juga dialami Robert Pattinson.

Selama lockdown, aktor asal Inggris ini mengaku makan seperti 'binatang buas'. Robert mengungkapkan ia tidak bisa masak karena terbiasa mengonsumsi makanan yang telah disediakan kru saat syuting film.

Maka dari itu mantan kekasih Kristen Stewart ini sehari-harinya hanya menyantap makanan kaleng tanpa dimasak terlebih dahulu. Ia bahkan makan langsung dari kalengnya dengan menambahkan beberapa saus dan bumbu.

"Aku makan langsung dari kalengnya. Aku akan memasukkan Tabasco ke dalam kaleng tuna dan langsung makan dari situ... aneh memang, tapi pilihan makanku... ya daging semacam itu seperti hewan buas. Seperti, makan dari tempat sampah," kata Robert saat diwawancara majalah GQ.

Namun Robert bukannya tidak berusaha untuk belajar masak. Ia memanfaatkan waktu luang selama lockdown dengan mencoba dan belajar memasak. Selama masakan itu bisa dibuat memakai microwave atau cara membuatnya mudah.

"Kemarin aku Googling, dan nonton YouTube untuk melihat bagaimana menghangatkan pasta. Taruh di mangkok dan masukkan ke microwave. Begitulah caranya," ujar aktor 34 tahun ini.

Sayangnya cara yang ditirunya dari YouTube tidak berhasil. Pasta 'bikinannya' tidak enak hingga dia tidak mau memakannya.

"Sebenarnya itu menjijikan. Maksudku, siapa yang mengira kalau itu (masak pasta dengan microwave) membuat rasanya jadi menjijikan?" pungkasnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:59 AM

Denda Rp 1 Juta Hingga Mobil Diderek Bagi Pengendara yang Langgar PSBB

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, May 12, 2020 | 9:49 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta akan diberikan sanksi. Sanksi pelanggar PSBB itu tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 41 Tahun 2020 tentang pengenaan sanksi terhadap pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemi virus Corona (COVID-19).
Pengguna kendaraan pribadi yang melanggar PSBB pun akan ditindak. Sanksinya berupa denda administratif atau berupa sanksi lainnya.

Dalam Pergub DKI Jakarta No. 41 Tahun 2020 pasal 13 ayat 1 tertulis, setiap pengemudi mobil penumpang pribadi yang melanggar pembatasan jumlah orang maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas kendaraan dan/atau tidak menggunakan masker dalam kendaraan dikenakan sanksi:
a. denda administratif paling sedikit Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);
b. kerja sosial berupa membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi; atau
c. tindakan penderekan ke tempat penyimpanan kendaraan bermotor yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Untuk sanksi penderekan, mobil akan diderek ke kantor Kelurahan atau kantor Kecamatan. Dalam penderekan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang memberikan sanksi tidak bertanggung jawab atas kelengkapan dan keutuhan kendaraan beserta muatannya.

Setelah dilakukan penderekan kendaraan, Satuan Polisi Pamong Praja menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada pemilik/pengemudi mobil penumpang pribadi dalam waktu 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam untuk mengambil kendaraannya.

Usai disampaikan pemberitahuan secara tertulis dan pemilik/pengemudi mobil tidak mengambil mobil dalam waktu 3 hari, kendaraan akan dipindahkan ke tempat penyimpanan kendaraan bermotor Dinas Perhubungan yang prosesnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebelumnya, Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengatur, untuk mobil penumpang pribadi, penggunanya wajib mengikuti beberapa ketentuan. Pertama, mobil pribadi itu digunakan hanya untuk pemenuhan kebutuhan pokok dan/atau aktivitas lain yang diperbolehkan selama PSBB. Selanjutnya, mobil penumpang pribadi wajib dilakukan disinfeksi kendaraan setelah selesai digunakan. Pengguna kendaraan pribadi harus menggunakan masker di dalam kendaraan.

Jumlah orang di dalam mobil pribadi maksimal hanya 50% dari kapasitas kendaraan. Selanjutnya, jika sedang mengalami suhu badan di atas normal atau sakit, sebaiknya tidak berkendara. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:49 AM

Bungee Jumping Kematian Ala Vanuatu

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, May 11, 2020 | 9:14 AM


PT KP Press - Tradisi yang satu ini hanya ada di Vanuatu. Mirip bungee jumping, bedanya beralaskan tanah!

Nagol begitulah nama tradisi di Pulau Pentecost, Vanuatu. Tradisi itu bisa dibilang kegiatan ekstrem.

Kalau bungee jumping adalah uji adrenalin di ketinggian yang beralaskan air, tidak dengan Nagol. Nagol hanya mempersiapkan tanah keras sebagai tempat pendaratan, makanya tradisi ini juga disebut land diving.

Ritual Nagol bukanlah kegiatan biasa. Tradisi ini diadakan setiap tahun untuk menunjukkan kedewasaan pria Vanuatu.

Akan ada menara kayu yang dipilin dengan akar-akaran setinggi 30 meter. Pria yang ingin menunjukkan kedewasaannya harus berani memanjat ke atas menara.

Sembari menunggu peserta Nagol sampai di atas menara, ada tradisi meneriakkan nyanyian dalam bahasa daerah dari penduduk. Nyanyian ini hanya akan dilakukan pria-pria yang hanya memakai baju adat, berupa penutup penis seperti koteka.

Kaki si pria akan diikat dengan akar yang panjangnya akan disesuaikan dengan tinggi badan. Tak ada jaminan atau standar keselamatan, semua ukuran hanya dikira-kira saja.

Pria akan mulai lompat dari atas menara dengan kepala di bawah layaknya bungee jumping. Tapi, dasar yang dituju bukan air sungai, namun tanah keras.

Makanya, ritual amat berisiko. Kadang, malah memakan korban. Jangan tanya seperti apa kondisi korban yang gagal dari tradisi ini, mulai dari patah leher, pinggul hingga kematian pun terjadi.

Rupanya ada teknik tersendiri untuk bisa selamat dari bungee jumping kematian ini. Peserta yang melakukan Nagol harus mendarat bagian dada dan perut. Sehingga tak mencederai organ vital.
 
Tradisi ini sudah diajarkan kepada anak lelaki sejak usia 5 tahun. Dari usia dini, mereka akan melakukan Nagol dari bawah menara.

Kemudian, puncak menara menjadi tantangan terakhir dalam menuju kedewasaan. Tak medali, namun pengakuan sosial di masyarakat ini begitu penting bagi pria Vanuatu.

Nagol biasanya akan dilakukan pada bulan April hingga Juni tiap tahun. Wisatawan diperbolehkan untuk melihat tradisi ini melalui pendaftaran ke agen perjalanan khusus.

Jumlah wisatawannya pun dibatasi, hanya ada 50 turis yang diperbolehkan untuk menonton. Tradisi ini sendiri mengundang banyak perdebatan namun tetap menjadi terus dilakukan hingga kini. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:14 AM

Kasus Baru Nyaris Nol, Tak Ada Kematian Akibat Corona di China dalam 3 Pekan

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, May 8, 2020 | 9:10 AM


Kontak Perkasa Futures - Pemerintah Cina mengumumkan negaranya sekarang berisiko virus corona rendah. Kasus-kasus baru corona hampir nol dan tidak ada angka kematian baru COVID-19 yang dilaporkan dalam kurun waktu lebih dari tiga minggu.
Kawasan terakhir di Cina yang diturunkan dari risiko tinggi ke rendah adalah kawasan Linkou, di luar kota Mudanjiang, di provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia. Pihak berwenang menutup rumah sakit lapangan darurat di wilayah tersebut. Penutupan perbatasan dan pembatasan jarak fisik yang ketat tampaknya telah menurunkan angka kasus baru menjadi nol, demikian dilaporkan Associated Press.

Badan Kesehatan Nasional Cina pada hari Kamis (07/05) melaporkan hanya dua kasus virus corona baru. Kedua pasien itu datang dari luar negeri. Sementara masih ada 295 orang yang tetap dirawat di rumah sakit di Cina akibat virus COVID-19. 884 orang lainnya yang terinfeksi berada di bawah isolasi dan keberadaannya dalam pemantauan. Baik kasus yang dicurigai atau telah dites dengan hasil positif sementara tidak menunjukkan gejala.

Secara total, Cina telah melaporkan 4.633 kematian di antara 82.885 kasus positif virus corona yang diyakini berasal dari pusat kota industri Wuhan akhir tahun lalu sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Ekspor meningkat, impor menurun

Untuk pertama kalinya tahun ini, angka pertumbuhan ekspor Cina secara tak terduga naik pada bulan April. Peningkatan itu diduga karena pabrik-pabrik berpacu untuk mengejar kerugian selama wabah corona. Namun Cina mengalami

penurunan impor sebesar dua digit yang menandakan lebih banyak masalah di masa depan, di mana ekonomi global diperkirakan tenggelam ke dalam resesi.

Prospek perdagangan masih suram karena perekonomian utama tetap dalam cengkeraman pandemi di tengah meningkatnya infeksi dan jumlah orang yang meninggal. Runtuhnya permintaan global dan meningkatnya angka pengangguran kemungkinan membatalkan permintaan atas barang-barang Cina selama beberapa bulan mendatang.

Bantuan ke negara lain

Cina menyatakan telah memberi bantuan ke negara-negara yang dilanda krisis

corona. Bantuan langsung pemerintahan di Beijing itu dibagikan kepada 150 negara, termasuk berupa jutaan alat uji virus.`Virus tidak mengenal batas. Persatuan dan kerja sama adalah senjata paling ampuh masyarakat internasional untuk mengalahkan epidemi,'' demikian disampaikan kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan kepada Associated Press.

Disampaikan lebih lanjut, Cina telah menyediakan bantuan sesuai kemampuannya, termasuk, 3,3 juta alat uji, 2,6 juta alat pelindung diri untuk petugas medis, 53 juta masker dan 729 ventilator.

Sementara itu Korea Selatan yang krisis coronanya juga mereda akan membagikan setengah juta masker bagi para veteran Amerika Serikat dari Perang Korea, sebagai upaya membantu negara lain yang masih krisis.

Pusat Pengendalian Penyakit Korea Selatan melaporkan di negaranya kini ada empat kasus infeksi baru dan tambahan satu orang yang meninggal dunia. Dengan demikian Korsel mencatat 10.810 kasus corona di negaranya dengan 254 angka kematian.

Pada bulan Maret, Korea Selatan masih melarang ekspor masker dan menyalurkannya untuk kebutuhan domestik. Namun kini mereka menganggap pasokan masker telah stabil.

Maskapai terbesar Korea Selatan juga akan melanjutkan beberapa penerbangan bulan depan untuk memperluas transportasi kargo dan mempersiapkan diri untuk mengangkut penumpang. Korean Air mengatakan mereka akan hanya mengoperasikan 32 dari 110 rute internasionalnya di bulan Juni.

Bagaimana dengan Singapura dan Sri Lanka?

Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Singapura melewati angka 20.000: Associated Press melaporkan, banyak pekerja asing yang tinggal di Singapura, di asrama penuh sesak. Dilaporkan ada 788 kasus infeksi baru yang menambah total kasus di negara itu mencapai 20.198. 90% dari kasus tersebut menimpa pekerja asing tinggal di asrama.

Namun demikian, Singapura akan mengizinkan bisnis tertentu beroperasi mulai 12 Mei dalam pelonggaran bertahap atas pembatasan yang berlangsung dua bulan dan akan berakhir 1 Juni.

Sementara itu, Sri Lanka kembali memberlakukan jam malam karena jumlah orang yang terinfeksi meningkat. Terdapat 797 pasien COVID 19 di Sri Lanka, termasuk sembilan angka kematian. Lebih dari setengahnya dilaporkan setelah tanggal 22 April: Sebagian pasien adalah pelaut angkatan laut atau berkontak dekat dengan mereka. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:10 AM

Lagi Ngetren, Ini Plus Minus Masker Scuba Dibanding Masker Katun

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, May 6, 2020 | 8:35 AM


PT Kontak Perkasa - Masker scuba menjadi salah satu tren baru di tengah pandemi virus Corona COVID-19. Jenis masker kain yang satu ini memang cukup nyaman karena elastis mengikuti bentuk wajah dan murah meriah. Meski begitu, masker berbahan dasar scuba ini tak lepas dari kekurangan.
Desainer Vivi Zubedi mengatakan ada plus minus dari penggunaan masker yang berbahan dasar scuba dibandingkan dengan masker katun, yaitu bisa dilihat dari segi penyerapannya.

"Lebih kepada segi penyerapannya, mungkin kalau bahan katun kalau kita bersin dari dalam dan mengeluarkan cairan mudah untuk menyerapnya, dari segi antibakterinya dan sebagainya itu lebih direkomendasikan," ujar Vivi, Senin (4/5/2020).

Vivi yang juga pernah merancang busana berbahan scuba, memberikan contoh pemakaian ketika perempuan mengalami keputihan, celana dalam dari bahan katun lebih disarankan dokter dibanding dengan berbahan dasar scuba.

"Contoh orang yang keputihan pasti dokter melarang memakai celana dalam selain berbahan katun, karena memang bahan katun itu kebanyakan lebih cepat menyerap dan (dingin) jadi sirkulasi udara jalan," ujarnya.

"Tetapi untuk scuba ini keringatnya tidak menyerap, ketika menjadi pakaian dalam menjadi berpeluh banget, sehingga memakai masker scuba ini cairan tidak terlalu terserap daripada masker katun," tambahnya.

Ia menjelaskan, masker yang berbahan dasar dari kain scuba ini termasuk lambat untuk menyerap air dibandingkan dengan kain katun. Misalnya, bekas tumpahan air di atas kain katun akan langsung terlihat dan merasa basah, tetapi beda dengan scuba, air yang tumpah di bahan ini akan lebih dulu menggenang sebelum akhirnya menyerap.

Para pakar kesehatan mengakui, kemampuan filtrasi masker kain pada umumnya memang tidak sebagus masker medis. Demikian juga masker scuba. Namun selama tetap dibarengi dengan physical distancing dan sering mencuci tangan, maka masker apapun tetap bisa membantu mencegah virus Corona. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:35 AM

Penyanyi Didi Kempot Meninggal Dunia

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, May 5, 2020 | 10:42 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Penyanyi campursari kenamaan, Didi Prasetyo atau beken dengan nama panggung Didi Kempot meninggal dunia, Selasa (5/5/2020) pagi ini. Didi meningal di RS Kasih Ibu Solo.

Hal tersebut dibenarkan Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez. Lord Didi, julukan para penggemar untuk penyanyi tersebut, meninggal pagi ini, pukul 07.45 WIB.

"Betul, meninggal pagi ini di RS Kasih Ibu. Sudah saya cek ke dokter jaga," ujar Divan kepada detikcom.

Menurutnya, Didi masuk rumah sakit baru pagi ini. Namun dia belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya Didi Kempot.

"Infonya pukul 07.30 WIB tadi baru masuk. Penyebabnya masih saya cek dulu," katanya.

Pelantun lagu-lagu campursari kenamaan tersebut meninggal pada usia 53 tahun. Tentang rencana pemakaman Didi Kempot masih belum diketahui. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:42 AM

WNI Positif Corona di Luar Negeri Jadi 681, Terbaru di Rusia

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, May 4, 2020 | 10:03 AM


PT KP Press - Kasus warga negara Indonesia (WNI) positif virus Corona (COVID-19) di luar negeri bertambah menjadi 681 orang. Sebanyak 246 WNI dinyatakan sembuh dan 34 orang meninggal dunia.

Informasi mengenai penambahan kasus WNI positif Corona ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui akun Twitter resminya, @Kemlu_RI. Data ini dihimpun Kemlu per pukul 08.00 WIB pagi ini.

"Total WNI terkonfirmasi COVID-19 di luar negeri adalah 681: 246 sembuh, 34 meninggal, dan 401 dalam perawatan," kata Kemlu pada Senin (4/5/2020).

Data terbaru menyebutkan ada penambahan 5 kasus baru di Rusia. Kelima WNI tersebut berada dalam kondisi stabil.

Selain itu, terdapat penambahan 4 WNI sembuh dengan rincian 3 WNI di Inggris dan 1 WNI di Spanyol. Sementara WNI yang meninggal tetap berada di angka 34 orang.

Berikut ini rincian kasus WNI positif Corona di sejumlah negara:

1. Amerika Serikat: 51 WNI (11 sembuh, 28 stabil, 12 meninggal)
2. Arab Saudi: 75 WNI (8 sembuh, 61 stabil, 6 meninggal)
3. Australia: 2 WNI (stabil)
4. Belanda: 7 WNI (2 sembuh, 1 stabil, 4 meninggal)
5. Belgia: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)
6. Brunei Darussalam: 5 WNI (4 sembuh, 1 stabil)
7. Ekuador: 1 WNI (sembuh)
8. Filipina: 1 WNI (stabil)
9. Finlandia: 1 WNI (sembuh)
10. India: 75 WNI (71 sembuh, 4 stabil)
11. Inggris: 14 WNI (11 sembuh, 1 stabil, 2 meninggal)
12. Irlandia: 1 WNI (sembuh)
13. Italia: 3 WNI (1 stabil)
14. Jepang : 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)
15. Jerman: 10 WNI (5 sembuh, 4 stabil, 1 meninggal)
16. Kamboja: 2 WNI (sembuh)
17. Kanada: 1 WNI (stabil)
18.Korea Selatan: 1 WNI (sembuh)
19. Kuwait: 6 WNI (stabil)
20. Malaysia: 108 WNI (18 sembuh, 88 stabil, 2 meninggal)
21. Oman: 1 WNI (sembuh)
22. Pakistan: 32 WNI (22 sembuh, 10 stabil)
23. UEA: 15 WNI (1 sembuh, 14 stabil)
24. Qatar: 7 WNI (5 sembuh, 2 stabil)
25. RRC (Makau): 3 WNI (stabil)
26. Rusia: 5 WNI (stabil)
27. Singapura: 51 WNI (28 sembuh, 21 stabil, 2 meninggal)
28. Spanyol: 13 WNI (11 sembuh, 2 stabil)
29. China Taipei: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
30. Thailand: 1 WNI (stabil)
31. Turki: 2 WNI (1 sembuh, 1 meninggal)
32. Vatikan: 8 WNI (5 sembuh, 3 stabil)
33. Kapal pesiar: 172 WNI (32 sembuh, 136 stabil, 4 meninggal)

Total sembuh: 246 (36%) - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:03 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger